Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Al-Hijr
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=2&SuratKe=15#Top
21. Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.(QS. 15:21)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hijr 21
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ (21)
Ayat ini menerangkan bahwa sumber segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia, semuanya ada dalam khazanahnya. Hanya saja untuk menggali dan mencari segala sesuatu yang diperlukan itu hendaklah disertai dengan kerja dan usaha yang keras; mustahillah seseorang akan memperolehnya tanpa ada usaha mencarinya. Hal ini adalah sesuai dengan Sunnatullah. Menurut Sunnatullah bahwa orang yang akan diberi rezeki ialah orang-arang yang berusaha dan bekerja. Sesuai dengan Sunnatullah, maka agama Islam menganjurkan agar kaum Muslimin berusaha dengan sekuat tenaga mencari segala sesuatu yang diperlukan di dalam perbendaharaan Allah itu.Allah SWT berfirman:
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ (15)
Artinya:
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki Nya. Dan hanya kepada Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.
(Q.S Al Mulk: 15)
Usaha yang baik yang dianjurkan Rasulullah ialah usaha yang dilakukan oleh diri sendiri, sebagaimana tersebut di dalam hadis:
عن رفاعة بن رافع رضي الله عنه أن النبى صلى الله عليه وسلم سئل: أي الكسب أطيب؟ قال: عمل الرجل بيده وكل بيع مبرور
Artinya:
Dari Rifa`ah bin Rafi' bahwa Nabi saw ditanya orang: "Usaha manakah yang paling baik?". Berkata Rasulullah: "Usaha laki-laki yang dikerjakan dengan tangannya dan semua jual beli yang mabrur (jual beli yang bersih tidak ada di dalamnya unsur-unsur tipuan, sumpah palsu dan sebagainya)".
(H.R Al Bazar dan dinyatakan Sahih oleh Hakim)
Dengan usaha-usaha itu hendaklah merupakan usaha untuk mencari yang halal dan diridai Allah SWT.
Dalam memberikan rezeki kepada hamba-hamba Nya, Allah SWT memberikannya dengan adil, maksudnya memberikannya dengan ukuran yang tertentu, sesuai dengan keperluan, keadaan, kemampuan, dan usaha orang tertentu yang akan menerimanya, sehingga dalam pemberian karunia itu tergambar kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya. Allah SWT berfirman:
كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ
Artinya:
"Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang.
(Q.S Al An'am: 12)
Penganugerahan karunia dan nikmat Tuhan kepada hamba-hamba-Nya itu disebutkan di dalam Alquran dengan perkataan "anzala" (menurunkan), sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT yang lain:
وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ الْأَنْعَامِ ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ
Artinya:
dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak.
(Q.S Az Zumar: 6)
Dan firman Allah SWT:
وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ
Artinya:
Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia.
(Q.S Al Hadid: 25)
Sesuatu dikatakan turun apabila ia berpindah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, baik dalam arti yang sebenarnya maupun dalam arti kiasan. Karena itu dari ayat ini dipahamkan bahwa nikmat dan karunia itu berasal dari Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Kaya, dianugerahkan Nya kepada makhuk Nya yang lebih rendah daripada Nya. Semua makhluk tergantung seluruh hidup dan kehidupannya serta kelanjutan adanya, kepada nikmat dan karunia Tuhan itu. Karena itu adalah merupakan suatu kewajiban bagi setiap makhluk mensyukuri nikmat dan karunia itu dengan menghambakan diri kepada Nya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 21
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ (21)
(Dan tiada) tidak ada (sesuatu pun melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya) huruf min adalah zaidah; yang dimaksud adalah kunci-kunci perbendaharaan segala sesuatu itu (dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran-ukuran yang tertentu) sesuai dengan kepentingan-kepentingannya.
22. Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.(QS. 15:22)
Surah Al Hijr 22
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ (22)
Pada ayat ini menjelaskan sebagian nikmat yang ada di dalam perbendaharaan Nya, yaitu Dia telah menghembuskan angin untuk menyuburkan, mengembangkan dan mengawinkan tumbuh-tumbuhan. Tumbuh, berkembang dan kawinnya tumbuh-tumbuhan dengan perantaraan angin itu, ialah:1. Allah SWT menghembuskan angin yang membawa awan yang mengandung hujan. Semakin lama angin yang dihembuskan itu, menjadi semakin berat dan semakin hitam, hingga berubah menjadi mendung hitam pekat. Kemudian turunlah dari mendung itu hujan yang membasahi permukaan bumi, maka suburlah tanah yang semula kering, tumbuh dan berkembanglah tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman, kemudian berbunga, berputik dan berbuah. Sebagian buahnya hanya dapat dimanfaatkan dan manusia dan binatang, sedang sebagian yang lain tumbuh dan berkembang lagi untuk melanjutkan keturunan dan untuk mempertahankan jenisnya dari kepunahan. Sebagian tumbuh-tumbuhan ada yang berkembang dengan menanam bagian batangnya. Dengan siraman air hujan, maka batang yang ditanam ini akan tumbuh dan berkembang. Proses angin menghembus awan, hingga menjadi hujan yang membasahi bumi, menghidupkan tanah yang mati, dijelaskan oleh firman Allah SWT:
وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ
Artinya:
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan).
(Q.S Al Furqan: 48)
2. Allah SWT menghembuskan angin menerbangkan tepung sari bunga-bungaan. Maka hinggaplah tepung sari jantan pada bunga bertepung sari betina, sehingga terjadilah perkawinan antara kedua jenis tepung sari itu. Kemudian terjadilah, putik, buah dan buah-buahan menjadi matang yang dapat tumbuh dan berbuah pula.
3. Hembusan angin dapat membersihkan kotoran debu yang hinggap pada batang dan daun tumbuh-tumbuhan, sehingga tumbuh-tumbuhan itu mudah bernafas dan menjadi besar, mudah menyerap sinar matahari yang menambah kekokohan dan kesuburannya.
Nikmat Allah SWT yang lain yang berhubungan dengan air yang diturunkan Nya dari langit yang disebutkan dalam ayat ini ialah: Allah menurunkan hujan dart langit, kemudian air itu dijadikan manusia sebagai minuman yang dapat melepaskan dahaga, sebagaimana firman Allah SWT:
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ (69) لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ (70)
Artinya:
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan atau Kami yang menurunkan?. Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?.
(Q.S Al Waqi'ah: 68-70)
Dan firman Allah SWT:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا (48) لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا (49)
Artinya:
dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dan makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.
(Q.S Al Furqan: 48-49)
Kemudian Allah SWT menegaskan bahwa air hujan yang telah diturunkan-Nya dari langit itu bukanlah manusia yang mengatur peredaran, pemakaian dan Penyimpanannya. Jika Dia menghendaki, dianugerahkan-Nyalah air itu kepada manusia, sehingga air itu dapat mereka minum, mencuci bahan dan barang mereka, mengairi sawah dan ladang mereka, memberi minum binatang ternak mengairi sungai-sungai, danau-danau dan lautan yang dapat mereka layari dan menjadi salah satu sumber rezeki dan sumber kehidupan yang tidak habis-habisnya bagi manusia. Dan jika Allah SWT menghendaki, disimpan-Nyalah air itu di dalam ruang, ruangan di dalam tanah yang dapat digali dan dipompa oleh manusia yang memerlukannya, terutama pada musim kemarau. Hal ini diterangkan Allah SWT dalam firman-Nya yang lain:
وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَسْكَنَّاهُ فِي الْأَرْضِ وَإِنَّا عَلَى ذَهَابٍ بِهِ لَقَادِرُونَ (18)
Artinya:
Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.
(Q.S Al Mu'minun: 18)
Dan firman Nya:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِأُولِي الْأَلْبَابِ (21)
Artinya:
Apakah kamu tidak memperhatikan. bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka di aturnya menjadi sumber-sumber air di bumi, kemudian ditumbuhkan Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering, lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.
(Q.S Az Zumar: 21)
23. Dan sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi.(QS. 15:23)
Surah Al Hijr 23
وَإِنَّا لَنَحْنُ نُحْيِي وَنُمِيتُ وَنَحْنُ الْوَارِثُونَ (23)
Setelah Allah-SWT menerangkan tentang kekuasaan Nya menghidupkan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan pada ayat di atas maka ayat ini Dia menegaskan bahwa Dialah yang menghidupkan manusia jika Ia menghendaki, dan Dia pula yang mematikannya jika Dia menghendaki. Jika semua yang hidup ini telah mati, maka di saat itu hanya Dia sajalah yang hidup, karena Dia adalah Maha Kekal, kemudian-Dia membangkitkan manusia kembali untuk ditimbang dan dihitung amal perbuatannya, sebagaimana Firman Allah SWT:لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ (8)
Artinya:
Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu.
(Q.S Ad Dukhan: 8).
Dan firman Nya:
إِنَّا نَحْنُ نَرِثُ الْأَرْضَ وَمَنْ عَلَيْهَا وَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ (40)
Artinya:
Sesungguhnya Kami mewarisi bumi dan semua orang-orang yang ada di atasnya dan hanya kepada Kami-lah mereka dikembalikan.
(Q.S Maryam: 40).
24. Dan sesungguhnya Kami telah mengetahui orang-orang terdahulu daripadamu dan sesungguhnya Kami mengetahui pula orang-orang yang terkemudian (daripadamu).(QS. 15:24)
Surah Al Hijr 24
وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَلَقَدْ عَلِمْنَا الْمُسْتَأْخِرِينَ (24)
Pada ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa Dia lah yang Maha Kuasa mengetahui semua yang terdahulu beserta peristiwa yang telah terjadi dari yang besar sampai yang paling kecil. Dia mengetahui apa yang ada sekarang ini serta mengetahui apa yang terjadi pada masa yang akan datang tidak satu pun kejadian-kejadian itu yang tidak diketahuinya.Dalam riwayat yang diriwayatkan oleh At Tirmizi dan Al Hakim dari Ibnu `Abbas diterangkan bahwa ayat ini {diturunkan berhubungan dengan wanita cantik, ia salat mengikuti Nabi saw. Karena itu sebagian sahabat yang ingin salat mengikuti Nabi saw maju ke saf pertama, agar tidak dapat melihat wanita itu, karena dengan melihat muka wanita itu dikhawatirkan dapat membatalkan salat mereka. Sedang sebagian sahabat yang lain mundur ke bagian belakang dengan harapan dapat melihat muka wanita itu di waktu rukuk melalui ketiak mereka. Maka turun ayat ini mencela perbuatan sahabat itu, bahwa Allah SWT mengetahui pula maksud para sahabat yang maju ke saf pertama mengetahui pula maksud para sahabat yang mundur ke saf belakang.
Sekalipun ayat ini diturunkan dengan peristiwa di atas, tetapi meliputi juga pengetahuan Allah SWT terhadap segala yang tersirat dan tergores di dalam hati seseorang.
25. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang akan menghimpunkan mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(QS. 15:25)
Surah Al Hijr 25
وَإِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَحْشُرُهُمْ إِنَّهُ حَكِيمٌ عَلِيمٌ (25)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengumpulkan semua manusia di akhirat nanti, baik yang terdahulu yang sekarang maupun yang akan datang. Semua mereka akan ditimbang amal perbuatannya, tidak ada suatupun yang tidak ditimbang, karena tidak satupun dari perbuatan itu yang luput dari pengetahuan Allah. Kemudian Dia memberikan pahala dan pembalasan kepada manusia sesuai dengan perbuatan yang telah mereka lakukan.26. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.(QS. 15:26)
Surah Al Hijr 26
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (26)
Ayat ini menerangkan kebesaran dan kekuasaan Allah, serta menerangkan bahwa Dialah yang menciptakan manusia yang pertama kali dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam, kemudian tanah liat itu dibentuk seperti bentuk manusia dan ditiupkan roh ke dalamnya, sehingga terjadilah manusia yang sebenarnya, yaitu Adam.Pada ayat yang lain Allah SWT menerangkan kejadian manusia itu:
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ (15)
Artinya:
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan dari nyala api.
(Q.S Ar Rahman: 14-15).
Dan firman Allah SWT:
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ طِينٍ (71) فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (72)
Artinya:
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya"
(Q.S Sad: 71-72).
Yang dimaksud dengan "insan" (manusia) dalam ayat ini, ialah Adam as, merupakan bapak seluruh manusia. Sebagian ahli tafsir berpendapat Adam yang disebut dalam ayat ini bukanlah manusia pertama, karena sebelum itu Allah SWT telah menciptakan beribu-ribu Adam.
Dalam hadis Nabi diterangkan proses penciptaan Adam itu. Nabi Muhammad saw bersabda:
إن الله عزوجل خلق آدم من فبضة من قبضها من جميع الأرض فجاء بنو آدم على قدر الأرض فجاء منهم الأحمر والأسود وبين ذلك والسهل والحزن والطيب والخبيث
Artinya:
Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menciptakan Adam dari kepalan tanah yang diambil dari segala macam tanah, maka lahirlah anak Adam menurut kadar tanah itu di antara mereka ada yang merah, ada yang hitam dan ada di antara kedua warna itu, ada yang mudah, ada yang sukar ada yang baik dan ada yang buruk".
(H.r Ahmad dan Muslim dari A'isyah).
27. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.(QS. 15:27)
Surah Al Hijr 27
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ (27)
Allah SWT menerangkan bahwa Dia telah menciptakan jin dari api yang sangat panas sebelum menciptakan Adam. Tentang hakikat api ini, hanyalah Allah yang mengetahui. Sesuai dengan hadis di atas bahwa tabiat manusia itu berbeda-beda menurut keadaan tanah yang membentuk dirinya, maka hal ini dapat dijadikan dalil bahwa tabiat jin itu sesuai dengan tabiat asal kejadiannya.Sebagaimana api bersifat panas, maka tabiat jinpun demikian pula. Api dengan tiba-tiba menggejolak menjadi besar, kemudian tiba-tiba menjadi susut dan kecil. Demikian pula jin, suka tergesa-gesa, cepat menjadi marah suka mempermainkan dan menyakiti manusia, kadang-kadang tunduk dan patuh kepada Allah, tetapi serta merta membangkang dan mendurhakai Allah. Manusia bersifat sesuai dengan sifat asal kejadiannya, seperti bersifat sabar, suka menumbuhkan, mengembangkan, memelihara dan mencari sesuatu yang baik, suka mengindahkan perintah, mempunyai sifat-sifat suka tunduk dan patuh walaupun kadang-kadang ia durhaka kepada Tuhan karena ia tunduk dan dipengaruhi hawa nafsunya.
Dalam hadis disebutkan asal kejadian malaikat, jin dan manusia, Rasulullah saw bersabda: Allah SWT telah berfirman:
خلقت الملائكة من نور وخلقت الجآن من مارج من النار وخلق آدم مما وصف لكم
Artinya:
"Aku telah menciptakan malaikat dari cahaya, dan Aku telah menciptakan jin dari nyala api dan telah diciptakan Adam sebagaimana yang telah diterangkan kepadamu".
(H.R Ahmad dan Muslim dari 'Aisyah)
Jin termasuk makhluk Allah. Sebagaimana makhluk yang lain, maka jin itu ada yang taat kepada Allah dan ada pula yang durhaka, sebagaimana firman Allah SWT:
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا (11)
Artinya:
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
(Q.S Al Jin: 11).
Jin itu diberi beban dan tanggung jawab oleh Allah, sebagaimana manusia diberi beban tanggung jawab; ia berkembang dan berketurunan. Hanya saja manusia tidak dapat melihatnya, sedang ia dapat melihat manusia. Allah SWT berfirman:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا
Artinya:
"Ha, Anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka".
(Q.S Al Al A'raf: 27).
Karena itu jin ada yang tunduk patuh kepada Allah, dan ada pula yang durhaka sebagaimana iblis dan setan. Allah SWT berfirman:
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا (14)
Artinya:
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus.
(Q.S Al Jin: 14).
Ayat ini menyatakan kebaikan unsur-unsur kejadian anak cucu Jin, sehingga ia dapat diberi tugas menjadi khalifah di muka bumi.
Menurut Ibnu 'Abbas yang dimaksud dengan "Jan" (Jin) dalam ayat ini ialah bapak dari segala jin, sebagaimana Adam adalah bapak dari segala manusia. Sedang Iblis adalah bapak dari segala setan. Jin-jin itu juga makan, minum, hidup dan mati seperti manusia. Sedangkan setan semuanya kafir dan tidak akan mati, sebelum Iblis yang menggoda Adam itu mati.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 27
وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ (27)
(Dan jin) maksudnya biangnya jin, yaitu iblis (Kami telah menciptakan sebelumnya) sebelum Nabi Adam diciptakan (dari api yang sangat panas) yaitu api yang sama sekali tidak berasap dan dapat menembus pori-pori.
28. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:` Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.(QS. 15:28)
Surah Al Hijr 28 - 33
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (28) فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (29) فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ (30) إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى أَنْ يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (31) قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (32) قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (33)
Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan agar Nabi Muhammad saw mengingatkan kepada umatnya, tatkala Allah mengatakan kepada malaikat-malaikat maksud-Nya untuk menciptakan Adam, bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah kering yang berasal dari lumpur hitam, bahwa jika Dia telah menyempurnakan bentuknya dengan sebaik-baiknya, akan ditiupkan ke dalamnya roh ciptaan-Nya serta akan memerintahkan malaikat dan iblis sujud kepadanya sebagai penghormatan kepadanya.Perintah Allah ini dilaksanakan oleh para malaikat dengan patuh dan khidmat, kecuali Iblis. Ia enggan bersujud kepada Adam, karena ia merasa dirinya lebih tinggi derajatnya dari pada Adam, karena ia adalah makhluk rohani, sedang Adam adalah makhluk jasmani, ia diciptakan dari api, sedang Adam diciptakan dari tanah yang hina.
Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa peristiwa penciptaan Adam dan peristiwa pengingkaran Iblis terhadap perintah Allah serta ketaatan dan keikhlasan malaikat melaksanakan perintah itu menggambarkan watak dari ketiga macam makhluk Allah itu. Malaikat diciptakan sebagai makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada perintah Allah, tidak pernah mengingkari sedikitpun, karena itu malaikat dijadikan Allah sebagai pengawal dan pengatur bumi dengan izin-Nya, dan ia diperintah tunduk kepada Adam beserta keturunannya. Sedang setan dijadikan sebagai makhluk yang suka membangkang, ingin mereka sendiri bahagia, sedang makhluk lain biarlah sengsara, mereka selalu menjadi musuh bagi manusia.
Adapun manusia adalah makhluk Allah yang terdiri dari dua unsur, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Penggabungan kedua macam unsur ini menyebabkan manusia mempunyai persiapan untuk mengambil manfaat dari bumi seluruhnya dengan pengetahuan yang dianugerahkan Allah kepadanya, terbukalah kemungkinan-kemungkinan yang banyak baginya untuk berbuat dan bekerja, memenuhi dan melengkapi keperluan yang diperlukannya, dengan menggali dan mengambilnya dari perbendaharaan Allah SWT.
Dengan persiapan dan ilmu pengetahuan ia dapat memanfaatkan air, udara, barang tambang, tumbuh-tumbuhan, binatang ternak, garis edar planet-planet, kekuatan listrik, kekuatan atom dan sebagainya. Dengan demikian nampak kelebihan manusia dari malaikat dan setan sebagaimana yang terpaham dari jawaban Allah kepada para malaikat, waktu Adam as akan diciptakan Allah. Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ (30)
Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu beriman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
(Q.S Al Baqarah: 30).
Karena itu pulalah di antara manusia ada yang dijadikan Allah sebagai Nabi dan ada pula yang dijadikan Rasul.
Di atas telah diterangkan kemungkinan Iblis tidak mau mengikuti perintah Allah agar sujud kepada Adam. Dan diterangkan pula alasan-alasan yang dikemukakan iblis sehubungan dengan pengingkarannya itu.
Sikap Iblis yang demikian itu menunjukkan kebodohan dan kefasikannya, karena:
1. Ia menentang perintah Tuhannya, sebagaimana yang terpaham dari jawabannya itu.
2. Ia mengemukakan alasan-alasan yang menyebabkan Ia menentang Tuhan itu, alasan-alasannya itu menunjukkan kebodohannya sendiri.
3. Ia tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia mengatakan bahwa ia lebih baik dari Adam. Tidak mau mengikuti perintah Allah, karena ia merasa lebih tinggi tingkatnya dari hamba Allah bahkan merasa seakan lebih tinggi dari Allah sendiri.
4. Alasan yang dikemukakan bahwa ia lebih baik dari Adam adalah merupakan pendapatnya sendiri tanpa alasan yang dapat diterima oleh akal.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 28
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (28)
(Dan) ingatlah (ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dan lumpur hitam yang diberi bentuk).
29. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(QS. 15:29)
Surah Al Hijr 29
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ (29)
(Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya) telah merampungkan bentuknya (dan Aku telah meniupkan) maksudnya telah mengalirkan (ke dalam tubuhnya roh ciptaan-Ku) sehingga ia menjadi hidup; diidhafatkannya lafal ruuh kepada-Nya sebagai penghormatan kepada Adam (maka tunduklah kalian kepadanya dengan bersujud) yaitu sujud penghormatan dengan cara membungkuk.30. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,(QS. 15:30)
Surah Al Hijr 30
فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ (30)
(Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama) di dalam ayat ini terdapat dua taukid, yaitu lafal kulluhum dan lafal ajma'uuna.
31. kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.(QS. 15:31)
Surah Al Hijr 31
إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَى أَنْ يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (31)
(Kecuali iblis) dia adalah biangnya jin yang dahulu hidup di antara para malaikat (ia enggan) menolak untuk (ikut bersama-sama malaikat yang sujud itu.")32. Allah berfirman: `Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?`(QS. 15:32)
Surah Al Hijr 32
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ (32)
(Allah berfirman) Maha Tinggi Allah ("Hai iblis! Apa sebabnya kamu) apa yang menyebabkan kamu enggan (tidak mau) huruf laa adalah zaidah (ikut sujud bersama-sama mereka yang sujud itu?")33. Berkata Iblis: `Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk`.(QS. 15:33)
Surah Al Hijr 33
قَالَ لَمْ أَكُنْ لِأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ (33)
(Berkata iblis, "Aku sekali-kali tidak akan sujud) tidak layak bagiku untuk sujud (kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.")34. Allah berfirman: `Keluarlah dari syurga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,(QS. 15:34)
35. dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat.`(QS. 15:35)
36. Berkata iblis: `Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan`.(QS. 15:36)
37. Allah berfirman: ` (Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,(QS. 15:37)
Surah Al Hijr 34 - 38
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ (34) وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ (35) قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (36) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (37) إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (38)
Allah SWT menjawab keingkaran Iblis dengan perintah agar ia segera keluar dari langit, atau dari surga atau dari golongan malaikat, karena ia dengan pengingkarannya itu telah jauh dari rahmat Allah, telah dikenai hukuman rajam dan terus menerus mendapat kutukan Allah sampai hari pembalasan nanti.Dalam firman Allah yang lain, diterangkan bahwa Iblis diusir dari surga karena, ia menyombongkan diri di dalamnya dan setelah ia termasuk golongan orang-orang yang hina, Allah SWT berfirman:
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَنْ تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ (13)
Artinya:
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".
(Q.S Al A'raf: 13).
Setelah mendengar hukuman Allah itu Iblis menyatakan menerima hukuman itu, tetapi ia mohon kepada Tuhan agar umurnya dipanjangkan Tuhan sampai hari manusia dibangkitkan dari kubur. Permohonan Iblis itu dikabulkan Tuhan dan Ia akan hidup terus menerus sampai akhir zaman hingga tiupan sangkakala pertama yang membangkitkan manusia dari kubur.
38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan.`(QS. 15:38)
Surah Al Hijr 38
إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ (38)
(sampai hari suatu waktu yang telah ditentukan.") yaitu sampai tiupan sangkakala yang pertama.39. Iblis berkata: `Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,(QS. 15:39)
Surah Al Hijr 39 - 40
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (40)
Selanjutnya Iblis memohon kepada Tuhan, bahwa disebabkan ia telah dikutuk dan dilaknat Allah dengan menjauhkan dari nikmat Nya dan menjadi ia sesat dan hina, supaya Tuhan memberi kesempatan untuk menyesatkan anak cucu Adam dengan menjadikan perbuatan jahat menurut pandangannya, menarik hati mereka tanpa disadari melakukan perbuatan-perbuatan jahat itu. Supaya Tuhan memberinya kesempatan melakukan perbuatan yang demikian itu kecuali terhadap hamba-hamba yang saleh, yang tidak dapat dipalingkan dari kebenaran.Menurut sebagian mufassir bahwa Iblis setelah kena kutuk itu bukan memohon kepada Tuhan, tetapi ia bersumpah akan menipu dan memperdayakan anak cucu Adam sampai hari kiamat, kecuali hamba-hamba yang saleh. Mereka tidak dapat ditipu dan diperdayakan lagi karena kekuatan imannya berdasarkan firman Allah SWT:
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (83)
Artinya:
Iblis menjawab "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba Mu yang mukhlis di antara mereka".
(Q.S Sad: 82-83)
Sumpah Iblis ini dilaksanakan dan diusahakan dengan segala kemampuannya yang ada padanya, sebagaimana firman Allah SWT:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)
Artinya:
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)".
(Q.S Al a'raf: 16-17)
SWT menyatakan bahwa Iblis memenuhi sumpahnya dengan menyesatkan sebagian besar manusia.
Allah berfirman:
وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ إِبْلِيسُ ظَنَّهُ فَاتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (20)
Artinya:
"Dan sesungguhnya Iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman".
(Q.S Saba': 20)
Dan menjadikan setan dan Iblis itu sebagai pimpinan orang-orang yang tidak beriman sebagaimana firman Allah SWT:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ (27)
Artinya:
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman".
(Q.S Al A'raf: 27)
Iblis dan manusia yang mengikutinya itu akan dimasukkan Allah ke dalam neraka Jahanam.
Allah berfirman:
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ (20)
Artinya:
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).
(Q.S Al A'raf: 20)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 39
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39)
(Iblis berkata, "Ya Rabbku! Oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat) artinya disebabkan Engkau telah menetapkan aku sesat; huruf ba pada lafal bimaa adalah bermakna qasam, sedangkan jawabnya ialah (pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik di muka bumi ini) terhadap perbuatan-perbuatan maksiat (dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya).
40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka.`(QS. 15:40)
Surah Al Hijr 40
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (40)
(Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka") yakni orang-orang yang beriman.Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hijr 39 - 40
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (40)
Selanjutnya Iblis memohon kepada Tuhan, bahwa disebabkan ia telah dikutuk dan dilaknat Allah dengan menjauhkan dari nikmat Nya dan menjadi ia sesat dan hina, supaya Tuhan memberi kesempatan untuk menyesatkan anak cucu Adam dengan menjadikan perbuatan jahat menurut pandangannya, menarik hati mereka tanpa disadari melakukan perbuatan-perbuatan jahat itu. Supaya Tuhan memberinya kesempatan melakukan perbuatan yang demikian itu kecuali terhadap hamba-hamba yang saleh, yang tidak dapat dipalingkan dari kebenaran.
Menurut sebagian mufassir bahwa Iblis setelah kena kutuk itu bukan memohon kepada Tuhan, tetapi ia bersumpah akan menipu dan memperdayakan anak cucu Adam sampai hari kiamat, kecuali hamba-hamba yang saleh. Mereka tidak dapat ditipu dan diperdayakan lagi karena kekuatan imannya berdasarkan firman Allah SWT:
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (83)
Artinya:
Iblis menjawab "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba Mu yang mukhlis di antara mereka".
(Q.S Sad: 82-83)
Sumpah Iblis ini dilaksanakan dan diusahakan dengan segala kemampuannya yang ada padanya, sebagaimana firman Allah SWT:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)
Artinya:
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)".
(Q.S Al a'raf: 16-17)
SWT menyatakan bahwa Iblis memenuhi sumpahnya dengan menyesatkan sebagian besar manusia.
Allah berfirman:
وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ إِبْلِيسُ ظَنَّهُ فَاتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (20)
Artinya:
"Dan sesungguhnya Iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebagian orang-orang yang beriman".
(Q.S Saba': 20)
Dan menjadikan setan dan Iblis itu sebagai pimpinan orang-orang yang tidak beriman sebagaimana firman Allah SWT:
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ (27)
Artinya:
"Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman".
(Q.S Al A'raf: 27)
Iblis dan manusia yang mengikutinya itu akan dimasukkan Allah ke dalam neraka Jahanam.
Allah berfirman:
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ (20)
Artinya:
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).
(Q.S Al A'raf: 20)
Surah Al-Hijr
Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Al-Hijr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar