Selasa, 16 Juli 2013

Surah Yasin 41-50

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan,(QS. 36:41)
Surah Yaa siin 41
وَآيَةٌ لَهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (41)
Pada ayat ini Allah SWT mengemukakan kapal yang berlayar di tengah lautan sebagai bukti kebesaran dan kekuasaan Nya. Yang mengangkut manusia dan barang-barang keperluannya dari suatu negeri ke negeri yang lain. Ada negeri-negeri itu yang berdekatan letaknya dan ada pula yang berjauhan. Penggunaan alat-alat angkutan laut sebagai salah satu perhubungan yang dimanfaatkan manusia untuk bergerak dan mengangkut barang, telah dikenal sejak zaman dahulu kala, bahkan telah dikenal sejak zaman Nabi Nuh as. Orang yang mula-mula membuat kapal adalah Nabi Nuh as. Kapal itu dibuat atas perintah dan bimbingan Allah SWT. Ha ini diterangkan dalam firman Nya:

واصنع الفلك بأعيننا ووحينا
Artinya:
Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami. (Q.S. Hud: 37)
Perahu, sampan dan kapal-kapal yang berbobot berat, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, kekuatan angin, maupun tenaga mesin dapat meluncur dengan mudah di alas air, mengangkut manusia dan barang dari Suatu pulau ke pulau yang lain, dari suatu benua ke benua yang lain, seakan-akan ada sesuatu kekuatan yang menahan kapal itu, sehingga tidak tenggelam. Hal ini merupakan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah.
Allah SWT berfirman:

ألم تر أن الفلك تجري في البحر بنعمة الله ليريكم من ءاياته إن في ذلك لآيات لكل صبار شكور
Artinya:
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. (Q.S. Luqman: 31)

dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti seperti bahtera itu.(QS. 36:42)
Surah Yaa siin 42
وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِنْ مِثْلِهِ مَا يَرْكَبُونَ (42)
Dalam ayat ini Allah SWT mengingatkan manusia kepada bukti kekuasaan-Nya yang lain, dalam hal memberikan bermacam-macam kendaraan yang lain dari perahu, bahtera dan kapal, yaitu hewan-hewan yang dapat dijadikan kendaraan atau alat angkutan misalnya: kuda, keledai, unta, gajah dan sebagainya. Ini merupakan alat angkutan darat bagi manusia.
Pada ayat yang lain Allah berfirman:

والخيل والبغال والحمير لتركبوها وزينة ويخلق ما لا تعلمون
Artinya:
Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya). (Q.S. An Nahl: 8)
Selanjutnya, untuk memungkinkan pengangkutan orang dan barang-barang yang lebih banyak, manusia dapat membuat alat-alat angkutan darat yang ditarik oleh hewan-hewan tersebut, seperti dokar, pedati, gerobak dan sebagainya Dengan menggunakan akal yang dikaruniakan Allah kepada manusia, mereka dapat pula membuat alat-alat angkutan yang bergerak dengan tenaga mesin yang memakai bahan bakar berupa minyak bumi atau batu bara, yang juga disediakan dan dikaruniakan Allah kepada manusia. Kendaraan bermesin ini dapat berjalan lebih cepat dan bermuatan lebih banyak.
Sejalan dengan itu, berkat kemajuan akal dan ilmu pengetahuan yang dikaruniakan Allah kepada manusia, mereka dapat membuat kendaraan-kendaraan yang dapat terbang di udara, mulai dari balon, pesawat terbang, hingga roket-roket yang menggerakkan kapal-kapal ruang angkasa yang kecepatan Nya dapat melebihi kecepatan suara.

Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.(QS. 36:43)
Surah Yaa siin 43
وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنْقَذُونَ (43)
Dalam ayat ini Allah SWT memperingatkan bahwa jika Allah menghendaki menenggelamkan kapal-kapal yang berlayar di lautan itu, niscaya ia akan tenggelam. Datangnya angin badai yang kencang yang menimbulkan gelombang-gelombang yang dahsyat, akan menyebabkan kapal-kapal itu binasa, para penumpangnya turut terkubur ke dasar laut, tak dapat di tolong lagi.
Peringatan ini berarti, bahwa manusia jangan merasa sombong dan takabur serta merasa bahwa dapatnya kendaraan yang berat itu berjalan di darat, di laut dan di udara adalah semata-mata karena kepintarannya, bukan karena karunia dari Allah SWT.
Dari ilmu alam kita dapat mengetahui bahwa sesuatu dapat terapung di atas air, jika berat jenis benda itu lebih ringan dari berat jenis air yang dipindahkannya. Ini ketentuan atau Sunatullah yang ditetapkan Allah terhadap air yang diciptakannya. Allah berkuasa mencabut kembali suatu ketentuan yang ia tetapkan sendiri, bila Ia menghendaki. Jika ketentuan ini suatu ketika dicabut Nya, maka keadaan akan berubah. Sebagaimana halnya dengan api, yang diberi Nya ketentuan berubah sifat "membakar", Allah berkuasa untuk suatu ketika mencabut sifat tersebut sehingga ia tidak lagi membakar. Dalam riwayat Nabi Ibrahim as yang tersebut dalam Alquran dikatakan, bahkan ketika ia disiksa kaumnya, dan dimasukkan ke dalam api unggun, ternyata Ibrahim as tidak terbakar. ini adalah karena kekuasaan Allah SWT, yang menolong hamba Nya dengan mencabut sifat "membakar" api tersebut ketika itu.

 Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.(QS. 36:44)
 Surah Yaa siin 44
إِلَّا رَحْمَةً مِنَّا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ (44)
Akhirnya, pada ayat ini Allah menegaskan, bahwa karena kasih sayang--Nya yang amat besar terhadap hamba-hamba-Nya, dan agar mereka dapat bersenang-senang menikmati karunia-Nya, maka Allah tidak membiarkan kendaraan-kendaraan itu semua binasa, balk yang berjalan di darat, maupun yang berlayar di atas dan di dalam air, ataupun yang terbang di udara. Apalagi jika orang-orang yang menggunakan kendaraan itu tidak takabur serta selalu cermat dan berhati-hati. Apabila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan, itu a adalah karena yang bersangkutan mempunyai rasa takabur, atau kurang cermat, lalai dan lain-lain sebagainya.

 Dan apabila dikatakan kepada mereka: `Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat`, (niscaya mereka berpaling).(QS. 36:45)
 Surah Yaa siin 45
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّقُوا مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (45)
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa andaikata terhadap orang-orang yang ingkar itu dianjurkan agar mereka menjaga diri terhadap siksaan Allah yang telah dekat kepada mereka, atau yang akan datang di kemudian hari, sehingga mereka mendapat rahmat Allah, mereka akan tetap berpaling, tidak mau mendengarkan anjuran itu.
Menjaga diri dari siksaan Allah ialah dengan cara bertakwa kepada Nya, yaitu melakukan apa-apa yang diperintahkan Nya menjauhi segala larangan Nya, dan mensyukuri setiap karunia Nya. Akan tetapi orang-orang yang ingkar, hati mereka telah tertutup terhadap kebenaran. Mereka senantiasa berpaling dari nasihat-nasihat yang baik. Oleh sebab itu wajarlah mereka ditimpa kemurkaan siksaan Allah.

 Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.(QS. 36:46)
Surah Yaa siin 46
وَمَا تَأْتِيهِمْ مِنْ آيَةٍ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (46)
Allah menegaskan dalam ayat ini, bahwa orang-orang yang ingkar itu senantiasa memalingkan muka dari setiap tanda-tanda yang menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah, karena hati mereka telah buta, walaupun mata mereka dapat melihat dengan terang semua tanda-tanda tersebut.

 Dan apabila dikatakan kepada mereka: `Nafkahkanlah sebahagian dari rezki yang diberikan Allah kepadamu`, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: `Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata`.(QS. 36:47)
 Surah Yaa siin 47
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (47)
Dalam ayat ini Allah menyebutkan suatu segi lain dari keingkaran mereka, yaitu keengganan mereka menyumbangkan sebagian harta benda yang telah dikaruniakan Allah kepada mereka. Apabila kepada mereka dianjurkan menafkahkan harta bagi kepentingan fakir miskin dan orang yang memerlukan bantuan, mereka menjawab kepada orang-orang beriman yang menganjurkan itu: "Apa perlunya kami memberi mereka itu makan, karena Allah dapat memberi makan bila Allah menghendaki". Di samping itu mereka mengatakan bahwa orang-orang mukmin yang suka menyumbangkan harta benda untuk membantu fakir miskin itu adalah orang-orang yang sesat.
Alangkah jauh pendapat mereka itu dari kebenaran. Menyumbangkan sebagian harta benda menolong orang lain berupa sumbangan wajib, seperti zakat, maupun sumbangan suka rela, seperti sedekah, merupakan perwujudan dari rasa syukur atas nikmat Allah, dan sekaligus menghilangkan sifat bakhil dan jiwa manusia Harta benda, menurut ajaran Islam mempunyai fungsi sosial, bukan untuk kepentingan din sendiri.
Harta benda haruslah dijadikan alat untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas serta kegotong royongan, sebab manusia takkan dapat hidup sendiri, tanpa mengharapkan pertolongan orang lain dalam berbagai keperluan hidup, walaupun ia seorang yang kaya raya.

 Dan mereka berkata: `Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?`(QS. 36:48)
Surah Yaa siin 48
وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (48)
Suatu segi lain dari sifat-sifat jelek kaum yang ingkar itu adalah ketidak percayaan mereka tentang akan adanya hari berbangkit sesudah mati. Apabila kepada mereka disampaikan bahwa mereka kelak akan dibangkitkan kembali sesudah mati, untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka selama di dunia ini, maka mereka menjawab dengan sikap mengejek: "Bilakah janji itu akan terlaksana?". Demikian keadaan kaum yang ingkar, hati mereka tidak lagi terbuka untuk menerima kebenaran. Penyesalan mereka barulah akan timbul setelah mereka menghadapi kenyataan tentang apa yang dulunya mereka ingkari.

Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.(QS. 36:49)
Surah Yaa siin 49
مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ (49)
Pada ayat ini Allah memperingatkan kepada mereka, bahwa mereka tidak akan menunggu terlalu lama datangnya hari berbangkit itu. Cukup dengan suatu teriakan saja, yaitu suara tiupan yang pertama dari sangkakala yang menandai hancurnya alam ini sementara mereka asyik-asyik bertengkar. Kemudian manusia semuanya akan dibangkitkan kembali menjadi hidup, dan dikumpulkan kepada Allah untuk diperhitungkan segala perbuatannya selagi di dunia kemudian mereka menerima balasan sesuai dengan perbuatan mereka, baik atau buruk.
Ayat lain yang sama maksudnya dengan ayat ini ialah, firman Allah SWT:

هل ينظرون إلا الساعة أن تأتيهم بغتة وهم لا يشعرون
Artinya:
Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan Hari Kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya. (Q.S. Az Zukhruf: 66)
Manusia tidak menyadari kedatangan Hari Kiamat itu. Mereka dimatikan secara tiba-tiba dalam keadaan sibuk berselisih dan berbantah-bantahan dalam urusan dunia.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Umar, ia berkata: ."Sangkakala benar-benar akan ditiup di saat keadaan manusia dalam kesibukan urusan mereka masing-masing di jalan-jalan, di pasar-pasar dan di tempat-tempat mereka, hingga dalam keadaan dua orang yang sedang tawar menawar pakaian, maka sebelum sampai pakaian itu ke tangan salah seorangnya, maka tiba-tiba ditiupkan sangkakala, hingga mereka mati bergelimpangan semuanya, dan inilah yang dimaksud dengan firman Allah dalam ayat ini.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ia berkata, berkata Rasulullah saw:

لتقو من الساعة وقد نشر الرجلان ثوبهما بينهما فلا يتبايعانه ولا يطويانه ولتقو من الساعة والرجل يليط حوضه فلا يسقي منه, ولتقو من الساعة وقد انصرف الرجل بلبن نعجته فلا يطعمه, ولتقو من الساعة وقد رفع أكلته إلى فمه فلا يطعمها. (الحديث رواه الشيخان)
Artinya:
Hari Kiamat itu benar-benar akan terjadi pada saat dua orang laki-laki sedang mengembang-ngembangkan pakaian (sambil tawar menawar, dan keduanya tidak sempat berjual beli dan melipatkan itu kembali. Hari Kiamat itu benar-benar akan terjadi pada saat seseorang membuat kolam dan ia belum sempat mengisinya dengan air. Hari Kiamat benar-benar akan terjadi pada saat seseorang memeras susu kambingnya dan ia belum sempat meminumnya, dan Hari Kiamat itu benar-benar akan terjadi pada saat seseorang mengangkat makanan yang akan dimasukkannya ke mulainya, dan ia belum sempat memakannya.


Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.(QS. 36:50)
Surah Yaa siin 50
فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ (50)
Demikian cepat datangnya peristiwa itu, dan amat tiba-tiba, sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan sedikitpun untuk berwasiat atau meninggalkan pesan kepada keluarganya, dan tidak pula dapat kembali berkumpul dengan mereka. Masing-masing menghadapi persoalannya sendiri, menunggu keputusan dari pengadilan Tuhan yang Maha Adil dan Maha Kuasa.


<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH YASIN>>

1 komentar:

  1. menanggapi dengan kehebatan alquar, dalam ayat ini ada beberapa orang yang mengaitkan ayat ini dengan kejadian yang sekarang sedikit heboh beradar di masyarakat dan halayak banyak, tentang hilangnya pesawat mh 370. yang hilang pukul 00:41 tanggal 8 maret, berkaitan dengan kendaraan yang kita sering pakai sebagai manusia.

    BalasHapus