Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Ibrahim
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=14&start=41#Top
41. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku
dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)
`.(QS. 14:41)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ibrahim 41
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41)
Dan Ibrahim a.s. berdoa agar Allah SWT. mengampuni segala kesalahannya, mengampuni kesalahan ibu bapaknya dan kesalahan orang-orang yang beriman pada hari Allah menghimpun mereka untuk menghisab segala amal dan perbuatan yang telah dikerjakan semasa hidup di dunia dahulu.
Diriwayatkan dari Al-Hasan bahwa ibu Ibrahim adalah seorang yang beriman kepada Allah, sedang bapaknya adalah orang yang kafir. Ia memohonkan ampun bagi bapaknya itu adalah karena ia pernah berjanji akan memohon ampun bagi bapaknya. Tetapi tatkala ternyata bahwa bapaknya itu tetap dalam kekafirannya dan menjadi musuh Allah, maka ia berlepas diri daripadanya sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ
إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ
فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ
إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ (114) رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41)
Dan Ibrahim a.s. berdoa agar Allah SWT. mengampuni segala kesalahannya, mengampuni kesalahan ibu bapaknya dan kesalahan orang-orang yang beriman pada hari Allah menghimpun mereka untuk menghisab segala amal dan perbuatan yang telah dikerjakan semasa hidup di dunia dahulu.
Diriwayatkan dari Al-Hasan bahwa ibu Ibrahim adalah seorang yang beriman kepada Allah, sedang bapaknya adalah orang yang kafir. Ia memohonkan ampun bagi bapaknya itu adalah karena ia pernah berjanji akan memohon ampun bagi bapaknya. Tetapi tatkala ternyata bahwa bapaknya itu tetap dalam kekafirannya dan menjadi musuh Allah, maka ia berlepas diri daripadanya sebagaimana tersebut dalam firman-Nya:
Artinya:
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.
(Q.S At Taubah: 114)
42. Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira
bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada
waktu itu mata (mereka) terbelalak.(QS. 14:42)
Surah Ibrahim 42
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ (42)
Disebutkan dalam sejarah bahwa orang musyrik Mekah selalu menghalang-halangi dan menentang Nabi Muhammad dan para sahabat dalam melaksanakan dakwah sebagaimana yang telah diperintahkan Tuhan kepada mereka. Semakin hari halangan dan rintangan itu semakin bertambah, bahkan sampai kepada penganiayaan dan pemboikotan. Banyak para sahabat yang dianiaya. Mereka tidak mau mengadakan hubungan jual-beli, hubungan persaudaraan dan hubungan tolong-menolong dengan kaum Muslimin. Demikian beratnya siksaan dan penganiayaan itu hampir-hampir Nabi dan para sahabat putus asa, serasa apa yang ditugaskan Allah kepadanya tidak akan terlaksanakan. Dalam pada itu orang-orang musyrik kelihatannya seakan-akan diberi hati oleh Allah dengan memberikan kekuasaan dan kekayaan harta. Tindakan mereka semakin hari semakin merajalela.
Dalam keadaan yang demikian Allah memperingatkan Nabi Muhammad saw. dengan ayat yang menyatakan: "Wahai Muhammad, janganlah kamu menyangka Allah SWT. lengah dan tidak memperhatikan tindakan dan perbuatan orang-orang musyrik Mekah yang zalim itu. Tindakan dan perbuatan mereka itu adalah tindakan dan perbuatan yang menganiaya diri mereka sendiri. Allah pasti mencatat segala perbuatan mereka. Tidak ada satu pun yang luput dari catatannya. Semua tindakan dan perbuatan mereka itu akan diberi balasan dengan balasan yang setimpal. Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka yang menyala-nyala di akhirat nanti."
Dengan turunnya ayat ini tenteramlah hati Nabi dan para sahabat. Semangat juang mereka bertambah. Mereka meningkatkan usaha mengembangkan agama Allah. Semakin berat tekanan dan penganiayaan yang dilakukan kaum musyrikin, makin bertambah pula usaha mereka menyiarkan agama Islam, karena sangat percaya bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya.
Menurut lahirnya ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad saw. tetapi yang dimaksud ialah seluruh umat Nabi Muhammad, termasuk umatnya yang hidup pada masa kini. Karena itu hendaknya janganlah kaum muslimin terpengaruh oleh kehidupan orang-orang yang zalim yang penuh kemewahan dan kesenangan, seakan-akan mereka umat yang disenangi Allah. Semuanya itu hanyalah merupakan cobaan Tuhan, dan sifatnya sementara sampai kepada waktu yang ditentukan, yaitu hari yang penuh dengan huru-hara dan kesengsaraan, di suatu hari di mana mata manusia membelalak ketakutan menghadapi balasan yang akan diberikan Allah.
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ (42)
Disebutkan dalam sejarah bahwa orang musyrik Mekah selalu menghalang-halangi dan menentang Nabi Muhammad dan para sahabat dalam melaksanakan dakwah sebagaimana yang telah diperintahkan Tuhan kepada mereka. Semakin hari halangan dan rintangan itu semakin bertambah, bahkan sampai kepada penganiayaan dan pemboikotan. Banyak para sahabat yang dianiaya. Mereka tidak mau mengadakan hubungan jual-beli, hubungan persaudaraan dan hubungan tolong-menolong dengan kaum Muslimin. Demikian beratnya siksaan dan penganiayaan itu hampir-hampir Nabi dan para sahabat putus asa, serasa apa yang ditugaskan Allah kepadanya tidak akan terlaksanakan. Dalam pada itu orang-orang musyrik kelihatannya seakan-akan diberi hati oleh Allah dengan memberikan kekuasaan dan kekayaan harta. Tindakan mereka semakin hari semakin merajalela.
Dalam keadaan yang demikian Allah memperingatkan Nabi Muhammad saw. dengan ayat yang menyatakan: "Wahai Muhammad, janganlah kamu menyangka Allah SWT. lengah dan tidak memperhatikan tindakan dan perbuatan orang-orang musyrik Mekah yang zalim itu. Tindakan dan perbuatan mereka itu adalah tindakan dan perbuatan yang menganiaya diri mereka sendiri. Allah pasti mencatat segala perbuatan mereka. Tidak ada satu pun yang luput dari catatannya. Semua tindakan dan perbuatan mereka itu akan diberi balasan dengan balasan yang setimpal. Allah akan memasukkan mereka ke dalam neraka yang menyala-nyala di akhirat nanti."
Dengan turunnya ayat ini tenteramlah hati Nabi dan para sahabat. Semangat juang mereka bertambah. Mereka meningkatkan usaha mengembangkan agama Allah. Semakin berat tekanan dan penganiayaan yang dilakukan kaum musyrikin, makin bertambah pula usaha mereka menyiarkan agama Islam, karena sangat percaya bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya.
Menurut lahirnya ayat ini ditujukan kepada Nabi Muhammad saw. tetapi yang dimaksud ialah seluruh umat Nabi Muhammad, termasuk umatnya yang hidup pada masa kini. Karena itu hendaknya janganlah kaum muslimin terpengaruh oleh kehidupan orang-orang yang zalim yang penuh kemewahan dan kesenangan, seakan-akan mereka umat yang disenangi Allah. Semuanya itu hanyalah merupakan cobaan Tuhan, dan sifatnya sementara sampai kepada waktu yang ditentukan, yaitu hari yang penuh dengan huru-hara dan kesengsaraan, di suatu hari di mana mata manusia membelalak ketakutan menghadapi balasan yang akan diberikan Allah.
43. Mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan
mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati
mereka kosong.(QS. 14:43)
Surah Ibrahim 43
مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ (43)
Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan keadaan orang-orang yang zalim selama hidup di dunia yaitu keadaan mereka dibangkitkan dari kubur, kemudian menuju padang Mahsyar, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan penyeru yang menyeru mereka dengan penuh kehinaan. Keadaan mereka seperti orang yang akan menjalani hukuman gantung, mereka berjalan menuju ke muka dengan tidak berpaling ke kanan dan ke kiri, pelupuk mata mereka tidak bergerak dan mata mereka tidak berkedip sedikit pun. Hati mereka waktu itu dalam keadaan kosong dan hampa, tidak memikirkan sesuatu pun kecuali rasa takut yang sangat menghadapi azab mengerikan yang segera akan menimpa mereka.
Pada ayat yang lain dilukiskan Allah SWT. dalam firman-Nya keadaan orang-orang kafir yang berbangkit dari kubur itu:
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِي إِلَى شَيْءٍ نُكُرٍ (6) خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ (7) مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِي يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَذَا يَوْمٌ عَسِرٌ (8)
Artinya:
Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada suatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan) sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat."
(Q.S Al Qamar: 6-8)
Dan firman Allah SWT.:
يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ (43) خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ (44)
Artinya:
(Yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia) dalam keadaan mereka menekurkan pandangan (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka.
(Q.S Al Ma'arij: 43-44)
مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ (43)
Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan keadaan orang-orang yang zalim selama hidup di dunia yaitu keadaan mereka dibangkitkan dari kubur, kemudian menuju padang Mahsyar, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan penyeru yang menyeru mereka dengan penuh kehinaan. Keadaan mereka seperti orang yang akan menjalani hukuman gantung, mereka berjalan menuju ke muka dengan tidak berpaling ke kanan dan ke kiri, pelupuk mata mereka tidak bergerak dan mata mereka tidak berkedip sedikit pun. Hati mereka waktu itu dalam keadaan kosong dan hampa, tidak memikirkan sesuatu pun kecuali rasa takut yang sangat menghadapi azab mengerikan yang segera akan menimpa mereka.
Pada ayat yang lain dilukiskan Allah SWT. dalam firman-Nya keadaan orang-orang kafir yang berbangkit dari kubur itu:
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ يَوْمَ يَدْعُ الدَّاعِي إِلَى شَيْءٍ نُكُرٍ (6) خُشَّعًا أَبْصَارُهُمْ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ كَأَنَّهُمْ جَرَادٌ مُنْتَشِرٌ (7) مُهْطِعِينَ إِلَى الدَّاعِي يَقُولُ الْكَافِرُونَ هَذَا يَوْمٌ عَسِرٌ (8)
Artinya:
Maka berpalinglah kamu dari mereka. (Ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada suatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan) sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. Mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: "Ini adalah hari yang berat."
(Q.S Al Qamar: 6-8)
Dan firman Allah SWT.:
يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ (43) خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ (44)
Artinya:
(Yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia) dalam keadaan mereka menekurkan pandangan (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka.
(Q.S Al Ma'arij: 43-44)
44. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari
(yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah
orang-orang yang zalim:` Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami
(kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya
kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul `.
(Kepada mereka dikatakan):` Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di
dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?(QS. 14:44)
Surah Ibrahim 44
وَأَنْذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُمْ مِنْ قَبْلُ مَا لَكُمْ مِنْ زَوَالٍ (44)
Pada ayat ini Allah SWT. memerintahkan agar memberi kabar yang menakutkan kepada orang-orang yang zalim, orang-orang musyrik Mekah, yaitu tentang keluhan dan rintihan yang keluar dari mulut mereka ketika azab menimpa mereka di akhirat nanti sambil memohon: "Wahai Tuhan kami, berilah kepada kami kesempatan yang lain lagi walaupun beberapa saat saja untuk menaati seruan Engkau dan mengikuti ajaran Rasul Engkau dengan mengembalikan kami ke dunia. Jika kesempatan itu benar-benar diberikan kepada kami pasti kami akan mengikuti perintah Engkau dan menghentikan larangan Engkau, kami benar-benar akan memurnikan ketaatan kepada Engkau saja, kami tidak akan memperserikatkan Engkau lagi wahai Tuhan kami."
Permohonan mereka itu dijawab oleh Allah SWT. dengan tegas: "Bukankah kamu semua, hai orang yang zalim, dahulu semasa hidup di dunia telah bersumpah bahwa jika kamu mati nanti tidak akan dibangkitkan lagi tidak akan dihisab?"
Semua mereka itu dilukiskan dalam firman Allah SWT.:
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوتُ بَلَى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (38)
Artinya:
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati." (Tidak demikian) bahkan (pasti Allah akan membangkitkannya) sebagai suatu janji yang benar dari Allah akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
(Q.S An Nahl: 38)
Menurut riwayat Baihaqi dari Muhammad bin Kaab Al-Qurazi, ia berkata: "Penghuni neraka berdoa kepada Allah lima kali. Empat kali dijawab Allah sedang doa yang kelima dijawab Allah dengan perintah agar mereka tidak berkata lagi dan agar tetap mendekam di dalam neraka."
Doa-doa itu sebagai tersebut dalam firman Allah SWT. sebagai berikut:
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ (11)
Artinya:
Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula) lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)."
(Q.S Mu'min: 11)
Permintaan ini dijawab Allah SWT. dengan firman-Nya:
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ (12)
Artinya:
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah bagi Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(Q.S Mu'min: 12)
Doa penghuni neraka yang kedua ialah sebagaimana firman Allah SWT.:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (12)
Artinya:
Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya. (Mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin."
(Q.S As Sajdah: 12)
Permintaan mereka ini dijawab Allah SWT. dalam firman-Nya:
فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (14)
Artinya:
Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan hari pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat), sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.
(Q.S As Sajdah: 14)
Doa penghuni neraka kali yang ketiga ialah sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT.:
فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ
Artinya:
Maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguh kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-rasul."
(Q.S Ibrahim: 44)
Permintaan mereka ini dijawab oleh Allah SWT. dalam firman-Nya:
أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُمْ مِنْ قَبْلُ مَا لَكُمْ مِنْ زَوَالٍ (44)
Artinya:
(Kepada mereka dikatakan): "Bukanlah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia), bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?"
(Q.S Ibrahim: 44)
Doa penghuni neraka kali yang keempat ialah sebagaimana firman Allah SWT.:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ
Artinya:
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan."
(Q.S Fatir: 37)
Allah SWT. menjawab permintaan mereka dalam firman-Nya:
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ (37)
Artinya:
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun."
(Q.S Fatir: 37)
Dan penghuni neraka berdoa sebagai yang tersebut dalam firman-Nya:
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ (107)
Artinya:
Ya Tuhan Kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.
(Q.S Al Mu'minun: 107)
Akhirnya Allah SWT. menjawab dengan tegas:
قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ (108)
Artinya:
Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku."
(Q.S Al Mu'minun: 108)
Setelah jawaban Allah SWT. kali yang kelima, bungkamlah penghuni neraka, tiada lagi doa permohonan yang mereka panjatkan selain dari pekikan dan jeritan yang keluar dari mulut mereka, karena berat dan sangatnya azab neraka yang sedang menimpa mereka.
وَأَنْذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُمْ مِنْ قَبْلُ مَا لَكُمْ مِنْ زَوَالٍ (44)
Pada ayat ini Allah SWT. memerintahkan agar memberi kabar yang menakutkan kepada orang-orang yang zalim, orang-orang musyrik Mekah, yaitu tentang keluhan dan rintihan yang keluar dari mulut mereka ketika azab menimpa mereka di akhirat nanti sambil memohon: "Wahai Tuhan kami, berilah kepada kami kesempatan yang lain lagi walaupun beberapa saat saja untuk menaati seruan Engkau dan mengikuti ajaran Rasul Engkau dengan mengembalikan kami ke dunia. Jika kesempatan itu benar-benar diberikan kepada kami pasti kami akan mengikuti perintah Engkau dan menghentikan larangan Engkau, kami benar-benar akan memurnikan ketaatan kepada Engkau saja, kami tidak akan memperserikatkan Engkau lagi wahai Tuhan kami."
Permohonan mereka itu dijawab oleh Allah SWT. dengan tegas: "Bukankah kamu semua, hai orang yang zalim, dahulu semasa hidup di dunia telah bersumpah bahwa jika kamu mati nanti tidak akan dibangkitkan lagi tidak akan dihisab?"
Semua mereka itu dilukiskan dalam firman Allah SWT.:
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَا يَبْعَثُ اللَّهُ مَنْ يَمُوتُ بَلَى وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ (38)
Artinya:
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati." (Tidak demikian) bahkan (pasti Allah akan membangkitkannya) sebagai suatu janji yang benar dari Allah akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.
(Q.S An Nahl: 38)
Menurut riwayat Baihaqi dari Muhammad bin Kaab Al-Qurazi, ia berkata: "Penghuni neraka berdoa kepada Allah lima kali. Empat kali dijawab Allah sedang doa yang kelima dijawab Allah dengan perintah agar mereka tidak berkata lagi dan agar tetap mendekam di dalam neraka."
Doa-doa itu sebagai tersebut dalam firman Allah SWT. sebagai berikut:
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ (11)
Artinya:
Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula) lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)."
(Q.S Mu'min: 11)
Permintaan ini dijawab Allah SWT. dengan firman-Nya:
ذَلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْ وَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا فَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ (12)
Artinya:
Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja yang disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan (sekarang ini) adalah bagi Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(Q.S Mu'min: 12)
Doa penghuni neraka yang kedua ialah sebagaimana firman Allah SWT.:
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ (12)
Artinya:
Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya. (Mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin."
(Q.S As Sajdah: 12)
Permintaan mereka ini dijawab Allah SWT. dalam firman-Nya:
فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (14)
Artinya:
Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan hari pertemuan dengan harimu ini (hari kiamat), sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan.
(Q.S As Sajdah: 14)
Doa penghuni neraka kali yang ketiga ialah sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT.:
فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ
Artinya:
Maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguh kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti Rasul-rasul."
(Q.S Ibrahim: 44)
Permintaan mereka ini dijawab oleh Allah SWT. dalam firman-Nya:
أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُمْ مِنْ قَبْلُ مَا لَكُمْ مِنْ زَوَالٍ (44)
Artinya:
(Kepada mereka dikatakan): "Bukanlah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia), bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?"
(Q.S Ibrahim: 44)
Doa penghuni neraka kali yang keempat ialah sebagaimana firman Allah SWT.:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ
Artinya:
Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan."
(Q.S Fatir: 37)
Allah SWT. menjawab permintaan mereka dalam firman-Nya:
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ (37)
Artinya:
Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun."
(Q.S Fatir: 37)
Dan penghuni neraka berdoa sebagai yang tersebut dalam firman-Nya:
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُونَ (107)
Artinya:
Ya Tuhan Kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.
(Q.S Al Mu'minun: 107)
Akhirnya Allah SWT. menjawab dengan tegas:
قَالَ اخْسَئُوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونِ (108)
Artinya:
Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku."
(Q.S Al Mu'minun: 108)
Setelah jawaban Allah SWT. kali yang kelima, bungkamlah penghuni neraka, tiada lagi doa permohonan yang mereka panjatkan selain dari pekikan dan jeritan yang keluar dari mulut mereka, karena berat dan sangatnya azab neraka yang sedang menimpa mereka.
45. Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman
orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu
bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan
kepadamu beberapa perumpamaan `.(QS. 14:45)
Surah Ibrahim 45
وَسَكَنْتُمْ فِي مَسَاكِنِ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ وَتَبَيَّنَ لَكُمْ كَيْفَ فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ الْأَمْثَالَ (45)
Ayat ini memperingatkan Rasulullah saw. dan orang-orang yang beriman, bahwa mereka pernah tinggal berdiam di negeri orang-orang yang pernah menganiaya diri mereka sendiri dan berbuat kebinasaan di muka bumi, seperti yang pernah dilakukan oleh kaum `Ad dan Samud dan telah jelas pula azab yang ditimpakan Allah kepada mereka, bekas-bekas yang terdapat di negeri-negeri itu berdasarkan kisah-kisah yang tersebut dalam Alquran. Demikian pula Allah SWT. telah memberikan perumpamaan-perumpamaan bagi kaum Muslimin tentang akibat yang akan dialami oleh orang-orang yang zalim itu di dunia dan di akhirat kelak. Seandainya kaum Muslimin melakukan tindakan dan perbuatan seperti yang telah dilakukan orang-orang yang zalim itu, pasti mereka akan ditimpa azab pula seperti azab yang telah ditimpakan kepada orang-orang dahulu yang zalim itu. Karena itu, wahai kaum Muslimin, ambillah pelajaran dari kisah-kisah dan peristiwa orang-orang dahulu itu.
وَسَكَنْتُمْ فِي مَسَاكِنِ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ وَتَبَيَّنَ لَكُمْ كَيْفَ فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ الْأَمْثَالَ (45)
Ayat ini memperingatkan Rasulullah saw. dan orang-orang yang beriman, bahwa mereka pernah tinggal berdiam di negeri orang-orang yang pernah menganiaya diri mereka sendiri dan berbuat kebinasaan di muka bumi, seperti yang pernah dilakukan oleh kaum `Ad dan Samud dan telah jelas pula azab yang ditimpakan Allah kepada mereka, bekas-bekas yang terdapat di negeri-negeri itu berdasarkan kisah-kisah yang tersebut dalam Alquran. Demikian pula Allah SWT. telah memberikan perumpamaan-perumpamaan bagi kaum Muslimin tentang akibat yang akan dialami oleh orang-orang yang zalim itu di dunia dan di akhirat kelak. Seandainya kaum Muslimin melakukan tindakan dan perbuatan seperti yang telah dilakukan orang-orang yang zalim itu, pasti mereka akan ditimpa azab pula seperti azab yang telah ditimpakan kepada orang-orang dahulu yang zalim itu. Karena itu, wahai kaum Muslimin, ambillah pelajaran dari kisah-kisah dan peristiwa orang-orang dahulu itu.
46. Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar
padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya
makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap
karenanya.(QS. 14:46)
Surah Ibrahim 46
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ (46)
Allah SWT. menerangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang kafir Mekah telah membuat rencana jahat besar untuk mematahkan perjuangan kaum Muslimin dan penutup cahaya Islam dan kebenarannya dengan menegakkan kebatilan. Tetapi mereka tidak menyadari bahwa setiap rencana jahat mereka pasti diketahui Allah, tidak ada yang tersembunyi bagi Allah sedikit pun. Karena Allah menggagalkan setiap usaha mereka, sehingga cita-cita dan tujuan mereka itu tidak akan tercapai. Sebenarnya usaha mereka itu sangat besar sehingga jika rencana itu digunakan untuk menghancur-leburkan gunung yang sangat kokoh pun akan terlaksana. Tetapi segala rencana mereka betapa pun besarnya tidak akan dapat mengalahkan mukjizat Allah, tidak dapat menghapuskan ayat-ayat-Nya dan tidak mampu menghambat perkembangan agama Islam di muka bumi.
Ayat ini mengisyaratkan kemenangan kaum Muslimin dan kehancuran orang-orang musyrik Mekah dalam waktu yang dekat. Dan ayat ini berlaku juga bagi kaum Muslimin pada masa kini, asal saja mereka meningkatkan daya dan usaha mereka, selalu sabar dan tabah menghadapi berbagai penderitaan, cobaan yang ditimpakan oleh rencana jahat orang-orang kafir.
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ (46)
Allah SWT. menerangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang kafir Mekah telah membuat rencana jahat besar untuk mematahkan perjuangan kaum Muslimin dan penutup cahaya Islam dan kebenarannya dengan menegakkan kebatilan. Tetapi mereka tidak menyadari bahwa setiap rencana jahat mereka pasti diketahui Allah, tidak ada yang tersembunyi bagi Allah sedikit pun. Karena Allah menggagalkan setiap usaha mereka, sehingga cita-cita dan tujuan mereka itu tidak akan tercapai. Sebenarnya usaha mereka itu sangat besar sehingga jika rencana itu digunakan untuk menghancur-leburkan gunung yang sangat kokoh pun akan terlaksana. Tetapi segala rencana mereka betapa pun besarnya tidak akan dapat mengalahkan mukjizat Allah, tidak dapat menghapuskan ayat-ayat-Nya dan tidak mampu menghambat perkembangan agama Islam di muka bumi.
Ayat ini mengisyaratkan kemenangan kaum Muslimin dan kehancuran orang-orang musyrik Mekah dalam waktu yang dekat. Dan ayat ini berlaku juga bagi kaum Muslimin pada masa kini, asal saja mereka meningkatkan daya dan usaha mereka, selalu sabar dan tabah menghadapi berbagai penderitaan, cobaan yang ditimpakan oleh rencana jahat orang-orang kafir.
47. Karena itu janganlah sekali-kali kamu mengira Allah
akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi mempunyai pembalasan.(QS. 14:47)
Surah Ibrahim 47
فَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ (47)
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT. sekali-kali tidak akan memungkiri janji-Nya sekali pun betapa besarnya rencana jahat orang-orang kafir itu, janganlah dikira bahwa Allah akan menyalahi janji yang telah dibuat-Nya dengan para Rasul. Janji itu ialah Allah pasti menolong Rasul-rasul-Nya dan orang-orang yang beriman besertanya, sehingga mereka memperoleh kemenangan. Demikian pula Allah tidak akan menyalahi tafsirnya di waktu menafsirkan ayat ini, bahwa yang dimaksud dengan Allah dalam ayat ini ialah janji Allah mengazab orang-orang kafir di akhirat nanti sebagaimana tersebut di dalam firman Allah SWT. yang terdahulu:
إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ (42)
Artinya:
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak."
(Ibrahim: 42)
Pada akhir ayat ini Allah SWT. menegaskan bahwa Dia Maha Perkasa dan Maha Keras siksa-Nya; tidak seorang pun yang sanggup menghindarkan diri dari tuntutan-Nya. Dia pasti membalas dan menyiksa orang-orang yang menghalang-halangi Rasul-rasul-Nya.
Waktu pembalasan dan penimpaan azab itu dinyatakan Allah pada ayat berikut:
فَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ (47)
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT. sekali-kali tidak akan memungkiri janji-Nya sekali pun betapa besarnya rencana jahat orang-orang kafir itu, janganlah dikira bahwa Allah akan menyalahi janji yang telah dibuat-Nya dengan para Rasul. Janji itu ialah Allah pasti menolong Rasul-rasul-Nya dan orang-orang yang beriman besertanya, sehingga mereka memperoleh kemenangan. Demikian pula Allah tidak akan menyalahi tafsirnya di waktu menafsirkan ayat ini, bahwa yang dimaksud dengan Allah dalam ayat ini ialah janji Allah mengazab orang-orang kafir di akhirat nanti sebagaimana tersebut di dalam firman Allah SWT. yang terdahulu:
إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ (42)
Artinya:
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak."
(Ibrahim: 42)
Pada akhir ayat ini Allah SWT. menegaskan bahwa Dia Maha Perkasa dan Maha Keras siksa-Nya; tidak seorang pun yang sanggup menghindarkan diri dari tuntutan-Nya. Dia pasti membalas dan menyiksa orang-orang yang menghalang-halangi Rasul-rasul-Nya.
Waktu pembalasan dan penimpaan azab itu dinyatakan Allah pada ayat berikut:
48. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi
yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang
Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa.(QS. 14:48)
Surah Ibrahim 48
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (48)
Ayat ini menerangkan bahwa waktu pembalasan dan penimpaan siksa itu ialah pada hari yang bumi ditukar dengan bumi lain pada saat Allah menghancurkan langit dan segala yang ada di dalamnya dan menukarnya dengan langit yang lain. Pada waktu itu bumi, bulan dan segala bintang akan berbenturan sehingga pecah hancur seperti debu dan beterbangan seperti awan, kemudian terjadilah bumi dan langit yang lain.
Berkata Ibnu Abbas: "Bumi yang lain itu tidak lain adalah bumi yang telah berubah sifatnya dari bumi yang sekarang ini seperti telah berpindah gunungnya, dan tidak mengalir airnya, dan mati lautnya tidak berombak dan tidak pula tenang."
Dari ayat dan hadis di atas dipahamkan bahwa nanti pada hari kiamat seluruh semesta ini akan hancur lebur. Masing-masing berbenturan dengan yang lain sehingga pecah bertaburan dan beterbangan di angkasa beberapa waktu lamanya, kemudian membentuk seperti bentuk bumi dan langit tetapi ia bukan bumi dan langit yang sekarang ini.
Menurut Ubay bin Kaab arti "diganti" dalam ayat ini ialah sesungguhnya bumi berubah menjadi "api".
Di mana manusia pada saat itu dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadis ini:
عن علئشة قالت: أنا أول الناس سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن هذه الآية. قالت، قلت أين الناس يومئذ يا رسول الله؟ قال على الصراط
Artinya:
Dan Aisyah ia berkata: "Saya adalah manusia yang pertama kali menanyakan hal ini kepada Rasulullah saw. tentang ayat ini." Aisyah berkata: "Saya menanyakan: "Di mana manusia ketika itu ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Di atas sirat (jalan lurus)."
(H.R Muslim).
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (48)
Ayat ini menerangkan bahwa waktu pembalasan dan penimpaan siksa itu ialah pada hari yang bumi ditukar dengan bumi lain pada saat Allah menghancurkan langit dan segala yang ada di dalamnya dan menukarnya dengan langit yang lain. Pada waktu itu bumi, bulan dan segala bintang akan berbenturan sehingga pecah hancur seperti debu dan beterbangan seperti awan, kemudian terjadilah bumi dan langit yang lain.
Berkata Ibnu Abbas: "Bumi yang lain itu tidak lain adalah bumi yang telah berubah sifatnya dari bumi yang sekarang ini seperti telah berpindah gunungnya, dan tidak mengalir airnya, dan mati lautnya tidak berombak dan tidak pula tenang."
Dari ayat dan hadis di atas dipahamkan bahwa nanti pada hari kiamat seluruh semesta ini akan hancur lebur. Masing-masing berbenturan dengan yang lain sehingga pecah bertaburan dan beterbangan di angkasa beberapa waktu lamanya, kemudian membentuk seperti bentuk bumi dan langit tetapi ia bukan bumi dan langit yang sekarang ini.
Menurut Ubay bin Kaab arti "diganti" dalam ayat ini ialah sesungguhnya bumi berubah menjadi "api".
Di mana manusia pada saat itu dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadis ini:
عن علئشة قالت: أنا أول الناس سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن هذه الآية. قالت، قلت أين الناس يومئذ يا رسول الله؟ قال على الصراط
Artinya:
Dan Aisyah ia berkata: "Saya adalah manusia yang pertama kali menanyakan hal ini kepada Rasulullah saw. tentang ayat ini." Aisyah berkata: "Saya menanyakan: "Di mana manusia ketika itu ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Di atas sirat (jalan lurus)."
(H.R Muslim).
49. Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu.(QS. 14:49)
Surah Ibrahim 49 - 50
وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ (49) سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ (50)
Ayat-ayat ini menerangkan keadaan manusia waktu dibangkitkan dari kuburnya setelah kehancuran dunia. Mereka bangkit dari kuburnya menuju dan berhenti di hadapan Allah Yang Maha Perkasa untuk menerima keputusan hukuman. Pada hari itu tidak ada teman akrab yang dapat membantu dan menolong, tidak ada anak dan famili yang dapat menghibur hati dari perasaan gundah yang sedang terasa dan tidak seorang pun yang dapat berlindung diri kepada seseorang pun, kecuali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Setelah Allah SWT. menggambarkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya pada hari itu, Dia menggambarkan kelemahan dan ketidakberdayaan orang-orang yang berdosa waktu itu dengan menerangkan keadaan mereka yang sedang diazab, yaitu:
1. Orang yang berdosa waktu itu diikat menjadi satu dengan yang lain, mulai dari tangan sampai ke kaki-kaki mereka bersama-sama dengan sembahan-sembahan yang mereka sembah waktu hidup di dunia. Keadaan mereka ini menunjukkan kesamaan sikap dan tindakan mereka sewaktu hidup di dunia. Karena mereka sama-sama kafir kepada Allah, maka sepantasnya mereka sama-sama mendapat azab pula sebagai yang diterangkan dalam firman Allah SWT.:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا (7)
Artinya:
Dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh)."
(Q.S At Takwir: 7)
Dan firman Allah SWT.:
فَكُبْكِبُوا فِيهَا هُمْ وَالْغَاوُونَ (94) وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ (95)
Artinya:
Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat dan bala tentara iblis seluruhnya."
(Q.S Asy Syu'ara: 94-95)
2. Mereka memakai pakaian yang terbuat dari pelangkin. Yang dimaksud oleh ayat ini bukanlah pakaian dalam arti yang sebenarnya, tetapi maksudnya ialah tubuh orang-orang yang berdosa waktu itu diliputi oleh pelangkin panas yang meliputi seluruh tubuh mereka, sehingga dapat digambarkan empat macam azab yang sedang diderita oleh orang-orang kafir itu, yaitu pelangkin panas yang membakar dan menghanguskan tubuhnya, bergejolaklah api di tubuh, warna hitam yang mengerikan dan bau daging yang membusuk.
3. Muka mereka dijilat api. Senada dengar ayat ini ialah firman Allah SWT.:
يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ (48)
Artinya:
(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka (dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api neraka."
(Q.S Al Qamar: 48)
وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ (49) سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ (50)
Ayat-ayat ini menerangkan keadaan manusia waktu dibangkitkan dari kuburnya setelah kehancuran dunia. Mereka bangkit dari kuburnya menuju dan berhenti di hadapan Allah Yang Maha Perkasa untuk menerima keputusan hukuman. Pada hari itu tidak ada teman akrab yang dapat membantu dan menolong, tidak ada anak dan famili yang dapat menghibur hati dari perasaan gundah yang sedang terasa dan tidak seorang pun yang dapat berlindung diri kepada seseorang pun, kecuali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Setelah Allah SWT. menggambarkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya pada hari itu, Dia menggambarkan kelemahan dan ketidakberdayaan orang-orang yang berdosa waktu itu dengan menerangkan keadaan mereka yang sedang diazab, yaitu:
1. Orang yang berdosa waktu itu diikat menjadi satu dengan yang lain, mulai dari tangan sampai ke kaki-kaki mereka bersama-sama dengan sembahan-sembahan yang mereka sembah waktu hidup di dunia. Keadaan mereka ini menunjukkan kesamaan sikap dan tindakan mereka sewaktu hidup di dunia. Karena mereka sama-sama kafir kepada Allah, maka sepantasnya mereka sama-sama mendapat azab pula sebagai yang diterangkan dalam firman Allah SWT.:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا (7)
Artinya:
Dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh)."
(Q.S At Takwir: 7)
Dan firman Allah SWT.:
فَكُبْكِبُوا فِيهَا هُمْ وَالْغَاوُونَ (94) وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ (95)
Artinya:
Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat dan bala tentara iblis seluruhnya."
(Q.S Asy Syu'ara: 94-95)
2. Mereka memakai pakaian yang terbuat dari pelangkin. Yang dimaksud oleh ayat ini bukanlah pakaian dalam arti yang sebenarnya, tetapi maksudnya ialah tubuh orang-orang yang berdosa waktu itu diliputi oleh pelangkin panas yang meliputi seluruh tubuh mereka, sehingga dapat digambarkan empat macam azab yang sedang diderita oleh orang-orang kafir itu, yaitu pelangkin panas yang membakar dan menghanguskan tubuhnya, bergejolaklah api di tubuh, warna hitam yang mengerikan dan bau daging yang membusuk.
3. Muka mereka dijilat api. Senada dengar ayat ini ialah firman Allah SWT.:
يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ (48)
Artinya:
(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka (dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api neraka."
(Q.S Al Qamar: 48)
50. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka,(QS. 14:50)
Surah Ibrahim 49 - 50
وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ (49) سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ (50)
Ayat-ayat ini menerangkan keadaan manusia waktu dibangkitkan dari kuburnya setelah kehancuran dunia. Mereka bangkit dari kuburnya menuju dan berhenti di hadapan Allah Yang Maha Perkasa untuk menerima keputusan hukuman. Pada hari itu tidak ada teman akrab yang dapat membantu dan menolong, tidak ada anak dan famili yang dapat menghibur hati dari perasaan gundah yang sedang terasa dan tidak seorang pun yang dapat berlindung diri kepada seseorang pun, kecuali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Setelah Allah SWT. menggambarkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya pada hari itu, Dia menggambarkan kelemahan dan ketidakberdayaan orang-orang yang berdosa waktu itu dengan menerangkan keadaan mereka yang sedang diazab, yaitu:
1. Orang yang berdosa waktu itu diikat menjadi satu dengan yang lain, mulai dari tangan sampai ke kaki-kaki mereka bersama-sama dengan sembahan-sembahan yang mereka sembah waktu hidup di dunia. Keadaan mereka ini menunjukkan kesamaan sikap dan tindakan mereka sewaktu hidup di dunia. Karena mereka sama-sama kafir kepada Allah, maka sepantasnya mereka sama-sama mendapat azab pula sebagai yang diterangkan dalam firman Allah SWT.:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا (7)
Artinya:
Dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh)."
(Q.S At Takwir: 7)
Dan firman Allah SWT.:
فَكُبْكِبُوا فِيهَا هُمْ وَالْغَاوُونَ (94) وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ (95)
Artinya:
Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat dan bala tentara iblis seluruhnya."
(Q.S Asy Syu'ara: 94-95)
2. Mereka memakai pakaian yang terbuat dari pelangkin. Yang dimaksud oleh ayat ini bukanlah pakaian dalam arti yang sebenarnya, tetapi maksudnya ialah tubuh orang-orang yang berdosa waktu itu diliputi oleh pelangkin panas yang meliputi seluruh tubuh mereka, sehingga dapat digambarkan empat macam azab yang sedang diderita oleh orang-orang kafir itu, yaitu pelangkin panas yang membakar dan menghanguskan tubuhnya, bergejolaklah api di tubuh, warna hitam yang mengerikan dan bau daging yang membusuk.
3. Muka mereka dijilat api. Senada dengar ayat ini ialah firman Allah SWT.:
يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ (48)
Artinya:
(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka (dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api neraka."
(Q.S Al Qamar: 48)
وَتَرَى الْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُقَرَّنِينَ فِي الْأَصْفَادِ (49) سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَى وُجُوهَهُمُ النَّارُ (50)
Ayat-ayat ini menerangkan keadaan manusia waktu dibangkitkan dari kuburnya setelah kehancuran dunia. Mereka bangkit dari kuburnya menuju dan berhenti di hadapan Allah Yang Maha Perkasa untuk menerima keputusan hukuman. Pada hari itu tidak ada teman akrab yang dapat membantu dan menolong, tidak ada anak dan famili yang dapat menghibur hati dari perasaan gundah yang sedang terasa dan tidak seorang pun yang dapat berlindung diri kepada seseorang pun, kecuali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Setelah Allah SWT. menggambarkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya pada hari itu, Dia menggambarkan kelemahan dan ketidakberdayaan orang-orang yang berdosa waktu itu dengan menerangkan keadaan mereka yang sedang diazab, yaitu:
1. Orang yang berdosa waktu itu diikat menjadi satu dengan yang lain, mulai dari tangan sampai ke kaki-kaki mereka bersama-sama dengan sembahan-sembahan yang mereka sembah waktu hidup di dunia. Keadaan mereka ini menunjukkan kesamaan sikap dan tindakan mereka sewaktu hidup di dunia. Karena mereka sama-sama kafir kepada Allah, maka sepantasnya mereka sama-sama mendapat azab pula sebagai yang diterangkan dalam firman Allah SWT.:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا (7)
Artinya:
Dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh)."
(Q.S At Takwir: 7)
Dan firman Allah SWT.:
فَكُبْكِبُوا فِيهَا هُمْ وَالْغَاوُونَ (94) وَجُنُودُ إِبْلِيسَ أَجْمَعُونَ (95)
Artinya:
Maka mereka (sembahan-sembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang sesat dan bala tentara iblis seluruhnya."
(Q.S Asy Syu'ara: 94-95)
2. Mereka memakai pakaian yang terbuat dari pelangkin. Yang dimaksud oleh ayat ini bukanlah pakaian dalam arti yang sebenarnya, tetapi maksudnya ialah tubuh orang-orang yang berdosa waktu itu diliputi oleh pelangkin panas yang meliputi seluruh tubuh mereka, sehingga dapat digambarkan empat macam azab yang sedang diderita oleh orang-orang kafir itu, yaitu pelangkin panas yang membakar dan menghanguskan tubuhnya, bergejolaklah api di tubuh, warna hitam yang mengerikan dan bau daging yang membusuk.
3. Muka mereka dijilat api. Senada dengar ayat ini ialah firman Allah SWT.:
يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ (48)
Artinya:
(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka (dikatakan kepada mereka): "Rasakanlah sentuhan api neraka."
(Q.S Al Qamar: 48)
51. agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya.(QS. 14:51)
لِيَجْزِيَ اللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (51)
Allah SWT. melakukan yang demikian itu pada hari kiamat adalah untuk memberi pembalasan kepada manusia terhadap apa yang pernah mereka kerjakan selama hidup di dunia dan mereka akan memperoleh pahala atau siksa neraka sesuai dengan perbuatan yang telah mereka lakukan. Pada hari itu Allah SWT. menghisab dengan cepat hamba-Nya.
52. (Al quran) ini adalah penjelasan yang cukup bagi
manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan dia, dan supaya
mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar
orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.(QS. 14:52)
Surah Ibrahim 52
هَذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (52)
Pada penutup surah ini Allah SWT. menerangkan bahwa Alquran yang mulia ini adalah berisi pengajaran, peringatan dan kabar yang menakutkan yang disampaikan Rasul-Nya kepada manusia, karena sebagian ayat-ayat-Nya menerangkan akibat yang akan dialami orang-orang berdosa di akhirat nanti. Manusia yang mau mengambil pelajaran dari ayat-ayatnya akan berbahagia hidupnya di dunia dan di akhirat, akan memperoleh kesenangan dan kenikmatan di dalam surga sebagai balasan dari perbuatan baik yang telah mereka lakukan. Hal ini dijelaskan oleh firman Allah SWT.:
قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ
Artinya:
Katakanlah: "Allah Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Alquran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Alquran (kepadanya)."
(Q.S Al An'am: 19)
Dan firman Allah SWT.:
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (1)
Artinya:
Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap-gulita kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
(Q.S Ibrahim: 1)
Demikian pula agar manusia menjadikan dalil-dalil dan hujah yang terdapat di dalam Alquran sebagai dasar untuk menetapkan dan meyakini bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain dari Tuhan Yang Maha Esa; Dia yang menaklukkan matahari, bulan, bintang-bintang, malam, siang, laut, udara untuk manusia dan menurunkan hujan dari langit agar air hujan itu menumbuhkan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. Dan laut terdapat bermacam-macam karunia Tuhan, seperti ikan, mutiara, bahan tambang dan sebagainya yang merupakan rezeki halal bagi manusia. Hanya saja banyak manusia yang tidak mau mengakui adanya nikmat Allah yang beraneka ragam itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ibrahim 52
هَذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (52)
(Ini) yakni Alquran ini (adalah penjelasan yang cukup bagi manusia) artinya diturunkan untuk disampaikan kepada mereka (dan supaya mereka diberi peringatan dengannya dan supaya mereka mengetahui) apa-apa yang terkandung di dalamnya berupa hujah-hujah (bahwasanya Dia) yakni Allah (adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar mau mengambil pelajaran) asalnya adalah liyatadzakkara, kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dzal sehingga jadilah bacaannya liyadzdzakkara artinya, supaya mengambil pelajaran (orang-orang yang berakal) yang berakal sehat.
هَذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (52)
Pada penutup surah ini Allah SWT. menerangkan bahwa Alquran yang mulia ini adalah berisi pengajaran, peringatan dan kabar yang menakutkan yang disampaikan Rasul-Nya kepada manusia, karena sebagian ayat-ayat-Nya menerangkan akibat yang akan dialami orang-orang berdosa di akhirat nanti. Manusia yang mau mengambil pelajaran dari ayat-ayatnya akan berbahagia hidupnya di dunia dan di akhirat, akan memperoleh kesenangan dan kenikmatan di dalam surga sebagai balasan dari perbuatan baik yang telah mereka lakukan. Hal ini dijelaskan oleh firman Allah SWT.:
قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ
Artinya:
Katakanlah: "Allah Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Alquran ini diwahyukan kepadaku supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Alquran (kepadanya)."
(Q.S Al An'am: 19)
Dan firman Allah SWT.:
الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (1)
Artinya:
Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap-gulita kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.
(Q.S Ibrahim: 1)
Demikian pula agar manusia menjadikan dalil-dalil dan hujah yang terdapat di dalam Alquran sebagai dasar untuk menetapkan dan meyakini bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain dari Tuhan Yang Maha Esa; Dia yang menaklukkan matahari, bulan, bintang-bintang, malam, siang, laut, udara untuk manusia dan menurunkan hujan dari langit agar air hujan itu menumbuhkan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. Dan laut terdapat bermacam-macam karunia Tuhan, seperti ikan, mutiara, bahan tambang dan sebagainya yang merupakan rezeki halal bagi manusia. Hanya saja banyak manusia yang tidak mau mengakui adanya nikmat Allah yang beraneka ragam itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Ibrahim 52
هَذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ وَلِيَعْلَمُوا أَنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَلِيَذَّكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ (52)
(Ini) yakni Alquran ini (adalah penjelasan yang cukup bagi manusia) artinya diturunkan untuk disampaikan kepada mereka (dan supaya mereka diberi peringatan dengannya dan supaya mereka mengetahui) apa-apa yang terkandung di dalamnya berupa hujah-hujah (bahwasanya Dia) yakni Allah (adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar mau mengambil pelajaran) asalnya adalah liyatadzakkara, kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf dzal sehingga jadilah bacaannya liyadzdzakkara artinya, supaya mengambil pelajaran (orang-orang yang berakal) yang berakal sehat.
Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Ibrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar