(yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan.(QS. 37:172)
Ash Shaaffaat 171 - 172
وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ (171) إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُورُونَ (172)
Allah SWT menjelaskan bahwa janji Allah telah terbukti kebenarannya bahwa Rasul-rasul yang diutus sebelum Muhammad yang disebutkan dalam surat ini mendapat pertolongan dari Allah terhindar dari kesewenangan musuh-musuhnya. Mereka terlepas dari pembunuhan, penculikan dan pengusiran karena pertolongan Allah.
Allah SWT berfirman:
إنا لننصر رسلنا والذين آمنوا في الحياة الدنيا ويوم يقوم الأشهاد
Artinya:
Sesungguhnya Kami menolong Rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (Hari Kiamat) (Q.S. Al Mu'min: 51)
Ash Shaaffaat 173
Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.(QS. 37:173)
وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ (173)
Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa bala tentara Allah yang terdiri dari Rasulullah dan pengikut-pengikutnya yang beriman, pasti mendapat kemenangan. Para Rasul itu diberi kemampuan untuk memimpin kaumnya, terlepas dari noda-noda kemusyrikan, menjadi umat yang beragama tauhid, dan mampu membina kehidupan yang penuh perjuangan untuk menegakkan kebenaran, sehingga mereka menjadi orang-orang yang sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat.
Allah SWT berfirman:
كتب الله لأغلبن أنا ورسلي إن الله قوي عزيز
Artinya:
Allah telah menetapkan: "Aku dan Rasul-rasul Ku pasti menang". Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (Q.S. Al Mujadilah: 21)
Maka berpalinglah kamu (Muhammad) dari mereka sampai suatu ketika.(QS. 37:174)
Dan terangkanlah kepada mereka, (akibat kekafiran mereka), maka kelak mereka akan mengetahui (nya).(QS. 37:175)
Ash Shaaffaat 174 - 175
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ (174) وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ (175)
Dalam pada itu Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya agar berpaling dari mereka, tabah menghadapi tipu muslihat mereka dan sabar menunggu beberapa saat lamanya, hingga beliau dan pengikut-pengikutnya mampu menyusun kekuatan. Ketika itulah janji gemilang yang telah ditetapkan menjadi kenyataan.
Allah SWT berfirman:
ولا تطع الكافرين والمنافقين ودع أذاهم وتوكل على الله وكفى بالله وكيلا
Artinya:
Dan janganlah kamu menuruti orang-orang yang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah kamu hiraukan gangguan mereka dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pelindung. (Q.S. Al Ahzab: 48)
Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya agar menerangkan kepada kaum musyrikin Quraisy agar mereka itu menyadari akibat yang akan menimpa mereka karena pembangkangan dan keingkaran mereka pada kebenaran wahyu. Mereka itu akan merasakan siksa pada saat yang ditentukan, cepat ataupun lambat. Di dunia mereka akan mengalami kehidupan kehinaan dan di akhirat mereka akan mendapat siksaan yang pedih. Siksa api neraka yang bara apinya terdiri dari mereka sendiri dan patung-patung sembahannya.
Sebaliknya Rasulullah dan pengikut-pengikutnya akan menyaksikan kemenangan yang gemilang pada saat yang ditentukan pula yaitu pada saat takluknya kota Mekah. Mereka sebagai pemenang memasuki kota Mekah dan orang-orang Quraisy memeluk agama tauhid segera datang berduyun-duyun.
Allah SWT berfirman:
إذا جاء نصر الله والفتح ورأيت الناس يدخلون في دين الله أفواجا فسبح بحمد ربك واستغفره إنه كان توابا
Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat. (Q.S. An Nasr: 1-3)
Maka apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan itu.(QS. 37:177)
Ash Shaaffaat 177
فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ (177)
Dalam pada itu Allah SWT menjelaskan bahwa apabila siksaan yang mereka minta disegerakan itu benar-benar tiba dan membinasakan kampung mereka, sudah tentu amat dahsyatlah bencana yang menimpa orang-orang kafir Quraisy, yang kejadiannya dengan mendadak di pagi buta.
Ungkapan bahasa yang terdapat dalam ayat ini adalah ungkapan yang sesuai dengan keadaan dan kebiasaan mereka. Siksa dan malapetaka yang akan menimpa mereka digambarkan seperti serangan tentara yang menghancurkan kampung halaman mereka yang biasanya terjadi. Mereka telah diberi peringatan berulang kali untuk menyerah, tetapi tidak menghiraukannya. Mereka tidak berkesempatan untuk mempertahankan dan menyelamatkan dari mereka. Dengan demikian mereka akan mengalami kehancuran yang tiada terperikan.
Pengertian lebih jauh mengenai penafsiran ayat ini dapat dikemukakan hadis yang menyatakan bahwa pagi-pagi benar Rasulullah sampai di Khaibar kemudian setelah penduduknya keluar dengan membawa kapak dan tombak lalu melihat bala tentara, mereka pun kembali seraya berkata: Muhammad,--Demi Allah--membawa tentara, maka Rasulullah pun bersabda: Allah Maha Agung, Khaibar pasti hancur, dan kami akan menduduki kampung mereka. Maka alangkah jeleknya pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang membangkang terhadap peringatan. (H.R. Bukhari dari Anas)
Dan berpalinglah kamu dari mereka hingga suatu ketika.(QS. 37:178)
Ash Shaaffaat 178 - 179
وَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ (178) وَأَبْصِرْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ (179)
Allah SWT mengulang firman-Nya seperti tersebut pada ayat 174 dan 175 dengan maksud untuk menegaskan bahwa ancaman yang akan ditimpakan kepada kaum musyrikin Mekah pasti terjadi. Dan sebagai dorongan kepada Rasul Nya serta pengikut-pengikutnya agar berpaling dari mereka, sehingga tiba saat yang mereka tunggu itu. Ancaman yang mereka minta disegerakan itu tidak bisa dirubah lagi. Dan apabila bencana yang mereka tunggu benar-benar tiba, Rasulullah dan pengikut-pengikutnya akan menyaksiaannya dengan penuh gembira dan rasa syukur yang mendalam atas karunia kemenangan yang benar-benar terjadi itu. Sedang kaum musyrikin Mekah akan menyaksikannya pula sebagai orang-orang yang mengalami kehancuran dengan penuh penyesalan.
Dan lihatlah, karena mereka juga akan melihat.(QS. 37:179)
Ash Shaaffaat 178 - 179
وَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّى حِينٍ (178) وَأَبْصِرْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ (179)
Allah SWT mengulang firman-Nya seperti tersebut pada ayat 174 dan 175 dengan maksud untuk menegaskan bahwa ancaman yang akan ditimpakan kepada kaum musyrikin Mekah pasti terjadi. Dan sebagai dorongan kepada Rasul Nya serta pengikut-pengikutnya agar berpaling dari mereka, sehingga tiba saat yang mereka tunggu itu. Ancaman yang mereka minta disegerakan itu tidak bisa dirubah lagi. Dan apabila bencana yang mereka tunggu benar-benar tiba, Rasulullah dan pengikut-pengikutnya akan menyaksiaannya dengan penuh gembira dan rasa syukur yang mendalam atas karunia kemenangan yang benar-benar terjadi itu. Sedang kaum musyrikin Mekah akan menyaksikannya pula sebagai orang-orang yang mengalami kehancuran dengan penuh penyesalan.
Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan.(QS. 37:180)
Ash Shaaffaat 180 - 182
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ (180) وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ (181) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (182)
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya dan para pengikut Nya agar:
1. Menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi Nya, serta mengakui keperkasaan Nya.
2. Memanjatkan doa salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada utusan Nya. 3. Memulangkan segala puji hanya kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul.(QS. 37:181)
Ash Shaaffaat 180 - 182
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ (180) وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ (181) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (182)
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya dan para pengikut Nya agar:
1. Menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi Nya, serta mengakui keperkasaan Nya.
2. Memanjatkan doa salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada utusan Nya. 3. Memulangkan segala puji hanya kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Dan segala puji bagi Allah tuhan seru sekalian alam.(QS. 37:182)
Ash Shaaffaat 180 - 182
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ (180) وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ (181) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (182)
Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasul Nya dan para pengikut Nya agar:
1. Menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak bagi Nya, serta mengakui keperkasaan Nya.
2. Memanjatkan doa salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada utusan Nya. 3. Memulangkan segala puji hanya kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar