http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=25
Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.(QS. 25:31)
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا (31)
Dan seperti itulah telah Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi musuh dari orang-orang yang berdosa yang selalu mencemoohkan kesucian agama dan meremehkan petunjuk yang dibawa oleh Rasul-rasul kepada mereka. Oleh karena itu janganlah engkau berputus asa ataupun merasa sendirian menghadapi tantangan-tantangan seperti itu, karena cukuplah Tuhanmu menjadi Pemimpin dan Penolongmu. Sesuai dengan firman Allah:
وكذلك جعلنا لكل نبي عدوا شياطين الإنس والجن يوحي بعضهم إلى بعض زخرف القول غرورا
Artinya:
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). (Q.S. Al An'am: 112)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 31
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا (31)
("Dan seperti itulah) sebagaimana Kami telah menjadikan bagimu musuh dari kalangan orang-orang musyrik kaummu sendiri (Kami adakan bagi tiap-tiap Nabi) sebelum kamu (musuh dari orang-orang yang berdosa) yakni orang-orang musyrik maka bersabarlah sebagaimana mereka bersabar. (Dan cukuplah Rabbmu menjadi Pemberi petunjuk) bagimu (dan Penolong") yang menolong kamu terhadap musuh-musuhmu.
Berkatalah orang-orang yang kafir:` Mengapa Al quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? `; Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok.(QS. 25:32)
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا (32)
Orang-orang Yahudi berkata: "Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepada Muhammad sekali turun saja?". Seperti kitab-kitab dari Allah sebelumnya. Kitab Taurat kepada Musa dan Zabur kepada Daud. Anggapan orang-oranag Yahudi bahwa kitab-kitab sebelum Alquran diturunkan kepada Rasul-rasul-Nya secara sekaligus adalah anggapan yang salah. Sebab kitab Taurat sendiri diturunkan dalam 18 tahun seperti diterangkan dalam beberapa nas dalam kitab Taurat. Maka Allah menolak anggapan mereka itu dan menerangkan apa sebab-sebabnya mengapa Alquran diturunkan secara berangsur-angsur. Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengan diturunkannya Alquran secara berangsur-angsur dan agar mudah dihafalkannya.
Tersebut dalam firman Allah:
وقرآنا فرقناه لتقرأه على الناس على مكث ونزلناه تنزيلا
Artinya:
Dan Alquran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia, dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (Q.S. Al Isra': 106)
Turunnya Alquran secara berangsur-angsur memang mengandung banyak hikmah:
1. Karena Nabi Muhammad saw tidak dapat membaca dan menulis (ummi) maka seandainya Alquran itu diturunkan kepadanya sekaligus, tentulah menjadi kesulitan baginya untuk menghafalnya dan menjaganya dari kesalahan dan kekhilafan.
2. Supaya hafalannya lebih sempurna dan terhindar dari segala kealpaan.
3. Seandainya Alquran itu diturunkan sekaligus, tentu syariat-syariatnyapun diturunkan sekaligus; dan yang demikian itu pasti mengakibatkan banyak kesulitan, tetapi karena turunnya berangsur-angsur maka datangnya syariatpun berangsur-angsur sehingga mudah dilaksanakan.
4. Karena turunnya Alquran itu berangsur-angsur, maka Nabi Muhammad saw. sering berjumpa dengan malaikat Jibril sehingga banyak menerima nasihat guna menambah semangat. kesabaran dan ketabahan dalam menunaikan risalah-Nya.
5. Karena turunnya Alquran banyak berkaitan dengan sebab-sebab turunnya seperti adanya pertanyaan-pertanyaan; peristiwa-peristiwa, kejadian, maka yang demikian itu lebih membekas dalam hati para sahabat karena merupakan pengalaman.
6. Dengan turunnya Alquran secara berangsur-angsur mereka tidak mampu meniru Alquran walaupun satu ayat, apalagi jika Alquran itu diturunkan secara sekaligus.
7. Sebagian hukum syariat Islam pada permulaannya diturunkan disesuaikan dengan adat-istiadat kaum Muslimin pada waktu itu, yang kemudian setelah mereka tambah cerdas dan bertambah tebal keimanannya baru diterapkan syariat Islam yang lebih sempurna dengan ayat-ayat Alquran yang turun kemudian. Seandainya Alquran itu diturunkannya sekaligus tentu hal demikian itu tidak mungkin terjadi. Dan kami menurunkannya dan membacakannya dengan perantaraan Jibril kelompok demi kelompok.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 32
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا (32)
(Berkatalah orang-orang yang kafir, "Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya Alquran sekali turun saja?") sebagaimana kitab Taurat, kitab Injil dan kitab Zabur. Allah menjawab melalui firman-Nya, "Kami sengaja menurunkannya (demikian) secara terpisah-pisah (supaya Kami perkuat hatimu dengannya) Kami menguatkan kalbumu dengan Alquran (dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok") Kami menurunkannya tahap demi tahap secara perlahan dan tidak tergesa-gesa, supaya mudah dipahami dan dihafal.
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.(QS. 25:33)
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا (33)
Dan tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang batil yang mereka ada-adakan untuk menodai kerasulanmu, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar yang dapat menolak tuduhan mereka dan Kami berikan penjelasan yanag paling baik.
Hal seperti ini tersebut pula dalam firman Allah:
بل نقذف بالحق على الباطل فيدمغه فإذا هو زاهق
Artinya:
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. (Q.S. Al anbiya: 18)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 33
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا (33)
(Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu membawa sesuatu yang ganjil) untuk membatalkan perkaramu (melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar) yang menolak dan membantahnya (dan yang paling baik penjelasannya) untuk menjelaskan perkara yang sebenarnya kepada mereka.
Orang-orang yang dihimpunkan ke neraka Jahannam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.(QS. 25:34)
الَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَى جَهَنَّمَ أُولَئِكَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلًا (34)
Orang-orang yang dihimpun ke neraka Jahanam, dengan diseret atas muka mereka dengan rantai-rantai dan belenggu, ialah orang-orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya. Nabi Muhammad disuruh Allah mengucapkan kata-kata ini kepada orang-orang kafir yang mengemukakan beberapa sifat yang ganjil dengan maksud untuk menodai kerasulannya, seolah-olah beliau ini menyuruh mereka untuk mengadakan perbandingan siapakah di antara mereka itu yang mendapat petunjuk dan siapa yang berada dalam kesesatan. Sesuai dengan firman Allah:
وإنا وإياكم لعلى هدى أو في ضلال مبين
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami atau kamu(orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Saba: 24)
Juga tersebut dalam hadis Rasulullah saw:
يحشر الناس يوم القيامة ثلاثة أصناف صنفا مشاة وصنفا ركبانا وصنفا على وجوههم قيل يا رسول الله كيف يمشون على وجوههم? قال إن +الذي أمشاهم على أقدامهم قادر على أن يمشيهم على وجوههم أما إنهم يتقون بوجوههم كل حدب وشوك
Artinya:
"Akan dikumpulkan manusia pada hari kiamat dalam tiga golongan. segolongan jalan kaki, segolongan lagi berkendaraan dan segolongan lagi berjalan di atas wajahnya. Rasulullah ditanya: "Bagaimana mereka berjalan di atas wajahnya?". Beliau menjawab: "Sesungguhnya Tuhan yang dapat menjalankan mereka di atas kedua kakinya mampu pula menjalankan mereka di atas wajahnya". Sesungguhnya mereka akan dapat menjaga wajahnya setiap yang menonjol dan berduri". (H.R. Tirmizi dari abu Hurairah)
Yang dimaksud di sini bahwa malaikat menyeret mereka atas wajah-wajahnya ke dalam neraka.
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Al Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya, menyertai dia sebagai wazir (pembantu).(QS. 25:35)
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَجَعَلْنَا مَعَهُ أَخَاهُ هَارُونَ وَزِيرًا (35)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah menurunkan kitab Taurat kepada Musa seperti Kami telah menurunkan Alquran kepadamu dan Kami telah menjadikan Harun saudaranya menyertai dia sebagai seorang wazir (pembantu) yang selalu diajak musyawarah untuk diminta pendapatnya. Dalam ayat lain diterangkan bahwa Harun itu diperbantukannya kepada Musa sebagai seorang Nabi. Dan hal ini tidak bertentangan karena walaupun Harun adalah seorang Nabi tetapi dalam bidang syariatnya mengikuti syariat Musa dan mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Musa dan Harun diperintahkan supaya menyampaikan risalahnya kepada Firaun dengan jaminan bahwa kemenangan terakhir pasti berada pada sisi mereka.
Kemudian Kami berfirman kepada keduanya:` Pergilah kamu berdua kepada kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami `. Maka Kami membinasakan mereka sehancur-hancurnya.(QS. 25:36)
فَقُلْنَا اذْهَبَا إِلَى الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَدَمَّرْنَاهُمْ تَدْمِيرًا (36)
Kemudian Allah memerintahkan kepada Musa dan Harun "pergilah kamu berdua kepada Firaun dan kaumnya yang telah mendustakan tanda-tanda ke Essan Allah yang berada di seluruh alam. Setelah mereka menunaikan tugasnya yaitu menyampaikan risalahnya, dengan lemah lembut ternyata sikap Firaun tetap mendustakan sehingga Allah membinasakan mereka sehancur-hancurnya. Seperti tersebut dalam firman Allah:
دمر الله عليهم وللكافرين أمثالها
Artinya:
Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima (akibat-akibat) seperti itu. (Q.S. Muhammad: 10)
Dan pada peristiwa ini Allah menghibur Nabi Muhammad saw dan supaya berlaku sabar, karena beliau bukanlah Nabi pertama yang didustakan oleh kaumnya.
Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih;(QS. 25:37)
وَقَوْمَ نُوحٍ لَمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ أَغْرَقْنَاهُمْ وَجَعَلْنَاهُمْ لِلنَّاسِ آيَةً وَأَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ عَذَابًا أَلِيمًا (37)
Dan demikian pula Allah telah bertindak (membinasakan) kaum Nuh yang telah mendustakan para Rasul, di mana Nuh telah menunaikan risalahnya dengan melaksanakan dakwah kepada kaumnya sedangkan yang beriman kepadanya hanya sedikit sekali, lalu Allah menenggelamkan mereka dalam sebuah topan besar yang membinasakan semua manusia dan binatang selain binatang air kecuali yang berada dalam kapal Nabi Nuh itu. Dan Allah menjadikan ceritera mereka itu (peristiwa itu) jadi pelajaran bagi umat manusia supaya mereka selalu mengingati dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang telah menyelamatkan mereka dari bahaya topan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
إنا لما طغا الماء حملناكم في الجارية لنجعلها لكم تذكرة وتعيها أذن واعية
Artinya:
Sesungguhnya Kami tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Q.S. Al Haqqah: 11-12)
Lalu Allah menerangkan akibat orang-orang yang mendustakan risalah Nuh dengan firman-Nya "dan kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim siksa yang pedih". Dan ayat ini mengandung peringatan pada orang-orang Quraisy supaya mereka jangan sampai mendustakan Nabi Muhammad karena besar kemungkinan merekapun akan ditimpa azab seperti umat-umat terdahulu yang telah mendustakan Rasul-rasul-Nya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 37
وَقَوْمَ نُوحٍ لَمَّا كَذَّبُوا الرُّسُلَ أَغْرَقْنَاهُمْ وَجَعَلْنَاهُمْ لِلنَّاسِ آيَةً وَأَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ عَذَابًا أَلِيمًا (37)
(Dan) ingatlah (kaum Nuh tatkala mereka mendustakan Rasul-rasul) mereka mendustakan Nabi Nuh, mengingat Nabi Nuh tinggal bersama mereka dalam kurun waktu yang lama sekali, maka diungkapkan dalam ayat ini seolah-olah Nabi Nuh menduduki tempat Rasul-rasul. Atau karena dengan mendustakan Nabi Nuh maka seolah-olah mereka mendustakan Rasul-rasul lainnya yang membawa risalah yang sama dengan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh, yaitu ajaran Tauhid (Kami tenggelamkan mereka) lafal ayat ini menjadi jawab dari Lamma (dan Kami jadikan cerita mereka bagi manusia) sesudah mereka (sebagai tanda) pelajaran (dan Kami telah menyediakan) di akhirat (untuk orang-orang yang zalim) yakni orang-orang kafir (azab yang pedih) siksaan yang sangat menyakitkan di samping azab yang telah mereka rasakan sewaktu hidup di dunia.
dan (Kami binasakan) kaum Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.(QS. 25:38)
وَعَادًا وَثَمُودَ وَأَصْحَابَ الرَّسِّ وَقُرُونًا بَيْنَ ذَلِكَ كَثِيرًا (38)
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa Dia telah membinasakan kaum Ad, kaum Nabi Hud as dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang; dan Samud kaum Nabi Saleh as dengan suara yang keras mengguntur dan membinasakan pul penduduk Rass yang ada di negeri Yamamah yang telah membunuh Nabinya. Dan telah banyak pula generasi-generasi yang lain kaum-kaum tersebut yang telah dibinasakan.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 38
وَعَادًا وَثَمُودَ وَأَصْحَابَ الرَّسِّ وَقُرُونًا بَيْنَ ذَلِكَ كَثِيرًا (38)
(Dan) ingatlah (kaum Ad) yakni kaum Nabi Hud (dan Tsamud) kaum Nabi Saleh (dan penduduk Rass) nama sebuah sumur; Nabi mereka menurut suatu pendapat adalah Nabi Syuaib, tetapi menurut pendapat yang lain bukan Nabi Syuaib. Mereka tinggal di sekitar sumur itu, kemudian sumur itu amblas berikut orang-orang yang tinggal di sekitarnya dan rumah-rumah mereka pun ikut amblas (dan banyak lagi generasi-generasi) kaum-kaum (di antara kaum-kaum tersebut) yakni antara kaum Ad dan penduduk Rass.
Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka tamsil ibarat; dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya.(QS. 25:39)
وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ الْأَمْثَالَ وَكُلًّا تَبَّرْنَا تَتْبِيرًا (39)
Pada ayat ini Allah menerangkan agar kisah umat dahulu itu diajarkan sebagai tamsil/ibarat, dan menjelaskan kepada mereka dalil-dalil ke Esaan-Nya. Tetapi ternyata mereka terus menerus mendustakan dan mengingkarinya sehingga Allah membinasakan mereka sampai hancur lebur. Kemudian Allah memerintahkan kepada Muhammad agar mengingatkan kepada orang-orang musyrik Mekah, ketika mereka dalam perjalanan dagangnya selalu melalui tempat-tempat kaum yang telah dibinasakan itu, agar mereka dapat mengambil tamsil pelajaran sebagai tamsil/ibarat.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 39
وَكُلًّا ضَرَبْنَا لَهُ الْأَمْثَالَ وَكُلًّا تَبَّرْنَا تَتْبِيرًا (39)
(Dan Kami jadikan bagi masing-masing mereka tamsil) untuk menegakkan hujah terhadap mereka, oleh karenanya tidak sekali-kali Kami membinasakan mereka melainkan sesudah mereka Kami beri peringatan (dan masing-masing mereka itu benar-benar telah Kami binasakan dengan sehancur-hancurnya) yakni Kami tumpas mereka hingga binasa, disebabkan mereka telah mendustakan nabi-nabi mereka.
Dan sesungguhnya mereka (kaum musyrik Mekah) telah melalui sebuah negeri (Sadum) yang (dulu) dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya (hujan batu). Maka apakah mereka tidak menyaksikan runtuhan itu; bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan akan kebangkitan.(QS. 25:40)
وَلَقَدْ أَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِي أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ أَفَلَمْ يَكُونُوا يَرَوْنَهَا بَلْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ نُشُورًا (40)
Sesungguhnya kaum musyrikin Mekah sering melalui negeri Sodom yang dahulu pernah dihujani dengan hujan batu yang sederas-derasnya dan bekas kediaman Nabi Lut as yang terkenal dengan perbuatan homosexual. Maka apakah mereka tidak menyaksikan bekas runtuhan itu sebagai azab akibat mendustakan seorang utusan Allah. Kemudian Allah menjelaskan bahwa sebab utama yang menutup mata hati mereka tentang turunnya azab itu bukannya mereka tidak melihat tetapi oleh karena mereka tidak percaya akan adanya hari kebangkitan pada hari kiamat, sesudah mereka mati.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Furqaan 40
وَلَقَدْ أَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِي أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ أَفَلَمْ يَكُونُوا يَرَوْنَهَا بَلْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ نُشُورًا (40)
(Dan sesungguhnya mereka telah melalui) yakni orang-orang kafir Mekah itu sering melewati (sebuah negeri yang dihujani dengan hujan yang sejelek-jeleknya) lafal As Sau' adalah bentuk Mashdar dari lafal Saa-a. Maksudnya mereka telah dihujani dengan batu-batu; negeri tempat tinggal mereka adalah suatu kota yang paling besar bagi kaum Nabi Luth, kemudian Allah membinasakan mereka sebab mereka gemar melakukan perbuatan yang keji. (Maka apakah mereka tidak menyaksikan bekas-bekasnya) di dalam perjalanan mereka menuju ke negeri Syam, kemudian mereka mengambil pelajaran darinya? Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna Taqrir, maksudnya, hendaklah mereka mengambil pelajaran dari bekas-bekas itu (bahkan adalah mereka itu tidak mengharapkan) mereka tidak takut sama sekali (akan kebangkitan) maksudnya hari mereka dihidupkan kembali, mereka sama sekali tidak beriman kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar