(yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air,
―QS. 44:52
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 52. Oleh Kementrian Agama RI
Sebagai perbandingan antara pahala yang diperoleh orang-orang yang
beriman dengan azab yang diterima oleh orang-orang kafir, maka dalam
ayat-ayat berikut digambarkan kenikmatan dan kebahagiaan yang diperoleh
oleh orang-orang yang beriman.
Kenikmatan dan kebahagiaan yang mereka peroleh antara lain ialah:
1.
Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka.
Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa
gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka.
Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah.
Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain
yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah
dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang
indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang
mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.
2.
Di dalam surga
itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera,
baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang
memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan
badan.
3.
Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan.
Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang
tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah
kepada mereka.
4.
Mereka dianugerahi teman hidup yang
mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai
dengan keinginan mereka.
Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.
5.
Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan
yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.
Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti.
Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 53
یَّلۡبَسُوۡنَ مِنۡ سُنۡدُسٍ وَّ اِسۡتَبۡرَقٍ مُّتَقٰبِلِیۡنَ
mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan,
―QS. 44:53
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 53. Oleh Kementrian Agama RI
Sebagai perbandingan antara pahala yang diperoleh orang-orang yang beriman dengan azab yang diterima oleh orang-orang kafir, maka dalam ayat-ayat berikut digambarkan kenikmatan dan kebahagiaan yang diperoleh oleh orang-orang yang beriman.
Kenikmatan dan kebahagiaan yang mereka peroleh antara lain ialah:
1.
Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka.
Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka.
Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah.
Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.
2.
Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.
3.
Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan.
Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.
4.
Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka.
Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.
5.
Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.
Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti.
Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 54
کَذٰلِکَ ۟ وَ زَوَّجۡنٰہُمۡ بِحُوۡرٍ عِیۡنٍ
demikianlah.
Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.
―QS. 44:54
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 54. Oleh Kementrian Agama RI
Sebagai perbandingan antara pahala yang diperoleh orang-orang yang
beriman dengan azab yang diterima oleh orang-orang kafir, maka dalam
ayat-ayat berikut digambarkan kenikmatan dan kebahagiaan yang diperoleh
oleh orang-orang yang beriman.
Kenikmatan dan kebahagiaan yang mereka peroleh antara lain ialah:
1.
Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka.
Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa
gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka.
Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah.
Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain
yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah
dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang
indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang
mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.
2.
Di dalam surga
itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera,
baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang
memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan
badan.
3.
Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan.
Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang
tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah
kepada mereka.
4.
Mereka dianugerahi teman hidup yang
mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai
dengan keinginan mereka.
Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.
5.
Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan
yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.
Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti.
Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 55
یَدۡعُوۡنَ فِیۡہَا بِکُلِّ فَاکِہَۃٍ اٰمِنِیۡنَ
Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran),
―QS. 44:55
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 55. Oleh Kementrian Agama RI
Sebagai perbandingan antara pahala yang diperoleh orang-orang yang beriman dengan azab yang diterima oleh orang-orang kafir, maka dalam ayat-ayat berikut digambarkan kenikmatan dan kebahagiaan yang diperoleh oleh orang-orang yang beriman.
Kenikmatan dan kebahagiaan yang mereka peroleh antara lain ialah:
1.
Mereka mendapat tempat kembali yang baik di sisi Tuhan mereka.
Di tempat itu mereka aman dari segala macam gangguan baik berupa gangguan keamanan diri mereka maupun dari gangguan keamanan jiwa mereka.
Mereka berada dalam perlindungan Allah, tidak ada sesuatu pun yang dapat menggoyahkan perlindungan Allah.
Tidak ada kata-kata yang menyakitkan hati, tidak ada sikap orang lain yang dapat mengguncangkan perasaan, semuanya enak didengar, indah dilihat, menyejukkan hati dan menentramkan perasaan, tempatnya yang indah, udaranya yang nyaman, mata air yang jernih memancarkan air yang mengasyikkan orang yang tinggal di dalamnya.
2.
Di dalam surga itu, orang-orang yang beriman diberi pakaian yang terbuat dari sutera, baik sutera yang halus lagi lembut, memuaskan hati orang yang memakainya, maupun sutera tebal yang beraneka warna dan menghangatkan badan.
3.
Mereka duduk berbincang-bincang, berhadap-hadapan di tempat-tempat duduk yang menyenangkan.
Dari wajah-wajah mereka, yang terpancar hanyalah rasa kebahagiaan yang tiada taranya dan rasa kepuasan terhadap pahala yang diberikan Allah kepada mereka.
4.
Mereka dianugerahi teman hidup yang mendampingi mereka, berupa jodoh atau pasangan yang serasi dan sesuai dengan keinginan mereka.
Jodoh mereka itu tidak ada cacat celanya dan belum pernah hatinya tertambat kepada orang lain.
5.
Mereka disuguhi buah-buahan yang beraneka ragam macamnya dan makanan yang enak, tidak habis-habisnya dan tidak pernah membosankan.
Demikian kesenangan dan kebahagiaan yang akan diperoleh ahli surga nanti.
Sebenarnya kebahagiaan dan kesenangan itu tidak dapat dibayangkan manusia karena tidak ada bandingannya dalam kehidupan ini.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 56
لَا یَذُوۡقُوۡنَ فِیۡہَا الۡمَوۡتَ اِلَّا الۡمَوۡتَۃَ الۡاُوۡلٰی ۚ وَ وَقٰہُمۡ عَذَابَ الۡجَحِیۡمِ
mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia.
Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,
―QS. 44:56
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 56. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini Allah menerangkan kenikmatan lain yang dianugerahkan-Nya
di dalam surga nanti, yaitu mereka tidak akan merasakan mati seperti
yang mereka rasakan di dunia.
Mereka akan hidup kekal di surga nanti.
Hal ini berarti bahwa penghuni surga itu tetap dalam keadaan sehat wal
afiat jasmani dan rohani dan mereka telah naik ke suatu martabat yang
tidak dianugerahkan Allah kepada makhluk yang lain, kecuali malaikat
yaitu hidup kekal penuh kebahagiaan.
Dalam hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan Muslim digambarkan keadaan penghuni-penghuni surga itu, yaitu:
Diriwayatkan
oleh Abu Hurairah dan Abu Sa’id bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda,
seorang penyeru menyerukan, “Sesungguhnya kamu akan selalu sehat, karena
itu kamu tidak akan menderita sakit selama-lamanya; sesungguhnya kamu
akan tetap hidup dan tidak akan mati selama-lamanya, dan sesungguhnya
kamu akan tetap muda dan tidak akan pernah mengalami ketuaan
selama-lamanya dan sesungguhnya kamu akan merasa nikmat dan tidak akan
menderita selama-lamanya.”
(Riwayat Muslim)
Pada akhir ayat ini, Allah menegaskan bahwa para penghuni surga itu terpelihara dari siksa neraka.
Terpelihara dari siksa itu termasuk salah satu dari kenikmatan yang
sangat berharga, karena apabila seseorang terlepas dari suatu bahaya
atau melihat orang lain menderita sedangkan ia sendiri terlepas dari
bahaya dan penderitaan itu, maka ia akan merasakan suatu nikmat dan
merasa bahwa ia tidak pernah berbuat suatu kejahatan sehingga ia tidak
mengalami penderitaan.
.
QS. Ad Dukhaan (44) :57
فَضۡلًا مِّنۡ رَّبِّکَ ؕ ذٰلِکَ ہُوَ الۡفَوۡزُ الۡعَظِیۡمُ
sebagai karunia dari Tuhanmu.
Yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.
―QS. 44:57
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 57. Oleh Kementrian Agama RI
Segala nikmat yang diterima penghuni surga itu adalah karunia Allah yang diberikan sebagai tanda bahwa Dia meridai perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan selama hidup di dunia, dan sebagai bukti bahwa mereka mengikuti petunjuk wahyu yang disampaikan Allah kepada Rasul-Nya, taat kepada perintah-perintah yang harus mereka lakukan dan menjauhkan semua larangan yang harus mereka hentikan.
Yang demikian itu mereka terima sebagai hasil jerih payah yang telah mereka lakukan dan imbalan dari keimanan mereka.
Hasil yang mereka peroleh itu adalah hasil yang tiada bandingnya jika dibandingkan dengan hasil yang pernah dicapai seseorang selama hidup di dunia, menikmati hasil cucuran keringat sendiri yang merupakan suatu kenikmatan tersendiri pula.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 58
فَاِنَّمَا یَسَّرۡنٰہُ بِلِسَانِکَ لَعَلَّہُمۡ یَتَذَکَّرُوۡنَ
Sesungguhnya Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran.
―QS. 44:58
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 58. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menjelaskan petunjuk dan peringatan yang telah disampaikan kepada
orang-orang musyrik Mekah yang disampaikan oleh Rasul-Nya, Muhammad ﷺ,
berupa wahyu-Nya yang diturunkan dengan bahasa yang sudah mereka pahami
yaitu bahasa mereka sendiri, bahasa Arab.
Hal itu dimaksudkan agar
kaum musyrik Mekah dapat dengan mudah mengambil petunjuk dan pelajaran
dari pokok-pokok agama Islam, tamsil ibarat dan kisah-kisah umat yang
dahulu yang terdapat di dalam Al-Qur’an wahyu yang telah diturunkan itu.
Dengan membaca Al-Qur’an mereka akan merenungkan ayat-ayat yang
menyuruh agar manusia memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran
Allah yang terdapat dalam kejadian langit dan bumi beserta apa yang ada
antara keduanya, demikian pula bukti-bukti adanya hari kebangkitan.
Dengan bimbingan dan peringatan itu, diharapkan mereka mau bertobat,
kembali ke jalan yang benar, mau mengakui dan mencari kebenaran yang
hakiki dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan nenek moyang mereka yang
telah nyata kesesatannya.
Akan tetapi lantaran kebekuan hati mereka
karena kesombongan dan keangkuhan mereka, maka petunjuk dan kebenaran
yang dikemukakan Al-Qur’an kepada mereka tidak dapat mereka terima,
sehingga mereka tetap dalam kegelapan dan kesesatan.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 59
فَارۡتَقِبۡ اِنَّہُمۡ مُّرۡتَقِبُوۡنَ
Maka tunggulah, sesungguhnya mereka itu menunggu (pula).
―QS. 44:59
Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 59. Oleh Kementrian Agama RI
Itulah sebabnya Allah membiarkan orang-orang musyrik Mekah sesat dalam kesyirikannya, membiarkan mereka menunggu ketentuan Allah pada saat yang telah ditentukan, dan mereka pasti akan menyaksikan sendiri siapakah yang benar nanti, mereka yang selalu menyekutukan Tuhan dan berbuat dosa ataukah orang-orang yang beriman yang mengikuti ajaran wahyu yang disampaikan Nabi Muhammad.
Seandainya mereka mau mengakui kebenaran Al-Qur’an, tentulah mereka akan yakin bahwa kemenangan itu pasti diperoleh oleh orang-orang yang mengikuti agama tauhid yang berjuang dan beramal untuk mencari keridaan Allah.
Allah berfirman:
Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat), (yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk.
(Gafir: 51-52)
Selama menunggu ketentuan dari Allah itu, terdapat perbedaan sikap dan keyakinan antara para pengikut rasul dengan orang-orang musyrik Mekah.
Para pengikut rasul menunggu janji kemenangan dari Allah dengan bersabar dan tawakal.
Mereka yakin bahwa Allah pasti menepati janji-Nya yaitu memenangkan Islam dan kaum Muslimin di dunia dan melimpahkan kenikmatan serta kebahagiaan abadi di akhirat nanti.
Karena itu, mereka tidak pernah gentar dan takut, mati dan hidup bagi mereka sama saja karena semua yang ada pada mereka, jiwa maupun raga, harta dan nyawa mereka telah mereka serahkan kepada Allah.
Sebaliknya, orang-orang musyrik menunggu dengan perasaan khawatir dan takut.
Mereka sangat khawatir akan dihancurkan oleh kaum Muslimin.
Setiap mereka melihat perkembangan, kemajuan, dan kemenangan kaum Muslimin atas mereka, semakin bertambah pula kekhawatiran pada diri mereka.
Mereka sangat takut akan pembalasan dendam kaum Muslimin kepada mereka.
Karena itu mereka berusaha sekuat tenaga dan mencurahkan segala yang ada pada mereka untuk mengatasi kemajuan dan kemenangan kaum Muslimin.
Hal ini terlihat pada usaha-usaha mereka itu sebagaimana yang telah mereka usahakan di Perang Ahzab, perjanjian Hudaibiyah dan sebagainya.
Sebenarnya dalam hati mereka terbayang kebenaran sesungguhnya, namun karena kesombongan dan keangkuhan, mereka tetap menjauhkan diri dari kebenaran Al-Qur’an.
.