[TAFSIR] : al-Mu'min
Mereka menjawab:` Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)? `(QS. 40:11)
Surah Al Mu'min 11
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ (11)
Orang-orang kafir setelah mendengar seruan malaikat bahwa kebencian Allah di dunia kepada mereka jauh lebih besar dari pada kebencian mereka kepada diri mereka sendiri dan kepada teman-teman akrab mereka, dan tertahan lagi rasanya, azab yang amat pedih menimpa mereka. Mereka berkata: "Wahai Tuhan, Engkau telah mematikan kami dua kali dan menghidupkan kami dua kali. Engkau menjadikan kami dalam keadaan mati lalu menghidupkan kami dengan meniupkan roh ke dalam rahim ibunya, kemudian mematikan kami di dunia setelah ajal kami berakhir, dan di akhirat nanti kami dihidupkan kembali dengan mengembalikan run kami untuk dibangkitkan. Keadaan seperti tersebut di atas ditegaskan juga di ayat lain. Firman Allah SWT:
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ (11)
Orang-orang kafir setelah mendengar seruan malaikat bahwa kebencian Allah di dunia kepada mereka jauh lebih besar dari pada kebencian mereka kepada diri mereka sendiri dan kepada teman-teman akrab mereka, dan tertahan lagi rasanya, azab yang amat pedih menimpa mereka. Mereka berkata: "Wahai Tuhan, Engkau telah mematikan kami dua kali dan menghidupkan kami dua kali. Engkau menjadikan kami dalam keadaan mati lalu menghidupkan kami dengan meniupkan roh ke dalam rahim ibunya, kemudian mematikan kami di dunia setelah ajal kami berakhir, dan di akhirat nanti kami dihidupkan kembali dengan mengembalikan run kami untuk dibangkitkan. Keadaan seperti tersebut di atas ditegaskan juga di ayat lain. Firman Allah SWT:
كيف تكفرون بالله وكنتم أمواتا فأحياكم ثم يميتكم ثم يحييكم
Artinya:
Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali. (Q.S. Al Baqarah: 28)
Setelah orang kafir itu menyaksikan kekuasaan Allah, mematikan dan menghidupkan mereka berulang kali sadarlah mereka dan serta merta mengakui kesalahan-kesalahan di dunia mengingkari hari berbangkit dan mengerjakan dosa-dosa yang tak terhitung banyaknya untuk menebus kesalahan-kesalahan mereka itu. Mereka meminta supaya dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan ke dunia untuk beramal saleh dan tidak akan mengerjakan lagi kesalahan dan dosa. Permintaan seperti ini, disebutkan juga di ayat yang lain sebagaimana firman Allah SWT:
ولو ترى إذ المجرمون ناكسو رءوسهم عند ربهم ربنا أبصرنا وسمعنا فارجعنا نعمل صالحا إنا موقنون
Artinya:
Dan (alangkah) ngerinya jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (Q.S. As Sajdah: 12)
ربنا أخرجنا منها فإن عدنا فإنا ظالمون
Artinya:
Ya Tuhan kami; Keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al Mu'minun: 107)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 11
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ (11)
(Mereka menjawab, "Ya Rabb kami, Engkau telah mematikan kami dua kali) yakni dua kali mati (dan telah menghidupkan kami dua kali pula) yakni dua kali hidup. Karena sesungguhnya sebelum itu mereka berupa mani, dalam keadaan mati, kemudian mereka dijadikan hidup, lalu mereka dimatikan lagi, lalu mereka dihidupkan lagi pada hari berbangkit (lalu kami mengakui dosa-dosa kami) yaitu dosa keingkaran kami terhadap adanya hari berbangkit. (Maka adakah untuk keluar) dari neraka lalu kembali lagi ke dunia, supaya kami dapat menjalani ketaatan kepada Rabb kami (sesuatu jalan") yakni jalan keluar, maka jawaban mereka adalah tidak ada.
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.(QS. 40:12)
Surah Al Mu'min 12
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ (12)
Permintaan mereka itu tidak mungkin diperkenankan oleh Allah SWT. Mereka tidak akan dikembalikan ke dunia, karena pembawaan mereka sudah tidak akan menerima kebenaran lagi. Mereka di dunia, kafir dan ingkar apabila penyembahan itu dilakukan hanya kepada Allah SWT saja, tetapi apabila Allah dipersekutukan dengan yang lain, mereka percaya dan membenarkannya. Permintaan mereka ke luar dari neraka dan dikembalikan ke dunia untuk beramal saleh, dijawab oleh Allah SWT dengan firman-Nya:
اخسئوا فيها ولا تكلمون
Artinya:
Tinggallah dengan hina di dalamnya dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. (Q.S. Al Mu'minun: 108)
Andai kata permintaan mereka diperkenankan dan dikembalikan ke dunia, mereka akan tetap juga mengerjakan larangan-larangan Allah, sebagaimana halnya dahulu juga, mereka itu pembohong, sebagaimana firman Allah SWT:
ولو ردوا لعادوا لما نهوا عنه وإنهم لكاذبون
Artinya:
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Q.S. Al-An'am: 28)
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa putusan di Hari Kiamat adalah di tangan Allah yang akan memberi putusan dengan hak dan adil, Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Besar tiada sesuatu yang menyamai-Nya Tuhan yang sangat benci kepada yang mempersekutukan-Nya dan ia telah mengambil suatu kebijaksanaan yaitu mengekalkan mereka meringkuk di dalam neraka., karena tidak ada jalan sama sekali untuk ke luar dari padanya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 12
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ (12)
(Yang demikian itu) maksudnya, azab yang kalian sedang jalani itu (adalah karena) ketika di dunia (kalian kafir apabila Allah saja disembah) artinya, kalian kafir bilamana Dia diesakan. (Dan apabila Allah dipersekutukan) menjadikan sekutu bagi-Nya (kalian percaya) kalian percaya kepada kemusyrikan itu. (Maka putusan) untuk mengazab kalian (adalah pada Allah Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Besar) Maha Agung.
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ (12)
Permintaan mereka itu tidak mungkin diperkenankan oleh Allah SWT. Mereka tidak akan dikembalikan ke dunia, karena pembawaan mereka sudah tidak akan menerima kebenaran lagi. Mereka di dunia, kafir dan ingkar apabila penyembahan itu dilakukan hanya kepada Allah SWT saja, tetapi apabila Allah dipersekutukan dengan yang lain, mereka percaya dan membenarkannya. Permintaan mereka ke luar dari neraka dan dikembalikan ke dunia untuk beramal saleh, dijawab oleh Allah SWT dengan firman-Nya:
اخسئوا فيها ولا تكلمون
Artinya:
Tinggallah dengan hina di dalamnya dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. (Q.S. Al Mu'minun: 108)
Andai kata permintaan mereka diperkenankan dan dikembalikan ke dunia, mereka akan tetap juga mengerjakan larangan-larangan Allah, sebagaimana halnya dahulu juga, mereka itu pembohong, sebagaimana firman Allah SWT:
ولو ردوا لعادوا لما نهوا عنه وإنهم لكاذبون
Artinya:
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka. (Q.S. Al-An'am: 28)
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa putusan di Hari Kiamat adalah di tangan Allah yang akan memberi putusan dengan hak dan adil, Tuhan Yang Maha Tinggi dan Maha Besar tiada sesuatu yang menyamai-Nya Tuhan yang sangat benci kepada yang mempersekutukan-Nya dan ia telah mengambil suatu kebijaksanaan yaitu mengekalkan mereka meringkuk di dalam neraka., karena tidak ada jalan sama sekali untuk ke luar dari padanya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 12
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ (12)
(Yang demikian itu) maksudnya, azab yang kalian sedang jalani itu (adalah karena) ketika di dunia (kalian kafir apabila Allah saja disembah) artinya, kalian kafir bilamana Dia diesakan. (Dan apabila Allah dipersekutukan) menjadikan sekutu bagi-Nya (kalian percaya) kalian percaya kepada kemusyrikan itu. (Maka putusan) untuk mengazab kalian (adalah pada Allah Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya (lagi Maha Besar) Maha Agung.
Dialah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. Dan tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah).(QS. 40:13)
Surah Al Mu'min 13
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ رِزْقًا وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَنْ يُنِيبُ (13)
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya, seperti adanya angin, awan, guruh, kilat, petir, matahari, bulan. bintang dan lain sebagainya. Dia pula yang menurunkan hujan dari langit, maka tumbuhlah pohon-pohonan yang menghasilkan buah-buahan yang beraneka ragam macam warnanya, rasanya, bentuk dan kejadiannya yang kesemuanya itu menunjukkan atas kekuasaan Allah SWT. Hanyalah orang-orang yang kembali kepada Allah dan taat kepada-Nya yang dapat mengambil iktibar dari tanda-tanda tersebut di atas. dan memahami bahwa kesemuanya itu adalah tanda-tanda dan bukti-bukti atas kekuasaan dan keesaan Allah SWT.
هُوَ الَّذِي يُرِيكُمْ آيَاتِهِ وَيُنَزِّلُ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ رِزْقًا وَمَا يَتَذَكَّرُ إِلَّا مَنْ يُنِيبُ (13)
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya, seperti adanya angin, awan, guruh, kilat, petir, matahari, bulan. bintang dan lain sebagainya. Dia pula yang menurunkan hujan dari langit, maka tumbuhlah pohon-pohonan yang menghasilkan buah-buahan yang beraneka ragam macam warnanya, rasanya, bentuk dan kejadiannya yang kesemuanya itu menunjukkan atas kekuasaan Allah SWT. Hanyalah orang-orang yang kembali kepada Allah dan taat kepada-Nya yang dapat mengambil iktibar dari tanda-tanda tersebut di atas. dan memahami bahwa kesemuanya itu adalah tanda-tanda dan bukti-bukti atas kekuasaan dan keesaan Allah SWT.
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai (nya).(QS. 40:14)
Al Mu'min 14
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (14)
Kalau sudah diketahui bahwa orang yang dapat sadar dan menginsafi kekuasaan dan keesaan Allah dengan adanya tanda-tanda tersebut, hanyalah orang-orang yang kembali kepada Allah, maka sepatutnyalah kita menyembah hanya kepada-Nya dengan ikhlas karena Allah semata-mata memurnikan ibadah kepada-Nya, tidak mempersekutukannya dengan yang lain, tanpa memperdulikan orang-orang kafir yang tentunya tidak senang. Biarkanlah mereka itu mati dalam kebencian dan kemarahan mereka, sebagaimana dicantumkan dalam firman Allah:
قل موتوا بغيظكم إن الله عليم بذات الصدور
Artinya:
Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati." (Q.S. Ali Imran: 119)
فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (14)
Kalau sudah diketahui bahwa orang yang dapat sadar dan menginsafi kekuasaan dan keesaan Allah dengan adanya tanda-tanda tersebut, hanyalah orang-orang yang kembali kepada Allah, maka sepatutnyalah kita menyembah hanya kepada-Nya dengan ikhlas karena Allah semata-mata memurnikan ibadah kepada-Nya, tidak mempersekutukannya dengan yang lain, tanpa memperdulikan orang-orang kafir yang tentunya tidak senang. Biarkanlah mereka itu mati dalam kebencian dan kemarahan mereka, sebagaimana dicantumkan dalam firman Allah:
قل موتوا بغيظكم إن الله عليم بذات الصدور
Artinya:
Katakanlah (kepada mereka): "Matilah kamu karena kemarahanmu itu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati." (Q.S. Ali Imran: 119)
(Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya, supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan (hari kiamat),(QS. 40:15)
Al Mu'min 15
رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ (15)
Pada ayat ini, Allah SWT menyebutkan tiga sifat kemuliaan dan keagungan-Nya, sesudah Ia menyebutkan pada ayat sebelumnya tanda-tanda kebesaran dan keesaan-Nya.
1. Maha Tinggi Derajat-Nya. Allah SWT lebih Tinggi dan lebih Agung hal keadaan-Nya dari segala yang ada, karena segala sesuatu yang selain daripada-Nya berhajat kepada-Nya dan tidak sebaliknya. Dia itu azali dan abadi tidak mempunyai permulaan ada-Nya, dan tidak mempunyai akhir ada-Nya. Dialah Yang mengetahui segala sesuatu, sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran:
وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هو
Artinya:
Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. (Q.S. Al an'am: 59)
2. Yang mempunyai Arasy. Allah SWT memiliki Arasy dan mengatur-Nya. Dia-lah Yang menguasai alam benda yang paling utamanya ialah Arasy begitu pula alam yang bukan benda.
3. Menurunkan wahyu. Allah SWT menurunkan wahyu-Nya berisi perintah, baik berupa suruhan ataupun larangan kepada yang dikehendaki-Nya dan menyampaikan hukum-hukum-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Hal seperti itu dinyatakan pula pada ayat lain sebagaimana firman Allah SWT:
ينزل الملائكة بالروح من أمره على من يشاء من عباده
Artinya:
Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. (Q.S. an Nahl: 2)
Dan firman-Nya:
وإنه لتنزيل رب العالمين نزل به الروح الأمين
Artinya:
Dan sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). (Q.S. As Syu'ara: 192-193)
Allah menurunkan wahyu itu, untuk memperingatkan manusia tentang adanya Hari Kiamat, di mana akan bertemu yang menyembah dengan yang disembah, membereskan segala sesuatunya, segala sangkut pautnya yang belum beres di dunia ini.
رَفِيعُ الدَّرَجَاتِ ذُو الْعَرْشِ يُلْقِي الرُّوحَ مِنْ أَمْرِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ لِيُنْذِرَ يَوْمَ التَّلَاقِ (15)
Pada ayat ini, Allah SWT menyebutkan tiga sifat kemuliaan dan keagungan-Nya, sesudah Ia menyebutkan pada ayat sebelumnya tanda-tanda kebesaran dan keesaan-Nya.
1. Maha Tinggi Derajat-Nya. Allah SWT lebih Tinggi dan lebih Agung hal keadaan-Nya dari segala yang ada, karena segala sesuatu yang selain daripada-Nya berhajat kepada-Nya dan tidak sebaliknya. Dia itu azali dan abadi tidak mempunyai permulaan ada-Nya, dan tidak mempunyai akhir ada-Nya. Dialah Yang mengetahui segala sesuatu, sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran:
وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها إلا هو
Artinya:
Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. (Q.S. Al an'am: 59)
2. Yang mempunyai Arasy. Allah SWT memiliki Arasy dan mengatur-Nya. Dia-lah Yang menguasai alam benda yang paling utamanya ialah Arasy begitu pula alam yang bukan benda.
3. Menurunkan wahyu. Allah SWT menurunkan wahyu-Nya berisi perintah, baik berupa suruhan ataupun larangan kepada yang dikehendaki-Nya dan menyampaikan hukum-hukum-Nya kepada yang dikehendaki-Nya. Hal seperti itu dinyatakan pula pada ayat lain sebagaimana firman Allah SWT:
ينزل الملائكة بالروح من أمره على من يشاء من عباده
Artinya:
Dia menurunkan para malaikat dengan (membawa) wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. (Q.S. an Nahl: 2)
Dan firman-Nya:
وإنه لتنزيل رب العالمين نزل به الروح الأمين
Artinya:
Dan sesungguhnya Alquran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). (Q.S. As Syu'ara: 192-193)
Allah menurunkan wahyu itu, untuk memperingatkan manusia tentang adanya Hari Kiamat, di mana akan bertemu yang menyembah dengan yang disembah, membereskan segala sesuatunya, segala sangkut pautnya yang belum beres di dunia ini.
(yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Allah berfirman):` Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? `Hanya kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.(QS. 40:16)
Surah Al Mu'min 16
يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (16)
Di Hari Kiamat itulah nanti manusia keluar dari kuburnya. Tidak sedikit pun perbuatan mereka itu yang tersembunyi di sisi Allah, semuanya diketahui Nya. Kemudian mereka itu menerima balasan sesuai dengan amal mereka, kalau baik dibalas dengan baik dan kalau jahat dibalas dengan azab dan siksa. Hal tersebut di alas diperjelas juga di ayat yang lain sebagaimana firman Allah:
يومئذ تعرضون لا تخفى منكم خافية
Artinya:
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Q.S. Al Haqqah: 18)
Pada waktu itulah Allah SWT berfirman:" Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari itu?". Tidak ada seorangpun di padang Mahsyar itu yang menjawabnya, maka dijawablah oleh Allah sendiri dengan firman-Nya: " Kepunyaan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, Yang Maha mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan dan keperkasaan-Nya". sebagian mufassirin berpendapat bahwa bukan Allah sendiri yang menjawab pertanyaan-Nya, tetapi yang menjawab ialah penghuni-penghuni Mahsyar.
Diriwayatkan oleh Abu Wail dari Ibnu Masud ia berkata: "Manusia dikumpulkan (di padang mahsyar) di atas bumi yang putih seperti perak yang tidak seorangpun mendurhakai Allah di atasnya, maka disuruhlah seorang dengan menyeni dengan ucapan: "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?". Maka menjawablah hamba-hamba Allah baik orang mukmininnya maupun orang kafirnya dengan ucapan;" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan". Orang-orang mukmin mengucapkan jawaban tersebut dengan segala kesenangan dan kegembiraan, sedang orang-orang kafir mengucapkan jawaban itu dengan perasaan resah dan gelisah.
يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (16)
Di Hari Kiamat itulah nanti manusia keluar dari kuburnya. Tidak sedikit pun perbuatan mereka itu yang tersembunyi di sisi Allah, semuanya diketahui Nya. Kemudian mereka itu menerima balasan sesuai dengan amal mereka, kalau baik dibalas dengan baik dan kalau jahat dibalas dengan azab dan siksa. Hal tersebut di alas diperjelas juga di ayat yang lain sebagaimana firman Allah:
يومئذ تعرضون لا تخفى منكم خافية
Artinya:
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Q.S. Al Haqqah: 18)
Pada waktu itulah Allah SWT berfirman:" Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari itu?". Tidak ada seorangpun di padang Mahsyar itu yang menjawabnya, maka dijawablah oleh Allah sendiri dengan firman-Nya: " Kepunyaan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, Yang Maha mengalahkan segala sesuatu dengan kekuasaan dan keperkasaan-Nya". sebagian mufassirin berpendapat bahwa bukan Allah sendiri yang menjawab pertanyaan-Nya, tetapi yang menjawab ialah penghuni-penghuni Mahsyar.
Diriwayatkan oleh Abu Wail dari Ibnu Masud ia berkata: "Manusia dikumpulkan (di padang mahsyar) di atas bumi yang putih seperti perak yang tidak seorangpun mendurhakai Allah di atasnya, maka disuruhlah seorang dengan menyeni dengan ucapan: "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?". Maka menjawablah hamba-hamba Allah baik orang mukmininnya maupun orang kafirnya dengan ucapan;" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan". Orang-orang mukmin mengucapkan jawaban tersebut dengan segala kesenangan dan kegembiraan, sedang orang-orang kafir mengucapkan jawaban itu dengan perasaan resah dan gelisah.
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.(QS. 40:17)
Surah Al Mu'min 17
الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (17)
Sekalipun Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Perkasa, tiada seorangpun yang dapat dan sanggup menghalangi kehendak.-Nya, namun ia tetap berlaku adil terhadap hamba-hamba-Nya. Di akhirat nanti Allah SWT memberi balasan bagi tiap-tiap jiwa sepadan dengan usaha dan perbuatan mereka di dunia. Tak seorangpun yang dianiaya dan dirugikan pada hari itu. Orang-orang yang berbuat baik dibalas dengan baik dengan tidak dikurangi sedikitpun, dan orang-orang yang berbuat jahat, dibalas sesuai dengan perbuatan jahatnya itu. Tidak akan ditambah sedikitpun balasan dari kejahatan yang pernah dilakukannya. Tidak seorangpun yang ditunda dan ditangguhkan hisab dan perhitungan amalnya. Allah SWT cepat sekali perhitungannya. Tidak ada suatu hisab dan perhitungan secepat hisab Allah SWT. Ia menghisab semua makhluk-Nya seperti menghisab seorang saja, karena ilmu-Nya sangat luas meliputi segala sesuatu yang ada. Tiada bedanya ketika Dia menciptakan dan membangkitkan manusia dari dalam kubur secara serentak, sebagaimana firman Allah SWT.
ما خلكقم ولا بعثكم إلا كنفس واحدة
Artinya:
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. (Q.S. Lukman: 28)
Dan firman-Nya:
وما أمرنا إلا واحدة كلمح بالبصر
Artinya:
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (Q.S. al Qamar: 50)
الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (17)
Sekalipun Allah SWT Maha Kuasa dan Maha Perkasa, tiada seorangpun yang dapat dan sanggup menghalangi kehendak.-Nya, namun ia tetap berlaku adil terhadap hamba-hamba-Nya. Di akhirat nanti Allah SWT memberi balasan bagi tiap-tiap jiwa sepadan dengan usaha dan perbuatan mereka di dunia. Tak seorangpun yang dianiaya dan dirugikan pada hari itu. Orang-orang yang berbuat baik dibalas dengan baik dengan tidak dikurangi sedikitpun, dan orang-orang yang berbuat jahat, dibalas sesuai dengan perbuatan jahatnya itu. Tidak akan ditambah sedikitpun balasan dari kejahatan yang pernah dilakukannya. Tidak seorangpun yang ditunda dan ditangguhkan hisab dan perhitungan amalnya. Allah SWT cepat sekali perhitungannya. Tidak ada suatu hisab dan perhitungan secepat hisab Allah SWT. Ia menghisab semua makhluk-Nya seperti menghisab seorang saja, karena ilmu-Nya sangat luas meliputi segala sesuatu yang ada. Tiada bedanya ketika Dia menciptakan dan membangkitkan manusia dari dalam kubur secara serentak, sebagaimana firman Allah SWT.
ما خلكقم ولا بعثكم إلا كنفس واحدة
Artinya:
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. (Q.S. Lukman: 28)
Dan firman-Nya:
وما أمرنا إلا واحدة كلمح بالبصر
Artinya:
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (Q.S. al Qamar: 50)
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya.(QS. 40:18)
Al Mu'min 18
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ (18)
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia memerintahkan Rasul supaya memperingatkan kaumnya yang musyrik tentang akan datangnya Hari Kiamat yang tidak lama lagi. Oleh karenanya mereka diingatkan untuk mencabut diri mereka dari perbuatan jahat yang dilarang oleh agama, memperbaiki akidah mereka yang sesat, yang menyebabkan mereka di azab nanti di akhirat dengan azab yang pedih. hari itu sangat mengerikan, keadaan sangat menakutkan, kesedihan tak terkirakan lagi sehingga jantung terasa sesak sampai kekerongkongan, napas turun naik, nyawa keluar masuk sampai mereka menemui ajalnya. Pada hari itu tak seorangpun yang dapat menolong orang-orang yang telah menganiaya diri mereka dengan mempersekutukan Allah SWT, tidak ada seorang pembela yang memintakan mereka syafaat yang dapat diterima permintaannya.
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْآزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ (18)
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia memerintahkan Rasul supaya memperingatkan kaumnya yang musyrik tentang akan datangnya Hari Kiamat yang tidak lama lagi. Oleh karenanya mereka diingatkan untuk mencabut diri mereka dari perbuatan jahat yang dilarang oleh agama, memperbaiki akidah mereka yang sesat, yang menyebabkan mereka di azab nanti di akhirat dengan azab yang pedih. hari itu sangat mengerikan, keadaan sangat menakutkan, kesedihan tak terkirakan lagi sehingga jantung terasa sesak sampai kekerongkongan, napas turun naik, nyawa keluar masuk sampai mereka menemui ajalnya. Pada hari itu tak seorangpun yang dapat menolong orang-orang yang telah menganiaya diri mereka dengan mempersekutukan Allah SWT, tidak ada seorang pembela yang memintakan mereka syafaat yang dapat diterima permintaannya.
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.(QS. 40:19)
Surah Al Mu'min 19
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ (19)
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia mengetahui penglihatan mata yang khianat dan pandangan yang curang.
Berkata Ibnu `Abbas memberikan contoh penglihatan mata seorang yang khianat: "Seorang laki-laki berada di tengah-tengah kaumnya, maka lewatlah di dekat mereka seorang perempuan. Ia memperlihatkan kepada kaumnya bahwa ia memejamkan matanya dan tidak melihat wanita yang lewat itu. Kalau kaumnya tidak memperhatikannya ia membuka matanya melihat wanita itu. Tetapi kalau kaumnya melihat dia, ia menunduk lagi menyembunyikan pandangannya. Penglihatan khianat yang curang seperti itu, Allah SWT mengetahui bahwa di dalam hati laki-laki itu tersembunyi niat ingin melihat aurat wanita yang lewat itu. Begitu juga Allah Mengetahui apa yang disembunyikan di dalam hati. Hal ini dijelaskan juga dalam ayat lain, sebagaimana firman Allah SWT:
والله عليم بذات الصدور
Artinya:
Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.(Q.S. At Tagabun: 4)
Dan firman-Nya:
إن تخفوا ما في صدوركم أو تبدوه يعلمه الله
Artinya:
Jika kamu menyembunyikan apa yang ada di hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahuinya. (Q.S. Ali Imran: 29)
Kalau yang tersembunyi rapat seperti bisikan hati, diketahui oleh Allah SWT, tentunya lebih-lebih lagi yang nyata yang ada di sekitar kita yang ada di langit dan di bumi, yang diturunkan dari langit dan apa yang naik dari padanya sebagaimana firman Allah SWT.
يعلم ما بين أيديهم وما خلفهم
Artinya:
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapkan mereka dan apa-apa yang di belakang mereka. (Q.S. Al Baqarah: 255)
Dan firman-Nya:
يعلم ما في السماوات والأرض ويعلم ما تسرون وما تعلنون
Artinya:
Dan (Allah) mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. (Q.S. At Tagabun : 4)
Dan firman-Nya lagi
يعلم ما يلج في الأرض وما يخرج منها وما ينزل من السماء وما يعرج فيها
Artinya:
Dan (Allah) mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. (Q.S. Saba: 2)
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ (19)
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa Dia mengetahui penglihatan mata yang khianat dan pandangan yang curang.
Berkata Ibnu `Abbas memberikan contoh penglihatan mata seorang yang khianat: "Seorang laki-laki berada di tengah-tengah kaumnya, maka lewatlah di dekat mereka seorang perempuan. Ia memperlihatkan kepada kaumnya bahwa ia memejamkan matanya dan tidak melihat wanita yang lewat itu. Kalau kaumnya tidak memperhatikannya ia membuka matanya melihat wanita itu. Tetapi kalau kaumnya melihat dia, ia menunduk lagi menyembunyikan pandangannya. Penglihatan khianat yang curang seperti itu, Allah SWT mengetahui bahwa di dalam hati laki-laki itu tersembunyi niat ingin melihat aurat wanita yang lewat itu. Begitu juga Allah Mengetahui apa yang disembunyikan di dalam hati. Hal ini dijelaskan juga dalam ayat lain, sebagaimana firman Allah SWT:
والله عليم بذات الصدور
Artinya:
Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.(Q.S. At Tagabun: 4)
Dan firman-Nya:
إن تخفوا ما في صدوركم أو تبدوه يعلمه الله
Artinya:
Jika kamu menyembunyikan apa yang ada di hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahuinya. (Q.S. Ali Imran: 29)
Kalau yang tersembunyi rapat seperti bisikan hati, diketahui oleh Allah SWT, tentunya lebih-lebih lagi yang nyata yang ada di sekitar kita yang ada di langit dan di bumi, yang diturunkan dari langit dan apa yang naik dari padanya sebagaimana firman Allah SWT.
يعلم ما بين أيديهم وما خلفهم
Artinya:
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapkan mereka dan apa-apa yang di belakang mereka. (Q.S. Al Baqarah: 255)
Dan firman-Nya:
يعلم ما في السماوات والأرض ويعلم ما تسرون وما تعلنون
Artinya:
Dan (Allah) mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. (Q.S. At Tagabun : 4)
Dan firman-Nya lagi
يعلم ما يلج في الأرض وما يخرج منها وما ينزل من السماء وما يعرج فيها
Artinya:
Dan (Allah) mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. (Q.S. Saba: 2)
Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS. 40:20)
Al Mu'min 20
وَاللَّهُ يَقْضِي بِالْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَقْضُونَ بِشَيْءٍ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (20)
Pada Ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia akan menghukum dengan adil orang-orang yang khianat dan curang penglihatan matanya yang menyembunyikan di dalam hatinya niat-niat dan keinginan yang jahat, memberi balasan surga kepada orang-orang yang memejamkan matanya menghindari melihat yang diharamkan, dan balasan siksa yang pedih bagi orang-orang yang mengulang-ulang penglihatannya dan menetapkan di dalam hatinya akan mengerjakan sesuatu yang dilarang agama. Tak seorangpun yang dirugikan. Akibat perbuatan seseorang itu akan kembali kepada dirinya masing-masing, tak akan dianiaya sedikitpun sebagaimana firman Allah SWT:
من عمل صالحا فلنفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد
Artinya:
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya). (Q.S. Fussilat: 46)
Adapun berhala-berhala dan sembahan-sembahan yang lain yang disembah oleh kaum musyrikin itu, tidak berdaya, tidak dapat menghukum dengan sesuatu apapun, karena mereka itu tidak tahu apa-apa dan tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun. Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Allah itu Maha Mendengar segala ucapan, baik yang nyata maupun secara berbisik-bisik bahkan bisikan hatipun. Ia mendengarnya. Maha Melihat semua yang di perbuat seseorang baik di tempat yang terang maupun di tempat yang gelap
وَاللَّهُ يَقْضِي بِالْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ لَا يَقْضُونَ بِشَيْءٍ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (20)
Pada Ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia akan menghukum dengan adil orang-orang yang khianat dan curang penglihatan matanya yang menyembunyikan di dalam hatinya niat-niat dan keinginan yang jahat, memberi balasan surga kepada orang-orang yang memejamkan matanya menghindari melihat yang diharamkan, dan balasan siksa yang pedih bagi orang-orang yang mengulang-ulang penglihatannya dan menetapkan di dalam hatinya akan mengerjakan sesuatu yang dilarang agama. Tak seorangpun yang dirugikan. Akibat perbuatan seseorang itu akan kembali kepada dirinya masing-masing, tak akan dianiaya sedikitpun sebagaimana firman Allah SWT:
من عمل صالحا فلنفسه ومن أساء فعليها وما ربك بظلام للعبيد
Artinya:
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya). (Q.S. Fussilat: 46)
Adapun berhala-berhala dan sembahan-sembahan yang lain yang disembah oleh kaum musyrikin itu, tidak berdaya, tidak dapat menghukum dengan sesuatu apapun, karena mereka itu tidak tahu apa-apa dan tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun. Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Allah itu Maha Mendengar segala ucapan, baik yang nyata maupun secara berbisik-bisik bahkan bisikan hatipun. Ia mendengarnya. Maha Melihat semua yang di perbuat seseorang baik di tempat yang terang maupun di tempat yang gelap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar