Rabu, 25 Juni 2014

ad-Dukhan 11 - 20


[TAFSIR-QS:44] : ad-DUKHAN
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                        DAFTAR SURAH AD-DUKHAN>>

QS. Ad Dukhaan (44) : 21

وَ اِنۡ لَّمۡ تُؤۡمِنُوۡا لِیۡ فَاعۡتَزِلُوۡنِ

dan jika kamu tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)”.
―QS. 44:21



Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 21. Oleh Kementrian Agama RI
Selanjutnya dalam ayat ini Musa berkata kepada Fir’aun dan kaumnya, bahwa dia akan minta perlindungan dari Tuhannya dan Tuhan mereka, Tuhan yang menciptakannya dan yang menciptakan mereka, berlindung dari tindakan jahat yang akan mereka timpakan kepadanya baik berupa perkataan atau perbuatan.
Kalau mereka tidak mau menerima apa yang dia serukan kepada mereka, Musa mengharapkan agar mereka itu membiarkannya menimpa kaumnya tanpa membalas sikap mereka itu.
Persoalan antara Musa dan Fir’aun bersama kaumnya berlarut-larut, sekalipun kepada mereka telah diberikan bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka tetap saja membangkang.
Musa berdoa dan mengadu kepada Allah bahwa mereka itu tetap saja mempersekutukan-Nya dan mendustakan rasul-Nya.
Firman Allah:
Dan Musa berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia.
Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu.
Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.”

(Yunus: 88)

.
QS. Ad Dukhaan (44) : 22

فَدَعَا رَبَّہٗۤ اَنَّ ہٰۤؤُلَآءِ قَوۡمٌ مُّجۡرِمُوۡنَ

Kemudian Musa berdoa kepada Tuhannya:
“Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa (segerakanlah azab kepada mereka)”.
―QS. 44:22

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 22. Oleh Kementrian Agama RI
Selanjutnya dalam ayat ini Musa berkata kepada Fir’aun dan kaumnya, bahwa dia akan minta perlindungan dari Tuhannya dan Tuhan mereka, Tuhan yang menciptakannya dan yang menciptakan mereka, berlindung dari tindakan jahat yang akan mereka timpakan kepadanya baik berupa perkataan atau perbuatan.
Kalau mereka tidak mau menerima apa yang dia serukan kepada mereka, Musa mengharapkan agar mereka itu membiarkannya menimpa kaumnya tanpa membalas sikap mereka itu.
Persoalan antara Musa dan Fir’aun bersama kaumnya berlarut-larut, sekalipun kepada mereka telah diberikan bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka tetap saja membangkang.
Musa berdoa dan mengadu kepada Allah bahwa mereka itu tetap saja mempersekutukan-Nya dan mendustakan rasul-Nya.
Firman Allah:
Dan Musa berkata, “Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia.
Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu.
Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.”

(Yunus: 88)
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 23

فَاَسۡرِ بِعِبَادِیۡ لَیۡلًا اِنَّکُمۡ مُّتَّبَعُوۡنَ

(Allah berfirman):
“Maka berjalanlah kamu dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar,
―QS. 44:23

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 23. Oleh Kementrian Agama RI
Allah memerintahkan Musa supaya pergi meninggalkan Mesir pada malam hari dan membawa serta Bani Israil dan orang-orang yang beriman kepadanya dari penduduk asli Mesir, tanpa sepengetahun Fir’aun.
Ia diberitahu oleh Allah bahwa Fir’aun dan kaumnya akan mengejarnya, tetapi ia tidak akan tersusul oleh mereka.
Allah berfirman:
Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, “Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).”
(Tha Ha: 77)
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 24

وَ اتۡرُکِ الۡبَحۡرَ رَہۡوًا ؕ اِنَّہُمۡ جُنۡدٌ مُّغۡرَقُوۡنَ

dan biarkanlah laut itu tetap terbelah.
Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan ditenggelamkan”.
―QS. 44:24

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 24. Oleh Kementrian Agama RI
Allah memerintahkan Musa agar dia dan kaumnya meninggalkan laut yang dilaluinya itu dalam keadaan terbelah seperti halnya ketika dia memasukinya, hingga Fir’aun dan tentaranya memasukinya, kemudian Allah mempertautkan kembali laut yang terbelah tadi hingga tenggelamlah Fir’aun dan segenap tentaranya.
Sedangkan Musa dan orang-orang yang bersama dia selamat sampai ke daratan, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah:
Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya.
Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.

(Asy-Syu’ara’: 65-66)
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 25

کَمۡ تَرَکُوۡا مِنۡ جَنّٰتٍ وَّ عُیُوۡنٍ

Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan,
―QS. 44:25

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 25. Oleh Kementrian Agama RI
Alangkah banyaknya kekayaan yang ditinggalkan Fir’aun dan tentaranya baik berupa taman-taman yang penuh dengan bunga-bungaan yang menjadikan hawa sejuk menyenangkan, dan mata air yang mengalir dengan indahnya.
Demikian pula kebun-kebun yang menghijau, penuh dengan pohon-pohon yang berbuah dengan lebatnya, tempat-tempat yang berpemandangan indah, bangunan yang megah dan istana yang megah dan indah.

QS. Ad Dukhaan (44) : 26

وَّ زُرُوۡعٍ وَّ مَقَامٍ کَرِیۡمٍ

dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah,
―QS. 44:26

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 26. Oleh Kementrian Agama RI
Alangkah banyaknya kekayaan yang ditinggalkan Fir’aun dan tentaranya baik berupa taman-taman yang penuh dengan bunga-bungaan yang menjadikan hawa sejuk menyenangkan, dan mata air yang mengalir dengan indahnya.
Demikian pula kebun-kebun yang menghijau, penuh dengan pohon-pohon yang berbuah dengan lebatnya, tempat-tempat yang berpemandangan indah, bangunan yang megah dan istana yang megah dan indah.
.
QS. Ad Dukhaan (44) : 27

وَّ نَعۡمَۃٍ کَانُوۡا فِیۡہَا فٰکِہِیۡنَ

dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,
―QS. 44:27

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 27. Oleh Kementrian Agama RI
Semula mereka hidup dengan penuh ketenangan dengan penghidupan yang serba cukup dan lengkap, rezeki berlimpah-limpah, kegembiraan yang selalu dinikmati.
Semuanya itu dilimpahkan Allah kepada mereka, tetapi mereka itu tetap tidak mau sadar, bahwa kejahatan dan kekafiran mereka bertambah-tambah karenanya lalu Allah membinasakan mereka.
Kekayaan mereka tidak bermanfaat bagi mereka dan tidak dapat menolong mereka.
Firman Allah:
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.
(Al-Lail: 11)

.
QS. Ad Dukhaan (44) : 28

کَذٰلِکَ ۟ وَ اَوۡرَثۡنٰہَا قَوۡمًا اٰخَرِیۡنَ

demikianlah.
Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.
―QS. 44:28

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 28. Oleh Kementrian Agama RI
Demikianlah Allah membinasakan kaum yang mendustakan rasul-rasul-Nya yang selalu menyalahi perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya.
Negeri yang penuh kekayaan yang berlimpah-limpah dialihkan Allah kepada kaum yang lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan mereka baik hubungan kekeluargaan maupun agama.
Maka bangsa-bangsa berganti menguasai Mesir.
Ibnu Katsir berpendapat bahwa yang mewarisi kekayaan Fir’aun adalah Bani Israil.
Demikianlah Allah memberikan kekayaan kepada orang yang dikehendaki-Nya dan mencabut kerajaan dari orang yang Dia kehendaki, memuliakan yang Dia kehendaki, dan menghinakan yang Dia kehendaki pula.
Firman Allah:
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki.
Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

(Ali Imran: 26)

.
QS. Ad Dukhaan (44) : 29

فَمَا بَکَتۡ عَلَیۡہِمُ السَّمَآءُ وَ الۡاَرۡضُ وَ مَا کَانُوۡا مُنۡظَرِیۡنَ

Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.
―QS. 44:29

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 29. Oleh Kementrian Agama RI
Langit dan bumi tidak menangisi kepergian dan kehancuran Fir’aun dan kaumnya.
Tidak sesuatu pun baik di langit maupun di bumi yang menghiraukan kematian Fir’aun dan kaumnya yang jahat dan durjana itu.
Mereka tidak mau bertobat memperbaiki kesalahan-kesalahan mereka, oleh karenanya azab disegerakan tanpa ada penangguhan.
Abu Ya’la meriwayatkan, demikian pula Abu Nu’aim dalam kitab hiyah al-Auliya: Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda: Setiap muslim mempunyai dua pintu di langit; pintu tempat turun rezekinya dan pintu tempat masuk amal dan ucapannya, bila keduanya tidak ada maka menangislah kedua pintu tersebut.

QS. Ad Dukhaan (44) :30

وَ لَقَدۡ نَجَّیۡنَا بَنِیۡۤ اِسۡرَآءِیۡلَ مِنَ الۡعَذَابِ الۡمُہِیۡنِ

Dan sesungguhnya telah Kami selamatkan Bani Israil dari siksa yang menghinakan,
―QS. 44:30

Tafsir QS. Ad Dukhaan (44) : 30. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menyelamatkan Bani Israil dari siksaan Fir’aun dan kaumnya yang telah menghinakan mereka.
Fir’aun telah menghancurkan musuh mereka, membunuh anak laki-laki mereka, dan membiarkan wanita-wanita hidup namun memaksakan pekerjaan yang berat.
Fir’aun adalah seorang yang sombong dan berbuat melampaui batas di luar perikemanusiaan.
Firman Allah:
Sungguh, Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka.
Sungguh, dia (Fir’aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan.

(Al-Qasas: 4)


<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                      DAFTAR SURAH AD-DUKHAN>>
COPAS FROM:

1 komentar: