Selasa, 16 Juli 2013

Surah Yasin 1-10

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>
Surah Yaa siin 1 
يس (1) 
Pada surah-surah sebelumnya telah dibicarakan mengenai awal surah yang dimulai dengan huruf-huruf abjad, yang pada kesimpulannya disebutkan bahwa pendapat yang terkuat menetapkan huruf-huruf abjad itu dimaksudkan sebagai peringatan untuk membangkitkan minat orang yang membacanya kepada hal-hal penting yang akan disebutkan dalam ayat-ayat sesudahnya. Akan tetapi dari riwayat Ibnu `Abbas diperoleh keterangan bahwa "Ya Sin" bermakna "Ya Insan" (Wahai manusia) yakni wahai Muhammad. Demikian pula pendapat Abu Hurairah, Ikrimah, Dahhak, Sofyan lbnu Uyainah dan Said Ibnu Jubair: "Ya Sin" itu kata mereka berasal dari logat Habsyah. Sedang Malik yang meriwayatkan dari Zaid bin Aslam menyebutkan arti Ya Sin ialah kependekan dari nama-nama Allah. Ada lagi yang berpendapat "Ya Sin" ringkasan dari kalimat "Ya Sayidah Basyar", yakni Nabi Muhammad sendiri. Atau ia adalah salah satu nama dari Alquran. 

Surah Yasin 11-20

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.(QS. 36:11)
Yaa siin 11 
إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ (11) 
Allah menjelaskan bahwa orang yang dapat menerima petunjuk Nabi Muhammad saw ialah orang yang menerima petunjuk dan takut mendengar ancaman tersebut, yakni orang-orang yang beriman pada Alquran dan mau melaksanakan pedoman yang telah digariskannya. Mereka merasa sadar, gentar dan ngeri bila mendengar ancaman dan siksaan Allah. Allah Maha Besar Rahmat-Nya dan Maha Pedih siksa-Nya, sebagaimana disebutkan dalam ayat lain: 

Surah Yasin 21-30

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. 36:21)
Yaa siin 21 
اتبعوا من لا يسألكم أجرا وهم مهتدون (21) 
Laki-laki itu menjelaskan lagi ketiga utusan yang mendakwahkan kebenaran itu tidak mengharapkan balas jasa sama sekali atas jerih payahnya dalam menyampaikan risalah itu. Merekalah yang memperoleh petunjuk dari Allah SWT bahwa yang seharusnya disembah itu adalah Allah Yang Maha Esa, tanpa memperserikatkan-Nya dengan sesuatu apapun. Laki-laki yang bernama Habib itu datang dari jauh, menjelaskan lagi kepada penduduk Antakiyah itu bahwa ia memberikan pelajaran dan pengajaran kepada mereka, setelah ia meyakinkan apa yang disampaikannya adalah sesuatu yang baik bagi dirinya sendiri. Kenapa pula aku tidak akan menyembah kepada Tuhan Allah Yang Maha Esa yang telah menciptakan aku, dan kepada-Nya akan kembali semua yang hidup ini? Di sanalah kamu akan menerima segala ganjaran amal perbuatanmu. Yang berbuat baik pasti menikmati hasil kebaikannya, yang berbuat jahat, sudah barang tentu tidak sanggup melepaskan diri dari azab sebagai balasan.Penegasan di alas adalah sebagai jawaban dari pertanyaan kaumnya yang tidak mau beriman itu. 
Apakah engkau sendiri (hai Habib) beriman dengan para utusan itu dan engkau percaya kepadanya dan dengan sepenuh hati untuk beriman dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa itu? 

Surah Yasin 31-40

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. (QS. 36:31)
Surah Yaa siin 31 
ألم يروا كم أهلكنا قبلهم من القرون أنهم إليهم لا يرجعون (31) 
Selanjutnya dalam ayat ini Allah SWT memperingatkan kepada mereka, agar mereka mau memperhatikan nasib kaum kafir pada abad-abad sebelum mereka yang telah ditimpa kemurkaan Allah karena kekafiran mereka, sehingga mereka hancur lebur dan lenyap dari muka bumi. Dan mereka takkan pernah muncul kembali di dunia ini untuk berkumpul bersama mereka.


Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. (QS. 36:32)

 Surah Yaa siin 32 
وإن كل لما جميع لدينا محضرون (32) 
Akhirnya, pada ayat ini Allah SWT menegaskan, bahwa mereka itu semuanya baik yang dahulu maupun yang sekarang dan yang akan datang pasti akan dikumpulkan ke hadirat-Nya mempertanggungjawabkan perbuatan dan perilaku mereka selama di dunia ini. 
Berkata Ibnu Katsir: "Kebanyakan ulama salaf meriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan" negara "dalam ayat ini, adalah negeri" Antakiyah ", dan mereka yang diutus itu adalah para utusan Nabi Isa as, ke negeri itu untuk menyampaikan risalahnya ". 
Ada beberapa keberatan dalam menerima riwayat ini: 

Surah Yasin 41-50

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan,(QS. 36:41)
Surah Yaa siin 41
وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (41)
Pada ayat ini Allah SWT mengemukakan kapal yang berlayar di tengah lautan sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan Nya. Yang mengangkut manusia dan barang-barang keperluannya dari suatu negeri ke negeri yang lain. Ada negeri-negeri itu yang berdekatan letaknya dan ada pula yang berjauhan. Penggunaan alat-alat angkutan laut sebagai salah satu perhubungan yang dimanfaatkan manusia untuk bergerak dan mengangkut barang, telah dikenal sejak zaman dahulu kala, bahkan telah dikenal sejak zaman Nabi Nuh as. Orang yang mula-mula membuat kapal adalah Nabi Nuh as. Kapal itu dibuat atas perintah dan bimbingan Allah SWT. Ha ini diterangkan dalam firman Nya:

Surah Yasin 51-60

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.(QS. 36:51)
Surah Yaa siin 51
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51)
Setelah seluruh manusia mati pada tiupan sangkakala yang pertama, maka ditiuplah sangkakala kedua untuk membangkitkan seluruh manusia dari kuburnya. Waktu itu bangkitlah seluruh manusia dan hidup kembali, mereka bangun dan bergegas-gegas menemui Allah Yang Maha Kuasa untuk menerima hisab mereka.
Ayat yang lain yang dimaksud dengan ayat ini ialah firman Allah SWT:

Senin, 15 Juli 2013

Surah Yasin 61-70

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.(QS. 36:61)
Maaf, Belum tersedia ...atau lihat pada ayat sebelumnya...
Surah Yaa siin 60
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (60)
Keadaan mereka, (orang-orang kafir) digiring masuk neraka itu, Allah SWT menghardik dan mengingatkan mereka kepada perbuatan-perbuatan dosa yang pernah mereka kerjakan di dunia dengan mengatakan: "Bukankah dahulu pernah Aku wasiatkan kepadamu agar kamu jangan sekali-kali menyembah setan". Di samping itu telah Aka kemukakan kepadamu bukti-bukti yang kuat, akal pikiran, Aku utus Rasul kepadamu dengan membawa kitab yang berisi petunjuk ke jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebenarnya dengan hidayah dan pengutusan Rasul itu telah cukup sebagai alasan bagimu untuk tidak mengikuti godaan setan. Tetapi semuanya itu tidak kamu hiraukan, sehingga jadilah nasibmu seperti keadaan sekarang ini".
Kemudian Allah SWT menerangkan sebab Dia melarang manusia mengikuti setan, yaitu karena Setan itu merupakan musuh yang nyata bagi manusia, permusuhan manusia dengan setan telah berlangsung sejak dahulu kala, yaitu sejak setan menyesatkan Adam dan Hawa, sehingga mereka dikeluarkan Allah SWT dari Surga. Sejak itu setan selalu berusaha dan berdaya upaya menyesatkan manusia.

Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?(QS. 36:62)
Surah Yaa siin 62
وَلَقَدْ أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيرًا أَفَلَمْ تَكُونُوا تَعْقِلُونَ (62)
Ayat ini menerangkan pengaruh dan akibat godaan setan kepada manusia, yaitu mereka ingkar dan tidak menaati Allah, bahkan banyak di antara mereka yang mempersekutukan Nya.
Alangkah lemahnya hati manusia, sehingga mereka dapat tergoda oleh setan. Padahal mereka telah dianugerahi akal, pikiran, perasaan, kemampuan jasmani dan rohani, demikian pula taufik dan hidayah berupa agama yang disampaikan Rasul kepada mereka. Sebenarnya dengan semua anugerah yang diberikan itu manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana jalan yang lurus dan mana jalan yang Sesat, mana perbuatan dosa dan mana amal yang saleh. Tetapi mereka lalai dan selalu memperturutkan hawa nafsunya.

Surah ke 36: Yasin 71-83

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?(QS. 36:71)
Yaa siin 71
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ (71)
(Dan apakah mereka tidak melihat) tidak memperhatikan, Istifham di sini mengandung makna Taqrir dan huruf Wau yang masuk kepadanya merupakan huruf 'Athaf (bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka) ini ditujukan kepada segolongan manusia (dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami) dari hasil ciptaan Kami tanpa sekutu dan tanpa pembantu (yaitu berupa binatang ternak) unta, sapi, dan kambing lalu mereka menguasainya?) dapat memeliharanya.

Daftar Surah ke 36: Yasin (83)

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=36&start=1#Top
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=36#Top


<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

SURAH FATHIR 1- 10

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH FATHIR>>


1 Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 35:1)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 1
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (1)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa puji dan syukur itu adalah bagi Dia, yang telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan ciptaan yang amat indah dan ajaib, ciptaan yang belum ada sebelumnya, dan telah diaturnya dengan tata tertib yang lengkap dan sempurna, Tuhan yang telah menugaskan malaikat menyampaikan wahyu pada para Nabi-nabi-Nya, untuk menyampaikan kepada mereka berbagai macam urusan. Malaikat itu adalah sejenis makhluk yang mempunyai sayap sebelah menyebelah di sampingnya, dua-dua, tiga-tiga atau empat-empat, yang akan membantu di dalam perjalanannya menyampaikan dengan segera perintah-perintah Allah, baik berupa suruhan maupun berupa larangan, kepada para Nabi-Nya. Allah SWT berkuasa menambah sayap para malaikat lebih banyak lagi menurut kehendak-Nya, sesuai dengan keperluan. Tidak ada kekuatan yang bagaimanapun kuatnya yang dapat menghalangi-Nya karena Dia itu Maha Kuasa atas segala sesuatu. Di dalam suatu hadis diterangkan bahwa:

SURAH FATHIR 11- 20

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH FATHIR>>

11 Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.(QS. 35:11)


Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 11
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ جَعَلَكُمْ أَزْوَاجًا وَمَا تَحْمِلُ مِنْ أُنْثَى وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلْمِهِ وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (11)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan kejadian Adam yang menjadi nenek moyang manusia dijadikan oleh Allah SWT langsung dari tanah, kemudian keturunannya dijadikan dari mani yang pada hakikatnya juga berasal dari tanah, karena mani itu berasal dari makanan dan makanan yang berupa beras, sayur-sayuran dan lain-lain berasal dari tanah. Kemudian mereka dijadikan berpasang-pasangan, terdiri dari laki-laki dan wanita. Tidak seorang perempuan yang mengandung atau melahirkan kecuali semuanya diketahui oleh Allah SWT, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Sejalan dengan ayat ini Allah SWT, berfirman:

Surah Fathir 21-30

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH FATHIR>>
21 dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,(QS. 35:21)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 21
وَلَا الظِّلُّ وَلَا الْحَرُورُ (21)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa yang terlindung tidak sama dengan yang kena panas. Sebagian ulama tafsir mengartikan "Zill" (sejuk) di sini dengan surga karena surga itu mempunyai naungan yang menyebabkan hawa sejuk. Sebagaimana firman Allah SWT:

Surah Fathir 31-45

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH FATHIR>>

31 Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al quran) itulah yang benar, membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.(QS. 35:31)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Faathir 31
وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ هُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ إِنَّ اللَّهَ بِعِبَادِهِ لَخَبِيرٌ بَصِيرٌ (31)
Sesungguhnya Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw adalah Kitabullah yang benar-benar diturunkan dari Allah. Oleh karena itulah Allah mewajibkan kepada pribadi Nabi sendiri dan kepada segenap umatnya untuk mengamalkan ajarannya dan mengikuti pedoman-pedoman hidup yang terdapat di dalamnya. Bila seorang muslim telah mematuhi secara sempurna ajaran Alquran itu, maka tidaklah perlu lagi ia mengamalkan kitab-kitab suci sebelumnya, sekalipun diwajibkan untuk mengimaninya. Sebab apa yang pernah diterangkan dalam kitab-kitab sebelumnya, telah dibenarkan oleh Alquran. Dengan kata lain, beriman dengan kitab-kitab suci yang pernah diturunkan kepada para Rasul sebelum Nabi Muhammad saw, tidaklah berarti mengamalkan ajarannya, tetapi cukup mengimani kebenarannya, sebab intisari dari apa yang tercantum dalam kitab-kitab itu telah tertera pula dalam Alquran. Allah Maha Mengetahui perihal hamba Nya. Allah Maha Teliti akan aturan-aturan hidup yang perlu bagi mereka. Atas dasar itulah Dia menetapkan aturan dan hukum-hukum yang sesuai dengan kehidupan mereka, di mana dan kapan mereka berada. Guna kesejahteraan manusia seutuhnya Allah mengutus para Rasul Nya dengan tugas menyampaikan syariatnya, di mana Nabi Muhammad saw adalah Rasul terakhir yang dibangkitkan untuk sekalian manusia sampai Hari Kiamat. Risalah dan syariat yang dibawanya kekal dan abadi sampai tibanya Hari Kiamat.
Firman Allah SWT:

Minggu, 14 Juli 2013

Surah Saba' 1-10

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH  Saba'>>

1 Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(QS. 34:1)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 1
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ (1)
Ayat ini menegaskan bahwa Allah-lah yang berhak menerima segala pujian karena Dia-lah yang menciptakan semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi. Dia-lah pemiliknya yang sebenarnya, tidak ada seorang pun bersekutu dengan Dia dalam menciptakan dan memilikinya.
Dialah Yang mengatur dan mengurusnya serta melimpahkan karunia-Nya agar semuanya berjalan dengan tertib dan teratur. Oleh sebab itu tak ada yang patut dipersembahkan pujian kepadanya kecuali Allah SWT, tak ada yang patut disembah dan dipanjatkan doa kepadanya kecuali Dia. Adapun orang-orang yang menyembah dan memuja patung-patung dan sebagainya adalah orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. Banyak sekali bukti-bukti bagi wujud dan keesaan Allah yang terdapat di bumi dan di langit. Bila diperhatikan dan dipikirkan oleh manusia, tentu dia akan sampai kepada kesimpulan bahwa Pencipta semua alam ini adalah Allah Yang Maha Esa dan Maha Kuasa Karena Dia Maha Esa, Maha Pencipta dan Maha Kuasa, maka hanya Dialah yang berhak disembah dan dipuji, walaupun Dia sendiri tidak memerlukan pujian dari hamba dan makhluk-Nya. Hanya makhluk-makhluk-Nya-lah yang harus memuja dan memuji-Nya karena besar dan banyaknya karunia yang dilimpahkan kepadanya. Sekiranya tidak ada yang menyembah dan memuji-Nya dan semua makhluk-Nya kafir dan ingkar terhadap nikmat dan karunia-Nya, maka hal itu tidak akan merugikan-Nya sedikitpun sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:

Surah Saba' 11-20

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH  Saba'>>
11 (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. 34:11)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 11
أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ وَقَدِّرْ فِي السَّرْدِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ (11)
Lalu Allah memerintahkan kepada Nabi Daud as supaya membuat baju besi istimewa dari bahan besi yang lunak dan lembut bukan seperti baju yang dikenal di masa itu. Biasanya baju besi di masa itu dibikin dari kepingan-kepingan besi yang tipis disusun seperti baju, tetapi baju besi itu sangat mengganggu pemakainya selain menimbulkan panas pada badan juga membatasi gerak badan. Tetapi baju besi yang dibikin Daud, karena besinya telah menjadi lunak dan lembut itu jauh berbeda dengan baju besi biasa. Baju besi itu dibikin seperti gulungan-gulungan rantai yang disusun rapi sehingga baju besi itu mengikuti gerak badan sehingga pemakainya dapat bergerak dengan bebas tanpa merasakan gangguan apapun. Demikianlah dengan baju besi yang lunak dan lembut itu Daud dapat membikin alat senjata yang baru dan modern untuk mempertahankan kerajaannya dari serangan musuh.
Kemudian untuk mensyukuri nikmat dan karunia Allah kepadanya, Allah memerintahkan pula supaya Daud dan kaumnya selalu mengerjakan amal saleh dan mempergunakan segala nikmat yang dikaruniakan Allah itu untuk mencapai keridaan-Nya.
Dia selalu melihat dan mengetahui apa yang dikerjakan oleh hamba-Nya.

Surah Saba' 21-30

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH  Saba'>>

21 Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.(QS. 34:21)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 21
وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ (21)
Pada ayat ini Allah menolak dan membatalkan persangkaan Iblis yang tidak benar itu. Allah menegaskan bahwa tidak ada kekuasaan sedikit pun bagi setan terhadap manusia untuk menyesatkan mereka, sehingga mereka durhaka kepada Tuhan. Tipu daya setan itu hanyalah sebagai ujian dari Allah terhadap hamba-hamba-Nya apakah mereka mau terpedaya oleh bujukan setan ataukah mereka menolaknya sama sekali sehingga tidak mempengaruhi sedikit pun pada keimanan dan ketakwaan mereka.
Al Hasan Al Basri berkata tentang tidak adanya kekuasaan setan terhadap manusia. Demi Allah setan itu tidak pernah memukul manusia dengan tongkat dan tidak pernah memaksa mereka untuk melakukan sesuatu. Tindakan setan hanya sekadar melakukan tipu daya, membujuk dengan angan-angan kosong lalu manusia menerimanya. Hanya demikianlah tipu daya setan itu tak ubahnya seperti bakteri-bakteri yang menyerang manusia di musim tersebarnya wabah penyakit. Barang siapa yang tidak memiliki pertahanan yang kuat dalam tubuhnya untuk menahan serangan penyakit itu ia menjadi mangsa dan korbannya. Tetapi orang yang di dalam tubuhnya terdapat unsur-unsur pertahanan yang kuat penyakit itu tidak akan dapat menguasainya, ia akan tetap sehat wal afiat meskipun telah banyak orang yang jatuh sakit atau meninggal karenanya. Bila ada orang yang terperosok masuk perangkap setan maka janganlah ia menyesali orang lain, yang salah dan lemah dalam hal ini adalah dirinya sendiri. Oleh sebab itu setiap manusia harus membentengi dirinya dengan iman yang kuat dengan takwa dan selalu beramal saleh Kemudian Allah menegaskan kepada Nabi Muhammad saw bahwa Dia mencatat dan memelihara segala amal perbuatan manusia, tidak ada yang tersembunyi baginya sebesar zarah sekalipun. Ia akan memperhitungkan amal perbuatan manusia dengan seadil-adilnya tak ada seorang pun yang dirugikan dalam hal ini bahkan dia akan membalas perbuatan yang baik dengan pahala yang berlipat ganda.

Surah Saba' 31-40

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH  Saba'>>

31 Dan orang-orang kafir berkata:` Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al quran ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya `. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri:` Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman `.(QS. 34:31)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 31
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ نُؤْمِنَ بِهَذَا الْقُرْآنِ وَلَا بِالَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلَا أَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِينَ (31)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bagaimana mendalamnya keingkaran Orang-Orang musyrik terhadap agama yang dibawa oleh Muhammad saw dengan agama samawi lainnya yang dibawa oleh Rasul-rasul sebelumnya. Mereka mengatakan tekad mereka tidak akan beriman kepada Alquran dan kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada Rasul-rasul-Nya. Bagi orang-orang yang bertekad seperti ini tidak ada suatu dalil atau buktipun yang dapat mereka terima, walaupun dalil dan bukti itu kuat dan nyata dan dapat diterima oleh akal yang sehat atau pikiran yang jernih.
Hati mereka telah dipenuhi dengan fanatik yang keras sehingga semua yang bertentangan dengan paham mereka adalah salah dan sesat dan sama sekali tidak dapat diterima. Pernah kaum musyrikin Mekah bertanya kepada Ahli kitab tentang Muhammad bagaimana ciri-ciri dan sifat-sifatnya apakah ciri-ciri dan sifat-sifat itu ada tersebut dalam kitab mereka. Sebagian dari Ahli kitab menerangkan dan mengetahui bahwa ciri-ciri dan sifat-sifat Muhammad saw bagi orang yang hatinya bersih dan tidak dikotori oleh kesombongan dan fanatik buta hal ini akan menginsafkan mereka dan menjadikan mereka berpikir, bahwa mungkin Muhammad itu memang seorang Rasul utusan Tuhan. Tetapi bagi mereka jawaban itu menjadikan mereka marah dan menolak mentah-mentah keterangan para Ahli Kitab itu dan tidak mau membenarkan dan mempercayainya.
Memang batin mereka telah ditutup untuk menerima kebenaran sebagaimana tersebut dalam firman:

Surah Saba' 41-54

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH  Saba'>>

41 Malaikat-malaikat itu menjawab: `Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu`.(QS. 34:41) 

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 41
قَالُوا سُبْحَانَكَ أَنْتَ وَلِيُّنَا مِنْ دُونِهِمْ بَلْ كَانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ أَكْثَرُهُمْ بِهِمْ مُؤْمِنُونَ (41)
Malaikat menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan Maha Suci Engkau Ya Tuhan kami, Engkaulah pelindung kami dari tuduhan-tuduhan orang-orang ini. Kami sekali-kali tidak pernah memerintahkan hal itu. Kami berlepas diri dari mereka, merekalah yang telah sesat menyembah selain Engkau, bahkan kebanyakan mereka menyembah jin-jin dan beriman kepada mereka. Ini bukanlah karena perintah kami tetapi merekalah yang mau saja diperdayakan oleh setan. Hal semacam ini terdapat pula pada ayat lain yaitu mengenai pertanyaan yang dikemukakan Allah kepada Nabi Isa a.s. karena sebagian kaumnya telah menyembahnya dan menyembah ibunya dan menganggap mereka sebagai Tuhan. Allah berfirman:

وإذ قال الله ياعيسى ابن مريم ءأنت قلت للناس اتخذوني وأمي إلهين من دون الله قال سبحانك ما يكون لي أن أقول ما ليس لي بحق إن كنت قلته فقد علمته تعلم ما في نفسي ولا أعلم ما في نفسك إنك أنت علام الغيوب ما قلت لهم إلا ما أمرتني به أن اعبدوا الله ربي وربكم وكنت عليهم شهيدا ما دمت فيهم فلما توفيتني كنت أنت الرقيب عليهم وأنت على كل شيء شهيد
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman : "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidakkah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib-gaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya, yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah engkau wafatkan (angkat) aku, Engkaulah yang mengawasi mereka Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu". (Q.S. Al Maidah: 116-117)
Di kala itu para penyembah selain Allah itu tidak dapat berkutik lagi karena telah jelas dan nyata bahwa merekalah yang mengada-adakan sembahan-sembahan kepada selain Allah, merekalah yang bersalah karena mau saja menerima bujukan setan tanpa mempertimbangkan dengan akal mereka yang sehat apakah perbuatan itu wajar dilakukan atau perbuatan itu bertentangan dengan pikiran yang sehat. Kala itu Allah memberikan keputusan-Nya bahwa mereka telah jatuh ke jurang kesesatan dan tak ada lagi yang membela mereka dan ditetapkanlah bahwa mereka harus menerima balasan keingkaran dan kedurhakaan mereka terhadap Allah.

42 Maka pada hari ini sebahagian kamu tidak berkuasa (untuk memberikan) kemanfaatan dan tidak pula kemudharatan kepada sebahagian yang lain. Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim: `Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu`.(QS. 34:42) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 42
فَالْيَوْمَ لَا يَمْلِكُ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ نَفْعًا وَلَا ضَرًّا وَنَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ (42)
Maka pada hari itu tidak ada orang-orang yang dapat menolong mereka agar terlepas dari siksa yang telah disediakan Allah bagi mereka, baik sembahan-sembahan mereka maupun usaha mereka untuk bertobat kepada Allah karena pada waktu itu pintu tobat telah tertutup mati. Kemudian mereka digiring ke neraka dan dilemparkan ke dalamnya, serta dikatakan kepada mereka ucapan-ucapan kasar dan menghina. Dikatakanlah kepada mereka, rasakanlah sekarang siksaan pedih yang dahulu waktu di dunia kamu selalu mendustakannya dan memperolok-olok Rasul yang memberi peringatan kepadamu tentang akan datangnya hari berbangkit di mana semua amal perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Yang Maha Bijaksana. Di kala mereka bangkit dan menggigit jari karena menyesal kenapa mereka dahulu tidak menggubris ajakan Rasul Allah bahkan menentang, mencemoohkan dan menyakiti serta menganiaya mereka. Tetapi tak ada gunanya lagi sesalan itu karena nasi sudah menjadi bubur dan harapan akan terlepas dari siksa sudah sirna dan lenyap sama sekali.


43 Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang, mereka berkata: `Orang ini tiada lain hanyalah seorang laki-laki yang ingin menghalangi kamu dari apa yang disembah oleh bapak-bapakmu`, dan mereka berkata: ` (Al quran) ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan saja`. Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka: `Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata`.(QS. 34:43) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 43
وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَذَا إِلَّا رَجُلٌ يُرِيدُ أَنْ يَصُدَّكُمْ عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُكُمْ وَقَالُوا مَا هَذَا إِلَّا إِفْكٌ مُفْتَرًى وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَهُمْ إِنْ هَذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ (43)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apabila kepada orang-orang kafir dan orang-orang musyrik itu dibacakan ayat-ayat Alquran yang menunjukkan bukti-bukti keesaan Allah SWT dan kebatilan syirik, mempersekutukan Allah SWT, mereka itu berkata: "Sebenarnya maksud Muhammad membacakan Alquran itu tidak lain hanyalah untuk mengalihkan kita semua dari agama yang benar, agama nenek moyang kita, menjadi pengikutnya tanpa alasan, dan keterangan yang menunjukkan kebenaran seruannya. Mereka dengan tandas mengatakan bahwa Alquran yang dibacakan Muhammad itu wahyu dari Tuhannya adalah kebohongan yang diada-adakan. Alquran dikatakan dari Tuhan hanyalah untuk memperlancar seruannya dan untuk menarik hati orang banyak. Kemudian setelah melihat kenyataan bahwa Alquran itu benar-benar mempengaruhi orang-orang Quraisy barulah mereka meningkatkan permusuhannya dan menuduh bahwa Alquran adalah sihir yang nyata, yang tidak diragukan lagi. Telah menjadi tabiat mereka, apabila mereka melihat sesuatu yang menunjukkan kebesaran Allah SWT berupa mukjizat atau lainnya, mereka meremehkannya dan menuduh bahwa itu adalah sihir sebagaimana firman Allah SWT:

وإذا رأوا ءاية يستسخرون وقالوا إن هذا إلا سحر مبين
Artinya:
Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah mereka sangat menghinakan Dan mereka berkata: "Ini tiada lain, hanyalah sihir yang nyata. (Q.S. As Saffat: 14-15)
Dan firman-Nya:

وإن يروا آية يعرضوا ويقولوا سحر مستمر
Artinya:
Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat sesuatu tanda (mukjizat) mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus. (Q.S. Al Qamar: 2)

44 Dan Kami tidak pernah memberikan kepada mereka kitab-kitab yang mereka baca dan sekali-kali tidak pernah (pula) mengutus kepada mereka sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun.(QS. 34:44) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 44
وَمَا آتَيْنَاهُمْ مِنْ كُتُبٍ يَدْرُسُونَهَا وَمَا أَرْسَلْنَا إِلَيْهِمْ قَبْلَكَ مِنْ نَذِيرٍ (44)
Pada ayat ini Allah SWT membantah tuduhan mereka dan menyatakan kebatilan pengakuan mereka bahwa agama nenek moyang mereka itulah agama yang benar. Sebaliknya Allah SWT menyatakan bahwa agama yang benar ialah agama yang berdasarkan wahyu dari Allah dan Kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia, yang di dalamnya diterangkan syariat dan hal-hal yang membawa mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana agama yang dibawa oleh junjungan kita Nabi besar Muhammad saw yaitu agama Islam. Apa alasan mereka menetapkan bahwa agama syirik yang mengingkari keesaan Allah SWT, itulah agama yang benar, padahal belum pernah didatangkan kepada mereka kitab sebelum Alquran dan belum pernah diutus kepada mereka seorang Rasul sebelum Nabi Muhammad saw.
Sejalan dengan ayat ini, firman Allah SWT:

أم أنزلنا عليهم سلطانا فهو يتكلم بما كانوا به يشركون
Artinya:
Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, lalu keterangan itu menunjukkan (kebenaran) apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Tuhan? (Q.S. Ar Rum: 35)
Dan firman-Nya:

أم ءاتيناهم كتابا من قبله فهم به مستمسكون
Artinya:
Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum Alquran lalu mereka berpegang dengan kitab itu? (Q.S. Az Zukhruf: 21)

45 Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedang orang-orang kafir Mekah itu belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku.(QS. 34:45) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 45
وَكَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَمَا بَلَغُوا مِعْشَارَ مَا آتَيْنَاهُمْ فَكَذَّبُوا رُسُلِي فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ (45)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa umat sebelum mereka, seperti kaum Nabi Nuh, kaum `Ad, kaum Samud dan lainnya adalah umat yang mempunyai kekuatan yang hebat, keberanian yang menonjol, ilmu pengetahuan yang luas, kekayaan harta benda yang berlimpah ruah, yang kalau dibandingkan dengan apa yang dimiliki orang-orang kafir dan musyrikin Mekah, sangatlah besar perbedaannya. Apa yang dimiliki mereka belum mencapai sepersepuluh dari apa yang telah dicapai umat sebelum mereka. Tetapi karena umat terdahulu itu selalu membangkang dan mendustakan Rasul-rasul Allah yang diutus kepada mereka, maka Allah SWT menyiksa dan menghancurkan mereka sehancur-hancurnya. Kekuatan, keberanian, ilmu pengetahuan serta kekayaan yang dimiliki umat yang terdahulu itu tidak sanggup menolongnya, dan tidak mampu mengelakkan azab dan siksaan yang ditimpakan Allah kepada mereka. Bekas-bekas kehancuran umat terdahulu itu dengan mudah mereka saksikan di mana saja dan kapan saja, di waktu mereka bepergian atau singgah di suatu negeri di waktu pagi atau di malam hari, sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah:

وإنكم لتمرون عليهم مصبحين وبالليل أفلا تعقلون
Artinya:
Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan? (Q.S. As Saffat: 137-138)
Allah SWT mengisahkan keadaan umat terdahulu itu agar menjadi pelajaran bagi mereka, karena kalau tidak, maka mereka itu akan ditimpa kebinasaan sebagaimana halnya umat sebelum mereka.

46 Katakanlah: `Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila pada sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras.(QS. 34:46) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 46
قُلْ إِنَّمَا أَعِظُكُمْ بِوَاحِدَةٍ أَنْ تَقُومُوا لِلَّهِ مَثْنَى وَفُرَادَى ثُمَّ تَتَفَكَّرُوا مَا بِصَاحِبِكُمْ مِنْ جِنَّةٍ إِنْ هُوَ إِلَّا نَذِيرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيدٍ (46)
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Muhammad supaya memperingatkan dan menasihati kaumnya agar jangan cepat-cepat mendustakan kerasulan dan Alquran yang dibawanya. Sebaiknya mereka itu mempergunakan waktunya untuk menghadap Allah dengan ikhlas, memikirkan dan merenungkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah dibawa Muhammad baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, semoga dengan demikian mereka dapat mencapai kebenaran yang sebenarnya, menemukan jalan yang lurus yang diridai oleh Allah SWT, menginsafi kebenaran yang dibawanya membuka selubung yang menutup mata mereka sehingga dengan rela dan penuh keikhlasan mengakui kebenaran apa yang dibawa oleh Rasulullah saw itu. Mereka dianjurkan berpikir dan merenung di dalam suasana tenang cukup hanya seorang, atau secara berduaan atau secara berkelompok, karena biasanya kalau banyak orang berkumpul beramai-ramai, pikiran sering terganggu, sehingga apa yang dipikirkan dan direnungkan itu tidak tentu arah tujuannya, tak dapat mengenai sasaran dan sampai kepada apa yang dicita-citakan. Allah SWT menegaskan juga di dalam ayat ini bahwa Muhammad teman mereka itu bukanlah seorang yang gila tidak ada sedikitpun penyakit gila padanya dan dia bukan pula seorang pembohong, tetapi Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang pemberi peringatan agar mereka itu tidak ditimpa azab yang keras akibat keingkaran dan kedurhakaan mereka terhadap perintah-perintah Allah SWT. Hal ini ditegaskan juga dalam suatu hadis sabda Rasulullah saw:

نذير لكم بين يدي عذاب شديد
Artinya:
Sesungguhnya saya ini pemberi peringatan bagi engkau sekalian sebelum (menghadapi) azab yang keras. (H.R. Bukhari dari Ibnu Abbas)


47 Katakanlah:` Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu. Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu `.(QS. 34:47)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 47
قُلْ مَا سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ فَهُوَ لَكُمْ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (47)
Selanjutnya Allah SWT memerintahkan Muhammad supaya menegaskan kepada umatnya bahwa ia di dalam melaksanakan tugasnya dari Allah SWT, menasihati dan menyuruh mereka beribadah kepada Allah SWT sedikit pun tidak mengharapkan imbalan dan upah dari mereka.
Upahnya di dalam melaksanakan semuanya itu berupa pahala dari Allah SWT. Kalaupun Muhammad meminta sesuatu kepada mereka sebagai upah dari kegiatan dan susah payahnya itu, maka yang diminta itu tidak lain agar mereka itu beriman kepada Allah SWT dan iman itu adalah untuk kebaikan mereka sendiri. Muhammad itu di dalam melaksanakan tugasnya, sama sekali tidak mengharapkan keuntungan duniawi, Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu, mengelabui kebenaran dan keikhlasan Muhammad di dalam melaksanakan tugasnya sebagai Rasul Allah SWT.

48 Katakanlah:` Sesungguhnya Tuhanku mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib `.(QS. 34:48)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 48
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَّامُ الْغُيُوبِ (48)
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan Muhammad supaya ia mengatakan kepada orang-orang yang mengingkari keesaan Allah SWT dan tidak mempercayai Rasul-rasul dan hari berbangkit bahwa sesungguhnya Allah SWT mewahyukan kebenaran dan menempatkannya ke dalam hati sanubari orang-orang yang dipilihnya. Dia Maha Mengetahui segala yang gaib, mengetahui orang-orang yang pantas dipilih menjadi Rasul yang melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan kepada mereka, sebagaimana firman Allah SWT.

الله أعلم حيث يجعل رسالته
Artinya:
Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Q.S. Al An'am: 124)
Dan firman-Nya:

يلقي الروح من أمره على من يشاء من عباده
Artinya:
(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. (Q.S. Al Mu'min: 15)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat 48 ini, bisa juga diartikan bahwa Allah SWT melemparkan dan menghilangkan kebatilan dengan datangnya wahyu yang mengandung kebenaran. Sejalan dengan penafsiran Ibnu Abbas ini, firman Allah SWT:

بل نقذف بالحق على الباطل فيدمغه
Artinya:
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, (Q.S. Al Anbiya: 18)

49 Katakanlah:` Kebenaran telah datang dan yang bathil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi `.(QS. 34:49)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 49
قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ (49)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa apabila kebenaran suduh datang, maka kebatilan akan hancur binasa dan tidak dapat berbuat sesuatu untuk melawan dan menghancurkan kebenaran itu. Demikianlah setelah Islam datang memancangkan benderanya, dan menyebarkan ajarannya, maka hancur binasalah penyembahan berhala itu.
Di dalam suatu hadis diceritakan bahwa:

أنه لما دخل رسول الله /50 المسجد الحرام يوم الفتح ووجد الأصنام منصوبة حول الكعبة جعل يطعن الصنم منها بسية قوسه ويقرأ: وقل جاء الحق وزهق الباطل إن الباطل كان زهوقا. ويقرأ الآية التالية: قل جاء الحق وما يبدئ الباطل وما يعيد.
Artinya:
Ketika Rasulullah saw memasuki Masjidilharam pada hari penaklukan Mekah dan menemukan banyak berhala terpancang di sekeliling Kakbah. ia lalu menusuk satu berhala di antara berhala-berhala itu dengan ujung panahnya dan membaca "yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap, sesungguhnya yang batil itu sesuatu yang pasti lenyap. dan seterusnya membaca ayat 49 ini. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Kebatilan yang tidak bermanfaat itu seperti buih, tidak dapat bertahan dan akan lenyap apabila kebenaran yang bermanfaat itu datang menjelma dan kebenaran akan tetap dipertahankan.
Firman Allah SWT:

فأما الزبد فيذهب جفاء وأما ما ينفع الناس فيمكث في الأرض
Artinya:
Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. (Q.S. Ar Ra'd: 17)


50 Katakanlah:` Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat `.(QS. 34:50) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 50
قُلْ إِنْ ضَلَلْتُ فَإِنَّمَا أَضِلُّ عَلَى نَفْسِي وَإِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوحِي إِلَيَّ رَبِّي إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ (50)
Sekalipun Nabi Muhammad saw telah cukup memberikan kepada kaumnya petunjuk dan bimbingan, tetapi kaumnya tetap saja memperlihatkan keangkuhan dan kesombongan mereka, bahkan mereka menuduh Muhammad itu telah sesat. Untuk menghibur Nabi Muhammad saw maka ia diperintahkan Allah SWT supaya berterus terang kepada kaumnya, bahwa kalau ia sesat, sehingga menempuh jalan yang salah dan berbuat di luar kebenaran, maka akibat kesesatannya itu adalah tanggungannya sendiri, tetapi kalau perbuatannya itu untuk menegakkan kebenaran, maka itu adalah makna wahyu yang diturunkan Allah kepadanya dan karena hidayah Allah pula, maka ia tetap memperjuangkan yang hak, berjalan di atas rel kebenaran. Allah SWT Maha Mendengar apa yang dikatakannya dan apa yang dikatakan kaumnya, lalu memberi balasan kepada setiap orang dengan balasan yang setimpal. Allah Maha Dekat rahmat-Nya, memperkenankan doa orang-orang yang memohon kepada-Nya sebagaimana firman Allah SWT:

وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان
Artinya:
Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada Ku. (Q.S. Al Baqarah: 186)
Sabda Nabi Besar Muhammad saw:

إنكم لا تدعون أصم ولا غائبا إنما تدعون سميعا قريبا مجيبا.
Artinya:
Sesungguhnya engkau sekalian tidak memohon kepada yang tuli dan tidak pula kepada yang gaib, tetapi engkau sekalian bermohon kepada Yang Maha Mendengar, Maha Dekat dan Maha Mengabulkan.
(H.R. Bukhari dan Muslim dari abu Musa al Asy'ari)

51 Dan (alangkah hebatnya) jikalau kamu melihat ketika mereka (orang-orang kafir) terperanjat ketakutan (pada hari kiamat); maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat (untuk dibawa ke neraka),(QS. 34:51)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 51
وَلَوْ تَرَى إِذْ فَزِعُوا فَلَا فَوْتَ وَأُخِذُوا مِنْ مَكَانٍ قَرِيبٍ (51)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa andaikata Rasul itu menyaksikan orang-orang kafir, yang selalu mendustakannya terperanjat dan ketakutan pada waktu melihat azab yang keras akan ditimpakan kepada mereka. tentu dia itu akan melihat kejadian yang hebat sekali. Mereka tidak mungkin lari dun mengelak dari azab itu, karena memang tidak ada .kemungkinan untuk menjauhkan diri dari azab itu. Dalam keadaan terperanjat dan ketakutan, mereka diambil dan tempat yang dekat untuk dibawa ke api neraka yang menyala-nyala.


52 dan (di waktu itu) mereka berkata:` Kami beriman kepada Allah `, bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu.(QS. 34:52)
::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 52
وَقَالُوا آمَنَّا بِهِ وَأَنَّى لَهُمُ التَّنَاوُشُ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ (52)
Pada waktu itulah mereka menyatakan bahwa mereka beriman kepada Allah SWT, kepada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. Iman mereka itu tidak mungkin lagi diterima dan ditampung karena telah jauh ketinggalan dan tempat di mana pengakuan beriman itu dapat diterima, yaitu di dunia. Di dunialah tempat setiap orang diberi kesempatan untuk beriman, sedang di akhirat bukanlah tempat untuk menerima pengakuan iman dan berani saleh. Sejalan dengan ayat ini, firman Allah SWT:

ولو ترى إذ المجرمون ناكسوا رءوسهم عند ربهم ربنا أبصرنا وسمعنا فارجعنا نعمل صالحا إنا موقنون
Artinya:
Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan Kami, kami telah melihat dan mendengar; maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. (Q.S. As Sajdah: 12)

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 52
وَقَالُوا آمَنَّا بِهِ وَأَنَّى لَهُمُ التَّنَاوُشُ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ (52)
(Dan di waktu itu mereka berkata, "Kami beriman kepada-Nya) yakni kepada Nabi Muhammad, atau kepada Alquran (bagaimanakah mereka dapat mencapai) meraih keimanan; dapat dibaca Tanaawusy atau huruf Wau diganti menjadi Hamzah, sehingga bacaannya menjadi Tanaa-usy maksudnya amat mustahillah mereka dapat mencapai keimanan (dari tempat yang jauh itu") dari tempatnya yang sekarang, karena mereka sekarang berada di alam akhirat dan tempat keimanan itu ada di dunia.

53 Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu; dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh.(QS. 34:53) ::Terjemahan:: ::Tafsir:: ::Asbabun Nuzul::
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Saba' 53
وَقَدْ كَفَرُوا بِهِ مِنْ قَبْلُ وَيَقْذِفُونَ بِالْغَيْبِ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ (53)
(Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu) sewaktu mereka hidup di dunia (dan mereka menduga-duga) meramal-ramal (tentang yang gaib dari tempat yang jauh) yaitu terhadap hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan mereka, karena mereka sewaktu di dunia mengatakan terhadap Nabi, bahwa Dia adalah penyihir, tukang syair dan tukang ramal. Mereka mengatakan tentang Alquran, bahwa itu adalah sihir, syair, dan ramalan.


54 Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam.(QS. 34:54) 

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Saba' 54
وَحِيلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُونَ كَمَا فُعِلَ بِأَشْيَاعِهِمْ مِنْ قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا فِي شَكٍّ مُرِيبٍ (54)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa keinginan mereka beriman kepada Allah, dan kembali ke dunia untuk beramal saleh, tidak mungkin dituruti tidak ada gunanya lagi dan tidak ada jalan untuk dikabulkan, sebagaimana firman Allah SWT:

فلما رأوا بأسنا قالوا ءامنا بالله وحده وكفرنا بما كنا به مشركين فلم يك ينفعهم إيمانهم لما رأوا بأسنا
Artinya:
Maka tatkala mereka melihat azab kami mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah". Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka, tatkala mereka telah melihat siksaan Kami (Q.S. Al Mu'min: 84-85)
Tindakan yang demikian itu, telah dilakukan pula kepada umat-umat yang telah melakukan hal yang serupa, yaitu mendustakan Rasul-rasul yang diutus kepada mereka, dan baru menyatakan beriman setelah mereka itu melihat siksa yang akan ditimpakan kepada mereka. Dan mereka di waktu berada di dunia sangat ragu kepada apa yang disampaikan kepada mereka seperti hari berbangkit dan hari pembalasan yang menyebabkan mereka itu mengingkari segala apa yang dibawa oleh Rasul itu.


<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH   Saba' >>