[TAFSIR-QS:43] : az-ZUKHRUF
Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.(QS. 43:61)
Az Zukhruf 61
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (61)
Ayat ini menerangkan bahwa Alquran mengajarkan kepada kamu sekalian manusia pengetahuan tentang Hari Kiamat, dan tanda-tandanya. Diberitakannya kepadamu huru-hara dan malapetaka yang dahsyat yang akan menimpa manusia pada hari itu, bumi pecah berkeping-keping dan bintang-bintang berguguran. Karena itu, wahai manusia, janganlah kamu ragu-ragu sedikit pun akan kedatangannya. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melepaskan diri dari malapetaka pada hari itu, kecuali orang yang mengikuti seruan Rasulullah. Karena itu taat dan patuhlah mengikuti petunjuknya, yang menunjukkan jalan yang lurus menuju kebahagiaan hidup abadi di akhirat nanti dan itulah jalan yang paling benar.
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang memberitahukan dan menjadi tanda Hari Kiamat itu ialah kedatangan Nabi Isa as. pada akhir zaman nanti, sebagaimana diterangkan dalam beberapa hadis sahih yang menerangkan bahwa Isa as. Akan datang pada akhir zaman nanti. Kedatangannya itu sebagai tanda akan terjadinya Hari Kiamat.
Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. 43:62)
Az Zukhruf 62
وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطَانُ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (62)
Allah SWT memperingatkan agar jangan sekali-kali tergoda dan berubah pendirian karena tipu muslihat setan, yang selalu mencari-cari kesempatan memalingkan hati manusia setiap saat sehingga ia memandang baik perbuatan buruk yang tidak diridai Nya. Pada akhir ayat ini, diterangkan sebabnya Allah memerintahkan agar manusia waspada terhadap godaan setan, yaitu karena setan itu adalah musuh manusia yang nyata. Ia telah mengingkari perintah Allah agar bersujud kepada Adam nenek moyang manusia, dan ia telah berjanji akan selalu berusaha menggoda anak cucu Adam sampai akhir zaman nanti sehingga mereka ikut bersama-sama dengan dia masuk neraka. Tetapi hanya orang-orang yang lemah imannyalah yang dapat tergoda oleh setan.
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: `Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertaqwakah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku`.(QS. 43:63)
Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.(QS. 43:64)
وَإِنَّهُ لَعِلْمٌ لِلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُونِ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (61)
Ayat ini menerangkan bahwa Alquran mengajarkan kepada kamu sekalian manusia pengetahuan tentang Hari Kiamat, dan tanda-tandanya. Diberitakannya kepadamu huru-hara dan malapetaka yang dahsyat yang akan menimpa manusia pada hari itu, bumi pecah berkeping-keping dan bintang-bintang berguguran. Karena itu, wahai manusia, janganlah kamu ragu-ragu sedikit pun akan kedatangannya. Tidak ada sesuatu pun yang dapat melepaskan diri dari malapetaka pada hari itu, kecuali orang yang mengikuti seruan Rasulullah. Karena itu taat dan patuhlah mengikuti petunjuknya, yang menunjukkan jalan yang lurus menuju kebahagiaan hidup abadi di akhirat nanti dan itulah jalan yang paling benar.
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang memberitahukan dan menjadi tanda Hari Kiamat itu ialah kedatangan Nabi Isa as. pada akhir zaman nanti, sebagaimana diterangkan dalam beberapa hadis sahih yang menerangkan bahwa Isa as. Akan datang pada akhir zaman nanti. Kedatangannya itu sebagai tanda akan terjadinya Hari Kiamat.
Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. 43:62)
Az Zukhruf 62
وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ الشَّيْطَانُ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (62)
Allah SWT memperingatkan agar jangan sekali-kali tergoda dan berubah pendirian karena tipu muslihat setan, yang selalu mencari-cari kesempatan memalingkan hati manusia setiap saat sehingga ia memandang baik perbuatan buruk yang tidak diridai Nya. Pada akhir ayat ini, diterangkan sebabnya Allah memerintahkan agar manusia waspada terhadap godaan setan, yaitu karena setan itu adalah musuh manusia yang nyata. Ia telah mengingkari perintah Allah agar bersujud kepada Adam nenek moyang manusia, dan ia telah berjanji akan selalu berusaha menggoda anak cucu Adam sampai akhir zaman nanti sehingga mereka ikut bersama-sama dengan dia masuk neraka. Tetapi hanya orang-orang yang lemah imannyalah yang dapat tergoda oleh setan.
Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: `Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertaqwakah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku`.(QS. 43:63)
Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabbmu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.(QS. 43:64)
Az Zukhruf 63 - 64
وَلَمَّا جَاءَ عِيسَى بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ بِالْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي تَخْتَلِفُونَ فِيهِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (63) إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (64)
Ayat ini menerangkan bahwa waktu Isa as datang kepada kaumnya membawa keterangan dan bukti-bukti kerasulannya. Ia berkata, "Wahai kaumku, aku adalah Rasul Allah yang diutus kepada kamu sekalian menyampaikan agama Allah yang memimpin manusia kepada jalan kebahagiaan, yaitu berupa hikmah, pokok-pokok agama Allah pada umumnya, seperti ketauhidan, kepercayaan akan adanya Hari Kiamat, membenarkan kitab-kitab yang telah turun sebelumnya, dan memberikan pula kedatangan Rasul-rasul sebelumnya. Aku bertugas pula untuk menyesuaikan dan menjelaskan persoalan yang diperselisihkan kaum Musa dahulu, mengenai hukum-hukum agama Sebagaimana diketahui, Nabi Isa as. menghalalkan yang dihalalkan Taurat, dan mengharamkan apa yang diharamkannya, dan menjelaskan yang baik terhadap perbedaan-perbedaan pendapat tentang urusan agama yang terjadi di kalangan Bani Israel. Selanjutnya Isa memerintahkan agar bertakwa kepada Allah dan mengikuti perintah perintah Nya, serta menaati seruan yang disampaikannya karena semua yang disampaikannya itu berupa agama Allah. Kemudian dinyatakannya: "Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu semua, Dialah yang menciptakan semua makhluk, menjaga kelangsungan hidupnya dan Dia pulalah yang menyediakan segala keperluan untuk kelangsungan hidupnya. Karena itu, sembahlah Dia tanpa mempersekutukannya dengan yang lain. Itulah jalan yang lurus yang dapat menyampaikan kamu kepada kebahagiaan hidup abadi di akhirat nanti.
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka; lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat).(QS. 43:65)
Az Zukhruf 65
فَاخْتَلَفَ الْأَحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْ عَذَابِ يَوْمٍ أَلِيمٍ (65)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa orang-orang Nasrani berselisih pendapat antara seorang dengan yang lain tentang Isa as. Perselisihan itu terjadi karena mereka berani mengubah-ubah Injil sepeninggal Isa sehingga ada di antara mereka yang mengatakan Isa itu adalah putra Allah, ada yang mengatakan bahwa Isa itu hanyalah seorang Nabi dan Rasul. Demikian pula tentang akhir hidup Isa, ada yang mengatakan ia mati disalib, ada pula yang mengatakan bahwa yang disalib itu bukan Isa, melainkan orang yang diserupakan dengan Isa, sedangkan Isa di angkat Allah ke langit.
Perbedaan pendapat itu tidak saja menimbulkan perbantahan dan perselisihan di antara mereka, tetapi menimbulkan pembunuhan dan peperangan.
Allah SWT mengancam orang-orang yang berselisih, mengubah dan mengganti isi Injil itu dengan azab yang pedih di akhirat nanti.
Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.(QS. 43:66)
Az Zukhruf 66
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (66)
Seperti halnya orang-orang Nasrani yang berselisih, demikian pulalah halnya orang-orang musyrik Mekah. Mereka hidup di dunia hanyalah menunggu kedatangan Kiamat saja, yang datang secara tiba-tiba dan tidak diketahui arah datangnya, dalam keadaan mereka lengah dan lalai.
Ayat lain yang sama artinya dengan ayat ini ialah:
مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ (49) فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ (50)
Artinya:
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa memberi suatu wasiat pun dan tidak (pula) kembali kepada keluarganya. (Q.S. Yasin: 49-50)
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.(QS. 43:67)
Az Zukhruf 67
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ (67)
Ayat ini menerangkan bahwa pada Hari Kiamat itu, persahabatan dun hubungan akrab antara orang-orang kafir, baik hubungan persahabatan yang terjadi antara mereka maupun hubungan mereka dengan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, akan berubah menjadi permusuhan, dan mereka akan tuduh menuduh satu dengan yang lain. Seorang teman menuduh temannya yang lain yang menjadi sebab ia masuk neraka dan sengsara pada hari itu, sedangkan berhala-berhala mengingkari penyembahan yang dilakukan penyembah-penyembahnya semasa hidup di dunia karena berhala-berhala itu sebagai benda mati tidak tahu menahu sedikit pun tentang apa yang telah dilakukan penyembah-penyembahnya semasa hidup di dunia. Masing-masing berlepas diri dari tuduhan pihak yang lain.
Ayat lain yang sama artinya dengan ayat ini ialah firman Allah SWT:
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (25)
Artinya:
Dan berkata Ibrahim: "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong pun". (Q.S. Al Ankabut: 25)
Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati.(QS. 43:68)
Az Zukhruf 68
يَا عِبَادِي لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ (68)
Dalam ayat ini, diterangkan pernyataan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman, di waktu terjadinya malapetaka Hari Kiamat, yang pada saat itu semua manusia berada dalam kebingungan dan ketakutan. Allah SWT berkata kepada mereka: "Wahai hamba-hamba Ku, tidak ada sesuatu pun yang perlu kamu takutkan dan khawatirkan pada Hari Kiamat itu; kamu semua Telah menempuh jalan yang lurus selama hidup di dunia dan telah melakukan segala sesuatu karena cinta kamu kepada Ku dan karena kamu mencari keridaan Ku Karena itu, pada hari ini, kamu semua berada di bawah perlindungan Ku dan dalam jaminan keamanan daripada Ku. Wahai, hamba-hamba Ku, janganlah kamu bersedih hati karena berpisah dengan dunia dan janganlah khawatir menghadapi hidup pada masa yang akan datang. Hendaklah kamu yakin bahwa sejak saat ini, kamu telah lepas dari segala cobaan dan malapetaka yang akan menimpamu, dan pada saat ini pula kamu akan menempati tempat yang paling baik yang tak ada tandingannya, yaitu surga yang mempunyai kenikmatan yang sempurna.
(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri.(QS. 43:69)
Az Zukhruf 69
الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ (69)
Dalam ayat ini, diterangkan tentang hamba-hamba yang diseru Allah pada hari itu yaitu hamba-hamba yang telah beriman dengan ayat-ayat Nya, yang jiwanya telah tunduk dan patuh kepada Nya, yang melaksanakan semua perintah Nya dan menjauhkan larangan-larangan Nya.
Al Mu'tamir bin Sulaiman berkata: "Pada waktu terjadinya Hari Kiamat, ketika manusia dibangkitkan dari kuburnya, tidak ada seorang pun yang tidak merasa takut dan khawatir serta bingung. Ketika itu, terdengarlah suara, "Wahai hamba-hamba Ku, tidak ada yang perlu kamu takuti dan khawatirkan pada hari ini dan janganlah kamu berisau hati". Setelah mendengar itu, semua manusia mengharapkan agar ia termasuk hamba-hamba Allah yang dimaksud dalam seruan itu, terdengar lagi seruan yang kedua: "Wahai orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, yang tunduk dan berserah diri kepada Allah". Mendengar seruan itu, maka orang-orang yang beriman bergembira, dan hilanglah kesedihan, ketakutan dan kebingungan mereka. Sedangkan orang-orang kafir berputus asa.
Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan.(QS. 43:70)
Az Zukhruf 70
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ (70)
Kemudian terdengar pula seruan berikutnya: "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu dan istri-istrimu ke dalam surga yang telah dijanjikan kepadamu dahulu, bersenang-senang dan bersuka rialah di dalamnya menikmati karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada kamu semua.
Dalam ayat yang lain, diterangkan bahwa orang-orang yang beriman beserta istri dan anak cucu mereka yang beriman akan ditinggikan derajatnya di dalam surga, seperti derajat bapak-bapak mereka yang tebal dan kuat imannya. Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Artinya:
Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan. Kami hubungkan anak cucu mereka kepada mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat pada apa yang dikerjakannya. (Q.S. At Tur: 21)
وَلَمَّا جَاءَ عِيسَى بِالْبَيِّنَاتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُمْ بِالْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي تَخْتَلِفُونَ فِيهِ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ (63) إِنَّ اللَّهَ هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ هَذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ (64)
Ayat ini menerangkan bahwa waktu Isa as datang kepada kaumnya membawa keterangan dan bukti-bukti kerasulannya. Ia berkata, "Wahai kaumku, aku adalah Rasul Allah yang diutus kepada kamu sekalian menyampaikan agama Allah yang memimpin manusia kepada jalan kebahagiaan, yaitu berupa hikmah, pokok-pokok agama Allah pada umumnya, seperti ketauhidan, kepercayaan akan adanya Hari Kiamat, membenarkan kitab-kitab yang telah turun sebelumnya, dan memberikan pula kedatangan Rasul-rasul sebelumnya. Aku bertugas pula untuk menyesuaikan dan menjelaskan persoalan yang diperselisihkan kaum Musa dahulu, mengenai hukum-hukum agama Sebagaimana diketahui, Nabi Isa as. menghalalkan yang dihalalkan Taurat, dan mengharamkan apa yang diharamkannya, dan menjelaskan yang baik terhadap perbedaan-perbedaan pendapat tentang urusan agama yang terjadi di kalangan Bani Israel. Selanjutnya Isa memerintahkan agar bertakwa kepada Allah dan mengikuti perintah perintah Nya, serta menaati seruan yang disampaikannya karena semua yang disampaikannya itu berupa agama Allah. Kemudian dinyatakannya: "Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu semua, Dialah yang menciptakan semua makhluk, menjaga kelangsungan hidupnya dan Dia pulalah yang menyediakan segala keperluan untuk kelangsungan hidupnya. Karena itu, sembahlah Dia tanpa mempersekutukannya dengan yang lain. Itulah jalan yang lurus yang dapat menyampaikan kamu kepada kebahagiaan hidup abadi di akhirat nanti.
Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka; lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat).(QS. 43:65)
Az Zukhruf 65
فَاخْتَلَفَ الْأَحْزَابُ مِنْ بَيْنِهِمْ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْ عَذَابِ يَوْمٍ أَلِيمٍ (65)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa orang-orang Nasrani berselisih pendapat antara seorang dengan yang lain tentang Isa as. Perselisihan itu terjadi karena mereka berani mengubah-ubah Injil sepeninggal Isa sehingga ada di antara mereka yang mengatakan Isa itu adalah putra Allah, ada yang mengatakan bahwa Isa itu hanyalah seorang Nabi dan Rasul. Demikian pula tentang akhir hidup Isa, ada yang mengatakan ia mati disalib, ada pula yang mengatakan bahwa yang disalib itu bukan Isa, melainkan orang yang diserupakan dengan Isa, sedangkan Isa di angkat Allah ke langit.
Perbedaan pendapat itu tidak saja menimbulkan perbantahan dan perselisihan di antara mereka, tetapi menimbulkan pembunuhan dan peperangan.
Allah SWT mengancam orang-orang yang berselisih, mengubah dan mengganti isi Injil itu dengan azab yang pedih di akhirat nanti.
Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.(QS. 43:66)
Az Zukhruf 66
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (66)
Seperti halnya orang-orang Nasrani yang berselisih, demikian pulalah halnya orang-orang musyrik Mekah. Mereka hidup di dunia hanyalah menunggu kedatangan Kiamat saja, yang datang secara tiba-tiba dan tidak diketahui arah datangnya, dalam keadaan mereka lengah dan lalai.
Ayat lain yang sama artinya dengan ayat ini ialah:
مَا يَنْظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ (49) فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ (50)
Artinya:
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar. Lalu mereka tidak kuasa memberi suatu wasiat pun dan tidak (pula) kembali kepada keluarganya. (Q.S. Yasin: 49-50)
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.(QS. 43:67)
Az Zukhruf 67
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ (67)
Ayat ini menerangkan bahwa pada Hari Kiamat itu, persahabatan dun hubungan akrab antara orang-orang kafir, baik hubungan persahabatan yang terjadi antara mereka maupun hubungan mereka dengan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, akan berubah menjadi permusuhan, dan mereka akan tuduh menuduh satu dengan yang lain. Seorang teman menuduh temannya yang lain yang menjadi sebab ia masuk neraka dan sengsara pada hari itu, sedangkan berhala-berhala mengingkari penyembahan yang dilakukan penyembah-penyembahnya semasa hidup di dunia karena berhala-berhala itu sebagai benda mati tidak tahu menahu sedikit pun tentang apa yang telah dilakukan penyembah-penyembahnya semasa hidup di dunia. Masing-masing berlepas diri dari tuduhan pihak yang lain.
Ayat lain yang sama artinya dengan ayat ini ialah firman Allah SWT:
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ (25)
Artinya:
Dan berkata Ibrahim: "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong pun". (Q.S. Al Ankabut: 25)
Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati.(QS. 43:68)
Az Zukhruf 68
يَا عِبَادِي لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ (68)
Dalam ayat ini, diterangkan pernyataan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman, di waktu terjadinya malapetaka Hari Kiamat, yang pada saat itu semua manusia berada dalam kebingungan dan ketakutan. Allah SWT berkata kepada mereka: "Wahai hamba-hamba Ku, tidak ada sesuatu pun yang perlu kamu takutkan dan khawatirkan pada Hari Kiamat itu; kamu semua Telah menempuh jalan yang lurus selama hidup di dunia dan telah melakukan segala sesuatu karena cinta kamu kepada Ku dan karena kamu mencari keridaan Ku Karena itu, pada hari ini, kamu semua berada di bawah perlindungan Ku dan dalam jaminan keamanan daripada Ku. Wahai, hamba-hamba Ku, janganlah kamu bersedih hati karena berpisah dengan dunia dan janganlah khawatir menghadapi hidup pada masa yang akan datang. Hendaklah kamu yakin bahwa sejak saat ini, kamu telah lepas dari segala cobaan dan malapetaka yang akan menimpamu, dan pada saat ini pula kamu akan menempati tempat yang paling baik yang tak ada tandingannya, yaitu surga yang mempunyai kenikmatan yang sempurna.
(Yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri.(QS. 43:69)
Az Zukhruf 69
الَّذِينَ آمَنُوا بِآيَاتِنَا وَكَانُوا مُسْلِمِينَ (69)
Dalam ayat ini, diterangkan tentang hamba-hamba yang diseru Allah pada hari itu yaitu hamba-hamba yang telah beriman dengan ayat-ayat Nya, yang jiwanya telah tunduk dan patuh kepada Nya, yang melaksanakan semua perintah Nya dan menjauhkan larangan-larangan Nya.
Al Mu'tamir bin Sulaiman berkata: "Pada waktu terjadinya Hari Kiamat, ketika manusia dibangkitkan dari kuburnya, tidak ada seorang pun yang tidak merasa takut dan khawatir serta bingung. Ketika itu, terdengarlah suara, "Wahai hamba-hamba Ku, tidak ada yang perlu kamu takuti dan khawatirkan pada hari ini dan janganlah kamu berisau hati". Setelah mendengar itu, semua manusia mengharapkan agar ia termasuk hamba-hamba Allah yang dimaksud dalam seruan itu, terdengar lagi seruan yang kedua: "Wahai orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, yang tunduk dan berserah diri kepada Allah". Mendengar seruan itu, maka orang-orang yang beriman bergembira, dan hilanglah kesedihan, ketakutan dan kebingungan mereka. Sedangkan orang-orang kafir berputus asa.
Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan.(QS. 43:70)
Az Zukhruf 70
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ (70)
Kemudian terdengar pula seruan berikutnya: "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu dan istri-istrimu ke dalam surga yang telah dijanjikan kepadamu dahulu, bersenang-senang dan bersuka rialah di dalamnya menikmati karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada kamu semua.
Dalam ayat yang lain, diterangkan bahwa orang-orang yang beriman beserta istri dan anak cucu mereka yang beriman akan ditinggikan derajatnya di dalam surga, seperti derajat bapak-bapak mereka yang tebal dan kuat imannya. Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
Artinya:
Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan. Kami hubungkan anak cucu mereka kepada mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun dari amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat pada apa yang dikerjakannya. (Q.S. At Tur: 21)
Great blog, Thanks.
BalasHapusHe is a man from Jannah , Angels of Allah, KHALID BIN WALID TAKES POISON, The Supplication of Musa, Who is ad-Dayuth?, Ask Allah for everything, True Story of Prophet Yunus, learn quran online, learn quran online uk, quran teacher online,
quran teacher needed, need quran teacher online