Rabu, 25 Juni 2014

ad-Dukhan 41 - 50


[TAFSIR-QS:44] : ad-DUKHAN
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                        DAFTAR SURAH AD-DUKHAN>>

QS. Ad Dukhaan (44) : 41

یَوۡمَ لَا یُغۡنِیۡ مَوۡلًی عَنۡ مَّوۡلًی شَیۡئًا وَّ لَا ہُمۡ یُنۡصَرُوۡنَ


yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan,
―QS. 44:41


Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 41. Oleh Kementrian Agama RI
Pada hari itu, terputuslah hubungan antara orang seorang dengan yang lain, bahkan tidak ada lagi hubungan anak dengan bapaknya, hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya, apalagi hubungan teman dengan teman.
Yang dapat menolong dan menentukan nasib manusia hanyalah amal perbuatannya sendiri yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia.
Barang siapa yang banyak menanam amal kebaikan, tentu akan mendapat hasil yang berlimpah dari amal kebaikannya itu.
Sebaliknya, barang siapa yang mengikuti keinginan hawa nafsunya, tentulah akan mendapat azab neraka.
Tidak ada suatu pun yang dapat mengurangi azab mereka walapun itu anak kandung, kerabat, atau handai tolan.
Allah berfirman:
Apabila sangkakala diiup, maka tidak ada lagi pertalian keluarga diantara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling bertanya.
(Al-Mu’minun: 101)
Dan firman Allah:
Dan tidak ada seorang teman karib pun menanyakan temannya, sedang mereka saling melihat.
(Al-Ma’arij: 10-11)
Pada bagian akhir ayat ini, Allah menandaskan bahwa orang kafir Mekah yang tetap hidup bergelimang dalam kemusyrikan dan kesesatan, pada hari pembalasan nanti mereka tidak dapat pertolongan dari siapa pun juga.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 42

اِلَّا مَنۡ رَّحِمَ اللّٰہُ ؕ اِنَّہٗ ہُوَ الۡعَزِیۡزُ الرَّحِیۡمُ


kecuali orang yang diberi rahmat oleh Allah.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
―QS. 44:42


Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 42. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menyebutkan hamba-hamba-Nya yang tidak akan mengalami azab yang mengerikan yaitu orang-orang yang mendapat limpahan rahmat-Nya, mereka adalah orang-orang yang selalu mensyukuri nikmat-Nya, menaati semua perintah dan menghindari semua larangan-Nya.
Mereka itu tidak memerlukan pembela dan penolong untuk menyelamatkan diri mereka dari siksaan Allah, karena amal salehnya telah cukup menjadi jaminan bahwa mereka adalah hamba-hamba Allah yang tidak layak mendapat siksaan neraka.
Kemudian Allah menyatakan bahwa Dia adalah Mahaperkasa terhadap segala musuh-musuh-Nya, tidak ada sesuatu pun yang dapat melawan-Nya.
Dia juga Maha Penyayang terhadap penegak agama-Nya dan para hamba-Nya yang selalu tunduk serta patuh kepada-Nya.

.QS. Ad Dukhaan (44) : 43

اِنَّ شَجَرَتَ الزَّقُّوۡمِ

Sesungguhnya pohon zaqqum itu,
―QS. 44:43

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 43. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka.
Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:
Mayangnya seperti kepala-kepala setan.
Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum).

(As-shaffat: 65-66)
Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.
Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas.
Allah berfirman:
Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas.
(As-shaffat: 67)
Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.
.QS. Ad Dukhaan (44) : 44

طَعَامُ الۡاَثِیۡمِ



makanan orang yang banyak berdosa.
―QS. 44:44

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 44. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka.
Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:
Mayangnya seperti kepala-kepala setan.
Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum).

(As-shaffat: 65-66)
Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.
Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas.
Allah berfirman:
Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas.
(As-shaffat: 67)
Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.
.QS. Ad Dukhaan (44) : 45

کَالۡمُہۡلِ ۚۛ یَغۡلِیۡ فِی الۡبُطُوۡنِ

(Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut,
―QS. 44:45

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 45. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka.
Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:
Mayangnya seperti kepala-kepala setan.
Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum).

(As-shaffat: 65-66)
Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.
Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas.
Allah berfirman:
Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas.
(As-shaffat: 67)
Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.

.QS. Ad Dukhaan (44) : 46

کَغَلۡیِ الۡحَمِیۡمِ


seperti mendidihnya air yang amat panas.
―QS. 44:46

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 46. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menggambarkan bagaimana siksaan yang disediakan bagi orang-orang kafir penghuni neraka.
Dalam ayat yang lain, digambarkan keadaan pohon zaqqum itu yaitu mayangnya saja menakutkan orang yang melihatnya, Allah berfirman:
Mayangnya seperti kepala-kepala setan.
Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya (buah pohon itu), dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya (zaqqum).

(As-shaffat: 65-66)
Betapa nyeri dan perihnya perut orang yang memakan buah zaqqum itu digambarkan seperti rasa yang dirasakan seseorang yang meminum kotoran minyak yang sedang mendidih, panasnya diumpamakan seperti panas air yang sedang mendidih yang dapat melumatkan dan menghancurkan perut orang yang meminumnya.
Sesudah memakan buah zaqqum itu orang-orang kafir akan dipaksa lagi meminum-minuman air yang sangat panas.
Allah berfirman:
Kemudian sungguh, setelah makan (buah zaqqum) mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas.
(As-shaffat: 67)
Demikianlah perasaan orang kafir pada saat mereka makan dan pada saat mereka minum.
.QS. Ad Dukhaan (44) : 47

خُذُوۡہُ فَاعۡتِلُوۡہُ اِلٰی سَوَآءِ الۡجَحِیۡمِ


Peganglah dia kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka.
―QS. 44:47

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 47. Oleh Kementrian Agama RI
Kemudian Allah menerangkan apa yang harus dilakukan malaikat kepada penghuni neraka itu.
Allah memerintahkan kepada malaikat Zabaniyah merenggut dan menyeret penghuni-penghuni neraka itu dan melemparkannya ke tengah-tengah nyala api yang sedang berkobar-kobar sehingga mereka hangus terbakar.
Ungkapan ini merupakan gambaran bagi manusia, bagaimana berat dan kerasnya siksa yang akan dialami penduduk neraka nanti.
Setelah malaikat Zabaniyah itu mencampakkan penghuni-penghuni neraka ke tengah-tengah api yang menyala-nyala itu, maka ia pun menyiram mereka dengan cairan panas yang mendidih.
Siksaan seperti itu adalah siksaan yang paling berat yang akan mereka rasakan dan terasa lebih merata ke seluruh badan mereka.
Dalam ayat yang lain diterangkan pula siksaan yang seperti itu, Allah berfirman:
Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka.
Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih.
Dengan (air mendidih) itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka.
Dan (azab) untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.

(Al-Hajj: 19-21)


.QS. Ad Dukhaan (44) : 48

ثُمَّ صُبُّوۡا فَوۡقَ رَاۡسِہٖ مِنۡ عَذَابِ الۡحَمِیۡمِ


Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.
―QS. 44:48

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 48. Oleh Kementrian Agama RI
Kemudian Allah menerangkan apa yang harus dilakukan malaikat kepada penghuni neraka itu.
Allah memerintahkan kepada malaikat Zabaniyah merenggut dan menyeret penghuni-penghuni neraka itu dan melemparkannya ke tengah-tengah nyala api yang sedang berkobar-kobar sehingga mereka hangus terbakar.
Ungkapan ini merupakan gambaran bagi manusia, bagaimana berat dan kerasnya siksa yang akan dialami penduduk neraka nanti.
Setelah malaikat Zabaniyah itu mencampakkan penghuni-penghuni neraka ke tengah-tengah api yang menyala-nyala itu, maka ia pun menyiram mereka dengan cairan panas yang mendidih.
Siksaan seperti itu adalah siksaan yang paling berat yang akan mereka rasakan dan terasa lebih merata ke seluruh badan mereka.
Dalam ayat yang lain diterangkan pula siksaan yang seperti itu, Allah berfirman:
Maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian-pakaian dari api (neraka) untuk mereka.
Ke atas kepala mereka akan disiramkan air yang mendidih.
Dengan (air mendidih) itu akan dihancurluluhkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka.
Dan (azab) untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.

(Al-Hajj: 19-21)

.QS. Ad Dukhaan (44) : 49

ذُقۡ ۚۙ اِنَّکَ اَنۡتَ الۡعَزِیۡزُ الۡکَرِیۡمُ

Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.
―QS. 44:49

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 49. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam suatu riwayat diterangkan sebab turunnya ayat ini Al-Amawy meriwayatkan dalam kitabnya “Al-Magazi” bahwa ‘Ikrimah mengatakan, Rasulullah ﷺ pernah menemui Abu Jahal dan mengatakan kepadanya, “Celakalah kamu”.
Umpatan ini diulangi beliau tiga kali.
Kemudian Abu Jahal menarik tangannya dari tangan Rasulullah ﷺ dan berkata, “Apa yang engkau ancamkan kepadaku.
Engkau dan Tuhanmu tidak akan mampu melakukan tindakan apapun terhadap aku.
Sebenarnya, jika engkau mengetahui, akulah orang yang paling perkasa dan paling mulia di lembah (Mekah) ini.
Engkau telah mengetahui bahwa akulah yang paling perkasa di antara penduduk negeri Batha’ atas kaumnya.” Kemudian Abu Jahal mati dalam Perang Badar dalam keadaan hina.
Maka turunlah ayat ini seakan-akan menyindir perkataan Abu Jahal yang juga merupakan perkataan orang-orang kafir Mekah di waktu itu.
Pada ayat ini Allah menggambarkan hardikan dan cemoohan yang diucapkan malaikat Zabaniyah kepada penghuni-penghuni neraka.
Para malaikat mengatakan kepada mereka itu.
“Rasakanlah hai orang yang mengaku perkasa dan mulia ini, rasakanlah olehmu pembalasan dari dosa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia; seakan-akan kamulah yang menentukan segala sesuatu, tidak ada orang yang lebih berkuasa dari kamu.” Mereka berpendapat bahwa kesenangan duniawi itu adalah kesenangan yang sebenarnya.
Karena itu mereka gunakan seluruh hidup dan kehidupan mereka untuk mendapatkan kesenangan itu.
Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan tidak mau tahu bahwa sebenarnya hidup mereka bergantung pada manusia yang lain.
Bahkan mereka berpendapat bahwa semua yang mereka peroleh itu adalah semata-mata hasil jerih payah mereka sendiri, mereka lupa bahwa semuanya itu adalah berasal dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Tindakan mereka menunjukkan bahwa mereka merasa dirinya berkuasa lagi perkasa.
Tetapi apa yang mereka alami pada hari pembalasan adalah kebalikan dari apa yang mereka duga sebelumnya.
Mereka merasakan siksaan yang pedih dan derita yang maha berat.
Mereka merasa tidak ada nilai harga dirinya di hadapan para malaikat yang sedang menyiksa mereka.
Mereka menyesali diri mereka tiada putus-putusnya.
QS. Ad Dukhaan (44) : 50

اِنَّ ہٰذَا مَا کُنۡتُمۡ بِہٖ تَمۡتَرُوۡنَ


Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.
―QS. 44:50


Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 50. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa orang-orang kafir semasa hidup di dunia tidak yakin bahwa mereka benar-benar akan diazab di akhirat nanti, mereka ragu terhadap berita itu.
Keragu-raguan ini tergambar dalam perkataan dan tindakan mereka.
Mereka membantah adanya hari kebangkitan dan adanya hari pembalasan.
Mereka mengingkari kebenaran Al-Qur’an, bahkan mereka mengatakan Al-Qur’an itu buatan Muhammad ﷺ dan Muhammad itu bukan utusan Allah, melainkan seorang tukang tenung dan tukang sihir.
Akan tetapi setelah mereka dibangkitkan kembali dan digiring ke Padang Mahsyar untuk ditimbang perbuatan-perbuatan mereka dan dilemparkan ke dalam api yang menyala-nyala, barulah mereka sadar akan akibat kesombongan serta sikap keras kepala mereka selama hidup di dunia.
Timbullah penyesalan yang tidak putus-putusnya pada diri mereka walaupun mereka mengetahui, bahwa penyesalan pada waktu itu tidak ada gunanya lagi.
Allah berfirman:
Pada hari (ketika) itu mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya.
(Dikatakan kepada mereka), “Inilah neraka yang dahulu kamu mendustakannya.”

(Ath-Thur: 13-14)



<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                      DAFTAR SURAH AD-DUKHAN>>
COPAS FROM:
https://risalahmuslim.id/quran/az-zukhruf/43-41/
s/d
https://risalahmuslim.id/quran/az-zukhruf/43-50/

1 komentar: