[TAFSIR-QS:43] : az-ZUKHRUF
Katakanlah, jika benar (Rabb) Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).(QS. 43:81)
Surah Az Zukhruf 81
قُلْ إِنْ كَانَ لِلرَّحْمَنِ وَلَدٌ فَأَنَا أَوَّلُ الْعَابِدِينَ (81)
Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengatakan kepada orang-orang musyrik Mekah, "Hai orang-orang musyrik Mekah, seandainya Ar Rahman, Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai putra dan hal itu dapat dibuktikan kebenarannya dengan alasan-alasan yang kuat, maka aku orang yang pertama mengakui dan menaati dan aku akan mengagungkan Nya, sebagaimana orang memuliakan anak seorang raja karena memuliakan bapaknya. Pendapatmu juga berdasarkan bahwa putra tuhan merupakan bahagian dari Tuhan, karena itu kedudukan putranya itu sama dengan kedudukan-Nya sendiri.
قُلْ إِنْ كَانَ لِلرَّحْمَنِ وَلَدٌ فَأَنَا أَوَّلُ الْعَابِدِينَ (81)
Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengatakan kepada orang-orang musyrik Mekah, "Hai orang-orang musyrik Mekah, seandainya Ar Rahman, Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai putra dan hal itu dapat dibuktikan kebenarannya dengan alasan-alasan yang kuat, maka aku orang yang pertama mengakui dan menaati dan aku akan mengagungkan Nya, sebagaimana orang memuliakan anak seorang raja karena memuliakan bapaknya. Pendapatmu juga berdasarkan bahwa putra tuhan merupakan bahagian dari Tuhan, karena itu kedudukan putranya itu sama dengan kedudukan-Nya sendiri.
Maha Suci Rabb Yang mempunyai langit dan bumi, Rabb Yang mempunyai Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu(QS. 43:82)
Surah Az Zukhruf 82
سُبْحَانَ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ (82)
Ayat ini menyatakan kesucian Allah dari anggapan orang-orang musyrik itu dengan menyatakan, Maha Suci Allah yang memiliki langit dan bumi beserta semua yang ada di dalamnya, Dia memiliki 'Arasy yang agung, mustahil bagi Nya mempunyai sitat-sifat yang dikatakan mereka bahwa Allah mempunyai seorang anak.
Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.(QS. 43:83)
Surah Az Zukhruf 83
فَذَرْهُمْ يَخُوضُوا وَيَلْعَبُوا حَتَّى يُلَاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي يُوعَدُونَ (83)
Karena orang-orang musyrik itu tidak mau mengubah kepercayaan mereka yang batal itu, maka Allah SWT menyampaikan kepada Rasulullah, dengan mengatakan bahwa Dia mempunyai anak, memperbincangkan kebohongan mereka itu dan biarkanlah mereka hidup bersenang-senang berbuat kekafiran di dunia ini, sampai datang azab yang dijanjikan Allah kepada mereka.
Dari ayat ini dipahami bahwa orang-orang musyrik itu tidak dapat lagi menerima kebenaran sedikit pun, karena itu biarkan sajalah mereka karena peringatan tidak berarti lagi bagi mereka.
Dan Dia-lah Ilah (Yang disembah) di langit dan Ilah (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(QS. 43:84)
Az Zukhruf 84
وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَهٌ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ (84)
Dalam ayat ini ditegaskan lagi kemustahilan Allah mempunyai anak dengan menyatakan: "Hanya Dialah yang disembah oleh penghuni langit dan penghuni bumi, hanya Dia sajalah yang berhak disembah, tidak ada yang lain, karena Dialah Tuhan yang segala tindakan Nya mempunyai hikmah, yaitu dalam menciptakan dan melakukan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya, dan hanya Dia pula yang Maha mengetahui keadaan mereka, baik yang nampak maupun yang tidak nampak, dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati."
Dalam ayat disebutkan dua macam sifat Allah yaitu "hakim" dan "alim". Bila Allah mempunyai sifat "hakim" dan "alim", tentulah putra Nya mempunyai sifat-sifat itu pula. Jika diperhatikan sifat-sifat yang dipunyai oleh yang mereka katakan anak Tuhan itu, maka akan diketahui bahwa ia tidak mempunyainya. Sebagai patung-patung Al Lata, Al Uzza dan Al Manat yang disembah oleh orang-orang musyrik Mekah, semuanya adalah benda-benda mati yang tidak dapat berbuat dan mengetahui sesuatu pun. Demikian pula Nabi Isa yang dipercayai sebagai anak Allah oleh orang Nasrani, padahal orang Nasrani sendiri mengakui bahwa Isa itu kadang-kadang tidak mengetahui dan tidak mempunyai hikmah dalam melakukan segala tindakan-tindakannya. Bukanlah Isa as pernah menangis ketika mendengar berita terbunuhnya seseorang yang tidak bersalah sehingga ia minta kepada pengikut-pengikutnya supaya menunjukkan kuburan orang yang terbunuh itu. Wajarkah sifat yang demikian pada seseorang yang diyakini sebagai putera Allah?
Dan Maha Suci (Rabb) Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.(QS. 43:85)
Az Zukhruf 85
وَتَبَارَكَ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَعِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (85)
Maha Suci Allah yang memiliki dan menguasai kerajaan langit dan bumi beserta semua isinya, dan alam-alam lain yang tidak atau belum diketahui hakikat dan keadaannya; Dialah yang mempunyai pengetahuan tentang Hari Kiamat. Tidak seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya Hari Kiamat itu. Kepada Nyalah kembali segala sesuatu, kemudian dia membalas kamu semua dengan amal dan perbuatanmu.
Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafaat; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka menyakini(nya).(QS. 43:86)
Az Zukhruf 86
وَلَا يَمْلِكُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (86)
Ayat ini menerangkan bahwa semua berhala dan dewa-dewa itu disembah oleh orang-orang musyrik untuk mendapat syafaatnya. Padahal berhala itu tidak kuasa berbuat sesuatu pun, tidak memiliki sesuatu pun, bahkan mereka itu sendiri dikuasai dan dimiliki oleh penyembah-penyembahnya. Mungkinkah mereka memberikan syafaat dalam keadaan demikian? Adapun orang-orang yang mengucapkan kalimat tauhid, memahami serta meyakininya, ia berjalan sesuai dengan petunjuk Allah, seperti malaikat, Nabi isa as., maka syafaat mereka berfaedah di sisi Allah, dan Allah akan memberikan syafaat, kepada orang-orang yang pantas menerimanya.
Berkata Said bin Jubair: "Maksud ayat ini ialah: berhala-berhala itu tidak mempunyai syafaat sedikit pun, yang mempunyai syafaat itu hanyalah orang yang mengakui kebenaran, beriman kepada Allah berdasarkan ilmu, dan pandungannya yang jauh.
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: `Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: `Allah`, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah),(QS. 43:87)
Az Zukhruf 87
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَهُمْ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ (87)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa perkataan dan perbuatan orang-orang musyrik itu berlawanan. Jika ditanyakan kepada mereka, siapakah yang menciptakan seluruh makhluk ini, maka mereka menjawab dan mengakui: "Hanya Allah SWT sajalah yang menciptakannya, tidak berserikat dengan seorangpun". Mereka tidak sanggup membantah kenyataan itu. Tetapi perbuatan dan tindakan mereka membuktikan bahwa mereka mempersekutukan Allah. Mengapa orang-orang musyrik itu berpaling sehingga menyembah sembahan selain Allah dan tidak menyembah Allah saja sesuai dengan pengakuan mereka itu?
dan (Allah mengetahui) ucapan Muhammad: `Ya Rabbku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman`.(QS. 43:88)
Az Zukhruf 88
وَقِيلِهِ يَا رَبِّ إِنَّ هَؤُلَاءِ قَوْمٌ لَا يُؤْمِنُونَ (88)
Muhammad saw berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya orang-orang yang Engkau perintah aku menyampaikan pernyataan dan agama Engkau kepada mereka adalah orang-orang yang telah terkunci mati hatinya sehingga mereka tidak mau beriman.
Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: `Salam (selamat tinggal)`. Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).(QS. 43:89)
Az Zukhruf 89
فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَامٌ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (89)
Setelah Allah SWT mendengar ucapan Rasulullah itu, dia berfirman: "Hai Muhammad, berpalinglah engkau dan mereka, janganlah engkau berputus asa atas kemauan mereka; janganlah engkau melayani perkataan-perkataan mereka yang buruk itu, demikian pula tindakan-tindakan yang telah mereka lakukan terhadap engkau beserta pengikut-pengikut engkau; maafkanlah mereka, kelak mereka akan mengakui kesalahan dan akibat kekafiran mereka. Engkau pasti mendapat keuntungan atas mereka.
Ayat ini merupakan janji Allah kepada kaum Muslimin. Dan janji itu ditepati-Nya, dengan penaklukan kota Mekah, dan masuk Islamnya manusia berbondong-bondong. Maka tersebarlah agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Allah SWT berfirman:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)
Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Tobat. (Q.S. An Nasr: 1-3)
وَقِيلِهِ يَا رَبِّ إِنَّ هَؤُلَاءِ قَوْمٌ لَا يُؤْمِنُونَ (88)
Muhammad saw berkata: "Wahai Tuhanku, sesungguhnya orang-orang yang Engkau perintah aku menyampaikan pernyataan dan agama Engkau kepada mereka adalah orang-orang yang telah terkunci mati hatinya sehingga mereka tidak mau beriman.
Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: `Salam (selamat tinggal)`. Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).(QS. 43:89)
Az Zukhruf 89
فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَامٌ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (89)
Setelah Allah SWT mendengar ucapan Rasulullah itu, dia berfirman: "Hai Muhammad, berpalinglah engkau dan mereka, janganlah engkau berputus asa atas kemauan mereka; janganlah engkau melayani perkataan-perkataan mereka yang buruk itu, demikian pula tindakan-tindakan yang telah mereka lakukan terhadap engkau beserta pengikut-pengikut engkau; maafkanlah mereka, kelak mereka akan mengakui kesalahan dan akibat kekafiran mereka. Engkau pasti mendapat keuntungan atas mereka.
Ayat ini merupakan janji Allah kepada kaum Muslimin. Dan janji itu ditepati-Nya, dengan penaklukan kota Mekah, dan masuk Islamnya manusia berbondong-bondong. Maka tersebarlah agama Islam ke seluruh penjuru dunia.
Allah SWT berfirman:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)
Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Tobat. (Q.S. An Nasr: 1-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar