Selasa, 16 Juli 2013

Surah Yasin 31-40

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. (QS. 36:31)
Surah Yaa siin 31 
ألم يروا كم أهلكنا قبلهم من القرون أنهم إليهم لا يرجعون (31) 
Selanjutnya dalam ayat ini Allah SWT memperingatkan kepada mereka, agar mereka mau memperhatikan nasib kaum kafir pada abad-abad sebelum mereka yang telah ditimpa kemurkaan Allah karena kekafiran mereka, sehingga mereka hancur lebur dan lenyap dari muka bumi. Dan mereka takkan pernah muncul kembali di dunia ini untuk berkumpul bersama mereka.


Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. (QS. 36:32)

 Surah Yaa siin 32 
وإن كل لما جميع لدينا محضرون (32) 
Akhirnya, pada ayat ini Allah SWT menegaskan, bahwa mereka itu semuanya baik yang dahulu maupun yang sekarang dan yang akan datang pasti akan dikumpulkan ke hadirat-Nya mempertanggungjawabkan perbuatan dan perilaku mereka selama di dunia ini. 
Berkata Ibnu Katsir: "Kebanyakan ulama salaf meriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan" negara "dalam ayat ini, adalah negeri" Antakiyah ", dan mereka yang diutus itu adalah para utusan Nabi Isa as, ke negeri itu untuk menyampaikan risalahnya ". 
Ada beberapa keberatan dalam menerima riwayat ini: 

1. Tidak mungkin Allah SWT menghancurkan negeri Antakiyah karena penduduk negeri itu adalah penduduk negeri yang pertama kali beriman kepada Isa as; Allah SWT tidak akan menghancurkan suatu negeri yang penduduknya sedang beriman dan memperkenankan seruan Rasul yang diutus kepada mereka.
2. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa negeri itu dihancurkan Allah, sehingga seluruh negeri dan penduduknya itu menjadi hancur. Alquran menjelaskan bahwa Allah SWT menurunkan azab kepada orang-orang kafir berupa kehancuran dan kehancuran mereka dengan negerinya itu, sampai Taurat diturunkan. Setelah kitab Taurat diturunkan, Allah SWT tidak pernah menurunkan azab yang seperti itu.
Hal ini dipahami dari firman Nya: ولقد ءاتينا موسى الكتاب من بعد ما أهلكنا القرون الأولى بصائر للناس وهدى ورحمة لعلهم يتذكرون Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab ( Taurat), sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi-manusia, petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat. (QS Al Qasas: 43)3. Tidak ada suatu nas yang kuat dan dapat dipegangi berhubungan dengan riwayat itu seperti keterangan yang menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi, di mana terjadinya dan sebagainya. Dalam pada itu kaum Muslimin percaya kepada kisah-kisah yang ada di dalam Alquran itu, dan tidak semua kisah dijelaskan Alquran secara rinci.Kisah-kisah itu ada yang dijelaskan dengan rinci dan ada yang tidak. Tetapi tiap-tiap kisah itu ada maksud dan tujuannya. Karena itu tidaklah perlu bagi kaum Muslimin untuk mengetahui perincian dari kisah yang disebutkan pada ayat di alas. Yang perlu ialah membuat kisah-kisah itu sebagai pelajaran dan pelajaran, sehingga dapat menambah dan memperkuat iman di dada masing-masing hamba Allah. Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 32 وإن كل لما جميع لدينا محضرون (32) (Dan tiadalah) bila dianggap sebagai In Nafiyah. Sesungguhnya, bila dianggap sebagai In mukhaffafah dari Inna (masing-masing) dari semua makhluk, Kullun berkedudukan menjadi Mubtada (melainkan) ketika dibaca tasydid artinya sama dengan lafal illa. Jika dibaca takhfif yaitu menjadi lamaa, maka huruf lamnya adalah Lam Fariqah dan huruf Ma-nya adalah Zaidah (dikumpulkan) menjadi Khabar dari Mubtada, yakni dikumpulkan (kepada Kami kembali) untuk menjalani penghisaban; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua.


Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari itu mereka makan. (QS. 36:33)
Yaa siin 33 
وآية لهم الأرض الميتة أحييناها وأخرجنا منها حبا فمنه يأكلون (33) 
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan adanya hari berbangkit, adalah adanya tanah yang mati, tandus dan gersang , tidak menumbuhkan tanaman apapun juga. Kemudian karena kekuasaan Allah, tanah yang mati itu, menjadi hidup, dengan turunnya hujan dari langit, sehingga memungkinkan tumbuhnya bermacam-macam tanaman yang menghasilkan bahan makanan bagi manusia dan makhluk-makhluk lainnya yang hidup di bumi ini. Dengan demikian, manusia dan makhluk itu memperoleh makanan untuk menumbuhkan jasmani dan memberikan kekuatan pada mereka. Selain itu, hasil-hasil bumi tersebut dapat pula mereka jadikan bahan bisnis untuk mereka perdagangan. Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 33 وآية لهم الأرض الميتة أحييناها وأخرجنا منها حبا فمنه يأكلون (33) (Dan suatu tanda bagi mereka) yang menunjukkan bahwa mereka akan dibangkitkan kembali, lafal ayat ini berkedudukan menjadi Khabar Muqaddam (adalah bumi yang mati) dapat dibaca Al Maytati atau Al Mayyitati (Kami hidupkan bumi itu) dengan air, menjadi Mubtada Muakhkhar (dan Kami keluarkan darinya biji-bijian) seperti gandum (maka dari itu mereka makan.)


Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, (QS. 36:34)
sehingga mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (QS. 36:35)

Maaf, Belum tersedia ... atau lihat pada ayat sebelumnya ... (34-35)
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. 36:36)
Surah Yaa siin 36 
سبحان الذي خلق الأزواج كلها مما تنبت الأرض ومن أنفسهم ومما لا يعلمون (36) 
(Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan) yang berjenis-jenis (semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi) berupa biji-bijian dan lain-lainnya (dan dari diri mereka) yaitu jenis pria dan wanita (maupun dari apa yang tidak mereka ketahui) yaitu makhluk-makhluk yang ajaib dan aneh.

Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, (QS. 36:37)
Surah Yaa siin 37 
وآية لهم الليل نسلخ منه النهار فإذا هم مظلمون (37) 
Pada ayat ini Allah menjelaskan bukti yang lain tentang kekuasaan Nya Yang Maha Besar dan bukti adanya hari berbangkit, yaitu adanya waktu malam. Allah menanggalkan siang dan mendatangkan malam, tiba-tiba manusia berada dalam kegelapan. 
Ayat ini meletakkan dasar-dasar bagi ilmu alam dan ilmu falak. Terjadinya siang dan malam, karena bergeraknya tata surya, terutama bumi dan matahari, sehingga bagian muka bumi yang dikenai cahaya matahari mengalami siang, dun bagian mukanya yang tidak dikenai cahaya matahari mengalami malam. Hal ini terjadi silih berganti. 
Kemajuan ilmu pengetahuan manusia tentang ilmu falak atau astronomi pada masa sekarang ini, telah memungkinkan mereka mengetahui benda-benda langit dan tata surya, di angkasa raya. Dengan kemajuan teknologi, manusia akhirnya dapat pula mengarungi ruang angkasa, tidak hanya sekedar mengamatinya dari bumi.
Adanya siang dan malam juga bermanfaat bagi manusia. Waktu siang mereka gunakan untuk bekerja untuk kebutuhan hidup mereka. Sedang malam pada umumnya digunakan untuk beristirahat dan tidur, sebagai salah satu dari kebutuhan jasmaniah dan rohaniyah mereka.

dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. 36:38)
Yaa siin 38 
والشمس تجري لمستقر لها ذلك تقدير العزيز العليم (38) 
Allah SWT menjelaskan dalam ayat ini bukti yang lain tentang kekuasaan Nya, adalah peredaran matahari, yang bergerak pada garis edarnya yang tertentu, dengan tertib, menurut ketentuan yang telah ditetapkan Allah.Sedikitpun ia tak menyimpang dari garis yang telah ditentukan itu. Andai kata ia menyimpang seujung rambutpun, niscaya akan terjadilah tabrakan dengan benda-benda langit lainnya, dan tak dapat kita ramalkan apa yang akan terjadi karenanya.
Dilihat sekilas, orang akan menerima bahwa hanya mataharilah yang bergerak, sedang bumi tetap pada tempatnya. Di pagi hari, matahari terlihat di sebelah timur, sedang pada sorenya ia telah berada di barat. Akan tetapi ilmu falak mengatakan, bahwa matahari berjalan sambil berputar pada sumbunya, sedang bumi berada di depannya, juga berjalan sambil berputar pada sumbunya, dan beredar mengelilingi matahari.
Ternyata apa yang ditetapkan oleh ilmu falak sama persis dengan apa yang telah dijelaskan dalam ayat tersebut. Oleh sebab itu, tidaklah mustahil jika dikatakan bahwa semakin tinggi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia, semakin tersingkap pulalah kebenaran-kebenaran yang telah dikemukakan Alquran sejak empat belas abad yang lalu. Allahu Akbar. Allah Malta Besar kekuasaannya. Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yaa siin 38 والشمس تجري لمستقر لها ذلك تقدير العزيز العليم (38) (Dan matahari berjalan) ayat ini dan berikutnya adalah bagian dari ayat Wa-aayatul Lahum, atau merupakan ayat yang menyendiri, yakni tidak terikat oleh ayat sebelumnya demikian pula ayat Wal Qamara, pada ayat selanjutnya (di tempat peredarannya) tidak akan menyimpang dari garis edarnya. (Demikianlah) beredarnya matahari itu (ketetapan Yang Maha Perkasa) di dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya.


Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. (QS. 36:39)
Yaa siin 39
والقمر قدرناه منازل حتى عاد كالعرجون القديم (39)
Pada ayat ini Allah menjelaskan, bahwa Dia telah menetapkan jarak-jarak tertentu bagi peredaran bulan, sehingga pada setiap jarak tersebut ia mengalami perubahan, baik dalam bentuk dan ukurannya, maupun dalam kekuatan sinarnya. Pertama bulan itu muncul dalam keadaan kecil dan cahaya yang lemah. Kemudian ia menjadi bulan sabit dengan bentuk melengkung serta sinar yang semakin terang. Selanjutnya bentuknya semakin sempurna bundarnya, sehingga menjadi bulan purnama dengan cahaya yang sangat terang. Tetapi kemudian makin menyusut, sehingga pada akhirnya ia menyerupai sebuah tandan kering yang berbentuk melengkung dengan cahaya yang memudar, kembali ke kondisi semula. 
Jika diperhatikan pula benda-benda angkasa lainnya yang jutaan banyaknya, dengan jarak dan besar yang berbeda-beda, serta kecepatan gerak yang berbeda pula, semua berjalan dengan teratur rapi, semua itu akan menambah keyakinan kita tentang besarnya kekuasaan Allah yang menciptakan dan mengatur makhluk Nya ". 
Dengan memperhatikan semua itu, tak akan ada kata-kata lain yang keluar duri mulut orang yang beriman , selain ucapan "Allahu Akbar, Allah Maha Besar, lagi Maha Besar kekuasaan-Nya".


Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (QS. 36:40)
Yaa siin 40 
لا الشمس ينبغي لها أن تدرك القمر ولا الليل سابق النهار وكل في فلك يسبحون (40) 
Berdasarkan pengaturan dan ketetapan Allah yang berlaku bagi benda-benda angkasa itu, peraturan yang disebut "sunatullah", maka tidaklah mungkin terjadi tabrakan antara matahari dan bulan, dan tidak pula malam mendahului siang. Semuanya akan berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan Nya. Masing-masing berjalan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Masing-masingnya tetap bergerak menurut garis edarnya yang telah ditetapkan Allah baginya.
Betapa kecilnya kekuasaan manusia, dibanding dengan kekuasaan Allah yang menciptakan dan mengatur perjalanan benda-benda angkasa itu sehingga tetap berjalan dengan tertib. Manusia telah membuat bermacam-macam peraturan lalu lintas di jalan raya dilengkapi dengan rambu-rambu yang beraneka ragam. Akan tetapi kecelakaan lalu lintas di jalan raya tetap terjadi di mana-mana.

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar