[TAFSIR] : al-Mu'min
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat),(QS. 40:51)
Surah Al Mu'min 51
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ (51)
Dalam ayat ini Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang beriman pertolongan dan kemenangan menghadapi musuh-musuh mereka dengan mengatakan: "Sesungguhnya Kami pasti menjadikan para Rasul Kami orang-orang yang menang atas musuh-musuh mereka dan akan menolong dan akan membahagiakan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan akhirat. Cara dan bentuk pertolongan Allah SWT itu bermacam-macam, adakalanya dengan meninggikan kedudukan dan kekuasaan mereka atas musuh-musuh mereka, seperti yang diberikan kepada Daud dan Sulaiman as, adakalanya dengan memberikan kemenangan kepada mereka atas musuh-musuh mereka, seperti yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw, adakalanya dengan menimpakan kepada mereka kesengsaraan dan malapetaka, seperti yang dialami oleh Firaun dan kaumnya dan adakalanya dengan menghancurkan orang-orang kafir dan menyelamatkan para Rasul dan orang-orang yang beriman besertanya, seperti yang dialami Saleh, Hud, Syuaib dan Nuh beserta kaumnya.
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ (51)
Dalam ayat ini Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang beriman pertolongan dan kemenangan menghadapi musuh-musuh mereka dengan mengatakan: "Sesungguhnya Kami pasti menjadikan para Rasul Kami orang-orang yang menang atas musuh-musuh mereka dan akan menolong dan akan membahagiakan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan akhirat. Cara dan bentuk pertolongan Allah SWT itu bermacam-macam, adakalanya dengan meninggikan kedudukan dan kekuasaan mereka atas musuh-musuh mereka, seperti yang diberikan kepada Daud dan Sulaiman as, adakalanya dengan memberikan kemenangan kepada mereka atas musuh-musuh mereka, seperti yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw, adakalanya dengan menimpakan kepada mereka kesengsaraan dan malapetaka, seperti yang dialami oleh Firaun dan kaumnya dan adakalanya dengan menghancurkan orang-orang kafir dan menyelamatkan para Rasul dan orang-orang yang beriman besertanya, seperti yang dialami Saleh, Hud, Syuaib dan Nuh beserta kaumnya.
Demikian pula Allah SWT memberikan pertolongan kepada para Rasul dan orang-orang yang beriman pada Hari Kiamat yaitu pada hari berdirinya saksi-saksi yang terdiri dari para malaikat, para nabi dan orang-orang yang beriman. Pada hari itu mereka menjadi saksi atas segala perbuatan orang-orang kafir dan atas pengetahuan para Rasul kepada mereka, tetapi mereka mendustakan nya.
(yaitu hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk.(QS. 40:52)
Al Mu'min 52
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ الظَّالِمِينَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ (52)
Pada hari berdirinya saksi-saksi itu, tidak bermanfaat lagi alasan-alasan yang mereka kemukakan dan tidak ada pula manfaat permintaan maaf yang mereka lakukan. karena semua yang mereka katakan dan lakukan hanyalah berupa fitnah dan dusta belaka.
Allah SWT berfirman:
ثم لم تكن فتنتهم إلا أن قالوا والله ربنا ما كنا مشركين
Artinya:
Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami tiadalah kami mempersekutukan Allah". (Q.S. Al an'am: 23)
Pada hari itu orang-orang kafir dijauhkan dari rahmat Allah, dan pada hari itu mereka mendapat azab yang sangat pedih dalam neraka Jahanam.
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ الظَّالِمِينَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ (52)
Pada hari berdirinya saksi-saksi itu, tidak bermanfaat lagi alasan-alasan yang mereka kemukakan dan tidak ada pula manfaat permintaan maaf yang mereka lakukan. karena semua yang mereka katakan dan lakukan hanyalah berupa fitnah dan dusta belaka.
Allah SWT berfirman:
ثم لم تكن فتنتهم إلا أن قالوا والله ربنا ما كنا مشركين
Artinya:
Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami tiadalah kami mempersekutukan Allah". (Q.S. Al an'am: 23)
Pada hari itu orang-orang kafir dijauhkan dari rahmat Allah, dan pada hari itu mereka mendapat azab yang sangat pedih dalam neraka Jahanam.
Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa; dan Kami wariskan Taurat kepada Bani Israil,(QS. 40:53)
Surah Al Mu'min 53
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْهُدَى وَأَوْرَثْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ الْكِتَابَ (53)
Pada ayat-ayat ini Allah SWT menerangkan bermacam-macam pertolongan yang telah diberikan Nya kepada para Rasul di dunia dengan mengatakan: "Kami telah memberikan kepada Musa bermacam-macam mukjizat hukum-hukum yang mengatur hidup manusia agar mereka berbahagia hidup di dunia dan di akhirat dan Kami telah menurunkan kepadanya kitab Taurat untuk menjadi petunjuk bagi manusia, kemudian mewariskan Kitab Taurat itu kepada keturunan mereka dan menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal dan menjauhkan mereka dari keragu-raguan dan purbasangka yang tidak baik.
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْهُدَى وَأَوْرَثْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ الْكِتَابَ (53)
Pada ayat-ayat ini Allah SWT menerangkan bermacam-macam pertolongan yang telah diberikan Nya kepada para Rasul di dunia dengan mengatakan: "Kami telah memberikan kepada Musa bermacam-macam mukjizat hukum-hukum yang mengatur hidup manusia agar mereka berbahagia hidup di dunia dan di akhirat dan Kami telah menurunkan kepadanya kitab Taurat untuk menjadi petunjuk bagi manusia, kemudian mewariskan Kitab Taurat itu kepada keturunan mereka dan menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal dan menjauhkan mereka dari keragu-raguan dan purbasangka yang tidak baik.
untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir.(QS. 40:54)
Surah Al Mu'min 54
هُدًى وَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ (54)
Pertolongan Allah SWT kepada para Rasul dan orang-orang yang beriman itu adalah salah satu dari Sunatullah seperti yang pernah dianugerahkan Nya kepada Musa as. Karena itu hendaklah engkau bersabar hai Muhammad atas sikap dan tindakan orang-orang musyrik dan atas tindakan mereka memperolok-olokkan ayat-ayat Allah. Allah SWT pasti menolong engkau dengan mengokohkan barisan kaum Muslimin dan meninggikan agama Islam atas agama yang mereka anut. Hendaklah engkau selalu bertobat dan bertasbih pagi dan petang, sebagaimana firman Allah SWT:
وأقم الصلاة طرفي النهار وزلفا من الليل إن الحسنات يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكرين
Artinya:
Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapus (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Q.S. Hud: 14)
Dengan selalu salat mengingat Allah dan bertasbih pagi dan petang itu, maka Rasulullah beribadat seperti yang dilakukan para malaikat. Allah SWT berfirman:
وله من في السموات والأرض ومن عنده لا يستكبرون عن عبادته ولا يستحسرون يسبحون الليل والنهار لا يفترون
Artinya:
Dan kepunyaan Nyalah segala yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (Q.S. Al-Anbiya: 19-20)
Dari ayat ini dipahami bahwa Alquran mengajarkan agar orang-orang yang beriman selalu bertobat, memohon ampun kepada Tuhan dan mengerjakan amal saleh. Jika seseorang telah bertobat dan memohon ampun maka jiwanya menjadi suci dan bersih. Amal yang dikerjakan oleh orang yang bersih jiwanya akan diterima Allah.
هُدًى وَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ (54)
Pertolongan Allah SWT kepada para Rasul dan orang-orang yang beriman itu adalah salah satu dari Sunatullah seperti yang pernah dianugerahkan Nya kepada Musa as. Karena itu hendaklah engkau bersabar hai Muhammad atas sikap dan tindakan orang-orang musyrik dan atas tindakan mereka memperolok-olokkan ayat-ayat Allah. Allah SWT pasti menolong engkau dengan mengokohkan barisan kaum Muslimin dan meninggikan agama Islam atas agama yang mereka anut. Hendaklah engkau selalu bertobat dan bertasbih pagi dan petang, sebagaimana firman Allah SWT:
وأقم الصلاة طرفي النهار وزلفا من الليل إن الحسنات يذهبن السيئات ذلك ذكرى للذاكرين
Artinya:
Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapus (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Q.S. Hud: 14)
Dengan selalu salat mengingat Allah dan bertasbih pagi dan petang itu, maka Rasulullah beribadat seperti yang dilakukan para malaikat. Allah SWT berfirman:
وله من في السموات والأرض ومن عنده لا يستكبرون عن عبادته ولا يستحسرون يسبحون الليل والنهار لا يفترون
Artinya:
Dan kepunyaan Nyalah segala yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi Nya, mereka tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (Q.S. Al-Anbiya: 19-20)
Dari ayat ini dipahami bahwa Alquran mengajarkan agar orang-orang yang beriman selalu bertobat, memohon ampun kepada Tuhan dan mengerjakan amal saleh. Jika seseorang telah bertobat dan memohon ampun maka jiwanya menjadi suci dan bersih. Amal yang dikerjakan oleh orang yang bersih jiwanya akan diterima Allah.
Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.(QS. 40:55)
Surah Al Mu'min 55
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ (55)
Rasulullah saw diperintahkan bertobat bukan berarti beliau telah melakukan perbuatan dosa, tapi maksudnya ialah dengan sering melakukan tobat dan mohon ampun itu, maka jiwa semakin suci dan bersih, tidak ada satu pun kotoran yang mengotorinya.
Dari ayat ini dipahami pula bahwa orang yang tidak suci dan bersih hatinya karena tidak bertobat dan mohon ampun kepada Allah, maka amalnya tidak diterima oleh Allah SWT sebagai amal yang saleh.
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ (55)
Rasulullah saw diperintahkan bertobat bukan berarti beliau telah melakukan perbuatan dosa, tapi maksudnya ialah dengan sering melakukan tobat dan mohon ampun itu, maka jiwa semakin suci dan bersih, tidak ada satu pun kotoran yang mengotorinya.
Dari ayat ini dipahami pula bahwa orang yang tidak suci dan bersih hatinya karena tidak bertobat dan mohon ampun kepada Allah, maka amalnya tidak diterima oleh Allah SWT sebagai amal yang saleh.
Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS. 40:56)
Surah Al Mu'min 56
إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (56)
Pada ayat ini Allah SWT menyatakan: "Orang-orang yang mengingkari seruan Rasul dan membantah ayat-ayat Allah adalah orang-orang yang dalam hatinya penuh dengan keangkuhan dan takabur, mereka enggan menerima kebenaran karena pengaruh hawa nafsu mereka. Mereka ingin berkuasa dan dijadikan pemimpin dalam masyarakat, serta merasa diri mereka orang yang paling berkuasa. Keinginan mereka inilah yang menyebabkan mereka +mengingkari ayat-ayat Allah. Menurut mereka bahwa keinginan mereka itu tidak akan tercapai jika mereka mengikuti seruan Rasul, karena dengan mengikuti seruan Rasul berarti mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka dan kaum mereka yang menghormati mereka selama ini".
Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa sekalipun orang-orang kafir itu selalu berusaha untuk menghancurkan engkau dan pengikut-pengikut engkau hai Muhammad, namun mereka tidak akan mencapai cita-cita mereka itu, karena Aku selalu membantumu dengan merendahkan dan menghinakan mereka serta memusnahkan mereka dan usaha-usaba mereka itu.
Allah SWT memerintahkan agar selalu mohon perlindungan kepada Nya untuk mematahkan tipu daya dan usaha orang-orang musyrik itu. Allah SWT Maha Mendengar segala permintaan dan permohonan hamba Nya, mengetahui setiap getaran jiwa dan melihat segala perbuatan hamba-hamba Nya.
إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِنْ فِي صُدُورِهِمْ إِلَّا كِبْرٌ مَا هُمْ بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (56)
Pada ayat ini Allah SWT menyatakan: "Orang-orang yang mengingkari seruan Rasul dan membantah ayat-ayat Allah adalah orang-orang yang dalam hatinya penuh dengan keangkuhan dan takabur, mereka enggan menerima kebenaran karena pengaruh hawa nafsu mereka. Mereka ingin berkuasa dan dijadikan pemimpin dalam masyarakat, serta merasa diri mereka orang yang paling berkuasa. Keinginan mereka inilah yang menyebabkan mereka +mengingkari ayat-ayat Allah. Menurut mereka bahwa keinginan mereka itu tidak akan tercapai jika mereka mengikuti seruan Rasul, karena dengan mengikuti seruan Rasul berarti mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka dan kaum mereka yang menghormati mereka selama ini".
Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa sekalipun orang-orang kafir itu selalu berusaha untuk menghancurkan engkau dan pengikut-pengikut engkau hai Muhammad, namun mereka tidak akan mencapai cita-cita mereka itu, karena Aku selalu membantumu dengan merendahkan dan menghinakan mereka serta memusnahkan mereka dan usaha-usaba mereka itu.
Allah SWT memerintahkan agar selalu mohon perlindungan kepada Nya untuk mematahkan tipu daya dan usaha orang-orang musyrik itu. Allah SWT Maha Mendengar segala permintaan dan permohonan hamba Nya, mengetahui setiap getaran jiwa dan melihat segala perbuatan hamba-hamba Nya.
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.(QS. 40:57)
Surah Al Mu'min 57
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (57)
Pada ayat ini Allah SWT mengemukakan salah satu bukti adanya hari berbangkit, pada Hari Kiamat nanti, Dia menerangkan bahwa menciptakan langit dan bumi adalah lebih berat dan sukar dibanding dengan menciptakan manusia, baik pada waktu pertama kali menciptakannya maupun pada waktu mengulang kembali penciptaannya. Langit dan Bumi beserta segala isinya tidak terhingga luas dan besamya, tidak terhitung jumlah planet-planet yang di dalamnya, tidak terhitung jumlah binatang dan tumbuh-tumbuhan yang ada padanya, gunung-gunung dan sungai-sungai yang mengalir dan tidak terhafal oleh manusia hukum-hukum dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengannya. Karena itulah jangan sekali-kali orang-orang musyrik mengira bahwa Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi serta manusia yang di dalamnya, tidak sanggup membangkitkan manusia kembali pada Hari Kiamat atau menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Tidak sesuatu pun yang sukar bagi Nya, semua mudah bagi Nya.
Mereka dengan pertolongan Allah dan pertolongan amal saleh mereka di dunia dapat mengatasi segala kesulitan dan menyelamatkan diri dari segala macam bahaya, sampai mereka masuk surga di mana berakhirlah segala macam kesulitan dan kesedihan Muka mereka putih berseri-seri karena merasa gembira dan bahagia sebagai tersebut pada ayat:
وجوه يومئذ مسفرة ضاحكة مستبشرة
Artinya:
Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria. (Q.S. Abasa: 38-39)
Mengenal hal ini Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah berkata:
يحشر الله مع كل امرئ عمله فيكون عمل المؤمن معه في أحسن صورة وأطيب ريح فكلما كان رعب أو خوف قال له لا ترع فما أنت بالمراد به, ولا أنت المعني به فإذا كثر ذلك عليه, قال فما أحسنك, فمن أنت فيقول أما تعرفني أنا عملك صالح حملتني على ثقلي, فوالله لأحملنك وللأدفعن عليك فهي التي قال الله: وينجي الله الذين اتقوا بمفازتهم لا يمسهم السوء ولا هم يحزنون.
Artinya:
Allah mengumpulkan setiap orang bersama amalnya. Maka amal orang mukmin tetap mendampinginya dalam bentuk yang amat indah dan bau sangat harum. Setiap kali orang mukmin menemui hal yang menakutkan atau mengkhawatirkan, maka amalnya itu berkata kepadanya: "Janganlah sekali-kali engkau merasa takut atau khawatir bukan engkau yang dihadang oleh bahaya itu, bukan engkau yang dikehendakinya!". Apabila orang mukmin itu telah berkali-kali menghadapi bahaya itu, dia bertanya ...
لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (57)
Pada ayat ini Allah SWT mengemukakan salah satu bukti adanya hari berbangkit, pada Hari Kiamat nanti, Dia menerangkan bahwa menciptakan langit dan bumi adalah lebih berat dan sukar dibanding dengan menciptakan manusia, baik pada waktu pertama kali menciptakannya maupun pada waktu mengulang kembali penciptaannya. Langit dan Bumi beserta segala isinya tidak terhingga luas dan besamya, tidak terhitung jumlah planet-planet yang di dalamnya, tidak terhitung jumlah binatang dan tumbuh-tumbuhan yang ada padanya, gunung-gunung dan sungai-sungai yang mengalir dan tidak terhafal oleh manusia hukum-hukum dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengannya. Karena itulah jangan sekali-kali orang-orang musyrik mengira bahwa Allah SWT yang telah menciptakan langit dan bumi serta manusia yang di dalamnya, tidak sanggup membangkitkan manusia kembali pada Hari Kiamat atau menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati. Tidak sesuatu pun yang sukar bagi Nya, semua mudah bagi Nya.
Mereka dengan pertolongan Allah dan pertolongan amal saleh mereka di dunia dapat mengatasi segala kesulitan dan menyelamatkan diri dari segala macam bahaya, sampai mereka masuk surga di mana berakhirlah segala macam kesulitan dan kesedihan Muka mereka putih berseri-seri karena merasa gembira dan bahagia sebagai tersebut pada ayat:
وجوه يومئذ مسفرة ضاحكة مستبشرة
Artinya:
Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria. (Q.S. Abasa: 38-39)
Mengenal hal ini Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah berkata:
يحشر الله مع كل امرئ عمله فيكون عمل المؤمن معه في أحسن صورة وأطيب ريح فكلما كان رعب أو خوف قال له لا ترع فما أنت بالمراد به, ولا أنت المعني به فإذا كثر ذلك عليه, قال فما أحسنك, فمن أنت فيقول أما تعرفني أنا عملك صالح حملتني على ثقلي, فوالله لأحملنك وللأدفعن عليك فهي التي قال الله: وينجي الله الذين اتقوا بمفازتهم لا يمسهم السوء ولا هم يحزنون.
Artinya:
Allah mengumpulkan setiap orang bersama amalnya. Maka amal orang mukmin tetap mendampinginya dalam bentuk yang amat indah dan bau sangat harum. Setiap kali orang mukmin menemui hal yang menakutkan atau mengkhawatirkan, maka amalnya itu berkata kepadanya: "Janganlah sekali-kali engkau merasa takut atau khawatir bukan engkau yang dihadang oleh bahaya itu, bukan engkau yang dikehendakinya!". Apabila orang mukmin itu telah berkali-kali menghadapi bahaya itu, dia bertanya ...
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.(QS. 40:58)
Surah Al Mu'min 58
وَمَا يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَلَا الْمُسِيءُ قَلِيلًا مَا تَتَذَكَّرُونَ (58)
(Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan) tidak sama pula (orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh) yaitu orang yang selalu berbuat kebaikan (dengan orang-orang yang durhaka) di dalam lafal ayat ini terdapat tambahan huruf Laa (Sedikit sekali kalian mengambil pelajaran) mengambil nasihat; dapat dibaca Yatadzakkaruuna atau Tatadzakkaruuna, yakni kesadaran mereka terhadap hal ini sangat sedikit.
وَمَا يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَلَا الْمُسِيءُ قَلِيلًا مَا تَتَذَكَّرُونَ (58)
(Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan) tidak sama pula (orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh) yaitu orang yang selalu berbuat kebaikan (dengan orang-orang yang durhaka) di dalam lafal ayat ini terdapat tambahan huruf Laa (Sedikit sekali kalian mengambil pelajaran) mengambil nasihat; dapat dibaca Yatadzakkaruuna atau Tatadzakkaruuna, yakni kesadaran mereka terhadap hal ini sangat sedikit.
Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman.(QS. 40:59)
Surah Al Mu'min 59
إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ (59)
Setelah Allah SWT menerangkan bukti-bukti adanya Hari Kiamat, adanya hari berbangkit, maka Dia menegaskan bahwa Hari Kiamat itu pasti datang, pada waktu itu seluruh manusia dihidupkan kembali, setiap mereka diadili dengan penuh keadilan di hadapan mahkamah-Nya. Tidak seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari pengadilan Tuhan itu.
Sekalipun Hari Kiamat itu pasti datang, dan sekalipun telah ditegaskan bahwa orang-orang kafir akan masuk neraka dan orang-orang yang beriman akan masuk surga, namun sedikit sekali manusia yang mau percaya dan beriman.
إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ (59)
Setelah Allah SWT menerangkan bukti-bukti adanya Hari Kiamat, adanya hari berbangkit, maka Dia menegaskan bahwa Hari Kiamat itu pasti datang, pada waktu itu seluruh manusia dihidupkan kembali, setiap mereka diadili dengan penuh keadilan di hadapan mahkamah-Nya. Tidak seorang pun yang dapat mengelakkan diri dari pengadilan Tuhan itu.
Sekalipun Hari Kiamat itu pasti datang, dan sekalipun telah ditegaskan bahwa orang-orang kafir akan masuk neraka dan orang-orang yang beriman akan masuk surga, namun sedikit sekali manusia yang mau percaya dan beriman.
Dan Tuhanmu berfirman: `Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.`(QS. 40:60)
Surah Al Mu'min 60
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (60)
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar manusia berdoa kepada-Nya. Jika mereka berdoa niscaya Dia akan memperkenankan doa itu.
Ibnu Abbas, Dahhak dan Mujahid mengartikan ayat ini "Tuhan kamu berfirman: "Beribadahlah kepada-Ku, niscaya Aku akan membalasnya dengan pahala". Menurut mereka, di dalam Alquran perkataan doa bisa pula diartikan dengan ibadat seperti pada firman Allah SWT:
إن يدعون من دونه إلا إناثا وإن يدعون إلا شيطانا مريدا
Artinya:
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu), mereka tidak lain, hanyalah menyembah setan yang durhaka. (Q.S. An Nisa: 117)
Dalam hadis Nabi diterangkan:
الدعاء هو العبادة, ثم تلا هذه الآية.
Artinya:
Rasulullah saw bersabda: "Doa itu ialah ibadah". Kemudian beliau membaca ayat ini". (H.R. Tirmizi, Bukhari dan Hakim dari Nu'man bin Basyir
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa doa dalam ayat ini berarti "permohonan".
Mereka beralasan dengan sabda Rasulullah saw:
الدعاء الاستغفار
Artinya:
"Doa itu ialah istigfar (minta ampun)".
Sebenarnya doa dan ibadah itu adalah perkataan, yang pertama berarti khusus sedang yang kedua berarti umum. Doa adalah salah satu dari macam ibadah.
Hal ini berdasar hadis:
الدعاء مخ العبادة
Artinya:
"Doa itu otak dari ibadat". (H.R. Tirmizi dari Anas bin Malik)
Dan hadis Nabi saw:
عن عائشة قالت سئل النبي صلى الله عليه وسلم: أي العبادة أفضل فقال دعاء المرء لنفسه.
Artinya:
Dari 'Aisyah, dia berkata: "Nabi saw ditanya orang: "Ibadat manakah yang paling utama?". Beliau menjawab: "Doa manusia untuk dirinya".(H.R. Bukhari)
Berdasarkan hadis di atas, maka tidaklah salah jika doa dalam ayat ini diartikan dengan ibadah. Hal ini dikuatkan oleh lanjutan ayat yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadat kepada Ku akan masuk ke dalam neraka yang hina dina".
Ayat ini merupakan peringatan dan ancaman yang keras kepada orang-orang yang enggan beribadat kepada Allah dan merupakan pernyataan keinginan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa Dia ingin hamba-hamba Nya itu memperoleh kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Seakan-akan Allah mengatakan: "Wahai hamba-hamba-Ku hambakanlah dirimu kepada Ku, selalulah beribadat dan berdoa kepada Ku. Aku akan menerima ibadat dan doa yang kamu lakukan dengan ikhlas, memperkenankan permintaanmu, mengampuni dosa-dosamu"
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (60)
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar manusia berdoa kepada-Nya. Jika mereka berdoa niscaya Dia akan memperkenankan doa itu.
Ibnu Abbas, Dahhak dan Mujahid mengartikan ayat ini "Tuhan kamu berfirman: "Beribadahlah kepada-Ku, niscaya Aku akan membalasnya dengan pahala". Menurut mereka, di dalam Alquran perkataan doa bisa pula diartikan dengan ibadat seperti pada firman Allah SWT:
إن يدعون من دونه إلا إناثا وإن يدعون إلا شيطانا مريدا
Artinya:
Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu), mereka tidak lain, hanyalah menyembah setan yang durhaka. (Q.S. An Nisa: 117)
Dalam hadis Nabi diterangkan:
الدعاء هو العبادة, ثم تلا هذه الآية.
Artinya:
Rasulullah saw bersabda: "Doa itu ialah ibadah". Kemudian beliau membaca ayat ini". (H.R. Tirmizi, Bukhari dan Hakim dari Nu'man bin Basyir
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa doa dalam ayat ini berarti "permohonan".
Mereka beralasan dengan sabda Rasulullah saw:
الدعاء الاستغفار
Artinya:
"Doa itu ialah istigfar (minta ampun)".
Sebenarnya doa dan ibadah itu adalah perkataan, yang pertama berarti khusus sedang yang kedua berarti umum. Doa adalah salah satu dari macam ibadah.
Hal ini berdasar hadis:
الدعاء مخ العبادة
Artinya:
"Doa itu otak dari ibadat". (H.R. Tirmizi dari Anas bin Malik)
Dan hadis Nabi saw:
عن عائشة قالت سئل النبي صلى الله عليه وسلم: أي العبادة أفضل فقال دعاء المرء لنفسه.
Artinya:
Dari 'Aisyah, dia berkata: "Nabi saw ditanya orang: "Ibadat manakah yang paling utama?". Beliau menjawab: "Doa manusia untuk dirinya".(H.R. Bukhari)
Berdasarkan hadis di atas, maka tidaklah salah jika doa dalam ayat ini diartikan dengan ibadah. Hal ini dikuatkan oleh lanjutan ayat yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadat kepada Ku akan masuk ke dalam neraka yang hina dina".
Ayat ini merupakan peringatan dan ancaman yang keras kepada orang-orang yang enggan beribadat kepada Allah dan merupakan pernyataan keinginan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman bahwa Dia ingin hamba-hamba Nya itu memperoleh kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Seakan-akan Allah mengatakan: "Wahai hamba-hamba-Ku hambakanlah dirimu kepada Ku, selalulah beribadat dan berdoa kepada Ku. Aku akan menerima ibadat dan doa yang kamu lakukan dengan ikhlas, memperkenankan permintaanmu, mengampuni dosa-dosamu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar