Tafsir DEPAG / Surah Ash Shaaffaat 51 - 53
51. Berkatalah salah seorang di antara mereka:` Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman,(QS. 37:51)52. yang berkata: `Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?(QS. 37:52)
53. Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?`(QS. 37:53)
قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ (51) يَقُولُ أَئِنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِينَ (52) أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَدِينُونَ (53)
Dalam ayat ini dijelaskan isi percakapan antara ahli surga. Seorang di antara mereka menceritakan kepada teman-temannya bahwa sewaktu hidup di dunia dia mempunyai seorang teman yang menanyakan kepadanya dengan nada mencemoohkan tentang keyakinannya akan hari berbangkit dan Hari Kiamat. Kawannya itu sangat mengingkari akan terjadinya hari berbangkit dari kubur itu. Dengan penuh keheranan dan keingkaran kawannya di dunia itu mengatakan lagi kepadanya bahwa tidaklah mungkin dan sangat tidaklah masuk akal bilamana manusia yang sudah menjadi tanah dan tulang-belulang itu akan dihidupkan kembali dari dalam kubur sesudah itu lalu diadakan perhitungan terhadap amal perbuatannya semasa hidupnya.
Menurut keyakinan orang kafir itu tak ada lagi perhitungan antara kejahatan dan kebaikan, antara kafir dan iman dan semua perbuatan manusia sudah selesai diperhitungkan dalam dunia. Namun Allah SWT menegaskan adanya perhitungan terakhir dengan firman-Nya:
وما يستوي الأعمى والبصير والذين آمنوا وعملوا الصالحات ولا المسيء قليلا ما تتذكرون إن الساعة لآتية لا ريب فيها ولكن أكثر الناس لا يؤمنون
Artinya:
Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran. Sesungguhnya Hari Kiamat itu pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya. akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman. (Q.S. Al Mu'min: 58-59)
54. Berkata pulalah ia: `Maukah kamu meninjau (temanku itu)?`(QS. 37:54)
55. Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala.(QS. 37:55)
56. Ia berkata (pula): `Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku,(QS. 37:56)
57. jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).(QS. 37:57)
Surah Ash Shaaffaat 54 - 57
قَالَ هَلْ أَنْتُمْ مُطَّلِعُونَ (54) فَاطَّلَعَ فَرَآهُ فِي سَوَاءِ الْجَحِيمِ (55) قَالَ تَاللَّهِ إِنْ كِدْتَ لَتُرْدِينِ (56) وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّي لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِينَ (57)
Penghuni surga itu berkata kepada teman-temannya sama-sama ahli surga, supaya mereka mau meninjau keadaan ahli surga. Dengan peninjauan itu tentulah mereka akan bertambah syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik kepada mereka untuk mengikuti petunjuk Nabi-nabi sehingga mereka terlepas dari penderitaan api neraka.
Maka ahli surga itu meninjau keadaan penghuni neraka, dan diperlihatkan kepada kawan-kawannya yang kafir, sedang berada di tengah-tengah api neraka menyala-nyala. Pada waktu itu penghuni surga itu menuding kawannya yang berada di neraka itu, karena sewaktu di dunia hampir saja dia dijerumuskan ke dalam kekafiran oleh kawannya itu. Tetapi berkat taufik dan hidayah Allah SWT yang dianugerahkan kepadanya, terhindarlah dia dari pengaruh paham kawannya yang kafir itu, dan selamatlah ia dari azab neraka. Percakapan antara penghuni surga dan neraka itu diterangkan Allah SWT pula dalam firman-Nya:
ونادى أصحاب الحنة أصحاب النار أن قد وجدنا ما وعدنا ربنا حقا فهل وجدتم ما وعد ربكم حقا قالوا نعم فأذن مؤذن بينهم أن لعنة الله على الظالمين
Artinya:
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): "Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?". Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Betul". Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: "Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (Q.S. Al A'raf: 44)
Firman Allah SWT:
ونادى أصحاب النار أصحاب الجنة أن أفيضوا علينا من الماء أو مما رزقكم الله قالوا إن الله حرمهما على الكافرين
Artinya:
Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: "Limpahkan kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepadamu". Mereka (penghuni surga) menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (Q.S. Al A'raf: 50)
58. Maka apakah kita tidak akan mati?,(QS. 37:58)
59. Melainkan hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di akhirat ini)?(QS. 37:59)
60. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar.(QS. 37:60)
Ash Shaaffaat 58 - 61
أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ (58) إِلَّا مَوْتَتَنَا الْأُولَى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ (59) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (60) لِمِثْلِ هَذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ (61)
Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan pernyataan penghuni surga itu bahwa mereka sangat puas terhadap nikmat dan kebahagiaan mereka di dalam surga. Mereka merasakan keadaan hidup dalam surga, tidak akan mengalami kematian lagi dan tidak pula akan menderita azab. Satu-satunya kematian yang mereka alami ialah kematian pertama, yaitu kematian yang meninggalkan kehidupan dunia. Berbeda halnya dengan orang-orang kafir di dalam neraka. Meskipun mereka sudah mengalami kematian pertama, namun mereka masih menginginkan kematian kedua kalinya untuk mengakhiri penderitaan yang bersangkutan di neraka Jahanam.
Adapun penghuni surga tidak pernah meragukan keabadian hidup di surga, karena keraguan itu menimbulkan kegelisahan dan kegelisahan adalah penderitaan. Penghuni surga menyatakan lagi dengan penuh kesungguhan bahwa segala kenikmatan yang mereka peroleh, kelezatan makanan dan minuman dan segala kepuasan rohaniah di dalam surga itu adalah kemenangan yang besar. Dan untuk mencapai kemenangan yang besar menurut mereka, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh penuh keikhlasan dan pengabdian kepada Allah SWT di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar