Selasa, 24 April 2012

Yusuf 1 - 10

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=12#Top

1. Alif laam raa. Ini adalah ayat-ayat Kitab (Al quran) yang nyata (dari Allah).(QS. 12:1)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 1

الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (1)

Ayat pertama dari surat Yusuf ini sama bunyinya dengan ayat pertama pada surat Yunus kecuali pada akhir ayat pertama surat Yunus ada kata "Al-Hakim" sedang pada ayat pertama surat ini terdapat kata "Al-Mubin".

Yusuf 11 - 10

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=12#Top

11. Mereka berkata: `Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.(QS. 12:11)

قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11)

Pada ayat ini terbayang dengan jelas betapa besar kecurigaan Nabi Yakub terhadap saudara-saudara Yusuf dan dia sangat khawatir membiarkannya bergaul dengan mereka, apalagi setelah mendengar cerita Yusuf tentang mimpinya itu. Sikap ayah mereka ini sangat menyesalkan hati dan menyinggung perasaan mereka. Dengan terus-terang mereka berkata: "Wahai ayah kami, mengapa engkau selalu mencurigai kami terhadap Yusuf padahal kami tetap mencintai dan menyayanginya, selalu berusaha agar dia senang dan gembira dan tidak pernah terlintas dalam pikiran kami akan menyakiti hatinya apalagi menganiayanya. Mengapa engkau tidak membiarkan dia bergaul, bercengkerama dengan sewajarnya seakan-akan engkau menaruh curiga terhadap kami."

Yusuf 21 - 30

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=12#Top

21. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: `Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.` Dan demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya ta_bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.(QS. 12:21)
DEPAG / Surah Yusuf 21

وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لِامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (21)

Al-Aziz Mesir yang mengambil Yusuf sangat gembira dan berbesar hati karena dapat membeli seorang anak yang elok rupanya, segar dan sehat badannya ditambah lagi karena terdapat padanya tanda-tanda yang baik yang menunjukkan bahwa dia akan mempunyai masa depan yang gemilang sama seperti firasat ayahnya Yakub terhadapnya.

Yusuf 31 - 40

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=12#Top

31. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): `Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka.` Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: `Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.`(QS. 12:31)
DEPAG / Surah Yusuf 31

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ (31)

Tutur kata perempuan-perempuan itu sampai juga ke telinga istri Perdana Menteri yang menyebabkan ia merasa marah bercampur malu. Dia tidak mengira bahwa berita mengenai dirinya akan tersebar luas seperti itu, sebab sudah cukup usahanya untuk menutupi rahasia itu. Dia carilah akal bagaimana caranya menutup

Yusuf 41 - 50

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=12#Top
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf
41. Hai kedua temanku dalam penjara:` Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku). `(QS. 12:41)

يَا صَاحِبَيِ السِّجْنِ أَمَّا أَحَدُكُمَا فَيَسْقِي رَبَّهُ خَمْرًا وَأَمَّا الْآخَرُ فَيُصْلَبُ فَتَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْ رَأْسِهِ قُضِيَ الْأَمْرُ الَّذِي فِيهِ تَسْتَفْتِيَانِ (41)

Maka pada ayat ini barulah diterangkan takwil mimpi kedua pemuda itu oleh Yusuf. Berkatalah Yusuf: "Hai kedua kawan penghuni penjara, adapun mimpi yang pertama, takwilnya ialah bahwa dia segera akan keluar dari penjara ini dan kembali bekerja seperti dulu sebelum masuk penjara, yaitu sebagai tukang siram kebun raja dan akan memberi minum raja dengan khamar. Takwil mimpi kedua, bahwa dia akan dihukum salib lalu bangkainya dan sebagian dari kepalanya akan dimakan burung. Begitulah takwil mimpi yang kamu tanyakan kepada saya sebagai wahyu yang telah diwahyukan kepadaku."

Yusuf 51 - 60

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=12#Top
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 51-60
51. Raja berkata (kepada wanita-wanita itu):` Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu)? `Mereka berkata:` Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan daripadanya. `Berkata isteri Al Aziz:` Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang benar. `(QS. 12:51)

قَالَ مَا خَطْبُكُنَّ إِذْ رَاوَدْتُنَّ يُوسُفَ عَنْ نَفْسِهِ قُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا عَلِمْنَا عَلَيْهِ مِنْ سُوءٍ قَالَتِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ الْآنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ (51)
Setelah utusan kembali menemui raja dan menyampaikan permintaan Yusuf kepadanya, maka dengan segera raja memanggil semua perempuan-perempuan yang memotong jarinya itu dan berkata: "Bagaimana pandanganmu terhadap Yusuf ketika kamu menggodanya dulu? Sebab Yusuf akan aku keluarkan dari penjara." Mereka menjawab: "Bahwa Yusuf seorang pemuda yang suci murni, Maha Sempurna Allah, kami tiada melihat sesuatu yang buruk padanya." Berkatalah pula istri Perdana Menteri yang tergila-gila dan terus menggoda Yusuf selama bersama-sama tinggal di rumahnya: "Memang sudah terlalu lama Yusuf dalam penjara tanpa kesalahan apa-apa. Sayalah yang bersalah karena aku tidak dapat menahan hawa nafsuku, aku selalu menggodanya. Sekarang jelaslah kebenaran itu, bahwa Yusuf tidak bersalah dan dia termasuk orang-orang yang benar."

Yusuf 61 - 70

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=12#Top
61. Mereka berkata: `Kami akan membujuk ayahnya untuk membawanya (ke mari) dan sesungguhnya kami benar-benar akan melaksanakannya`.(QS. 12:61)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 61
قَالُوا سَنُرَاوِدُ عَنْهُ أَبَاهُ وَإِنَّا لَفَاعِلُونَ (61)
Saudara-saudara Yusuf menjawab: "Kalau begitu kami akan kembali pulang dan berusaha dengan sungguh-sungguh agar ayah kami dapat mengizinkan saudara kami itu pergi bersama kami ke Mesir. Kami akan menceritakan kepadanya semua yang telah terjadi dan mengatakan bahwa kami telah disambut dengan baik sekali dan diperlakukan sebagai tamu selama kami berada di Mesir."

Yusuf 71 - 80

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=12#Top
71. Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: `Barang apakah yang hilang daripada kamu?`(QS. 12:71)
قَالُوا وَأَقْبَلُوا عَلَيْهِمْ مَاذَا تَفْقِدُونَ (71)
Saudara-saudara Yusuf bertanya kepada penyeru itu sambil berhadap-hadapan dengan dia: "Barang apakah yang hilang daripada kamu, sehingga kamu sekarang menyusul kami untuk mencarinya?"
72. Penyeru-penyeru itu berkata: `Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta dan aku menjamin terhadapnya`.(QS. 12:72)

Yusuf 81 - 90

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=5&SuratKe=12#Top
81. Kembalilah kepada ayahmu dan katakanlah: `Wahai ayah kami! Sesungguhnya anakmu telah mencuri; dan kami hanya menyaksikan apa yang kami ketahui, dan sekali-kali kami tidak dapat menjaga (mengetahui) barang yang ghaib.(QS. 12:81)
ارْجِعُوا إِلَى أَبِيكُمْ فَقُولُوا يَا أَبَانَا إِنَّ ابْنَكَ سَرَقَ وَمَا شَهِدْنَا إِلَّا بِمَا عَلِمْنَا وَمَا كُنَّا لِلْغَيْبِ حَافِظِينَ (81)
Lalu Yahuz memerintahkan kepada saudara-saudaranya yang sembilan orang supaya pulang menghadap ayahnya dan melaporkan segala kejadian yang dialaminya di Mesir untuk menghindarkan tuduhan-tuduhan yang buruk. (Yusuf) berkata: "Kembalilah kepada ayahmu dan sampaikanlah kepadanya bahwa anaknya Bunyamin telah mencuri takaran raja dan akibatnya dijadikan hamba sahaya selama setahun sesuai dengan syariat kami. Kami hanya dapat menyaksikan apa yang kami ketahui, karena kami melihat sendiri bahwa takaran raja itu dikeluarkan dari kantung Bunyamin. Dan kami sekali-kali tidak mengetahui barang yang gaib. Seandainya kami mengetahui bahwa dia akan mencuri tentu kami tidak akan memberikan janji yang berat pada ayah."

Yusuf 91 - 100

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=5&SuratKe=12#Top
91. Mereka berkata:` Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa) `.(QS. 12:91)

قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ (91)
Setelah Yusuf memberikan pengakuan dan saudara-saudaranya telah meyakini bahwa Al-Aziz itu adalah Yusuf sendiri, mereka secara jujur mengakui dan menghargai kemuliaan yang diberikan Allah swt. kepada Yusuf tentang kelebihan ilmunya, ketinggian kesopanan yang dimilikinya dan dengan terus-terang mereka mengakui kesalahan yang telah diperbuat kepada Yusuf dan Bunyamin dengan sengaja dan direncanakan sebelumnya. Suatu kesalahan yang tidak dapat diampuni oleh Allah swt. kecuali dengan tobat nasuha dan tidak dapat dimaafkan kecuali dengan hati lapang dan budi luhur dari yang bersangkutan.
92. Dia (Yusuf) berkata:` Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang `.(QS. 12:92)

Yusuf 101 - 111

Surah YUSUF
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=6&SuratKe=12#Top
101. Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta_bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi, Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh`.(QS. 12:101)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Yusuf 101
رَبِّ قَدْ آتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ (101)
Ayat ini adalah doa yang diucapkan Yusuf as. sesudah Allah swt. menyempurnakan karunia kepadanya, menyelamatkannya dari penyiksaan ketika dimasukkan ke dalam sumur, membebaskannya dari fitnahan istri Al-Aziz dan perempuan-perempuan lainnya, dan pahit getir di dalam penjara, menganugerahinya pangkat dan kedudukan sesudah ia bebas dari semua tuduhan yang ditujukan kepadanya, segeralah ia berdoa memohon kepada Allah swt. supaya dilipat-gandakan pahalanya di akhirat kelak sebagaimana dilipatgandakan karunia-Nya di dunia ini. Berkatalah Yusuf: "Ya Tuhanku, Engkau telah menganugerahkan kepadaku paras yang cantik, kedudukan di Mesir dengan kekuasaan yang penuh, mengajarkan kepadaku takbir mimpi, memberitahukan kepadaku hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari dan rahasia-rahasia yang terkandung di dalam wahyu-Mu. Ya Allah, ya Tuhan, Engkaulah Pencipta langit dan bumi ini, menciptakan keduanya dengan baik dan teratur, kokoh dan rapi, Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, melindungiku dari maksud jahat orang-orang yang memusuhiku dan orang-orang yang ingin berbuat jahat kepadaku. Ya Allah Yang Maha Kuasa! Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam sesuai dengan wasiat leluhurku yang berbunyi:

Daftar Ayat - ayat Surat Yusuf

Daftar Ayat - ayat Surat Yusuf:

  1. Yusuf 1 - 10
  2. Yusuf 11 - 10
  3. Yusuf 21 - 30
  4. Yusuf 31 - 40
  5. Yusuf 41 - 50
  6. Yusuf 51 - 60
  7. Yusuf 61 - 70
  8. Yusuf 71 - 80
  9. Yusuf 81 - 90
  10. Yusuf 90 - 100
  11. Yusuf 101 - 111
  12. aa

Senin, 23 April 2012

Huud 1 - 10

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=11#Top

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 1

الر كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ (1)

1.Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta di jelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,(QS. 11:1)
Allah swt. memulai surat ini dengan tiga buah huruf Alif, Lam, Ra seperti pada permulaan surat Yunus yang lalu, dengan maksud yang sama yaitu menuntut perhatian yang sungguh dari pendengar. Sesudah itu Allah swt. menerangkan bahwa Alquran itu adalah sebuah kitab yang ayat-ayatnya tersusun rapi daripada, lagi jelas artinya. Karena kerapian dan kepadatan susunan ayat itu, tak mungkin dapat ditukar-tukar kata-katanya, baik letaknya atau hurufnya. Di samping kerapian susunannya, ayat-ayat itu dijelaskan pula secara terperinci menurut masalahnya dan tersebar di dalam surat. Ada ayat yang berhubungan dengan akidah-akidah, hukum-hukum, akhlak, kisah ada pula yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, seperti proses kejadian manusia. Demikianlah ayat-ayat Alquran itu bagaikan kalung mutiara dengan berbagai cahaya yang cemerlang dan dengan ikatan yang rapi, memiliki nilai keseluruhan yang tinggi. Sesungguhnya Alquran itu dengan kerapian susunan ayat-ayat dan uraiannya yang terperinci menurut isinya, diturunkan dari sisi Allah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Dengan bijaksana, Dia turunkan ayat menurut kebutuhan hamba-hamba-Nya, apa yang baik untuk mereka, karena Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Huud 11 - 20

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=11#Top

11. kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.(QS. 11:11)

إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (11)

Kemudian Allah mengecualikan dari orang-orang yang bersifat demikian itu beberapa orang yang sabar yang selalu membuat amal-amal kebajikan. Mereka itu berlaku sabar ketika ditimpa musibah, beriman kepada Allah, mengharapkan pahala-Nya dan berbuat amal-amal saleh ketika musibahnya itu telah diganti dengan kenikmatan, serta mensyukuri nikmat itu dengan mengamalkan berbagai amal kebajikan untuk mencapai keridaan Allah, mereka akan mendapat ampunan dari Allah dan pahala yang besar di akhirat nanti sebagaimana tercantum dalam firman-Nya:

Huud 21 - 30

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 21
أُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (21)
21. Mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan.(QS. 11:21)

Sesudah itu Allah swt. menjelaskan bahwa mereka yang mempunyai sifat seperti itu adalah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, orang-orang yang disingkirkan dari rahmat Allah, karena membuat-buat dusta dan menukar petunjuk dengan kesesatan dan menyembah berhala yang sama sekali tidak dapat memberi mudarat atau manfaat sehingga hilang lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka harap-harapkan.

Huud 31 - 40

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=11#Top
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 31

وَلَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ إِنِّي مَلَكٌ وَلَا أَقُولُ لِلَّذِينَ تَزْدَرِي أَعْيُنُكُمْ لَنْ يُؤْتِيَهُمُ اللَّهُ خَيْرًا اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا فِي أَنْفُسِهِمْ إِنِّي إِذًا لَمِنَ الظَّالِمِينَ (31)

31. Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): `Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib, dan tidak (pula) aku mengatakan:` Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat `, dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu:` Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka `. Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.(QS. 11:31)
 Dan walaupun aku mengaku menjadi Nabi, akan tetapi aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah, yang diperlukan oleh setiap hamba-Nya, yang aku mampu mengeluarkannya untuk menutup kebutuhanku dan seluruh pengikutku. Tidak! Aku sama saja seperti orang lain, memerlukan usaha dan perusahaan yang wajar, karena soal jaminan rezeki itu tidak termasuk dalam urusan kenabianku. Sekiranya itu dijadikan urusan kerasulan tentu banyak orang-orang yang mengikuti Nabi karena ingin jaminan rezeki dan harta saja. Padahal gagasan yang pokok dari tugas kerasulan itu ialah menyucikan jiwa seseorang dari pengaruh kebendaan dengan ibadah dan makrifat kepada Allah swt., menyiapkan seorang hamba Allah untuk masuk surga-Nya dan memperoleh keridaan-Nya pada hari kiamat, di mana harta dan anak-anak tidak bermanfaat lagi kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.

Huud 41 - 50

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=11#Top
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 41

وَقَالَ ارْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (41)


41. Dan Nuh berkata:` Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. `Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 11:41)
Pada ayat ini diterangkan bahwa Nuh a.s. menyuruh orang yang beriman kepadanya supaya naik ke dalam bahtera itu dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuh, sebab segala kekuasaan ada di tangan-Nya Yang dapat berbuat sekehendak-Nya, mengatur sunah-Nya sesuai dengan iradah-Nya sedang keselamatan mereka di saat yang sangat penting itu hanya berada di bawah kekuasaan-Nya di dalam pengayoman dan lindungan-Nya. Menurut sebuah hadis:

Huud 51 - 60

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=11#Top

51. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan (nya)?`(QS. 11:51)


يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي أَفَلَا تَعْقِلُونَ (51)

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa Hud a.s. dalam menyampaikan dakwah kepada kaumnya sama sekali ia tidak meminta upah dan bayaran, sehingga mereka tidak dapat menuduhnya untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri. Ia hanya mengharap pahala dari Allah yang telah menciptakannya sebagai manusia yang berpikiran sehat dan yang dapat membebaskan dirinya dari menyembah patung-patung yang dibikin oleh kaum Nuh a.s. Patung-patung itu mereka bikin dan mereka sembah untuk mengabadikan jasa-jasa nenek moyang mereka yang saleh. Sebenarnya mereka terjerumus ke jurang syirik itu karena dipermainkan oleh tipu daya setan yang pada mulanya dimaksudkan untuk menghormati dan mengagungkan, tetapi menjadi sesembahan pada akhirnya.

Huud 61 - 70

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=11#Top
DEPAG / Surah Huud 61

وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ (61)

61. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: `Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).`(QS. 11:61)
Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia telah mengutus seorang utusan kepada kaum Samud namanya Saleh. Ia menyeru mereka supaya hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan sembahan-sembahan yang telah membawa mereka kepada jalan yang salah dan menyesatkan. Allahlah yang menciptakan mereka dari tanah. Dari tanah itulah diciptakan-Nya Adam a.s. dan dari itu pulalah asal mula semua manusia karena manusia dalam rahim ibunya berasal dari air mani. Setetes air mani itu setelah membuahi telur dalam rahim berkembang menjadi segumpal daging lalu membentuk kerangka tubuh berupa tulang-tulang, dan tulang-tulang ini dibalut dengan daging sehingga menjadi janin dalam rahim. Kemudian setelah sempurna semua anggota badannya ia keluar sebagai bayi. Mani itu berasal dari makanan yang dimakan manusia sedangkan makanan itu baik yang berupa tumbuh-tumbuhan maupun berupa daging binatang semua berasal dari tanah juga. Setelah manusia berkembang biak di atas bumi mereka diserahi Allah tugas memakmurkannya sebagai anugerah dan karunia daripada-Nya. Dengan karunia itu kaum Samud telah hidup senang bahkan mereka telah dapat pula membuat rumah tempat berlindung seperti tersebut dalam firman Allah:

Huud 71 - 80

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=11#Top

71. Dan isterinya berdiri (di sampingnya) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan sesudah Ishak (lahir pula) Yaqub.(QS. 11:71)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 71

وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ (71)

Pada ayat itu istri Nabi Ibrahim a.s. yang bernama Sarah menjadi gembira dan tertawa karena yang datang itu bukanlah orang jahat, tetapi adalah malaikat-malaikat utusan Allah, dan tentu saja mereka tidak mau makan dan minum. Selanjutnya mereka berkata kepada Sarah bahwa Allah telah menyampaikan suatu berita gembira untuknya bahwa dia akan melahirkan seorang anak bernama Ishak dan Ishak pun akan mempunyai keturunan pula di antaranya Yakub.

Huud 81 - 90

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=5&SuratKe=11#Top


81. Para utusan (malaikat) berkata: `Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam--dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal--kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?`(QS. 11:81)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 81

قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ (81)

Setelah para Malaikat yang menjadi tamu Nabi Lut a.s. itu menyaksikan adanya kekhawatiran pada diri Nabi Lut a.s., mereka berkata: "Hai Lut, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu yang sengaja diutus untuk membinasakan mereka dan menyelamatkan kamu dari kejahatan-kejahatan mereka. Mereka sekali-kali tidak akan dapat mengganggu kamu, maka tenangkanlah hatimu. Ternyata penglihatan kaum Nabi Lut a.s. itu dijadikan gelap oleh Allah sehingga mereka tidak dapat melihat kepada Nabi Lut a.s. dan kepada tamu-tamunya seperti diterangkan dalam firman Allah:

Huud 91 - 100

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD

http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=5&SuratKe=11#Top
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 91

قَالُوا يَا شُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيرًا مِمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَاكَ فِينَا ضَعِيفًا وَلَوْلَا رَهْطُكَ لَرَجَمْنَاكَ وَمَا أَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيزٍ (91)

91. Mereka berkata:` Hai Syuaib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami. `(QS. 11:91)

Sesudah penduduk Madyan (kaum Syuaib a.s.) merasa muak dan jengkel terhadap Nabi Syuaib a.s. karena semua alasan yang mereka kemukakan untuk menolak seruannya agar mereka meninggalkan sembahan-sembahan yang menyesatkan dan beriman kepada Allah serta mengamalkan ajaran-ajaran-Nya, mereka akhirnya berkata: "Hai Syuaib, kami tidak dapat memahami apa yang engkau kemukakan kepada kami mengenai tuhan-tuhan, sembahan kami dan peraturan-peraturan yang mengekang kebebasan kami untuk bertindak dan mengendalikan harta kekayaan kami, begitu pula tentang azab yang akan menimpa kami jika kami tidak mengikuti kemauanmu. Seakan-akan engkaulah yang menetapkan segala sesuatu dan di tangan engkaulah kebahagiaan dan kecelakaan kami, padahal semua itu adalah semata-mata utusan Tuhan. Kami melihat dan meyakini bahwa engkau adalah seorang lemah yang tak berdaya, tidak mungkin akan dapat membawa manfaat atau mudarat kepada kami, dan bila kami ingin hendak membinasakan engkau, engkau tidak akan membela diri. Kalau tidaklah pandangan dan rasa kasihan terhadap keluarga dan karib kerabatmu, tentulah kami sudah melemparimu dengan batu sampai mati.

Minggu, 22 April 2012

Huud 101 - 110

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=6&SuratKe=11#Top

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 101

وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ (101)

101. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.(QS. 11:101)
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa dibinasakannya mereka itu bukanlah tindakan aniaya dari Dia, tetapi mereka sendirilah yang menganiaya dirinya yang menyebabkan Allah terpaksa mengambil tindakan demikian. Mereka mempersekutukan Allah, mengadakan kerusakan di muka bumi terus-menerus sehingga azab tidak dapat ditunda-tunda daripadanya. Andaikata mereka dibiarkan dalam keadaan yang demikian berlarut-larut, niscaya mereka akan tetap saja demikian malah bertambah-tambah penganiayaan, kejahatan dan pengrusakannya di muka bumi sebagaimana tercantum di dalam Alquran:

Huud 111 - 120

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=6&SuratKe=11#Top

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 111

وَإِنَّ كُلًّا لَمَّا لَيُوَفِّيَنَّهُمْ رَبُّكَ أَعْمَالَهُمْ إِنَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (111)

111. Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup, (balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. 11:111)
Pada ayat ini Allah swt. menegaskan bahwa orang-orang yang memperselisihkan tentang kebenaran Alquran dan meragukan kedatangannya dari Allah swt., maka Allah akan menyempurnakan dengan cukup balasan amal perbuatan mereka baik di dunia maupun di akhirat karena Allah Maha Mengetahui apa yang telah mereka kerjakan. Perhatikan firman Allah swt.:

ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
Artinya:
(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Nya.
(Q.S. Ali Imran: 182)
Dan firman-Nya:

Huud 121 - 123

Surah HUUD
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=7&SuratKe=11#Top
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 121

وَقُلْ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنَّا عَامِلُونَ (121)

 121. Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman:` Berbuatlah menurut kemampuanmu; sesungguhnya Kamipun berbuat (pula). `(QS. 11:121)
Pada ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. supaya berkata kepada orang-orang kafir yang tidak mau beriman: "Berbuatlah menurut kedudukan dan kemampuanmu menentang dakwah dan menyakiti orang-orang yang berdakwah beserta pendukung-pendukungnya. Kami pun akan berbuat menurut kedudukan dan kemampuan kami mempertahankan dakwah dan meneruskan perintah Allah, serta taat dan patuh kepada-Nya." Ini adalah ancaman kepada mereka tentang azab yang akan dijumpainya sebagai balasan dari perbuatannya itu.

Daftar ayat - ayat Surat Huud

Daftar ayat - ayat Surat Huud (QS: 11 ):

  1. Huud 1 - 10
  2. Huud 11 - 20
  3. Huud 21 - 30
  4. Huud 31 - 40
  5. Huud 41 - 50
  6. Huud 51 - 60
  7. Huud 61 - 70
  8. Huud 71 - 80
  9. Huud 81 - 90
  10. Huud 91 - 100
  11. Huud 101 - 110
  12. Huud 111 - 120
  13. Huud 121 - 123
  14. aa

Selasa, 10 April 2012

Al Baqarah 1 - 10

Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=2#Top

1. Alif laam miim.(QS. 2:1)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 1

الم (1)

Alif, lam, mim, termasuk huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan beberapa surah Alquran. Ada dua hal yang perlu dibicarakan tentang huruf-huruf abjad yang disebutkan pada permulaan beberapa surah dari Alquranul Karim itu, yaitu apa yang dimaksud dengan huruf ini, dan apa hikmahnya menyebutkan huruf-huruf ini?
Tentang soal pertama, maka para mufassir berlainan pendapat, yaitu:
1.Ada yang menyerahkan saja kepada Allah, dengan arti mereka tidak mau menafsirkan huruf-huruf itu. Mereka berkata, "Allah sajalah yang mengetahui maksudnya." Mereka menggolongkan huruf-huruf itu ke dalam golongan ayat-ayat mutasyabihat.
2.Ada yang menafsirkannya. Mufassirin yang menafsirkannya ini berlain-lain pula pendapat mereka, yaitu:
a.Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah isyarat (keringkasan dari kata-kata), umpamanya Alif Lam Mim. Maka "Alif" adalah keringkasan dari "Allah", "Lam" keringkasan dari "Jibril", dan "Mim" keringkasan dari Muhammad, yang berarti bahwa Alquran itu datangnya dari Allah, disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad. Pada Alif Lam Ra; "Alif" keringkasan dari "Ana", "Lam" keringkasan dari "Allah" dan "Ra" keringkasan dari "Ar-Rahman", yang berarti: Saya Allah Yang Maha Pemurah.
b.Ada yang berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah nama dari surah yang dimulai dengan huruf-huruf itu.
c.Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan huruf-huruf abjad ini adalah huruf-huruf abjad itu sendiri. Maka yang dimaksud dengan "Alif" adalah "Alif", yang dimaksud dengan "Lam" adalah "Lam", yang dimaksud dengan "Mim" adalah "Mim", dan begitu seterusnya.

Al Baqarah 11 - 20

Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=2#Top

11. Dan bila dikatakan kepada mereka: `Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi`. Mereka menjawab: `Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.`(QS. 2:11)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 11

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11)

Bila mereka dinasihati agar meninggalkan perbuatan-perbuatan tersebut, mereka membuat dalih dan alasan dengan mengatakan bahwa mereka sebenarnya berusaha mengadakan perbaikan dan perdamaian antara kaum muslimin dengan golongan lainnya. Mereka mengatakan bahwa tindakan-tindakan mereka yang merusak itu sebagai suatu usaha perbaikan untuk menipu kaum muslimin.

Al Baqarah 21 - 30

Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=2#Top

21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.(QS. 2:21)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 21

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (21)

Perintah beribadat dan menyembah Allah saja yang dipahami dari ayat ayat ini, adalah perintah yang telah diharamkan pula oleh Allah swt. kepada seluruh manusia sejak zaman dahulu dengan perantaraan rasul-rasul-Nya.
Berfirman Allah swt:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ (36)
Artinya:
Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan); sembahlah Allah (saja) dan jauhilah tagut itu (Q.S An Nahl: 36)

Senin, 09 April 2012

Al Baqarah 31 - 40

Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=2#Top

31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:` Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar! `(QS. 2:31)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 31

وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (31)

Dalam ayat ini Allah swt. menunjukkan suatu keistimewaan yang telah dikaruniakan-Nya kepada Adam a.s yang tidak pernah dikaruniakan-Nya kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain, yaitu ilmu pengetahuan dan kekuatan akal atau daya pikir yang memungkinkannya untuk mempelajari sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Keistimewaan ini diturunkan pula kepada turunannya, yaitu umat manusia. Oleh sebab itu, manusia (Adam a.s. dan keturunannya) lebih patut dari malaikat untuk dijadikan khalifah.
Ayat ini menerangkan bahwa Allah swt. mengajarkan kepada Adam a.s. nama-nama dan sifat-sifat dari semua benda yang penting-penting di antara-Nya. Adapun cara mengajarkan nama benda-benda tersebut kepada Adam a.s. ialah dengan memberikan ilham kepadanya serta menanamkan daya pikir, yang memungkinkannya untuk mengembangkan pengetahuannya itu. Setelah nama benda-benda itu diajarkan-Nya kepada Adam a.s. maka Allah swt. memperlihatkan benda-benda itu kepada para malaikat dan diperintahkan-Nya agar mereka menyebutkan nama benda-benda tersebut yang telah diajarkan-Nya kepada Adam a.s. Dan ternyata mereka tak dapat menyebutkannya.

Al Baqarah 41 - 50

 Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=2#Top

41. Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.(QS. 2:41)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 41

وَآمِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ (41)

Dalam ayat ini terdapat empat macam perintah Allah yang ditujukan kepada Bani Israel, yaitu:
1.Agar mereka beriman kepada Alquran yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad saw, yaitu Rasul terakhir yang diutus Allah kepada seluruh umat manusia.
Walaupun keharusan ini pada hakikatnya telah termasuk dalam perintah Allah yang disebutkan pada ayat yang lalu, yaitu agar mereka memenuhi janji yang antara lain beriman kepada setiap rasul dan kitab yang dibawanya, namun Allah menegaskan lagi perintah ini secara khusus, untuk menunjukkan bahwa beriman kepada Alquran itu adalah sangat penting, sebab Alquran itu membenarkan 75) apa-apa yang telah tercantum dalam kitab suci mereka, yaitu Taurat. Dan juga membenarkan kitab-kitab suci yang telah diturunkan Allah kepada Nabi nabi yang sebelumnya. Perintah-perintah yang dibawa Alquran, antara lain perintah agar melakukan dakwah, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun tidak, suruhan untuk berbuat kebaikan, larangan berbuat yang mungkar, mempercayai adanya hari akhirat, sebagai hati pembalasan. Hal itu sama dengan apa yang telah diserukan oleh Nabi Musa a.s. kepada mereka dan juga oleh nabi-nabi tersebut adalah sama, yaitu: mengokohkan yang hak, memberikan bimbingan kepada semua makhluk serta membasmi kesesatan yang telah mengotori akidah yang benar.

Al Baqarah 51 - 60

 Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=2#Top

51. Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang zalim.(QS. 2:51)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 51

وَإِذْ وَاعَدْنَا مُوسَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (51)

Pada ayat ini Allah swt. mengingatkan mereka kepada nikmat yang lain sesudah nikmat-nikmat-Nya yang tersebut di atas, juga yang tidak mereka syukuri, bahkan mereka ingkari dan dengan demikian mereka telah berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri. Nikmat tersebut ialah bahwa mereka setelah selamat menyeberangi laut itu lalu mereka bertanya kepada Musa a.s. kapan Allah swt. akan menurunkan kitab suci (Taurat) kepadanya. Maka Allah menjanjikan kepada Musa a.s. akan memberikan kitab Taurat kepadanya dan Allah menentukan waktu itu. Mereka menganggap bahwa waktu yang ditetapkan itu terlalu lama mereka buatlah patung anak sapi dari emas yang dapat bersuara dan mereka sembah. Dengan demikian mereka telah menganiaya diri. mereka sendiri karena perbuatan syirik yang mereka lakukan itu.

Al Baqarah 71 - 80

 Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=2#Top

71. Musa berkata: `Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.` Mereka berkata: `Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya`. Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.(QS. 2:71)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 71
قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لَا ذَلُولٌ تُثِيرُ الْأَرْضَ وَلَا تَسْقِي الْحَرْثَ مُسَلَّمَةٌ لَا شِيَةَ فِيهَا قَالُوا الْآنَ جِئْتَ بِالْحَقِّ فَذَبَحُوهَا وَمَا كَادُوا يَفْعَلُونَ (71)
Sapi betina yang diperintahkan untuk disembelih itu, ialah seekor sapi yang belum pernah dipergunakan untuk membajak dan mengangkut air dan tidak bercacat sedikit pun.
Setelah mendapat keterangan ini, mereka menyatakan bahwa Musa telah menguraikan hakikat sapi yang sebenarnya, yang diperintahkan kepada mereka untuk menyembelihnya. Merekapun mencari lembu betina yang memenuhi segala ciri-ciri yang telah diterangkan itu. Akhirnya mereka mendapatkannya dan kemudian mereka menyembelihnya. Hampir-hampir mereka tidak sanggup mengerjakannya karunia telah terlalu sukar untuk mendapatkan lembu yang dimaksud. Akhirnya mereka menyembelih sapi betina yang dimaksud setelah mereka menunda-nunda dan mendapati kesulitan kesulitan.

Al Baqarah 81 - 90

 Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=5&SuratKe=2#Top

81. (Bukan demikian), yang benar, barang siapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(QS. 2:81)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 81
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (81)
Pada ayat ini dengan tegas Allah menyatakan tidak benar sama sekali apa yang mereka katakan itu. Bahkan api akan membakar diri mereka dan orang orang yang lain dalam waktu yang lama sesuai dengan dosa mereka.
Yang dimaksud dengan dosa di sini ialah dosa mempersekutukan Allah. Maka orang yang mempersekutukan Allah dan orang-orang kafir kekal di dalam neraka.
Sebahagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan dosa di sini ialah kesalahan pada umumnya. Mereka berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kekal di sini ialah mendekam dalam neraka dalam waktu yang lama sampai batas waktu yang telah dikehendaki Allah. Maka orang yang berbuat maksiat yang mengerjakan dosa-dosa besar, dia mendekam di dalam neraka beberapa lama waktunya, kemudian keluar dari neraka, kapan Allah menghendakinya. Apabila manusia bertobat dengan jujur atas segala macam dosa dan meninggalkan dengan sungguh-sungguh dosa-dosanya itu, maka dirinya tidak akan diliputi oleh kesalahan-kesalahan dan jiwanya tidak akan berkarat dengan kesalahan-kesalahan itu.
Dalam suatu hadis Nabi saw bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن المؤمن إذا أذنب ذنبا كان نقطة سوداء فى قلبه، فإن تاب ونزع واستعتب صقل قلبه وان زاد زادت حتى تغلق قلبه
Artinya:
Sesungguhnya orang yang beriman apabila ia mengerjakan perbuatan dosa terdapatlah suatu titik-titik hitam di dalam hatinya, maka jika ia bertobat, mencabut perbuatannya dan berusaha untuk men menghapuskannya cemerlanglah hatinya dan jika ia tambah mengerjakan perbuatan buruk bertambahlah titik-titik itu hingga tertutup hatinya. (HR Ahmad, Turmizi, Hakim dll, dari Abu Hurairah).
Maka itulah kata "rana" (karat) yang dikatakan Allah dalam Alquran:

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (14)
Artinya:
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka". (Q.S Al Mutaffifin: 14)

82. Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni syurga; mereka kekal di dalamnya.(QS. 2:82)

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (82)
Pada ayat ini Allah menjanjikan kepada orang yang berbuat amal saleh dengan ganjaran surga.
Biasanya ayat ancaman selalu diikuti dengan ayat janji balk. Faedahnya antara lain sebagai berikut:
1.Untuk menunjukkan keadilan Ilahi. Bilamana Allah menetapkan azab yang abadi bagi orang-orang yang terus-menerus dalam kekafiran, maka Allah juga menetapkan pahala abadi (surga) bagi mereka yang terus menerus dalam iman.
2.Bahwa janji baik (harapan) dan janji buruk (ancaman) dari Allah itu menanamkan ke dalam jiwa orang mukmin rasa harap dan cemas yang seimbang.
3.Bahwa Allah dengan janji baik-Nya menunjukkan kesempurnaan rahmat-Nya dan dengan janji buruk dari pada-Nya Allah menunjukkan kesempurnaan keadilan-Nya.
Semua orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya dan beriman akan hari akhirat serta mengerjakan amal-amalan baik, menunaikan kewajiban-kewajiban dan menjauhkan diri dari maksiat, mereka itulah yang pantas masuk surga sebagai balasan yang setimpal terhadap ketundukan mereka kepada Allah dan keikhlasan mereka kepada-Nya, baik secara rahasia maupun secara nyata.
Di dalam ayat ini jelas terbukti bahwa masuk surga itu dikaitkan dengan iman yang benar dan amal yang saleh seperti tersebut di dalam hadis.

إن النبى صلى الله عليه وسلم قال لسفيان بن عبد الله الثقفي: وقد قال له: يا رسول الله قل لي فى الإسلام قولا لا أسأل عنه أحدا غيرك قال: قل أمنت بالله ثم استقم
Artinya:
Bahwa Nabi saw bersabda kepada Sufyan Ibnu Abdillah As Saqaff. tatkala Sufyan bertanya kepada Rasul, ujarnya, "Ya Rasulullah! Terangkanlah kepadaku mengenai Islam, sesuatu petunjuk yang tidak perlu lagi saya bertanya tentang hal itu kepada seseorang sesudahmu" Nabi menjawab, "Katakanlah saya telah beriman kepada Allah, kemudian berlaku luruslah kamu". (HR Muslim dari Sufyan Ibnu Abdillah As Saqafi)

83. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(QS. 2:83)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 83
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ (83)
Allah mengingatkan Nabi Muhammad saw. ketika Dia menetapkan atas Bani Israel janji yang harus mereka penuhi, yaitu bahwa mereka tidak akan menyembah sesuatu selain Allah swt.
Allah melarang mereka beribadat kepada selain Allah, biarpun berupa manusia atau berhala dan lain-lain karunia hal yang demikian itu berarti mempersekutukan Allah dengan benda-benda tersebut. Menyembah kepada selain Allah adakalanya dengan perbuatan-perbuatan yang lain yang berupa membesarkan sesuatu yang disembah itu. Agama Allah yang dibawa oleh para utusan-Nya semuanya menekankan untuk menyembah Allah yang Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Seperti firman Allah swt.

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ
Artinya:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu" (Q.S An Nisa': 36)
Janji dan Bani Israel ini diawali dengan janji memenuhi hak Allah, hak yang tertinggi dan terbesar yaitu hanya Dia semata-mata yang berhak disembah, tidak ada sesuatupun yang disekutukan dengan Dia. Semua makhluk diperintahkan menyembah-Nya dan untuk tugas inilah sebenarnya mereka diciptakan.
Sesudah menyebutkan hak Allah ini, disusul dengan perintah berbuat kebaikan kepada orang tua, suatu amal kebaikan yang tertinggi. Dalam firman-Nya:

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya:
Berbuat kebaikanlah kepada kedua orang tuamu (Q.S An Nisa': 36)
Berbuat kebaikan kepada orang tua ialah dengan mengasihi, memelihara dan menjaganya dengan sempurna serta menuruti kemauannya selama tidak menyalahi perintah Allah. Adapun hikmah berbakti kepada ibu dan bapak ialah karunia ibu bapak itu telah berkorban untuk kepentingan anaknya di kala masih kecil dengan sepenuh perhatian dan belas kasihan. Mereka mendidiknya dan mengurus segala kepentingan anaknya itu di kala masih lemah, belum dapat mengambil sesuatu manfaat dan belum dapat pula menolak sesuatu bahaya. Selain diri itu, orang tua memberikan kasih sayang yang tidak ada tandingannya. Apakah tidak wajib bagi si anak memberikan balasan kepada ibu-bapaknya sebagai imbalan atas budi baiknya?
Firman Allah swt

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ (60)
Artinya:
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Q.S Ar Rahman: 60)
Kecintaan kedua orang tua adalah disebabkan:
1.Rasa cinta kasih yang dianugerahkan Allah kepada keduanya untuk menyempurnakan nikmat-Nya demi terpeliharanya jenis manusia.
2.Rasa bangga terhadap anak-anaknya.
3.Harapan di masa depan bahwa anaknya dapat menolong baik dengan harta maupun dengan tenaga dalam penghidupan.
Sudah Allah menyebutkan hak kedua orang tua, disebutkan pula hak kerabat (kaum keluarga) yaitu berbuat kebaikan terhadap mereka karunia berbuat ` kebaikan kepada kaum kerabat adalah faktor yang memperkuat tali perikatan di antara kaum kerabat itu.
Umat ini terdiri atas keluarga-keluarga dan rumah tangga-rumah tangga. Maka kebaikan dan keburukan umat tersebut tergantung kepada kebaikan dan keburukan keluarga dan rumah tangga. Orang yang tidak membina rumah tangga berarti dia tidak ikut membina unsur umat. Kemudian setiap rumah tangga itu hendaklah menghubungkan tali persaudaraan dengan rumah tangga lainnya berdasarkan tali keturunan, keagamaan ataupun kebangsaan. Dengan demikian akan terbinalah suatu bangsa dan umat yang kuat.
Mengadakan hubungan erat sesama keluarga adalah sesuai dengan firtah manusia. Agama Islam, agama memberi jalan yang baik bagi pertumbuhan ikatan kerabat ini.
Kemudian Allah menyebutkan pula hak orang-orang yang memerlukan bantuan yaitu hak orang miskin.
Berbuat kepada anak yatim ialah mendidiknya dengan baik dan memelihara segala hak-haknya. Alquran dan sunah sangat menganjurkan agar memperhatikan anak yatim walaupun ia kaya karunia yang dipandang ialah keyatiman itu sendiri. Allah mewasiatkan anak-anak yatim kepada masyarakat agar menganggap mereka itu sebagai anak sendiri untuk memberikan pendidikan umum. Jika mereka terlantar, mereka dapat menimbulkan kerusakan pada anak-anak lainnya, maka akibatnya lebih besar pada bangsa dan negara.
Berbuat ikhsan kepada orang miskin ialah memberikan bantuan kepada mereka terutama sewaktu mereka ditimpa kesulitan dan kemalangan.
Nabi bersabda:

الساعي على الأرملة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله
Artinya:
Orang yang menolong terhadap orang janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah. (HR Muslim dari Abi Hurairah)
Allah mendahulukan menyebut anak yatim dari orang miskin, karunia orang miskin itu dapat berusaha sendiri untuk mencari makan, sedang anak yatim karunia dia masih kecil belum sanggup berusaha sendiri.
Sesudah Allah menyuruh berbuat kebaikan kepada kedua orang tua, kaum keluarga, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka Allah kemudian menyuruh mengucapkan kata-kata yang baik kepada sesama manusia.
Bilamana kebaikan itu telah dikerjakan berarti ketinggian dan kemajuan masyarakat telah tercapai.
Allah selanjutnya memerintahkan kepada Bani Israel untuk melaksanakan salat dan zakat seperti yang digariskan Allah untuk mereka. Salat pada tiap agama bertujuan memperbaiki jiwa, membersihkannya dan kerendahan budi dapat menghiasi jiwa dengan rupa-rupa keutamaan. Ruh salat ialah ikhlas kepada Allah, tunduk kepada kebesaran dan kekuasaan-Nya. Apabila salat itu kosong dari ruh tersebut, tidak akan memberi faedah apapun. Bani Israel selalu mengabaikan ruh salat itu sejak dahulu sampai waktu Alquran diturunkan dan bahkan sampai sekarang ini.
Zakat juga diperintahkan kepada mereka, karunia zakat itu mengandung perbaikan bagi urusan-urusan masyarakat. Orang-orang Yahudi dahulu mempunyai beberapa macam kewajiban zakat. Di antaranya ada harta yang tertentu yang diberikan kepada keluarga Nabi Harun. Kewajiban itu sampai sekarang masih dilakukan oleh golongan Lawiyin, di antaranya, harta yang diberikan kepada orang-orang miskin. Akan terapi orang Bani Israel berpaling dari perintah-perintah itu, tak menjalankannya tapi menolaknya. Mereka meninggalkannya dan tidak mau menepatinya.
Termasuk penyelewengan mereka ialah menganggap pendeta-pendeta mereka sebagai Tuhan yang menetapkan hukum halal dan haram, menambah upacara upacara agama menurut keinginan mereka, meninggalkan nafkah terhadap kerabat, melalaikan zakat, tidak melakukan amar makruf nahi mungkar dan lain-lain yang meruntuhkan agama.
Hanya sebagian kecil dari mereka pada zaman Musa a.s. atau pada tiap zaman yang taat pada perintah Allah. Pada tiap zaman, pada tiap bangsa atau umat selalu ada golongan orang yang ikhlas berjuang memelihara kebenaran sesuai dengan keyakinan dan kemampuan mereka. Namun demikian bila kemungkaran telah menyebar pada umat itu, kehadiran orang-orang ikhlas itu tidaklah mencegah tibanya azab Allah.
Di akhir ayat ini Allah berfirman yang artinya, "dan kamu (hal Bani Israel) selalu berpaling". Ayat ini menunjukkan kebiasaan dan kesukaan mereka tidak menaati petunjuk dan perintah Ilahi karenanya tersebarlah kemungkaran dan turunlah azab kepada mereka.

84. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): Kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.(QS. 2:84)

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ لَا تَسْفِكُونَ دِمَاءَكُمْ وَلَا تُخْرِجُونَ أَنْفُسَكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ ثُمَّ أَقْرَرْتُمْ وَأَنْتُمْ تَشْهَدُونَ (84)
Dalam ayat ini Allah telah mengambil janji dan Bani Israel agar mereka benar-benar menjauhi pertumpahan darah di antara mereka dan jangan saling mengusir dan negeri masing-masing. Mereka hendaklah merupakan kesatuan bangsa karunia satu agama dan satu keturunan. Masing-masing hendaklah merasakan bahwa diri dan darahnya adalah diri dan darah kaumnya.
Ayat ini juga mengandung larangan mengerjakan kejahatan-kejahatan yang dijatuhi hukuman mati kisas atau pengusiran dari kampung halaman yang berarti membunuh diri sendiri. Bilamana mengerjakan sesuatu kesalahan dapat dijatuhi hukuman mati, maka berarti membunuh dirimu sendiri.
Pada akhir ayat ini Allah menyatakan bahwa mereka orang Yahudi zaman Rasulullah saw. mengaku dan menerima janji ini bahkan mereka menjadi saksi atas janji itu.

85. Kemudian kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.(QS. 2:85)
 Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 85
ثُمَّ أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَى تُفَادُوهُمْ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ (85)
Dalam ayat ini Allah mengemukakan kenyataan tentang pelanggaran orang Yahudi terhadap larangan Allah itu. Di Madinah sejak sebelum Nabi Muhammad saw terdapat tiga suku Yahudi yaitu Bani Qainuqa, Bani Nadir dan Bani Quraizah. Ketiga suka itu terlibat dalam perang saudara yang terjadi antara kabilah Aus dan Khazraj, keduanya penduduk asli kota Madinah. Bani Qainuqa dan Bani Nadir adalah sekutu kabilah Khazraj, sedangkan Bani Quraizah adalah sekutu kabilah Aus. Dengan demikian terjadilah peperangan dan usir-mengusir antara sesama kaum Yahudi sendiri.
Ayat ini menerangkan bahwa sesudah menerima janji yang kuat itu, mereka merusaknya dengan membunuh saudara-saudara mereka sendiri, mereka saling membunuh sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang terhadap mereka, sedangkan mereka mengaku bahwa janji Allah itu juga dikenakan pada mereka.
Sebagian orang-orang Yahudi membantu orang-orang Arab yang telah menjadi sekutu mereka dengan membuat dosa seperti pembunuhan dan peperangan dan membantu mereka di dalam permusuhan seperti pengusiran dari kampung halaman.
Bilamana ada yang tertawan, baik orang Arab ataupun orang Yahudi yang bermusuhan, maka untuk melepaskannya mereka meminta uang tebusan. Masing-masing golongan Yahudi menebus bangsanya yang menjadi tawanan itu, walaupun tawanan itu musuhnya. Mereka mengemukakan alasan bahwa kitab suci mereka memerintahkan supaya mereka menebus tawanan-tawanan bangsa yang suci itu. Jika mereka benar-benar beriman kepada kitabnya seperti yang mereka katakan, mengapa mereka mengusir saudara-saudaranya itu dari kampungnya, sedangkan Taurat melarang mereka berbuat begitu? Kalau demikian, bukankah itu berarti mengejek agama? Mengapa mereka beriman pada sebagian Al Kitab dan ingkar terhadap sebagian yang lain?
Allah telah membuat janji dengan Bani Israel di dalam At Taurat, supaya mereka jangan bunuh membunuh dan jangan saling mengusir di antara sesamanya.
Tersebut dalam Taurat, "Siapa saja hamba lelaki atau hamba perempuan dari Bani Israel yang kamu dapati, bayarlah harganya dan merdekakanlah dia". Namun mereka tetap saling bunuh membunuh di antara sesamanya dan tetap saling mengusir. Mereka menyalahi janji mereka kepada Allah. Apabila ada yang ditawan, mereka menebusnya, sebagai. ketaatan mereka kepada janji. Bukankah yang demikian ini berarti bahwa mereka mengimani sebagian isi Al Kitab dan tidak percaya kepada bagian yang lain?
Pembalasan terhadap para pelanggar ketentuan-ketentuan di atas ialah kebinasaan dalam dunia dan azab yang pedih di akhirat.
Kenyataan telah menunjukkan, bahwa umat yang berlaku curang terhadap perintah Allah dan melempar agama ke belakang, mereka akan bercerai berai dan akan ditimpa azab kehinaan sebagai pembalasan terhadap kerusakan akhlaknya dan kejahatannya.
Adapun orang-orang yang tetap berlaku benar, menyucikan dirinya dan baik keadaannya, akan memperoleh nikmat di sisi Tuhannya.
Allah sekali-kali tidak lengah terhadap apa-apa yang mereka kerjakan. Dia akan memberi balasan terhadap segala amal perbuatan manusia.

86. Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong.(QS. 2:86)

أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ (86)
Dalam ayat ini Allah menandaskan bahwa merekalah orang-orang yang mengutamakan kehidupan dunia din pada kehidupan akhirat dan menerima kehidupan dunia ini sebagai ganti kehidupan akhirat. Mereka memberi bantuan kepada sekutu-sekutu mereka yang menyembah berhala, karunia hendak mengambil keuntungan duniawi.
Pada hari kiamat mereka akan diazab dengan azab yang berat dan tidak diberi bantuan apa-apa, sebab pekerjaan-pekerjaan mereka telah mencantumkan mereka dalam golongan orang-orang celaka. Oleh karunia itu tertutuplah pintu rahmat Ilahi pada mereka. Mereka tidak mendapatkan seorang penolong yang dapat menolong mereka dan tidak pula mendapatkan seorang pembela yang dapat membela mereka. Mereka tetap abadi di dalam neraka Jahanam.  

87. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul-Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?(QS. 2:87)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Baqarah 87
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَقَفَّيْنَا مِنْ بَعْدِهِ بِالرُّسُلِ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ أَفَكُلَّمَا جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ (87)
Allah swt. telah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s., kemudian Allah mengutus sesudahnya beberapa orang rasul yang datang secara silih berganti, mereka ini mengikuti jejaknya. Maka setiap waktu selalu ada rasul yang menyampaikan agama Allah. Dengan demikian tidak ada alasan bagi mereka untuk melupakannya, mengganti atau merubah peraturan-peraturan yang telah ditetapkan Allah.
Di dalam ayat-ayat yang lalu Allah swt telah memberikan penegasan tentang akibat yang akan menimpa orang-orang Yahudi bahwa mereka akan mendapat siksa yang berat lantaran mereka telah menyukai kebahagiaan dunia dari pada kebahagiaan akhirat. Kemudian dalam ayat-ayat berikut ini Allah swt. menerangkan kejahatan orang-orang Yahudi yang di luar batas prikemanusiaan. Karena meskipun mereka telah diberi petunjuk melalui beberapa rasul yang datang secara berturut-turut, namun tidak saja petunjuk-petunjuk itu mereka abaikan, bahkan di antara rasul-rasul itu ada yang didustakan dan ada pula yang dibunuh.
Sesudah itu Allah swt. menyebutkan nabi Isa a.s. dalam ayat ini secara khusus di antara para rasul itu dan menerangkan bahwa ia telah diberi mukjizat yang dapat membuktikan kebenaran kenabiannya. Kemudian Allah swt. menyebutkan pula, bahwa Isa a.s. telah diberi wahyu serta diperkuat dengan "Ruh Qudus" (Jibril as) dan ketinggian akhlak.
Kemudian Allah swt. menjelaskan sikap orang-orang Yahudi, bahwa apabila datang utusan Allah dengan membawa peraturan yang tidak sesuai dengan kehendak hawa nafsu mereka, mereka bersikap sombong dan congkak terhadap utusan itu (dengan cara berbuat sewenang-wenang dan berbuat keji di muka bumi, lalu sebagian dari para rasul itu mereka dustakan, seperti Nabi `Isa a.s. dan Nabi Muhammad saw. dan sebagiannya lagi mereka bunuh seperti Nabi Zakaria a.s. dan Yahya a.s. Maka tidaklah mengherankan apabila mereka tidak mempercayai seruan Muhammad saw. karunia membangkang dan mengingkari itu termasuk tabiat yang telah merasuk dalam tulang sumsum mereka.

88. Dan mereka berkata: `Hati kami tertutup`. Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman.(QS. 2:88)

وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَا يُؤْمِنُونَ (88)
Allah swt. menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi yang semasa dengan Muhammad saw. membuat pernyataan bahwa hati mereka tertutup terhadap dakwah Muhammad saw perkataan mereka ini menunjukkan sikap mental yang mencegah mereka untuk memahami kitab yang dibawa Oleh Nabi Muhammad saw. Ayat ini searti dengan firman Allah:

وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِنْ بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ
Artinya:
Mereka berkata, "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan di telinga Kami ada sumbatan dan antara Kami dan kamu ada dinding". (Q.S Fussilat: 5)
Seperti telah disebutkan di atas, bahwa orang-orang yang mengatakan demikian itu, ialah mereka yang berada pada saat turunnya ayat dan sezaman dengan Muhammad saw. Allah swt. membantah perkataan mereka karunia duduk persoalannya tidaklah seperti yang mereka katakan, bahwa hati mereka itu diciptakan sesuai dengan fitrah dan diberi bakat untuk menanggapi segala sesuatu yang dapat membuka hati mereka dan menyampaikan kepada kebenaran yang semestinya mereka dapat menilai kebenaran Kitab Alquran itu. Akan tetapi karunia sikap mereka demikian, maka Allah membiarkan jauh dari rahmat-Nya karunia kekafiran yang bersarang di hati mereka terhadap para nabi yang telah lalu dan pada kitab-kitab yang tidak mereka amalkan ajarannya, bahkan mereka berani mengubah menurut kehendak hawa nafsu mereka. Kemudian Allah swt. menyebutkan laknat yang patut mereka terima dan alasan penimpaan laknat itu, yaitu supaya mereka dapat memahami sebab dan musababnya dengan disertai penjelasan pula bahwa sekali kali Allah swt. tidal: menganiaya mereka karunia perbuatan mereka terus menerus bergelimang dalam kekafiran dan kemaksiatan yang menyebabkan hati mereka tertutup kekafiran untuk menerima kebenaran.
Kemudian Allah swt. juga menyebutkan bahwa mereka beriman hanya dengan imam yang sekelumit saja. Yang dimaksud dengan iman yang sekelumit ialah iman mereka kepada kitab, hanya sebahagiannya saja, sedang sebahagian yang lain mereka ubah menurut kehendak hawa nafsu, bahkan mereka enggan melakukannya. Atau dengan perkataan lain, mereka tidal: mau mengamalkan keseluruhannya, bahkan yang mereka imani hanyalah sebagai ucapan lisan saja, tidal: terbukti dalam perbuatan. ltulah sebabnya maka iman yang terdapat dalam hati mereka itu tak mampu untuk mengendalikan kemauan mereka, sehingga akibatnya hawa nafsu mereka telah menyeret ke lembah kekafiran

89. Dan setelah datang kepada mereka Al quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk medapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu.(QS. 2:89)

وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ (89)
Allah swt. menerangkan, bahwa setelah Alquran datang dari sisi Allah orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkarinya, padahal Alquran itu memberi petunjuk serta membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka, yang sebelumnya sangat mereka harapkan kedatangannya untuk membenarkan yang terdapat dalam Kitab mereka, Akan tetapi setelah kebenaran yang mereka ketahui itu datang, mereka tidal: mau beriman. Sebabnya ialah karunia mereka merasa akan kehilangan pengaruh, kekuasaan dan harta benda. Maka patutlah apabila Allah menyatakan laknat, sebagai imbalan kekafiran yang bersarang dalam dada mereka
Alquran disebut Kitab yang membenarkan kitab mereka karunia Alquran itu kandungannya sesuai dengan isi Kitab mereka dalam bidang tauhid dan prinsip-prinsip serta tujuan agama. Mereka itu dengan datangnya kitab yang ditunggu-tunggu itu sebenarnya mengharapkan kemenangan atas orang-orang perkataan mereka bahwa kitab yang ditunggu-tunggu itu akan mendukung musyrikin Arab dan orang-orang kafir Mekah. Hal ini dapat diketahui dari tauhid yang dibawa oleh Musa a.s. untuk menundukkan agama wasaniyah yang dipeluk oleh orang-orang Arab.
Diriwayatkan dari lbnu Jarir dari Qatadah Al Ansari dari orang tua-tua dari kalangan Ansar, mereka berkata "Kisah yang tersebut dalam ayat ini ada lah kami dan orang-orang Yahudi Madinah, kami dahulu pernah -mengalahkan mereka di masa Jahiliah sedang waktu itu kami masih musyrik dan mereka ahli kitab. Mereka mengatakan bahwa seorang nabi yang akan diutus telah dekat masanya, kami akan mengikutinya. Bersama-sama nabi itu kami akan membinasakan kamu seperti Allah membinasakan kaum Ad dan Iram. Akan tetapi setelah Rasulullah saw diutus, kami mengikutinya, sedang orang-orang Yahudi itu mengingkarinya.
Dari kisah ini dapat dipahami, bahwa mereka sebenarnya dengki kepada orang orang Islam. Kedengkian itu timbul setelah Allah mengutus Nabi Muhammad saw. dari kalangan orang-orang Arab, tidak dari kalangan mereka. Itulah sebabnya mereka terjerumus di lembah keingikaran dan kekafiran. Maka Allah memberikan ketetapan-Nya, bahwa mereka akan terusir dan jauh dari rahmat-Nya karunia keingkaran mereka pada kebenaran, setelah kebenaran yang diharap-harapkan itu nampak di hadapan mereka.

90. Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.(QS. 2:90)

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ (90)
Allah menjelaskan betapa jeleknya perbuatan mereka serta mengibaratkannya seolah-olah mereka menjual diri mereka sendiri. Perbuatan mereka itu baru pengingkaran terhadap kitab yang diturunkan oleh Allah, yang sebenarnya mereka telah mengetahui, ialah kitab yang membenarkan Kitab Taurat yang ada pada mereka. Dengan demikian mereka membiarkan diri mereka terjerumus dalam kekafiran, seolah-olah mereka itu menghancurkan diri mereka sendiri.
Sebagai akibat dari kedengkian mereka ialah, mereka mengingkari kenabian Muhammad dan benci apabila ia menerima wahyu dari Allah. Mereka tidak senang Muhammad saw. itu diangkat sebagai Nabi karunia Muhammad saw. keturunan Ismail, padahal mereka mengharap-harap Nabi yang ditunggu-tunggu kedatangannya itu diangkat dari keturunan Ishak.
Kemudian Allah menyebutkan sejauh mana kemurkaan-Nya yang akan menimpa, yaitu mereka akan mendapat kemurkaan yang berlipat ganda, melebihi kemurkaan yang seharusnya diterima sebelumnya. Sebab tiada lain karunia mereka di samping membangkang kepada Nabi Musa a.s. juga mengingkari kerasulan Muhammad saw.
Kemudian Tuhan menerangkan akibat dari perbuatan mereka yaitu karunia kekafiran mereka, mereka mendapat siksaan yang menyeret mereka ke lembah kehinaan dan kenistaan baik di dunia maupun di akhirat. Adapun siksaan mereka di dunia ialah, mereka akan berada dalam lembah kehinaan dan terbelenggu dalam rantai kenistaan. Sedang siksaan mereka di akhirat ialah, mereka akan mengalami siksaan yang kekal di dalam neraka Jahanam, mereka akan mengalami sejelek-jeleknya kejadian.

 Surah Al-Baqarah
Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Baqarah