Tampilkan postingan dengan label As Shaffaat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label As Shaffaat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Januari 2014

Ash Shaffaat 1 - 10

[TAFSIR] : ASF-SHAFFAAT
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH ASh SHAFFAT >>

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 1
1. Demi (rombongan) yang bershaf-shaf dengan sebenar-benarnya,(QS. 37:1)

وَالصَّافَّاتِ صَفًّا (1) 
Dalam ayat ini Allah berfirman: "Demi (rombongan malaikat) yang berbaris-baris dengan lurusnya". Maksudnya: demi malaikat-malaikat yang berbaris dalam saf-saf yang lurus dan teratur, dalam melakukan ibadah. Atau: malaikat-malaikat yang berbaris lurus mengembangkan sayap-sayapnya menanti perintah dari Allah SWT untuk melakukan suatu tugas.

As Shaffaat 11 - 20

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

11. Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): `Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?` Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.(QS. 37:11)
12. Bahkan kamu menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan kamu.(QS. 37:12)

Ash Shaaffaat 11 - 12 
فَاسْتَفْتِهِمْ أَهُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمْ مَنْ خَلَقْنَا إِنَّا خَلَقْنَاهُمْ مِنْ طِينٍ لَازِبٍ (11) بَلْ عَجِبْتَ وَيَسْخَرُونَ (12) 
Dalam ayat ini Allah menyuruh Nabi Muhammad saw menanyakan kepada orang-orang yang mengingkari adanya kebangkitan dari kubur, tentang mana yang lebih sukar antara menjadikan manusia termasuk orang-orang yang ingkar tadi dengan menjadikan malaikat, langit, bumi dan segala isinya, yang ujudnya lebih besar dan lebih beraneka ragam. 
Allah SWT memerintahkan Rasul-Nya supaya mengajukan pertanyaan kepada mereka dimaksudkan sebagai celaan terhadap sikap kepala batu mereka itu, karena sebenarnya mereka sendiri mengakui bahwa penciptaan langit, bumi dan segala isinya yang besar itu lebih sukar dari menciptakan manusia. Maka bagaimana mereka dapat mengingkari kebangkitan itu, padahal mereka menyaksikan suatu yang lebih sukar dari apa yang mereka ingkari itu. 
Firman Allah: 

As Shaffaat 21 - 30

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

21. Inilah hari keputusan yang kamu selalu mendustakannya.(QS. 37:21)
Ash Shaaffaat 20 - 21 
وَقَالُوا يَا وَيْلَنَا هَذَا يَوْمُ الدِّينِ (20) هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ (21) 
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan keluhan orang-orang yang ingkar akan Hari Kiamat Ketika mereka melihat azab yang akan menimpa mereka, mereka menjadi sadar akan ancaman Allah kepada mereka melalui lisan para Rasul dan hukuman yang akan mereka terima pada hari itu atas perbuatan mereka ketika di dunia. Mereka memperolok-olokkan dan mendustakan para Rasul serta mengingkari kebenaran ajaran yang dibawanya. Pada Hari Kiamat mereka menyesali atas perbuatan dan kata-kata demikian itu terhadap diri sendiri. Mereka sadar bahwa hari pembalasan sudah datang. Lalu mereka saling menyalahkan satu sama lain karena mendustakan Hari Kiamat yang benar-benar terjadi. 
Pada Hari Kiamat itu akan jelas perbedaan antara orang yang baik dan kebaikan yang dibuatnya dengan orang-orang jelek dengan kejahatan yang dilakukannya. 
Orang-orang yang telah berbuat baik akan dimasukkan ke surga Na'im. Sedang orang-orang yang telah berbuat fasik dan durhaka akan dimasukkan ke neraka Saqar. Firman Allah: 

As Shaffat 31 - 40

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

31. Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu).(QS. 37:31)
32. Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.(QS. 37:32)
Ash Shaaffaat 31 - 32 
فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَا إِنَّا لَذَائِقُونَ (31) فَأَغْوَيْنَاكُمْ إِنَّا كُنَّا غَاوِينَ (32) 
Pada Hari Kiamat penyembah-penyembah berhala itu mengakui bahwa mereka dulunya bersikap melampaui batas karena pembawaan dan tabiat mereka sendiri yang cenderung kepada kekafiran dan kejahatan. Maka mereka sepatutnyalah bilamana pada Hari Kiamat itu mereka menerima hukuman dari Allah SWT. 

Daftar Ayat Surat As Shaffaat

AS SHAFFAT
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>



AS SHAFFAT 41 - 50

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

40. tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).(QS. 37:40)
41. Mereka itu memperoleh rezki yang tertentu,(QS. 37:41)
42. yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan,(QS. 37:42)

Surah Ash Shaaffaat 40 - 42 
إِلَّا عِبَادَ اللَّهِ الْمُخْلَصِينَ (40) أُولَئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَعْلُومٌ (41) فَوَاكِهُ وَهُمْ مُكْرَمُونَ (42) 
Allah SWT menceritakan kenikmatan kaum yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya mereka dengan penuh keikhlasan melakukan amal kebaikan, menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, bersih dari dosa selalu memanjatkan doa dan harapan kepada Tuhan mereka. Itulah hamba-hamba Allah yang ikhlas, yang akan mendapatkan surga, sebagaimana firman Allah SWT: 

AS SHAFFAT 51 - 60

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>
Tafsir DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 51 - 53
51. Berkatalah salah seorang di antara mereka:` Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman,(QS. 37:51)
52. yang berkata: `Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?(QS. 37:52)
53. Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?`(QS. 37:53)

 
قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ (51) يَقُولُ أَئِنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِينَ (52) أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَدِينُونَ (53) 
Dalam ayat ini dijelaskan isi percakapan antara ahli surga. Seorang di antara mereka menceritakan kepada teman-temannya bahwa sewaktu hidup di dunia dia mempunyai seorang teman yang menanyakan kepadanya dengan nada mencemoohkan tentang keyakinannya akan hari berbangkit dan Hari Kiamat. Kawannya itu sangat mengingkari akan terjadinya hari berbangkit dari kubur itu. Dengan penuh keheranan dan keingkaran kawannya di dunia itu mengatakan lagi kepadanya bahwa tidaklah mungkin dan sangat tidaklah masuk akal bilamana manusia yang sudah menjadi tanah dan tulang-belulang itu akan dihidupkan kembali dari dalam kubur sesudah itu lalu diadakan perhitungan terhadap amal perbuatannya semasa hidupnya. 

Jumat, 24 Januari 2014

As Shaffaat 61 - 70

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

61. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja`.(QS. 37:61)
Ash Shaaffaat 58 - 61 
أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ (58) إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (59) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (60) لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ (61) 
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam. 

AS SHAFFAT 71- 80

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                         DAFTAR SURAH AS Shaffat >>

71. Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,(QS. 37:71)
Ash Shaaffaat 71 
وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ الْأَوَّلِينَ (71) 
Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa sebagian besar umat-umat zaman dahulu sebelum zaman Nabi Muhammad saw, telah sesat. Mereka menyembah berhala dan mempersekutukannya dengan Tuhan dan seringkali berbuat kerusakan di atas bumi dengan mengadakan peperangan-peperangan. Hidup mereka didasarkan atas hawa nafsu dan angkara murka. Pemimpin-pemimpin mereka dan pembesar-pembesar negara berlaku aniaya dan menindas rakyat dengan kerja paksa membangun istana-istana dan kuil-kuil tempat penyembahan berhala dan makam-makam raja. Bahkan ada di antara mereka yang mengaku Tuhan dan rakyat dipaksa menyembah mereka. Demikianlah kisah-kisah umat-umat zaman dahulu seperti kaum 'Ad, Samud, raja Namruz, Firaun dan lain-lainnya.

As Shaffaat 81-90

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

81. Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:81)
82. Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang lain.(QS. 37:82)

Ash Shaaffaat 80 - 82 
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (80) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (81) ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ (82) 
Pengabdian keharuman nama Nuh dengan sebutan salam sejahtera kepadanya itu merupakan penghormatan kepadanya, adalah sebagai pembalasan kepadanya atas kebaikan yang diperbuatnya dan perjuangannya dalam menegakkan kalimat tauhid yang tak henti-hentinya, siang dan malam, terang-terangan dan sembunyi-sembunyi selama ratusan tahun. Juga sebagai imbalan atas kesabarannya, dalam menahan derita lahir dan batin selama menyampaikan risalahnya di tengah-tengah kaumnya. 

As Shaffaat 91-100


<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

91. Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata: `Apakah kamu tidak makan?(QS. 37:91)
92. Kenapa kamu tidak menjawab?`(QS. 37:92)
93. Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya (dengan kuat).(QS. 37:93)
94. Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan bergegas.(QS. 37:94)

Ash Shaaffaat 91 - 94 
فَرَاغَ إِلَى آلِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ (91) مَا لَكُمْ لَا تَنْطِقُونَ (92) فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا بِالْيَمِينِ (93) فَأَقْبَلُوا إِلَيْهِ يَزِفُّونَ (94) 
Sesudah kaumnya pergi, maka Ibrahim as diam-diam ia menuju tempat patung-patung itu, lalu dia berkata dengan maksud mengejek: "Mengapa patung-patung itu tidak memakan makanan-makanan yang dihidangkan di hadapannya. Sesajen-sesajen itu disuguhkan oleh penyembah-penyembahnya pada hari-hari tertentu untuk mengharapkan berkah. 

Ash Shaffaat 100-110

[TAFSIR] : ASH-SHAFFAAT
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

101. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.(QS. 37:101)
Ash Shaaffaat 100 - 101 
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) 
Dalam ayat ini, Allah SWT menceritakan bahwa Nabi Ibrahim dalam perantauan memohon kepada Tuhan kiranya dianugerahi seorang anak yang saleh lagi taat yang dapat menolongnya dalam menyampaikan dakwah dan mendampinginya dalam perjalanan dan menjadi kawan dalam kesepian. 
Kehadiran anak itu sebagai pengganti dari keluarga dan kaumnya yang ditinggalkannya. Permohonan Nabi Ibrahim as ini diperkenankan Allah SWT. Kepadanya disampaikan berita gembira bahwa Allah SWT akan menganugerahkan kepadanya seorang anak laki-laki yang punya sifat sangat sabar. 

As Shaffaat 111-120

[TAFSIR] : ASH-SHAFFAAT
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:111)

Ash Shaaffaat 108 - 111 
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111) 
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa umat manusia dari berbagai agama (samawi) dan golongan mencintai Nabi Ibrahim as, sepanjang masa. Penganut agama Yahudi, Nasrani dan Islam semuanya menghormatinya dan memuji namanya, bahkan kaum musyrikin Arab mengakui bahwa agama mereka juga mengikuti agama Islam (Ibrahim). 
Demikianlah Allah SWT memenuhi permohonan Ibrahim as ketika dia berdoa seperti difirmankan Allah SWT: 

As Shaffaat 121-130

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

121. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS. 37:121)
122. Sesungguhnya keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:122)

Ash Shaaffaat 121 - 122 
إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (121) إِنَّهُمَا مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (122) 
Dalam dua ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa kenikmatan-kenikmatan yang besar tersebut di atas seperti kemenangan atas musuh-musuh, petunjuk-petunjuk Tuhan, kemuliaan-kemuliaan dan sebagainya adalah berkat amal-amal kebaikan yang mereka lakukan dan pengorbanan serta penderitaan mereka dalam perjuangan menegakkan agama tauhid. Jadi begitulah Allah SWT memberikan pembalasan pahala dunia akhirat atas orang-orang yang berbuat kebaikan untuk kemaslahatan sesama umat manusia. 
Yang mendorong keduanya mengerjakan amal-amal kebaikan dan bersedia mengalami penderitaan adalah iman yang bersemi dalam dada mereka. Dari landasan iman yang kuat lahirlah perbuatan-perbuatan yang mulia. Itulah sebabnya Allah SWT menegaskan bahwa keduanya adalah hamba-hamba Allah yang beriman.

As Shaffaat 131-140

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

129. Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.(QS. 37:129)
130. (Yaitu):` Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas `.(QS. 37:130)
131. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(QS. 37:131)
132. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.(QS. 37:132)

Ash Shaaffaat 129 - 132 
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (129) سَلَامٌ عَلَى إِلْ يَاسِينَ (130) إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (131) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (132) 
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT menjelaskan kemuliaan yang diberikan Nya kepada Ilyas sebagaimana kemuliaan yang dulu telah dianugerahkan Nya pula kepada Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Harun. Bahwa Allah SWT akan mengabadikan keharuman namanya di kalangan umat manusia terutama di kalangan umat Yahudi, Nasrani dan Islam. Salam sejahtera selalu mereka ucapkan bagi Ilyas sejak zaman yang silam sampai akhir zaman. Kemuliaan itu diberikan kepadanya karena dia seorang yang selalu berbuat kebaikan beramal saleh. Terus berjuang menegakkan agama tauhid dan meluruskan kembali jalan kehidupan yang ditempuh oleh kaumnya Bani Israel. Semua itu dikerjakannya berlandaskan pengabdian yang tulus ikhlas, dan keimanan yang sempurna.

As Shaffaat 141-150

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>


141. kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.(QS. 37:141)
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.(QS. 37:142)

Ash Shaaffaat 140 - 142 
إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ (140) فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ (141) فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ (142) 
Adapun Yunus as sesudah memberikan peringatan dengan ancaman azab kepada kaumnya itu lalu pergi meninggalkan mereka sebelum ada perintah dari Tuhan. Beliau melarikan diri dengan menumpang sebuah kapal yang penuh dengan muatan. Karena sarat dengan barang-barang dan penumpang, sehingga mereka takut tenggelam di tengah lautan, maka mereka mengadakan undian di antara penumpang. Barang siapa kalah undian dilempar ke laut dengan demikian kapal menjadi ringan serta terhindar dari bahaya tenggelam. Dalam undian itu, Yunus kalah, namun mereka merasa segan melemparkannya ke laut. Lalu diadakan undian ulangan dan Yunus mengalami kekalahan lagi. Juga mereka masih segan melemparkannya ke laut. Di adakan kembali undian ketiga kalinya, tetapi Yunus tetap kalah undian. Akhirnya dia memutuskan sendiri terjun ke laut. Dalam pada itu Allah SWT memerintahkan seekor ikan hiu menelan Yunus. Kepada ikan itu diwahyukan pula agar jangan memakan dagingnya ataupun tulangnya, tetapi menjadikan perutnya sebagai penjara bagi Yunus, karena Yunus bukanlah makanannya. 

As Shaffaat 161-170

[TAFSIR] : ASH-SHAFFAAT
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

Maka sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu,(QS. 37:161)
sekali-kali tidak dapat menyesatkan seseorang) terhadap Allah,(QS. 37:162)
kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang menyala.(QS. 37:163)

Ash Shaaffaat 161 - 163 
فَإِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ (161) مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ بِفَاتِنِينَ (162) إِلَّا مَنْ هُوَ صَالِي الْجَحِيمِ (163) 
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT menjelaskan bahwa segala macam usaha yang mereka lakukan untuk memperlahankan keyakinan mereka yang salah, seperti mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan yang lain, sedikitpun tidak akan menyesatkan hamba Allah yang dibersihkan hatinya, terkecuali orang yang membiarkan dirinya dikotori oleh noda-noda kemusyrikan. Orang yang serupa inilah yang akan menjadi penghuni neraka yang menyala, sebagai balasan yang setimpal dengan perbuatan mereka.

As Shaffaat 171-182

[TAFSIR] : ASH-SHAFFAAT
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,(QS. 37:171)
(yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan.(QS. 37:172)

Ash Shaaffaat 171 - 172 
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ (171) إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُورُونَ (172) 
Allah SWT menjelaskan bahwa janji Allah telah terbukti kebenarannya bahwa Rasul-rasul yang diutus sebelum Muhammad yang disebutkan dalam surat ini mendapat pertolongan dari Allah terhindar dari kesewenangan musuh-musuhnya. Mereka terlepas dari pembunuhan, penculikan dan pengusiran karena pertolongan Allah. 

Jumat, 17 Januari 2014

As Shaffaat 151-160

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AS SHAFFAT >>

151. Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan:(QS. 37:151)
152. `Allah beranak`. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang berdusta.(QS. 37:152)

Ash Shaaffaat 151 - 152 
أَلَا إِنَّهُمْ مِنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ (151) وَلَدَ اللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (152) 
Kemudian Allah SWT mengungkapkan kebatilan akidah mereka bahwa apa yang mereka katakan dan apa yang mereka yakini, tiada lain kecuali kebohongan besar yang mereka ada-adakan untuk mendustakan dan menghinakan kebenaran wahyu yang dibawa oleh Rasul Nya. Anggapan mereka bahwa Allah mempunyai anak sama sekali bertentangan dengan pikiran yang sehat, karena Allah sebagai Pencipta langit dan bumi serta segenap isinya mustahil apabila dikatakan memerlukan anak. Bukanlah dia yang memerlukan sesuatu, akan tetapi segala sesuatu itu memerlukan bantuan dan bimbingan Nya. Jadi jelaslah bahwa kebohongan yang mereka ada-adakan, tiada lain kecuali sikap pengingkaran kepada agama tauhid yang dibawakan oleh Rasulullah saw. Itulah sebabnya maka di akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa mereka benar-benar orang yang berdusta.