Sabtu, 15 Februari 2014

Al-Mu'min 61-70

[TAFSIR] : al-Mu'min
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH al-Mu'min>>
Surah Al Mu'min 61 
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.(QS. 40:61)

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ (61) 
Pada ayat ini diterangkan tentang Allah SWT yang memerintahkan agar manusia beribadat kepada-Nya itu yaitu:
1. Yang memerintahkan agar beribadat kepada-Nya itu ialah Tuhan yang menjadikan malam sebagai waktu beristirahat, waktu untuk mempersiapkan tenaga baru agar dapat berusaha lagi esok harinya. Pada waktu malam pada umumnya manusia tidur dan tidur itu merupakan keperluan tubuh yang harus dipenuhi. 
2. Menjadikan siang bercahaya, yang menerangi alam semesta sehingga manusia dapat berusaha padanya. mencukupi keperluan hidup. 
3. Allah SWT mempunyai karunia yang tidak terhingga banyaknya yang disediakan untuk seluruh makhluk Nya, dan karunia itu tidak akin habis-habisnya. 
Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa kebanyakan manusia itu tidak mau mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepadanya, mereka mengingkari nikmat, seakan-akan nikmat itu mereka peroleh semata-mata karena usaha mereka sendiri.

Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tiada Tuhan melainkan Dia; maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?(QS. 40:62)

Surah Al Mu'min 62 
ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ (62) 
Ayat ini menerangkan bahwa yang melimpahkan nikmat yang tidak terhingga kepada seluruh makhluk itu adalah Tuhan yang berhak disembah, karena Dia lah yang menciptakan seluruh makhluk. 
Kenapa kamu hai orang-orang kafir berpaling dan tidak menyembah Nya serta tidak mengesakan Nya?. Pada hal semua yang disembah mereka itu adalah ciptaan Nya, yang tidak pantas disembah.

Seperti demikianlah dipalingkan orang-orang yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah.(QS. 40:63)

Surah Al Mu'min 63 
كَذَلِكَ يُؤْفَكُ الَّذِينَ كَانُوا بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (63) 
Sebagaimana orang-orang musyrikin telah sesat karena menyembah tuhan-tuhan yang lain selain Allah, demikian pulalah telah sesat orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan menyembah tuhan-tuhan yang lain, itu semata-mata karena kebodohan mereka dan menuruti hawa nafsu belaka.

Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.(QS. 40:64)

Al Mu'min 64 
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (64) 
Allahlah yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat kediaman, kamu hidup di atasnya dengan menikmati rezeki yang dilimpahkan-Nya. Dia pula yang menjadikan langit sebagai atap dan dihiasi dengan bintang-bintang yang gemerlapan tampak di malam hari dan karena teraturnya peredaran bintang-bintang itu timbullah malam, siang, gelap dan terang benderang. 
Pada ayat ini diterangkan dalil-dalil keesaan dan kekuasaan Allah yang terdapat pada diri manusia sendiri, yaitu Dia telah menjadikan manusia dalam bentuk yang baik di antara para makhluk-Nya dan dilengkapi dengan anggota tubuh yang sesuai dengan keperluan dan kepentingan hidup manusia itu sendiri. Dia pulalah yang memberikan kepada manusia makanan dan minuman yang baik sebagai rezeki dari-Nya. Allah itu Tuhan yang Maha Tinggi, yang memiliki semesta alam. 
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa Tuhan yang melimpahkan rahmat-Nya atas kamu itu adalah Tuhan yang wajib disembah, Tuhan Yang Maha Sempurna dan memiliki semesta alam.

Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.(QS. 40:65)

Surah Al Mu'min 65 
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (65) 
Tuhan yang disembah itu adalah Tuhan yang hidup kekal, yang tidak pernah mati. Dialah yang menghidupkan dan mematikan makhluk-Nya, yang selain daripada-Nya tidak pantas disembah, karena itu murnikanlah ketundukan dan ketaatan hanya kepada-Nya saja, jangan sekali-kali mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. 
Pada akhir ayat ini diterangkan bahwa segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Suci; karena Dialah Yang memiliki segala makhluk-Nya, baik yang berupa malaikat, jin, manusia, dan semua makhluk yang lain yang ada di alam ini. Semuanya itu tergantung kepada-Nya. Karena itu segala sifat kebesaran dan kemuliaan ada pada-Nya. Karena itu selalulah ucapkan: "Alhamdulillahi Rabbil alamin".

Katakanlah (ya Muhammad): `Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.(QS. 40:66)

Surah Al Mu'min 66 
قُلْ إِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَعْبُدَ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَمَّا جَاءَنِيَ الْبَيِّنَاتُ مِنْ رَبِّي وَأُمِرْتُ أَنْ أُسْلِمَ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ (66) 
Pada ayat-ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar mengatakan kepada orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang kafir yang lain: "Allah SWT melarangku menyembah tuhan yang kamu sekalian sembah itu, selain dari Allah SWT". 
Yang dimaksud menyembah tuhan-tuhan selain Allah itu ialah, menghambakan diri kepada sesuatu, menganggapnya mempunyai kekuatan gaib seperti kekuatan Allah, memohon pertolongan dan meminta sesuatu kepadanya. Dalam ayat ini disebutkan bahwa tuhan-tuhan itu berupa patung-patung. Tetapi dimaksud juga, segala macam benda atau makhluk yang disembah dan dimohon pertolongan kepadanya, seperti sungai-sungai, batu-batu keramat, kuburan yang dianggap keramat dan sebagainya. 
Selanjutnya Rasulullah saw menyatakan: "Allah SWT melarangku menyembah selain Allah, dan mengemukakan bukti-bukti, dalil-dalil berupa ayat-ayat Alquran, maupun herupa perintah agar memperhatikan kejadian alam ini Dengan merenungkan kejadian alam dan ayat-ayat Alquran itu. maka orang-orang akan sampai kepada kesimpulan bahwa yang berhak disembah itu hanyalah Allah semata. 
Pada akhir ayat ini Allah SWT memerintahkan agar tunduk dan patuh kepada-Nya, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya saja, karena Dia-lah Tuhan Pemilik semesta alam.

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya).(QS. 40:67)

Surah Al Mu'min 67 
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (67) 
Dia-lah yang menjadikan manusia dari tanah, menjadi setetes mani, dari setetes mani menjadi sesuatu yang melekat, dan segumpal darah menjadi segumpal daging, kemudian dilahirkan ke dunia dalam bentuk manusia. 
Para ahli tafsir menerangkan bahwa yang dimaksudkan dengan Allah SWT menjadikan manusia dari tanah, maksudnya ialah AJlah SWT menjadikan manusia dari saripati yang berasal dari tanah. Seorang bapak dan seorang ibu memakan makanan yang berasal dari tanah, dari binatang ternak dan dari tumbuh-tumbuhan. Binatang ternak memakan tumbuh-tumbuhan dan berkembang dengan menggunakan zat-zat yang berasal dari tanah. Sebagaimana makanan yang dimakan ibu atau bapak itu menjadi mani. Telur mani ibu bertemu dengan mani bapak dalam rahim ibu, sehingga menjadi segumpal darah dan seterusnya. 
Sebagian ahli tafsir yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud dengan "Allah menciptakan manusia dari tanah. ialah bapak manusia Adam diciptakan Allah SWT dari tanah. 
Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa manusia yang diciptakan-Nya dari tanah itu mengalami hidup dalam tiga masa; yaitu 
1. Masa kanak-kanak. 
2. Masa dewasa. 
3. Masa tua. 
Di antara manusia ada yang diwafatkan-Nya pada masa kanak-kanak, ada pula pada masa dewasa dan ada yang diwafatkan setelah berusia lanjut. Ketentuan kapan seorang manusia meninggal itu berada di tangan Allah semata. 
Proses kejadian manusia itu diterangkan dalam ayat ini agar dapat menjadi bahan renungan dan pemikiran bagi orang-orang yang berakal, sehingga mereka beriman kepada Allah SWT Pencipta seluruh makhluk ini. 


Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 67 
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ (67) 
(Dialah Yang menciptakan kalian dari tanah) yang menciptakan bapak moyang kalian yaitu Nabi Adam dari tanah liat (kemudian dari setetes nuthfah) yakni air mani (sesudah itu dari segumpal darah) yakni dari kental (kemudian dikeluarkan-Nya kalian sebagai seorang anak) lafal Thiflan sekalipun bentuknya mufrad atau tunggal, bermakna jamak (kemudian) dibiarkan-Nya kalian hidup (supaya kalian sampai kepada masa dewasa) masa sempurnanya kekuatan kalian, yaitu di antara umur tiga puluh sampai dengan empat puluh tahun (kemudian -dibiarkan-Nya kalian hidup- sampai tua) dapat dibaca Syuyuukhan atau Syiyuukhan (di antara kalian ada yang diwafatkan sebelum itu) sebelum dewasa dan sebelum mencapai usia tua. Dia melakukan hal tersebut kepada kalian supaya kalian hidup (dan supaya kalian sampai pada ajal yang ditentukan) yakni waktu yang telah dibataskan bagi hidup kalian (dan supaya kalian memahami) bukti-bukti yang menunjukkan keesaan-Nya, kemudian kalian beriman kepada-Nya.

Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya:` Jadilah `, maka jadilah ia.(QS. 40:68)

urah Al Mu'min 68 
هُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ فَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (68) 
Allah SWT memerintahkan agar Rasulullah saw menyampaikan kepada orang-orang musyrik: "Allah SWT yang wajib disembah itu adalah Tuhan Yang menghidupkan manusia dari tidak ada kepada ada, menghidupkan kembali sesudah matinya, mematikan seluruh makhluk pada waktu-waktu yang telah ditentukan-Nya. Dia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, jika dia berkehendak menciptakan sesuatu, maka cukuplah Dia mengatakan: "Ada", maka adalah sesuatu itu. 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Mu'min 68 
هُوَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ فَإِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (68) 
(Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan) artinya, Dia berkehendak mewujudkan sesuatu (Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' maka jadilah ia.") lafal Fayakuunu dapat pula dibaca Fayakuuna akan tetapi dengan memperkirakan adanya huruf An sebelumnya. Yakni, sesuatu yang dikehendaki itu langsung ada sesudah ada kehendak-Nya, sebagaimana yang telah digambarkan oleh makna firman yang tadi itu.

Apakah kamu tidak melihat kepada orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah? Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan?(QS. 40:69)

Surah Al Mu'min 69 
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ أَنَّى يُصْرَفُونَ (69) 
Allah SWT menyatakan kepada Rasul-Nya Muhammad saw, apakah ia tidak melihat orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah, yang ayat-ayat itu menerangkan dan membuktikan keesaan Allah dan hari berbangkit. Orang-orang kafir itu membantah tanpa mengemukakan dalil-dalil yang kuat, yang dapat diterima akal dan pikiran yang benar. Hal ini menunjukkan bahwa kekafiran dan keingkaran mereka itu tidak beralasan sedikitpun, dan jika ada alasan yang mereka kemukakan, maka alasan itu semata-mata mengelakkan diri dari seruan Muhammad. 
Sikap mereka yang demikian itu adalah sikap yang aneh dan tidak benar, jika mereka ingin mencari kebenaran dan ingin mengikuti kepercayaan yang benar, amat banyak dalil-dalil yang dapat mereka pelajari dan perhatikan, untuk mencapai keinginan mereka itu.

(Yaitu) orang-orang yang mendustakan Al Kitab (Al quran) dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang telah Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui,(QS. 40:70)

Al Mu'min 70 
الَّذِينَ كَذَّبُوا بِالْكِتَابِ وَبِمَا أَرْسَلْنَا بِهِ رُسُلَنَا فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (70) 
Orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah itu ialah orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Alquran yang diturunkan Allah kepada Muhammad dan mendustakan semua yang disampaikan Rasul-rasul atas perintah-Nya. 
Dalam ayat-ayat Alquran dan apa yang disampaikan Rasul-rasul itu terdapat ajaran yang menghambakan diri kepada Allah semata, tidak menyembah sesuatu pun selain Dia, meyakini adanya hari berbangkit, hukum-hukum dan petunjuk untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 
Orang-orang yang ingkar itu kelak akan mengetahui akibat keingkaran mereka.

<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                           DAFTAR SURAH al-Mu'min>>

COPAS FROM:

1 komentar: