Rabu, 25 Juni 2014

az-Zukhruf 31 - 40

[TAFSIR-QS:43] : az-ZUKHRUF
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AZ-ZUKHRUF>>

QS. Az Zukhruf (43) : 31

وَ قَالُوۡا لَوۡ لَا نُزِّلَ ہٰذَا الۡقُرۡاٰنُ عَلٰی رَجُلٍ مِّنَ الۡقَرۡیَتَیۡنِ عَظِیۡمٍ

Dan mereka berkata:
“Mengapa Al Quran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini?”
―QS. 43:31

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 31. Oleh Kementrian Agama RI
Mereka berkata, “Kedudukan sebagai rasul adalah kedudukan yang mulia, maka sepantasnyalah orang yang memangku jabatan itu adalah orang yang mulia pula, mempunyai kekayaan dan kedudukan yang tinggi, sedangkan Muhammad ﷺ tidak memiliki yang demikian itu.
Yang pantas menduduki jabatan ini adalah salah satu dari dua orang yang memiliki hal-hal tersebut dari dua kota yang mulia pula yaitu al-Walid bin al-Mugirah dari Mekah atau ‘Urwah bin Mas’ud ats-saqafi dari thaif.

QS. Az Zukhruf (43) : 32

اَہُمۡ یَقۡسِمُوۡنَ رَحۡمَتَ رَبِّکَ ؕ نَحۡنُ قَسَمۡنَا بَیۡنَہُمۡ مَّعِیۡشَتَہُمۡ فِی الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا وَ رَفَعۡنَا بَعۡضَہُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٍ دَرَجٰتٍ لِّیَتَّخِذَ بَعۡضُہُمۡ بَعۡضًا سُخۡرِیًّا ؕ وَ رَحۡمَتُ رَبِّکَ خَیۡرٌ مِّمَّا یَجۡمَعُوۡنَ

 Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu?
Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain.
Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
―QS. 43:32

 Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 32. Oleh Kementrian Agama RI
Ayat ini menunjukkan penolakan terhadap keinginan orang-orang musyrik yang tak mau menerima pengangkatan Muhammad ﷺ sebagai rasul; seakan-akan merekalah yang paling berhak dan berwenang membagi-bagi dan menentukan siapa yang pantas menerima rahmat Tuhan.
Allah menyatakan, “Sekali-kali tidaklah demikian halnya, Kamilah yang berhak dan berwenang mengatur dan menentukan penghidupan hamba dalam kehidupan dunia.
Kami-lah yang melebihkan sebagian hamba atas sebagian yang lain; ada yang kaya dan ada yang lemah, ada yang pandai dan ada yang bodoh, ada yang maju dan ada yang terbelakang, karena apabila Kami menyamakan di antara hamba di dalam hal-hal tersebut di atas, maka akan terjadi persaingan di antara mereka, atau tidak terjadi situasi saling bantu-membantu antara satu dengan yang lain, dan tidak akan terjadi saling memanfaatkan antara satu dengan yang lain, sebaliknya mereka saling mengejek.
Semuanya itu akan membawa kepada kehancuran dan kerusakan dunia.
Kalau mereka tidak mampu berbuat seperti tersebut di atas mengenai urusan keduniaan, mengapa mereka berani menentang berbagai kebijaksanaan Allah di dalam menentukan siapa yang pantas diserahi tugas kerasulan itu.
Ayat ini ditutup dengan penegasan bahwa rahmat Allah dan keutamaan yang diberikan kepada orang yang telah ditakdirkan memangku jabatan kenabian dan mengikuti petunjuk wahyu dalam Al-Qur’an yang telah diturunkan, jauh lebih baik dan mulia daripada kemewahan dan kekayaan dunia yang ditimbun mereka.
Demikian dikarenakan dunia dengan segala kekayaannya itu berada di tepi jurang yang akan runtuh dan akan lenyap tidak berbekas sedikit pun.
QS. Az Zukhruf (43) : 33

 وَ لَوۡ لَاۤ اَنۡ یَّکُوۡنَ النَّاسُ اُمَّۃً وَّاحِدَۃً لَّجَعَلۡنَا لِمَنۡ یَّکۡفُرُ بِالرَّحۡمٰنِ لِبُیُوۡتِہِمۡ سُقُفًا مِّنۡ فِضَّۃٍ وَّ مَعَارِجَ عَلَیۡہَا یَظۡہَرُوۡنَ

 Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya.
―QS. 43:33


Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 33. Oleh Kementrian Agama RI
Ayat ini menegaskan sekiranya bukan karena Allah hendak menghindarkan semua manusia menjadi umat yang satu dalam kekafiran akibat mereka melihat orang-orang kafir memperoleh rezeki yang lapang, karena mengira bahwa harta yang banyak adalah bukti cinta Allah kepada mereka, maka akan Allah berikan kepada orang-orang kafir itu rumah-rumah mewah yang terbuat dari emas dan perak, tetapi Allah menghendaki keimanan mereka.

QS. Az Zukhruf (43) : 34 

وَ لِبُیُوۡتِہِمۡ اَبۡوَابًا وَّ سُرُرًا عَلَیۡہَا یَتَّکِـُٔوۡنَ

Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya.
―QS. 43:34

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 34. Oleh Kementrian Agama RI
Begitu juga pintu-pintu rumah orang-orang kafir, dan tempat tidur yang mereka tiduri akan dijadikan dari perak.
Semua itu adalah perhiasan tempat manusia berbangga-bangga; semua itu hanya merupakan kesenangan kehidupan dunia yang sifatnya sementara, dan hanya dapat bertahan beberapa saat saja lalu hilang lenyap, sedangkan kehidupan akhirat yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan yang beraneka ragam dan tak terhitung banyaknya serta kekal abadi telah dipersiapkan untuk orang yang bertakwa kepada Allah, yang tidak menyekutukan-Nya, yang tidak berbuat maksiat dengan melanggar perintah-Nya, tetapi taat dan patuh melaksanakan perintah-Nya.
Firman Allah:
Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
(Al-A’la: 16-17)

QS. Az Zukhruf (43) : 35

وَ زُخۡرُفًا ؕ وَ اِنۡ کُلُّ ذٰلِکَ لَمَّا مَتَاعُ الۡحَیٰوۃِ الدُّنۡیَا ؕ وَ الۡاٰخِرَۃُ عِنۡدَ رَبِّکَ لِلۡمُتَّقِیۡنَ

Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka).
Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.
―QS. 43:35

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 35. Oleh Kementrian Agama RI
Begitu juga pintu-pintu rumah orang-orang kafir, dan tempat tidur yang mereka tiduri akan dijadikan dari perak.
Semua itu adalah perhiasan tempat manusia berbangga-bangga; semua itu hanya merupakan kesenangan kehidupan dunia yang sifatnya sementara, dan hanya dapat bertahan beberapa saat saja lalu hilang lenyap, sedangkan kehidupan akhirat yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan yang beraneka ragam dan tak terhitung banyaknya serta kekal abadi telah dipersiapkan untuk orang yang bertakwa kepada Allah, yang tidak menyekutukan-Nya, yang tidak berbuat maksiat dengan melanggar perintah-Nya, tetapi taat dan patuh melaksanakan perintah-Nya.
Firman Allah:
Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
(Al-A’la: 16-17)

QS. Az Zukhruf (43) : 36

وَ مَنۡ یَّعۡشُ عَنۡ ذِکۡرِ الرَّحۡمٰنِ نُقَیِّضۡ لَہٗ شَیۡطٰنًا فَہُوَ لَہٗ قَرِیۡنٌ

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
―QS. 43:36

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 36. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa siapa yang berpaling dari peringatan dan pengajaran Allah, yaitu membutakan hatinya untuk beriman dan mempercayai ajaran-ajaran-Nya yang terdapat dalam Al-Qur’an, maka setan akan selalu menemaninya dan akan selalu berupaya membawanya kepada kesesatan, sehingga Allah akhirnya akan menjadikan setan itu menjadi teman setianya.
Menurut az-Zajjaj, maksud ayat ini adalah bahwa siapa yang berpaling dari Al-Qur’an dan tidak mau mengikuti petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalamnya, setan akan terus-menerus menggodanya sampai ia terjerumus ke jalan yang sesat, karena itu ia pasti akan mendapat siksaan Allah.
Dalam sebuah hadis Rasulullah ﷺ bersabda: Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah ada salah seorang dari kalian melainkan didampingi oleh pendamping dari golongan jin.”
(Riwayat Muslim)
Di dalam ayat lain Allah berfirman bahwa orang yang selalu mengingkari ayat-ayat Allah, maka hati dan pandangan mereka akan dibolak-balik oleh Allah sehingga mereka tidak jadi beriman dan tetap dalam kesesatan mereka:
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan Kami biarkan mereka bingung dalam kesesatan.
(Al-An’am: 110)
Manusia yang sesat akan berbuat dosa, lalu semakin ia bergelimang dosa, semakin tertutup hatinya sehingga tidak mungkin lagi beriman dan berbuat baik, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin jika berbuat dosa niscaya ada titik hitam di dalam hatinya, jika ia bertobat dan meninggalkan dan memohon ampun niscaya hatinya kembali bersih.
Namun jika dosanya bertambah, niscaya bertambah titik hitam tersebut sehingga meliputi hatinya.”
(Riwayat Ahmad)


QS. Az Zukhruf (43) : 37

وَ اِنَّہُمۡ لَیَصُدُّوۡنَہُمۡ عَنِ السَّبِیۡلِ وَ یَحۡسَبُوۡنَ اَنَّہُمۡ مُّہۡتَدُوۡنَ

Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.
―QS. 43:37

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 37. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini diterangkan konsekuensi menjadikan setan sebagai teman, yaitu bahwa setan itu akan selalu berupaya menghalangi mereka untuk menemukan jalan yang benar, yaitu mengimani ajaran-ajaran Allah yang terdapat di dalam Al-Qur’an.
Mereka akhirnya memang tidak menemukan jalan yang benar itu, tetapi merasa bahwa jalan sesat yang mereka tempuh adalah benar, dan kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an yang disampaikan kepada mereka adalah salah.
Begitulah hebatnya kekuasaan setan atas diri orang itu.

QS. Az Zukhruf (43) : 38

حَتّٰۤی اِذَا جَآءَنَا قَالَ یٰلَیۡتَ بَیۡنِیۡ وَ بَیۡنَکَ بُعۡدَ الۡمَشۡرِقَیۡنِ فَبِئۡسَ الۡقَرِیۡنُ

Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata:
“Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)”.
―QS. 43:38

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 38. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini diterangkan nasib manusia yang bersahabat dengan setan itu di hari akhirat ketika menghadap Allah.
Di saat itulah orang itu baru menyadari bahwa ia telah disesatkan oleh setan-setan itu.
Di hadapan Allah ia menyesali mengapa ia terlalu dekat dengan setan-setan itu sewaktu di dunia.
Ia menyesal mengapa waktu di dunia dulu mereka dengan setan itu tidak berjauhan sebagaimana jauhnya timur dan barat, yaitu seperti antara satu ujung dengan ujung yang lainnya.
Tetapi penyesalan itu tidak berguna, karena dunia sudah digulung dan tidak akan mungkin dikembalikan lagi.
Di akhirat setan-setan yang menjadi teman-teman setia mereka waktu di dunia akan meninggalkan mereka.
Di depan Allah setan-setan itu mengingkari persahabatan dan berlepas tangan, sebagaimana diinformasikan dalam Surah Ibrahim: 22.
Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya.
Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri.
Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku.
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih.

(Ibrahim: 22)
Demikianlah, setan-setan jelas merupakan teman yang paling jahat: di dunia mereka merayu, tetapi di akhirat mereka berlepas tangan bahkan menjerumuskan manusia.
QS. Az Zukhruf (43) : 39

وَ لَنۡ یَّنۡفَعَکُمُ الۡیَوۡمَ اِذۡ ظَّلَمۡتُمۡ اَنَّکُمۡ فِی الۡعَذَابِ مُشۡتَرِکُوۡنَ

(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri).
Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.
―QS. 43:39

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 39. Oleh Kementrian Agama RI
Selanjutnya Allah menegaskan kepada mereka bahwa bagaimana pun penyesalan mereka dan apa pun alasan mereka tidak akan diterima.
Hal itu karena mereka telah berbuat aniaya, yaitu tidak mengimani-Nya dan tidak menjalankan perintah-perintah-Nya.
Mereka akhirnya akan dijebloskan ke dalam neraka bersama setan-setan teman-teman mereka itu.

QS. Az Zukhruf (43) :40

اَفَاَنۡتَ تُسۡمِعُ الصُّمَّ اَوۡ تَہۡدِی الۡعُمۡیَ وَ مَنۡ کَانَ فِیۡ ضَلٰلٍ مُّبِیۡنٍ

Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?
―QS. 43:40

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 40. Oleh Kementrian Agama RI
Pada ayat ini Allah bertanya kepada Nabi Muhammad ﷺ yang selalu ingin agar orang-orang kafir itu beriman, apakah ia mampu membuat orang yang tuli mendengar ajakan untuk beriman dan berbuat baik, dan apakah ia mampu membuka hati orang yang telah tertutup mata hatinya.
Tentu saja Nabi ﷺ.
tidak akan mampu, karena yang mampu melakukannya hanyalah Allah, sedangkan Allah tidak akan mengembalikan mereka yang sesat itu bila mereka sendiri tidak bersedia kembali kepada jalan yang benar.
Pertanyaan Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Muhammad ﷺ itu bukanlah untuk maksud bertanya, tetapi justru untuk menegaskan bahwa telinga dan mata batin mereka sebenarnya sudah tuli dan buta, karena itu kebenaran apa pun yang disampaikan kepada mereka tidak akan mereka terima.
Oleh karena itu tugas beliau sebagai seorang rasul hanya menyampaikan.
Dalam menyampaikan firman-firman Allah kepada kaum kafir Mekah itu, Nabi ﷺ telah melaksanakannya dengan segenap tenaga dan upaya, namun sebagian mereka menentangnya.
Nabi ﷺ dan umatnya diboikot, bahkan diancam akan dibunuh.
Untuk menyelamatkan diri Nabi ﷺ memerintahkan pengikut-pengikutnya untuk berhijrah, pertama ke Abessinia, dan kedua ke Medinah.
Penentangan dan ancaman itu kadang-kadang membuat hati Nabi ﷺ.
kecewa dan hampir-hampir putus asa.
Namun dengan turunnya ayat-ayat seperti ayat ini, hati beliau terhibur kembali.
Beliau sadar bahwa ia tidak bersalah, tetapi merekalah yang tertutup hatinya.
Yang mampu membukanya hanyalah Allah, karena itu beliau tidak lagi berputus asa, tetapi terus berdakwah, dengan harapan pada suatu saat Allah akan menurunkan hidayah-Nya kepada mereka.
Di dalam ayat lain Allah berfirman mengenai pemberian hidayah yang merupakan wewenang Allah itu:
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.
(Al-Baqarah: 272)


<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                        DAFTAR SURAH AZ-ZUKHRUF>>
COPAS FROM:

1 komentar: