Rabu, 25 Juni 2014

az-Zukhruf 21 - 30


[TAFSIR-QS:41] : az-ZUKHRUF
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                          DAFTAR SURAH AZ-ZUKHRUF>>


QS. Az Zukhruf (43) : 21

اَمۡ اٰتَیۡنٰہُمۡ کِتٰبًا مِّنۡ قَبۡلِہٖ فَہُمۡ بِہٖ مُسۡتَمۡسِکُوۡنَ

Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum Al Quran, lalu mereka berpegang dengan kitab itu?
―QS. 43:21



Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 21. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menambahkan penjelasan dalam rangka penolakan-Nya terhadap anggapan orang-orang musyrik bahwa mereka menyembah malaikat karena kehendak Allah, dengan firman-Nya, “Apakah memang pernah kami memberikan kepada mereka sebuah kitab sebelum Al-Qur’an, lalu mereka berpegang teguh kepada kitab itu?
Tidak, sama sekali tidak.
Pendirian mereka hanya didasarkan atas dugaan dan sangkaan yang mengandung dusta, firman Allah:
Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.
(Al-An’am: 116)

QS. Az Zukhruf (43) : 22

بَلۡ قَالُوۡۤا اِنَّا وَجَدۡنَاۤ اٰبَآءَنَا عَلٰۤی اُمَّۃٍ وَّ اِنَّا عَلٰۤی اٰثٰرِہِمۡ مُّہۡتَدُوۡنَ

Bahkan mereka berkata:
“Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka”.
―QS. 43:22



Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 22. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa apa yang disangka sebagai alasan untuk mempersekutukan Allah, sama sekali tidak benar, dan tidak mempunyai alasan yang dapat diandalkan.
Mereka semata-mata hanya bertaklid mengikuti dan berpegang teguh kepada apa yang telah diperbuat oleh nenek moyang mereka, karena mereka yakin bahwa nenek moyang mereka berpengetahuan luas, dan tidak akan menyesatkan orang-orang yang mengikutinya, malahan mereka akan mendapat petunjuk.
Mereka memutarbalikkan keadaan, karena sebenarnya mereka telah sesat, tidak mendapat petunjuk, sebagaimana firman Allah:
Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.
(Al-An’am: 140)

QS. Az Zukhruf (43) : 23

وَ کَذٰلِکَ مَاۤ اَرۡسَلۡنَا مِنۡ قَبۡلِکَ فِیۡ قَرۡیَۃٍ مِّنۡ نَّذِیۡرٍ اِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوۡہَاۤ ۙ اِنَّا وَجَدۡنَاۤ اٰبَآءَنَا عَلٰۤی اُمَّۃٍ وَّ اِنَّا عَلٰۤی اٰثٰرِہِمۡ مُّقۡتَدُوۡنَ

Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata:
“Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka”.
―QS. 43:23

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 23. Oleh Kementrian Agama RI
Pada ayat ini Allah menghibur Nabi Muhammad ﷺ bahwa tidak seorang rasul pun yang diutus ke suatu negeri sebelum Muhammad ﷺ mendapat sambutan dengan kata-kata yang menyenangkan hati.
Mereka semua mendapat jawaban yang tidak enak didengar dan sangat menjengkelkan hati.
Sikap yang demikian berasal dari orang-orang yang terbiasa hidup mewah, sombong dan angkuh.
Mereka berkata, “Sesungguhnya kami mendapatkan nenek moyang kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak mereka.” Jadi, kalau Muhammad ﷺ mendapat jawaban seperti itu tidak perlu gusar dan merasa sesak dada.
Apa yang dikatakan kepada Muhammad ﷺ telah dikatakan pula kepada rasul-rasul sebelumnya, sebagaimana firman Allah:
Apa yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu tidak lain adalah apa yang telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelummu.
(Fussilat: 43)
Begitu pula kalau dikatakan bahwa Nabi Muhammad ﷺ tukang sihir, atau gila oleh kaumnya, itu pun karena rasul-rasul sebelumnya telah dituduh seperti itu juga oleh kaumnya, firman Allah:
Demikianlah setiap kali seorang rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, “Dia itu pesihir atau orang gila.”
(Adh-Dzariyat: 52)


QS. Az Zukhruf (43) : 24

قٰلَ اَوَ لَوۡ جِئۡتُکُمۡ بِاَہۡدٰی مِمَّا وَجَدۡتُّمۡ عَلَیۡہِ اٰبَآءَکُمۡ ؕ قَالُوۡۤا اِنَّا بِمَاۤ اُرۡسِلۡتُمۡ بِہٖ کٰفِرُوۡنَ

(Rasul itu) berkata:
“Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?”
Mereka menjawab:
“Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya”.
―QS. 43:24

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 24. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa Nabi Muhammad menghimbau kaumnya dengan ucapan, “Apakah kamu masih tetap mengikuti jejak nenek moyang kamu, sekalipun aku membawa untukmu suatu agama yang nyata dan lebih baik daripada apa yang telah dianut oleh nenek moyangmu itu?”
Kaumnya menjawab dengan sombong, bahwa mereka akan tetap mengikuti jejak nenek moyang mereka dan tidak akan mengikuti agama yang dibawanya, yakni agama yang ditugaskan kepadanya untuk menyampaikannya, dan mereka tetap akan mengingkarinya, sebagaimana firman Allah:
Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu percayai.”
(Al-A’raf: 76)


QS. Az Zukhruf (43) : 25

فَانۡتَقَمۡنَا مِنۡہُمۡ فَانۡظُرۡ کَیۡفَ کَانَ عَاقِبَۃُ الۡمُکَذِّبِیۡنَ

Maka Kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.
―QS. 43:25

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 25. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa orang-orang yang tetap membangkang dan senantiasa mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka dan mengingkari ketuhanan Allah, akan dibinasakan sebagai akibat dari perbuatan mereka yang selalu mendustakan ayat-ayat Allah; kiranya hal itu dapat disaksikan dan menjadi iktibar sesuai dengan firman-Nya:
Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).
(An-Nahl: 36)

QS. Az Zukhruf (43) : 26

وَ اِذۡ قَالَ اِبۡرٰہِیۡمُ لِاَبِیۡہِ وَ قَوۡمِہٖۤ اِنَّنِیۡ بَرَآءٌ مِّمَّا تَعۡبُدُوۡنَ

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya:
“Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah,
―QS. 43:26

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 26. Oleh Kementrian Agama RI
Allah memerintahkan kepada Muhammad ﷺ supaya dia memperingatkan kaumnya yang fanatik kepada nenek moyangnya bahwa Nabi Ibrahim telah berlepas diri dari bapak dan kaumnya ketika dia melihat mereka bersungguh-sungguh menyembah berhala, karena yang demikian itu adalah satu hal yang tidak pantas dan membawa kepada kesesatan sebagaimana firman Allah:
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya Azar, “Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan?
Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

(Al-An’am: 74)


QS. Az Zukhruf (43) : 27

اِلَّا الَّذِیۡ فَطَرَنِیۡ فَاِنَّہٗ سَیَہۡدِیۡنِ

tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku, karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku”.
―QS. 43:27

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 27. Oleh Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini Nabi Ibrahim menegaskan pendiriannya setelah dia berlepas diri dari bapak dan kaumnya, bahwa dia hanya menyembah Allah yang menciptakannya dan yang menciptakan seluruh manusia.
Dia yang akan menunjukkan jalan yang baik dan benar, yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dia yang menyediakan dan memberi makan dan minum, menyembuhkan orang sakit.
Tuhan yang mematikan dan menghidupkan, Tuhan yang diharapkan mengampuni dosa di akhirat.
Penegasan Nabi Ibrahim diabadikan di dalam Al-Qur’an sebagaimana firman Allah:
(yaitu) Yang telah menciptakan aku, maka Dia yang memberi petunjuk kepadaku, dan Yang memberi makan dan minum kepadaku; dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Kiamat.”
(Asy-Syura: 78-82)


QS. Az Zukhruf (43) : 28

وَ جَعَلَہَا کَلِمَۃًۢ بَاقِیَۃً فِیۡ عَقِبِہٖ لَعَلَّہُمۡ یَرۡجِعُوۡنَ

Dan (lbrahim a.
s.) menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal pada keturunannya supaya mereka kembali kepada kalimat tauhid itu.
―QS. 43:28

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 28. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa Nabi Ibrahim menjadikan kalimat tauhid itu kalimat yang kekal, agar penduduk Mekah dapat menyadarinya, lalu meninggalkan agama nenek moyangnya yang sesat dan mengikuti agama tauhid yang dianut nenek moyang mereka yang tidak sesat yaitu Ibrahim apalagi jika mereka mengingat, bahwa Nabi Ibrahimlah kebanggaan mereka karena membangun Baitullah yang menjadi kiblat umat Islam sedunia ketika mendirikan salat.
Qatadah berkata, “Dari keturunan Ibrahim itu senantiasa ada yang menyembah Allah sampai hari Kiamat.” Dan Ibnu ‘Arabi berkata, “Bahwasanya keturunan Ibrahim dapat turun-temurun beragama tauhid, karena dua doanya yang telah diperkenankan oleh Allah, pertama:
“Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?”
Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”

(Al-Baqarah: 124)


QS. Az Zukhruf (43) : 29

بَلۡ مَتَّعۡتُ ہٰۤؤُلَآءِ وَ اٰبَآءَہُمۡ حَتّٰی جَآءَہُمُ الۡحَقُّ وَ رَسُوۡلٌ مُّبِیۡنٌ

Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan bapak-bapak mereka sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al Quran) dan seorang rasul yang memberi penjelasan.
―QS. 43:29

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 29. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa Dia telah memberikan kenikmatan kepada orang-orang musyrik dan nenek moyang mereka sejak dahulu kala, memanjangkan umur mereka, menganugerahkan beraneka ragam nikmat, tetapi mereka itu terpesona oleh nikmat yang ada pada mereka, terpengaruh oleh kehendak hawa nafsu mereka, lalu menuruti ajakan setan dan melupakan kalimat tauhid.
Maka Allah menjadikan dari keturunan Ibrahim orang-orang yang mengesakan Allah, menyuruh orang-orang kafir di antara mereka agar beriman kepada-Nya, maka dipilih-Nyalah Muhammad ﷺ sebagai Rasul dan diturunkan-Nya Al-Qur’an sebagai kitab yang berisi petunjuk ke jalan yang benar, menyeru mereka untuk berbuat amal baik demi kemaslahatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.


QS. Az Zukhruf (43) :30

وَ لَمَّا جَآءَہُمُ الۡحَقُّ قَالُوۡا ہٰذَا سِحۡرٌ وَّ اِنَّا بِہٖ کٰفِرُوۡنَ

Dan tatkala kebenaran (Al Quran) itu datang kepada mereka, mereka berkata:
“Ini adalah sihir dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingkarinya”.
―QS. 43:30

Tafsir QS. Az Zukhruf (43) : 30. Oleh Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa ketika disampaikan kepada mereka Al-Qur’an dan mukjizat sebagai bukti kebenaran Rasul, mereka menyambutnya dengan sambutan yang tidak baik.
Mereka berkata bahwa apa yang didatangkan kepada mereka adalah sihir dan bukan wahyu dari Allah, oleh karena itu mereka mengingkarinya.



<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH                        DAFTAR SURAH AZ-ZUKHRUF>>
COPAS FROM:
https://risalahmuslim.id/quran/az-zukhruf/43-21/
s/d
https://risalahmuslim.id/quran/az-zukhruf/43-30/

2 komentar: