Tampilkan postingan dengan label Nuur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nuur. Tampilkan semua postingan

Senin, 03 September 2012

An-Nuur 1 - 10

SURAH AN-NUUR
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AN-NUUR>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=24
(Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam) nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.(QS. 24:1)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah An Nuur 1 
سُورَةٌ أَنْزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنْزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (1) 
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa satu surat ini mengandung banyak macam hukum yang wajib dipatuhi seperti hukum amar makruf, nahi mungkar, zina, pergaulan menuduh wanita muhsan berzina dan lain-lain sebagainya. Juga di dalam surat ini diturunkan tanda-tanda kebesaran Allah dan ke Esaan-Nya, kesempurnaan kekuasaan-Nya dan lain sebagainya. Kesemuanya itu diturunkan untuk menjadikan manusia selalu ingat dan menyadari diri mereka, untuk dapat menyesuaikan tindak tanduk serta sepak terjang mereka dengan hukum-hukum tersebut. 

An-Nuur 11 - 20

SURAH AN-NUUR
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AN-NUUR>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=24
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.(QS. 24:11)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah An Nuur 11 
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ وَالَّذِي تَوَلَّى كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ (11) 
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang menyiarkan berita bohong yang dilancarkan ke rumah tangga Rasulullah saw. itu, sebenarnya dari golongan kaum Muslimin sendiri, sebagaimana diketahui bahwa setelah junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. kembali dari gazwah Muraizik bersama pasukannya pada bulan Sya'ban tahun ke lima hijrah, tersiarlah suatu berita bohong yang unik sekali yang ditujukan kepada rumah tangga Rasulullah saw yang dikenal dengan "Hadisul ifki". Berita bohong ini mengenai istri Rasulullah saw 'Aisyah r.a. Ummul Mukminin, sehabis perang dengan Bani Mustaliq bulan Syakban 5 H. Peperangan itu, diikuti oleh kaum munafik, dan turut pula 'Aisyah dengan Nabi saw berdasarkan undian yang diadakan antara istri-istri beliau. Dalam perjalanan mereka kembali dari peperangan mereka berhenti pada suatu tempat. 'Aisyah keluar dari sekedup (tempat duduk di atas unta) untuk suatu keperluan, kemudian kembali. Tiba-tiba dia merasa kalungnya hilang, lalu dia pergi lagi mencarinya. Sementara itu, rombongan berangkat dengan persangkaan bahwa 'Aisyah masih ada dalam sekedup. Setelah 'Aisyah mengetahui sekedupnya sudah berangkat, dia duduk di tempatnya dan mengharapkan sekedup itu akan kembali menjemputnya, dalam keadaan demikian diapun tertidur kebetulan lewat di tempat itu seorang sahabat Nabi Sofwan bin Mu'attal diketemukannya seseorang yang sedang tidur sendirian dan dia terkejut seraya mengucapkan, "Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un, istri Rasul! " `Aisyah terbangun lalu dipersilahkan oleh Sofwan mengendarai untanya. Sofwan berjalan menuntun unta sampai mereka tiba di Madinah. Orang-orang yang melihat mereka membicarakan menurut pendapat masing-masing. Mulailah timbul desas-desus. Kemudian kaum munafik membesar-besarkannya, maka fitnahan atas `Aisyah r.a. itupun bertambah luas, sehingga menimbulkan kegoncangan di kalangan kaum Muslimin. 

An-Nuur 21 - 30

SURAH AN-NUUR
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AN-NUUR>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=24
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. 24:21)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (21) 
Pada ayat ini, Allah SWT memperingatkan kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, agar mereka itu jangan terbawa-bawa menuruti ajakan setan, mengikuti jejak dan langkahnya, seperti suka dan senang menyebar luaskan aib dan perbuatan keji di antara orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang senang mengikuti langkah-langkah setan, pasti ia akan terjerumus kelembah kehinaan, berbuat yang keji dan munkar, karena setan itu memang suka berbuat yang demikian itu. Oleh karena itu jangan sekali-kali mau mencoba-coba mengikuti jejak dan langkahnya. Sekiranya Allah tidak memberikan karunia dan rahmat kepada hamba-Nya dan yang selalu membukakan kesempatan sebesar-besarnya untuk bertobat dari maksiat yang telah diperbuat mereka, tentunya mereka tidak akan bersih dari dosa-dosa mereka yang mengakibatkan kekecewaan dan kesengsaraan, bahkan akan disegerakan azab yang menyiksa mereka itu di dunia ini, sebagaimana firman Allah SWT: 

An-Nuur 31 - 40

SURAH AN-NUUR
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AN-NUUR>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=24
Katakanlah kepada wanita yang beriman:` Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(QS. 24:31)

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (31) 
Pada ayat ini, Allah SWT menyuruh Rasul-Nya untuk memperingatkan wanita-wanita yang beriman supaya mereka itu jangan melihat yang tidak halal bagi mereka melihatnya seperti aurat laki-laki maupun perempuan yaitu antara pusat dan lutut bagi sesama laki-laki atau sesama wanita. Tetapi hendaklah mereka membatasi penglihatan mereka dari laki-laki yang bukan mahramnya, karena Yang demikian itu adalah lebih baik dan lebih aman. 
Di dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud bahwa ketika Ummu Salamah dan Maimunah berada di sisi Rasulullah saw maka datanglah Abdullah bin Ummi Maktum dan masuk ke dalam rumah Rasulullah saw. Pada waktu itu sudah ada perintah hijab. Rasulullah saw memerintahkan kepada Ummu Salamah dan Maimunah berlindung (berhijab) dari Abdullah bin Ummi Maktum. Berkata Ummu Salamah "Wahai Rasulullah! bukankah ia itu buta tidak melihat kami dan tidak mengenal kami? Rasulullah saw menjawab: Apakah engkau berdua buta? Apakah engkau berdua tidak melihat dia? 

An-Nuur 41 - 50

SURAH AN-NUUR
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AN-NUUR>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=24
Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masingnya telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. 24:41)

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ (41) 
Pada ayat ini Allah mengarahkan pikiran Nabi Muhammad saw pada khususnya dun pikiran manusia pada umumnya untuk memperhatikan alam, baik di langit maupun di bumi agar dia menginsafi bahwa di samping manusia sebagai makhluk Allah, banyak lagi bermacam-macam makhluk Nya yang bila diperhatikan pasti akan membawa kepada kepercayaan akan kekuasaan Khaliknya dan kebijaksaan Nya mengatur segala sesuatu dengan rapi dan seimbang. Semua makhluk itu walaupun tidak disadari oleh manusia tunduk patuh dun bertasbih menyucikan Nya menurut segala ketentuan yang telah ditetapkan Nya. Kalaulah ada sebuah bintang saja keluar dari garis edarnya dan tidak mematuhi tata tertib yang telah ditetapkan Allah, tentulah akan terjadi pembenturan di antara bintang-bintang yang mengakibatkan rusaknya susunan alam yang harmonis itu dan hancurlah sebagian dari bintang-bintang itu dan tidak mustahil bumi kita akan terkena malapetaka besar. Tetapi nyatanya tak pernah ada kejadian seperti itu dun yakinlah bahwa semua makhluk Allah itu senantiasa mematuhi semua tata tertib yang telah ditetapkan Nya. Allah menyuruh manusia memperhatikan setiap makhluk Nya yang kecil lagi lemah, yaitu burung yang dapat terbang melayang di udara dan kadang-kadang kelihatan seakan-akan dia berhenti sejenak di awang-awang sedang menurut undang-undang alam yaitu daya tarik bumi setiap barang yang mempunyai berat pasti akan jatuh ke bumi. Tetapi burung-burung itu sekalipun demikian tetap bermain-main di udara dengan aman tanpa ada sedikit pun kekhawatiran akan jatuh ke bumi. Hal ini karena Allah telah mengatur bentuk burung-burung itu dilengkapi dengan sayap dan dapat dikembangkan dan diketupkan. Maka dengan bentuk dan susunan seperti itu dia dapat mengatasi kaidah tarikan bumi terhadap sesuatu yang berbobot dan mempunyai berat. Kita tak dapat melihat bahwa burung-burung itu sedang menikmati karunia Allah kepadanya dan bersyukur dan bertasbih kepada Khalik penciptanya. Bertasbih bagi makhluk selain manusia bukanlah seperti kita bertasbih dengan berzikir dengan menyebut nama Nya tetapi bagi mereka ada cara-cara tertentu yang tak dapat kita ketahui. Allah lah Yang Maha Mengetahui bagaimana cara mereka bertasbih dan salat. Bila kita sadari bahwa semua makhluk Allah semenjak dari yang sekecil-kecilnya sampai kepada yang sebesar-besarnya bertasbih menyucikan nama Nya dan mensyukuri nikmat dan karunia Nya, sungguh amat mengherankan kenapa di antara manusia yang telah dianugerahi Nya akal pikiran dan perasaan, masih ingkar dan durhaka kepada Nya. Masih ada di antara mereka yang menyembah selain Nya dan mempersekutukan Nya dengan berhala atau manusia ciptaan Nya. Mereka tidak pernah bertasbih kepada Nya, menyucikan Nya dan mensyukuri nikmat Nya. 
Alangkah bodoh dan dungunya orang-orang seperti itu pada hal makhluk yang tidak berakal selalu bertasbih menyucikan nama Nya. Pada suatu ketika pernah pernah Nabi Muhammad saw dengan rahmat Tuhannya mendengar batu kerikil di bawah telapak kakinya bertasbih kepada Allah. Pernah pula ketika Nabi Daud meniup serulingnya Allan memerintahkan kepada gunung-gunung dan burung-burung supaya bertasbih bersama Nabi Daud menyucikan nama Nya seperti tersebut dalam firman Nya: 

An-Nuur 50 - 64


SURAH AN-NUUR
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AN-NUUR>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=24
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan:-Xx `Kami mendengar, dan kami kami patuh.` Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.(QS. 24:51)

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (51) 
Orang-orang yang benar-benar beriman apabila diajak bertahkim kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka tunduk dan patuh menerima putusan, baik putusan itu menguntungkan atau merugikan mereka. Mereka yakin dengan sepenuh hati tidak akan merasa ragu sedikitpun bahwa putusan itulah yang benar, karena putusan itu adalah putusan Allah dan Rasul-Nya. Putusan siapa lagi yang patut diterima dan dipercayai kebenaran dan keadilannya selain putusan Allah dan Rasul-Nya? Demikianlah sifat-sifat orang-orang yang beriman benar-benar percaya kepada Allah dan Rasul-Nya dan yakin sepenuhnya bahwa Allah Yang Maha Benar dan Maha Adil. 

Daftar Surah An-Nuur

SURAH AN-NUUR
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                       

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH