Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Al-Hijr
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=15#Top
61. Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth beserta pengikut-pengikutnya,(QS. 15:61)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hijr 61 - 62
فَلَمَّا جَاءَ آلَ لُوطٍ الْمُرْسَلُونَ (61) قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ (62)
Setelah para malaikat itu menyampaikan kabar gembira kepada Ibrahim as akan anugerah Allah kepadanya berupa kelahiran seorang putra dan setelah menyampaikan berita akan kehancuran kaum Lut yang ingkar itu, merekapun meninggalkan rumah Ibrahim menuju kota Sodom, negeri tempat tinggal kaum Lut yang terletak di daerah Yordania untuk melaksanakan tugas yang telah dipikulkan Allah kepada mereka. Kedatangan mereka ke rumah Lut itu tidak diduga-duga sedikitpun oleh Lut as dan Lut tidak mengetahui sedikitpun siapa-siapa yang datang itu. Hal ini tergambar dalam ucapan Lut ketika menyambut tamunya itu: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang yang tidak dikenal". Pada firman Allah yang lain digambarkan pula kegelisahan Lut dan ketidak tahuannya terhadap kaumnya itu.
Allah berfirman: فَلَمَّا جَاءَ آلَ لُوطٍ الْمُرْسَلُونَ (61) قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ (62)
Setelah para malaikat itu menyampaikan kabar gembira kepada Ibrahim as akan anugerah Allah kepadanya berupa kelahiran seorang putra dan setelah menyampaikan berita akan kehancuran kaum Lut yang ingkar itu, merekapun meninggalkan rumah Ibrahim menuju kota Sodom, negeri tempat tinggal kaum Lut yang terletak di daerah Yordania untuk melaksanakan tugas yang telah dipikulkan Allah kepada mereka. Kedatangan mereka ke rumah Lut itu tidak diduga-duga sedikitpun oleh Lut as dan Lut tidak mengetahui sedikitpun siapa-siapa yang datang itu. Hal ini tergambar dalam ucapan Lut ketika menyambut tamunya itu: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang yang tidak dikenal". Pada firman Allah yang lain digambarkan pula kegelisahan Lut dan ketidak tahuannya terhadap kaumnya itu.
وَلَمَّا أَنْ جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا
Artinya:
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka.
(Q.S Al Ankabut: 33)
Dan ayat ini dipahami bahwa sebab kekhawatiran dan kegelisahan Nabi Lut itu ialah tamu-tamunya itu datang ke rumahnya secara tiba-tiba, tidak terduga sebelumnya, mereka adalah laki-laki yang rupawan yang sangat disukai oleh kaum Lut yang senang mengerjakan perbuatan homosexual itu. Biasanya kalau datang laki-laki yang seperti itu, kaum Lut akan datang beramai-ramai ke rumahnya dan memaksa Lut menyerahkan tamunya itu kepada mereka, seandainya Lut as mengetahui dengan pasti bahwa yang datang itu para malaikat, tentulah dia tidak merasa khawatir, karena dia percaya bahwa para malaikat dapat mempertahankan dan membela diri dari tindakan mereka itu.
62. ia berkata:` Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal.`(QS. 15:62)
63. Para utusan menjawab:` Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan.(QS. 15:63)
Surah Al Hijr 63 - 65
قَالُوا بَلْ جِئْنَاكَ بِمَا كَانُوا فِيهِ يَمْتَرُونَ (63) وَأَتَيْنَاكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (64) فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ (65)
Para malaikat menerangkan maksud kedatangan mereka itu kepada Lut as, bahwa mereka datang untuk menyampaikan kabar buruk, bukan menyampaikan kabar gembira, yaitu merupakan azab kepada kaumnya yang telah mengingkari dan mendustakannya.
Dalam ayat ini disebutkan jawaban para malaikat: "Sesungguhnya kami datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan", bahkan dengan perkataan: "Kami datang untuk mengazab mereka". Maksud jawaban para malaikat dengan perkataan yang demikian itu ialah untuk menyatakan kebenaran ancaman yang biasa disampaikan kepada Lut, kepada kaumnya selama ini. Nabi Lut as selalu memperingatkan kaumnya agar mengikuti dan memeluk agama yang telah disampaikannya serta mengakui kerasulannya. Jika mereka tetap ingkar, mereka akan ditimpa azab Allah. Seruan dan pertanyaan Lut ini, mereka perolok-olokan, mereka tidak mempercayai akan keesaan dan kekuasaan Allah yang dapat mengazab orang-orang yang ingkar kepada Nya. Bahkan mereka bertambah ingkar dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji serta menentang Lut agar segera menurunkan azab yang dijanjikan itu.
Kemudian para malaikat menegaskan kepada Lut, bahwa maksud kedatangan mereka itu ialah untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan Allah SWT kepada mereka untuk menyampaikan azab kepada kaum Lut, dan tugas ini pasti terlaksana dan segala yang mereka ucapkan itu adalah benar, karena mereka sendiri adalah orang-orang yang benar.
Setelah itu para malaikat memberikan perintah kepada Lut as tentang cara-cara yang harus dilaksanakannya beserta pengikut-pengikutnya untuk menghindarkan diri dari azab Allah yang akan datang itu yaitu: Hendaklah Lut beserta keluarga dan kaumnya yang telah beriman segera meninggalkan negeri itu pada akhir malam. Hendaklah Lut as berjalan di belakang pengikut-pengikutnya, agar dia dapat mengatur dan mempertahankan diri dari serangan kaumnya yang mengejar dari belakang, agar ia dapat mendorong pengikut-pengikutnya berjalan secepatnya, karena azab yang akan ditimpakan hampir datang, dan agar Lut dapat memperhatikan kaumnya yang tidak mau meneruskan perjalanan. Selanjutnya para malaikat memerintahkan agar tidak seorangpun dari pengikut Lut yang menoleh ke belakang di waktu mendengar halilintar yang menghancurkan. Dengan demikian mereka tidak dapat melihat peristiwa yang mengerikan yang dapat merusak dan mengguncangkan jiwa mereka, sehingga mereka selamat dan iman mereka bertambah kuat sampai ke tempat yang aman yang sedang dituju itu.
Pada ayat ini disebutkan: Agar: Lut berangkat beserta keluarga dan kaumnya yang setia. Menurut riwayat yang dimaksud dengan keluarga Lut ialah dua orang putrinya.
Kemudian para malaikat menguatkan perintah dan larangannya itu dengan mengatakan: "Teruskanlah perjalananmu ke tempat yang telah diperintahkan kepadamu". Menurut suatu riwayat yang dimaksud dengan tempat yang diperintahkan dalam ayat ini ialah negeri Syam (Syria).
Pada surah Hud, kisah Lut dikisahkan menurut urutan peristiwa yang pernah terjadi, sedang pada surah ini dikisahkan secara melompat-lompat, tidak menurut urutan kejadian yang sebenarnya. Perbedaan cara dalam mengutarakan kisah ini adalah karena tujuan Allah menyampaikan kisah ini pada kedua surah tersebut juga berbeda. Jika dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya, maka tujuan kisah Lut dalam surah Hud ialah untuk menguatkan hati Nabi Muhammad saw beserta sahahat-sahabatnya, dalam menyampaikan agama Allah dan untuk menyatakan keesaan dan kekuasaan Allah SWT yang wajib disembah. Rasul-rasul yang diutus Allah sejak dahulu selalu mendapat tantangan dan ancaman dari kaumnya, tetapi mereka tetap tabah dan sabar melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka. Sedang tujuan mengatur akan kisah Lut dengan kaumnya pada surah Al Hijr ini adalah untuk menjelaskan kepada orang-orang yang beriman akan rahmat dan nikmat Allah yang telah mereka terima dan yang telah diterima oleh orang-orang yang beriman dahulu kala kepada Rasul-rasul yang telah diutus Allah kepada mereka seperti nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim as, berupa putra putra yang selalu diidam-idamkannya, nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Lut beserta pengikutnya dan sebagainya. Dan juga untuk menerangkan tentang azab Allah yang telah dilimpahkan Nya kepada orang-orang kafir dan ingkar kepada seruan rasul yang telah diutus kepada mereka.
قَالُوا بَلْ جِئْنَاكَ بِمَا كَانُوا فِيهِ يَمْتَرُونَ (63) وَأَتَيْنَاكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (64) فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ (65)
Para malaikat menerangkan maksud kedatangan mereka itu kepada Lut as, bahwa mereka datang untuk menyampaikan kabar buruk, bukan menyampaikan kabar gembira, yaitu merupakan azab kepada kaumnya yang telah mengingkari dan mendustakannya.
Dalam ayat ini disebutkan jawaban para malaikat: "Sesungguhnya kami datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan", bahkan dengan perkataan: "Kami datang untuk mengazab mereka". Maksud jawaban para malaikat dengan perkataan yang demikian itu ialah untuk menyatakan kebenaran ancaman yang biasa disampaikan kepada Lut, kepada kaumnya selama ini. Nabi Lut as selalu memperingatkan kaumnya agar mengikuti dan memeluk agama yang telah disampaikannya serta mengakui kerasulannya. Jika mereka tetap ingkar, mereka akan ditimpa azab Allah. Seruan dan pertanyaan Lut ini, mereka perolok-olokan, mereka tidak mempercayai akan keesaan dan kekuasaan Allah yang dapat mengazab orang-orang yang ingkar kepada Nya. Bahkan mereka bertambah ingkar dan mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji serta menentang Lut agar segera menurunkan azab yang dijanjikan itu.
Kemudian para malaikat menegaskan kepada Lut, bahwa maksud kedatangan mereka itu ialah untuk melaksanakan tugas yang telah dibebankan Allah SWT kepada mereka untuk menyampaikan azab kepada kaum Lut, dan tugas ini pasti terlaksana dan segala yang mereka ucapkan itu adalah benar, karena mereka sendiri adalah orang-orang yang benar.
Setelah itu para malaikat memberikan perintah kepada Lut as tentang cara-cara yang harus dilaksanakannya beserta pengikut-pengikutnya untuk menghindarkan diri dari azab Allah yang akan datang itu yaitu: Hendaklah Lut beserta keluarga dan kaumnya yang telah beriman segera meninggalkan negeri itu pada akhir malam. Hendaklah Lut as berjalan di belakang pengikut-pengikutnya, agar dia dapat mengatur dan mempertahankan diri dari serangan kaumnya yang mengejar dari belakang, agar ia dapat mendorong pengikut-pengikutnya berjalan secepatnya, karena azab yang akan ditimpakan hampir datang, dan agar Lut dapat memperhatikan kaumnya yang tidak mau meneruskan perjalanan. Selanjutnya para malaikat memerintahkan agar tidak seorangpun dari pengikut Lut yang menoleh ke belakang di waktu mendengar halilintar yang menghancurkan. Dengan demikian mereka tidak dapat melihat peristiwa yang mengerikan yang dapat merusak dan mengguncangkan jiwa mereka, sehingga mereka selamat dan iman mereka bertambah kuat sampai ke tempat yang aman yang sedang dituju itu.
Pada ayat ini disebutkan: Agar: Lut berangkat beserta keluarga dan kaumnya yang setia. Menurut riwayat yang dimaksud dengan keluarga Lut ialah dua orang putrinya.
Kemudian para malaikat menguatkan perintah dan larangannya itu dengan mengatakan: "Teruskanlah perjalananmu ke tempat yang telah diperintahkan kepadamu". Menurut suatu riwayat yang dimaksud dengan tempat yang diperintahkan dalam ayat ini ialah negeri Syam (Syria).
Pada surah Hud, kisah Lut dikisahkan menurut urutan peristiwa yang pernah terjadi, sedang pada surah ini dikisahkan secara melompat-lompat, tidak menurut urutan kejadian yang sebenarnya. Perbedaan cara dalam mengutarakan kisah ini adalah karena tujuan Allah menyampaikan kisah ini pada kedua surah tersebut juga berbeda. Jika dihubungkan dengan ayat-ayat sebelumnya, maka tujuan kisah Lut dalam surah Hud ialah untuk menguatkan hati Nabi Muhammad saw beserta sahahat-sahabatnya, dalam menyampaikan agama Allah dan untuk menyatakan keesaan dan kekuasaan Allah SWT yang wajib disembah. Rasul-rasul yang diutus Allah sejak dahulu selalu mendapat tantangan dan ancaman dari kaumnya, tetapi mereka tetap tabah dan sabar melaksanakan tugas yang dibebankan Allah kepada mereka. Sedang tujuan mengatur akan kisah Lut dengan kaumnya pada surah Al Hijr ini adalah untuk menjelaskan kepada orang-orang yang beriman akan rahmat dan nikmat Allah yang telah mereka terima dan yang telah diterima oleh orang-orang yang beriman dahulu kala kepada Rasul-rasul yang telah diutus Allah kepada mereka seperti nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim as, berupa putra putra yang selalu diidam-idamkannya, nikmat yang telah dilimpahkan kepada Nabi Lut beserta pengikutnya dan sebagainya. Dan juga untuk menerangkan tentang azab Allah yang telah dilimpahkan Nya kepada orang-orang kafir dan ingkar kepada seruan rasul yang telah diutus kepada mereka.
64. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang yang benar.(QS. 15:64)
65. Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa
keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun
di antara kamu menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat
yang diperintahkan kepadamu `.(QS. 15:65)
66. Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.(QS. 15:66)
Surah Al Hijr 66
وَقَضَيْنَا إِلَيْهِ ذَلِكَ الْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَؤُلَاءِ مَقْطُوعٌ مُصْبِحِينَ (66)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa sebelum kedatangan para malaikat Allah telah mewahyukan kepada Lut as tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum dan sesudah azab yang ditimpakan kepada kaumnya itu. Karena itu dapat dipahamkan bahwa setelah para malaikat memberi penjelasan kepada Lut as tentang beban yang ditugaskan Allah kepada mereka, dan setelah mendengar perintah-perintah malaikat yang diberikan kepada beliau, maka beliau menyesuaikan dengan wahyu yang telah diturunkan Allah, kemudian beliau percaya bahwa azab yang akan ditimpakan pada kaum Lut oleh para malaikat benar-benar akan terjadi. Karena itu pula beliau mengikuti dengan khidmat perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan para malaikat itu dalam usaha menghindarkan orang-orang yang beriman dari malapetaka yang mengerikan itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 66
وَقَضَيْنَا إِلَيْهِ ذَلِكَ الْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَؤُلَاءِ مَقْطُوعٌ مُصْبِحِينَ (66)
(Dan telah Kami putuskan) telah Kami wahyukan (kepada Luth perkara itu) yaitu (bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh) lafal mushbihiin menjadi hal; artinya pembinasaan mereka dilakukan pada waktu subuh.
وَقَضَيْنَا إِلَيْهِ ذَلِكَ الْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَؤُلَاءِ مَقْطُوعٌ مُصْبِحِينَ (66)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa sebelum kedatangan para malaikat Allah telah mewahyukan kepada Lut as tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi sebelum dan sesudah azab yang ditimpakan kepada kaumnya itu. Karena itu dapat dipahamkan bahwa setelah para malaikat memberi penjelasan kepada Lut as tentang beban yang ditugaskan Allah kepada mereka, dan setelah mendengar perintah-perintah malaikat yang diberikan kepada beliau, maka beliau menyesuaikan dengan wahyu yang telah diturunkan Allah, kemudian beliau percaya bahwa azab yang akan ditimpakan pada kaum Lut oleh para malaikat benar-benar akan terjadi. Karena itu pula beliau mengikuti dengan khidmat perintah-perintah dan petunjuk-petunjuk yang diberikan para malaikat itu dalam usaha menghindarkan orang-orang yang beriman dari malapetaka yang mengerikan itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 66
وَقَضَيْنَا إِلَيْهِ ذَلِكَ الْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَؤُلَاءِ مَقْطُوعٌ مُصْبِحِينَ (66)
(Dan telah Kami putuskan) telah Kami wahyukan (kepada Luth perkara itu) yaitu (bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh) lafal mushbihiin menjadi hal; artinya pembinasaan mereka dilakukan pada waktu subuh.
67. Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu.(QS. 15:67)
Surah Al Hijr 67 - 71
وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ (67) قَالَ إِنَّ هَؤُلَاءِ ضَيْفِي فَلَا تَفْضَحُونِ (68) وَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ (69) قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ (70) قَالَ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (71)
Ketika kaum Lut, penduduk kota Sodom, mendengar bahwa Lut kedatangan tamu-tamu yang gagah itu, merekapun bergembira, timbullah hawa nafsu jahat mereka ingin berbuat homosexual dengan tamu-tamu itu, yang telah merupakan kebiasaan buruk yang selalu mereka lakukan.
Menurut suatu riwayat bahwa istri Lut mengabarkan kepada kaumnya kedatangan tamu-tamu itu, dengan maksud kaumnya itu menanggapinya. Karena itu berdatanganlah mereka ke rumahnya untuk memenuhi keinginan mereka itu dan merangkul tamu-tamu itu.
Melihat tingkah laku kaumnya itu, beliau berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya pemuda-pemuda yang kamu datangi dan yang kamu ajak melakukan perbuatan mesum adalah tamu-tamuku. Aku harus menghormati dan memuliakan tamu-tamuku itu, janganlah kamu melakukan perbuatan mesum dengan mereka, karena tindakan kamu itu akan memberikan malu kepadaku. Bertakwalah kamu kepada Allah, peliharalah dirimu dari siksaan Nya dan janganlah kamu memperkosa mereka".
Kaum Lut menentang dan mengancam Nabi Lut karena perkataannya itu dengan mengatakan: "Bukankah kami pernah melarangmu untuk melindungi tamu-tamu yang datang ke sini dari keinginan-keinginan perbuatan yang akan kami lakukan terhadap mereka".
Perkataan kaum Lut ini memberikan isyarat bahwa kaum Lut itu selalu memaksa dan memperkosa tamu-tamu yang datang ketika itu agar melakukan perbuatan homosexual dengan mereka. Setiap mereka akan melakukan perbuatan keji itu selalu dilarang dan diperingatkan oleh Lut. Tetapi mereka tidak menghiraukan larangan itu, bahkan mereka mengancam Lut dengan suatu hukuman, seandainya Lut masih mencampuri urusan mereka itu.
Tetapi Lut masih memperingatkan mereka dan menawarkan kepada mereka putri-putrinya, agar mereka menikahinya, karena itulah yang sesuai dengan Sunatullah. Beliau berkata: "Hai kaumku, nikahlah dengan putri-putriku, janganlah kamu melakukan perkawinan dengan orang yang sejenis denganmu. karena kawin dengan orang yang sejenis itu diharamkan Allah, karena itu lakukanlah perbuatan yang halal dan sesuai dengan Sunatullah. Allah sengaja menciptakan laki-laki dan perempuan agar mereka menikah dan berketurunan. Jika kamu terus berbuat demikian, niscaya kamu tidak akan berketurunan dan punahlah jenis manusia dari muka bumi.
Dalam ayat ini Lut as menyebut "putri-putriku", maksudnya ialah "wanita-Wanita" karena seorang Nabi biasa menyebut kaumnya dengan anak-anaknya dan istri Nabi adalah ibu dan dari umatnya sebagaimana firman Allah:
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ إِلَّا أَنْ تَفْعَلُوا إِلَى أَوْلِيَائِكُمْ مَعْرُوفًا كَانَ ذَلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا (6)
Artinya:
"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka".
(Q.S Al Ahzab: 6)
Jika disebut istri-istri Nabi adalah ibu orang-orang yang beriman, tentulah Nabi sendiri adalah bapak mereka dan seluruh umatnya adalah putra-putrinya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 67
وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ (67)
(Dan datanglah penduduk kota) yaitu kota Sodom yang para penduduknya adalah kaum Nabi Luth; mereka datang sewaktu mendengar bahwa di dalam rumah Nabi Luth terdapat beberapa laki-laki tampan yang masih muda-muda, mereka adalah para malaikat itu (dengan gembira) lafal yastabsyiruun menjadi hal, artinya keadaan mereka sangat gembira sekali dengan kedatangan para tamu itu, karena mereka berniat untuk melampiaskan nafsu homonya terhadap tamu-tamu itu.
وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ (67) قَالَ إِنَّ هَؤُلَاءِ ضَيْفِي فَلَا تَفْضَحُونِ (68) وَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ (69) قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ (70) قَالَ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ (71)
Ketika kaum Lut, penduduk kota Sodom, mendengar bahwa Lut kedatangan tamu-tamu yang gagah itu, merekapun bergembira, timbullah hawa nafsu jahat mereka ingin berbuat homosexual dengan tamu-tamu itu, yang telah merupakan kebiasaan buruk yang selalu mereka lakukan.
Menurut suatu riwayat bahwa istri Lut mengabarkan kepada kaumnya kedatangan tamu-tamu itu, dengan maksud kaumnya itu menanggapinya. Karena itu berdatanganlah mereka ke rumahnya untuk memenuhi keinginan mereka itu dan merangkul tamu-tamu itu.
Melihat tingkah laku kaumnya itu, beliau berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya pemuda-pemuda yang kamu datangi dan yang kamu ajak melakukan perbuatan mesum adalah tamu-tamuku. Aku harus menghormati dan memuliakan tamu-tamuku itu, janganlah kamu melakukan perbuatan mesum dengan mereka, karena tindakan kamu itu akan memberikan malu kepadaku. Bertakwalah kamu kepada Allah, peliharalah dirimu dari siksaan Nya dan janganlah kamu memperkosa mereka".
Kaum Lut menentang dan mengancam Nabi Lut karena perkataannya itu dengan mengatakan: "Bukankah kami pernah melarangmu untuk melindungi tamu-tamu yang datang ke sini dari keinginan-keinginan perbuatan yang akan kami lakukan terhadap mereka".
Perkataan kaum Lut ini memberikan isyarat bahwa kaum Lut itu selalu memaksa dan memperkosa tamu-tamu yang datang ketika itu agar melakukan perbuatan homosexual dengan mereka. Setiap mereka akan melakukan perbuatan keji itu selalu dilarang dan diperingatkan oleh Lut. Tetapi mereka tidak menghiraukan larangan itu, bahkan mereka mengancam Lut dengan suatu hukuman, seandainya Lut masih mencampuri urusan mereka itu.
Tetapi Lut masih memperingatkan mereka dan menawarkan kepada mereka putri-putrinya, agar mereka menikahinya, karena itulah yang sesuai dengan Sunatullah. Beliau berkata: "Hai kaumku, nikahlah dengan putri-putriku, janganlah kamu melakukan perkawinan dengan orang yang sejenis denganmu. karena kawin dengan orang yang sejenis itu diharamkan Allah, karena itu lakukanlah perbuatan yang halal dan sesuai dengan Sunatullah. Allah sengaja menciptakan laki-laki dan perempuan agar mereka menikah dan berketurunan. Jika kamu terus berbuat demikian, niscaya kamu tidak akan berketurunan dan punahlah jenis manusia dari muka bumi.
Dalam ayat ini Lut as menyebut "putri-putriku", maksudnya ialah "wanita-Wanita" karena seorang Nabi biasa menyebut kaumnya dengan anak-anaknya dan istri Nabi adalah ibu dan dari umatnya sebagaimana firman Allah:
النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ وَأُولُو الْأَرْحَامِ بَعْضُهُمْ أَوْلَى بِبَعْضٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ إِلَّا أَنْ تَفْعَلُوا إِلَى أَوْلِيَائِكُمْ مَعْرُوفًا كَانَ ذَلِكَ فِي الْكِتَابِ مَسْطُورًا (6)
Artinya:
"Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka".
(Q.S Al Ahzab: 6)
Jika disebut istri-istri Nabi adalah ibu orang-orang yang beriman, tentulah Nabi sendiri adalah bapak mereka dan seluruh umatnya adalah putra-putrinya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 67
وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ (67)
(Dan datanglah penduduk kota) yaitu kota Sodom yang para penduduknya adalah kaum Nabi Luth; mereka datang sewaktu mendengar bahwa di dalam rumah Nabi Luth terdapat beberapa laki-laki tampan yang masih muda-muda, mereka adalah para malaikat itu (dengan gembira) lafal yastabsyiruun menjadi hal, artinya keadaan mereka sangat gembira sekali dengan kedatangan para tamu itu, karena mereka berniat untuk melampiaskan nafsu homonya terhadap tamu-tamu itu.
68. Luth berkata:` Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku),(QS. 15:68)
69. dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina `.(QS. 15:69)
70. Mereka berkata:` Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia? `(QS. 15:70)
71. Luth berkata:` Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara halal) `.(QS. 15:71)
72. (Allah berfirman):` Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan) `.(QS. 15:72)
Surah Al Hijr 72
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ (72)
Ayat ini menerangkan penegasan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw bahwa perbuatan homosexual dan lesbian yang dilakukan kaum Lut itu, benar-benar perbuatan keji dan sesat, karena itu wajib dijauhi.
Orang Arab biasa bersumpah dengan menyebut umur seseorang. Dalam ayat ini Allah SWT bersumpah dengan umur dan kehidupan Nabi Muhammad saw yang tujuannya ialah untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad saw.
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang bersumpah dalam ayat ini ialah para malaikat. Mereka menyatakan perbuatan kaum Lut yang demikian itu keterlaluan. Tetapi pendapat ini dibantah oleh riwayat yang mengatakan, bahwa Allah SWT tidak pernah bersumpah dengan menyebut umur Nabi-nabi dan
Rasul-rasul yang lain, kecuali menyebut umur Nabi Muhammad saw. Hal ini semata-mata untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad.
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ (72)
Ayat ini menerangkan penegasan Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw bahwa perbuatan homosexual dan lesbian yang dilakukan kaum Lut itu, benar-benar perbuatan keji dan sesat, karena itu wajib dijauhi.
Orang Arab biasa bersumpah dengan menyebut umur seseorang. Dalam ayat ini Allah SWT bersumpah dengan umur dan kehidupan Nabi Muhammad saw yang tujuannya ialah untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad saw.
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang bersumpah dalam ayat ini ialah para malaikat. Mereka menyatakan perbuatan kaum Lut yang demikian itu keterlaluan. Tetapi pendapat ini dibantah oleh riwayat yang mengatakan, bahwa Allah SWT tidak pernah bersumpah dengan menyebut umur Nabi-nabi dan
Rasul-rasul yang lain, kecuali menyebut umur Nabi Muhammad saw. Hal ini semata-mata untuk menunjukkan keutamaan Nabi Muhammad.
73. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.(QS. 15:73)
Surah Al Hijr 73
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ (73)
Ayat ini menerangkan azab yang ditimpakan kepada kaum Lut, untuk menunjukkan akibat perbuatan mereka itu. Azab itu datang pada dini hari, berupa suara halilintar yang menghancurkan kota-Sodom. Pada ayat yang lain disebut bahwa azab itu datang pada waktu subuh dan berakhir pada waktu matahari terbit.
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ (73)
Ayat ini menerangkan azab yang ditimpakan kepada kaum Lut, untuk menunjukkan akibat perbuatan mereka itu. Azab itu datang pada dini hari, berupa suara halilintar yang menghancurkan kota-Sodom. Pada ayat yang lain disebut bahwa azab itu datang pada waktu subuh dan berakhir pada waktu matahari terbit.
74. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.(QS. 15:74)
Surah Al Hijr 74
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ (74)
Allah menerangkan bentuk azab yang menimpa kaum Lut, yaitu menimpakan kepada mereka tiga macam azab:
l. berupa suara petir yang mengguntur dan menakutkan;
2. membalikkan kota Sodom, sehingga lapisan tanah yang semula di atas terbalik menjadi lapisan yang di bawah;
3. menyirami mereka dengan hujan batu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 74
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ (74)
(Maka Kami jadikan bagian atasnya) yakni bagian atas kota mereka (terbalik ke bawah) malaikat Jibril mengangkatnya ke langit kemudian menjatuhkannya dalam keadaan terbalik ke tanah (dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras) yaitu tanah liat yang dibakar dengan api.
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ (74)
Allah menerangkan bentuk azab yang menimpa kaum Lut, yaitu menimpakan kepada mereka tiga macam azab:
l. berupa suara petir yang mengguntur dan menakutkan;
2. membalikkan kota Sodom, sehingga lapisan tanah yang semula di atas terbalik menjadi lapisan yang di bawah;
3. menyirami mereka dengan hujan batu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 74
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ (74)
(Maka Kami jadikan bagian atasnya) yakni bagian atas kota mereka (terbalik ke bawah) malaikat Jibril mengangkatnya ke langit kemudian menjatuhkannya dalam keadaan terbalik ke tanah (dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras) yaitu tanah liat yang dibakar dengan api.
75. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang
memperhatikan tanda-tanda.(QS. 15:75)
Surah Al Hijr 75
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ (75)
Ayat ini menerangkan bahwa perbuatan dan tingkah laku kaum Lut, kemudian mereka dihancurkan karena perbuatan-perbuatan mereka yang tidak memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa, mengasihi dan menyayangi hamba-hamba Nya yang beriman dan mengazab orang-orang yang ingkar kepada Nya. Orang-orang yang beriman termasuk orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, karena itu mereka dapat menjadikan semuanya itu sebagai tamsil dan ibarat, sebagaimana tersebut dalam hadis:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أتقوا فراسة المؤمن فإنه ينظر بنور الله ثم قرأ هذه الآية
Artinya:
Bersabda Rasulullah saw: "Jagalah dirimu terhadap firasat orang-orang yang beriman, maka sesungguhnya ia memandang dengan nur Allah, kemudian beliau membaca surah ini".
(H.R Bukhari, At Turmuzi, Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dan Abi Sa'id Al Khudri).
Firasat ini ada dua macam:
1. Suatu keadaan yang dijadikan Allah SWT pada hati orang-orang yang saleh, sehingga keadaan itu memberikan kesanggupan kepadanya untuk menaksir dan menduga keadaan orang lain.
2. Firasat yang ditimbulkan oleh pengalaman, kehidupan yang luhur dan budi pekerti yang mulia.
Dalam hadis disebutkan pula:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن لله عبادا يعرفون الناس بالتوسم
Artinya:
Bersabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang mereka mengetahui manusia dengan tanda-tanda".
(H.R Al Hakim dan At Turmuzi dari Anas bin Malik)
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ (75)
Ayat ini menerangkan bahwa perbuatan dan tingkah laku kaum Lut, kemudian mereka dihancurkan karena perbuatan-perbuatan mereka yang tidak memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Kuasa, mengasihi dan menyayangi hamba-hamba Nya yang beriman dan mengazab orang-orang yang ingkar kepada Nya. Orang-orang yang beriman termasuk orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, karena itu mereka dapat menjadikan semuanya itu sebagai tamsil dan ibarat, sebagaimana tersebut dalam hadis:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أتقوا فراسة المؤمن فإنه ينظر بنور الله ثم قرأ هذه الآية
Artinya:
Bersabda Rasulullah saw: "Jagalah dirimu terhadap firasat orang-orang yang beriman, maka sesungguhnya ia memandang dengan nur Allah, kemudian beliau membaca surah ini".
(H.R Bukhari, At Turmuzi, Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dan Abi Sa'id Al Khudri).
Firasat ini ada dua macam:
1. Suatu keadaan yang dijadikan Allah SWT pada hati orang-orang yang saleh, sehingga keadaan itu memberikan kesanggupan kepadanya untuk menaksir dan menduga keadaan orang lain.
2. Firasat yang ditimbulkan oleh pengalaman, kehidupan yang luhur dan budi pekerti yang mulia.
Dalam hadis disebutkan pula:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن لله عبادا يعرفون الناس بالتوسم
Artinya:
Bersabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba yang mereka mengetahui manusia dengan tanda-tanda".
(H.R Al Hakim dan At Turmuzi dari Anas bin Malik)
76. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).(QS. 15:76)
Surah Al Hijr 76
وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ (76)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa negeri kaum Lut yang telah dihancurkan Allah terletak pada jalan-jalan yang biasa dilalui manusia dan bekas-bekasnya dapat dilihat sampai saat ini oleh orang-orang yang mengadakan perjalanan dari Madinah ke Syam. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang lain:
وَإِنَّكُمْ لَتَمُرُّونَ عَلَيْهِمْ مُصْبِحِينَ (137) وَبِاللَّيْلِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (138)
Artinya:
Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan?"
(Q.S As Saffat: 137-138).
Orang-orang Arab Mekah biasanya mengadakan perdagangan ke Syam. Mereka berangkat berkafilah. Dalam perjalanan mereka pulang balik dari Mekah ke Syam itu mereka melalui negeri kaum Lut dan menyaksikan bekas-bekasnya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 76
وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ (76)
(Dan sesungguhnya kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth (benar-benar terletak di jalan yang masih tetap dilalui manusia) yakni jalan yang masih dipakai oleh orang-orang Quraisy untuk menuju ke negeri Syam; jalan itu masih tetap ada; mengapa mereka tidak mau menjadikannya sebagai pelajaran?
وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ (76)
Pada ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa negeri kaum Lut yang telah dihancurkan Allah terletak pada jalan-jalan yang biasa dilalui manusia dan bekas-bekasnya dapat dilihat sampai saat ini oleh orang-orang yang mengadakan perjalanan dari Madinah ke Syam. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang lain:
وَإِنَّكُمْ لَتَمُرُّونَ عَلَيْهِمْ مُصْبِحِينَ (137) وَبِاللَّيْلِ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (138)
Artinya:
Dan sesungguhnya kamu (hai penduduk Mekah) benar-benar akan melalui (bekas-bekas) mereka di waktu pagi dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan?"
(Q.S As Saffat: 137-138).
Orang-orang Arab Mekah biasanya mengadakan perdagangan ke Syam. Mereka berangkat berkafilah. Dalam perjalanan mereka pulang balik dari Mekah ke Syam itu mereka melalui negeri kaum Lut dan menyaksikan bekas-bekasnya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 76
وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٍ مُقِيمٍ (76)
(Dan sesungguhnya kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth (benar-benar terletak di jalan yang masih tetap dilalui manusia) yakni jalan yang masih dipakai oleh orang-orang Quraisy untuk menuju ke negeri Syam; jalan itu masih tetap ada; mengapa mereka tidak mau menjadikannya sebagai pelajaran?
77. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(QS. 15:77)
Surah Al Hijr 77
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِلْمُؤْمِنِينَ (77)
Kemudian Allah SWT memperingatkan bahwa azab yang ditimpakan kepada kaum Lut sehingga mereka hancur binasa serta terhindarnya Lut beserta pengikutnya dari azab itu merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, yaitu akan mengazab setiap orang-orang yang ingkar dan durhaka dan memberi pahala orang-orang yang beriman kepada Nya. Sedang bagi orang-orang kafir peristiwa kaum Lut itu hanyalah semata-mata kejadian alamiah saja. Adanya gempa bumi, panas terik sepanjang tahun, timbulnya wabah penyakit, suatu hal yang biasa terjadi di alam ini, tidak ada hubungan dengan kedurhakaan dan keingkaran manusia pada Allah SWT.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِلْمُؤْمِنِينَ (77)
Kemudian Allah SWT memperingatkan bahwa azab yang ditimpakan kepada kaum Lut sehingga mereka hancur binasa serta terhindarnya Lut beserta pengikutnya dari azab itu merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, yaitu akan mengazab setiap orang-orang yang ingkar dan durhaka dan memberi pahala orang-orang yang beriman kepada Nya. Sedang bagi orang-orang kafir peristiwa kaum Lut itu hanyalah semata-mata kejadian alamiah saja. Adanya gempa bumi, panas terik sepanjang tahun, timbulnya wabah penyakit, suatu hal yang biasa terjadi di alam ini, tidak ada hubungan dengan kedurhakaan dan keingkaran manusia pada Allah SWT.
78. Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim,(QS. 15:78)
Surah Al Hijr 78
وَإِنْ كَانَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ لَظَالِمِينَ (78)
Allah SWT menerangkan bahwa penduduk kota Aikah adalah penduduk yang zalim dan ingkar, kepada mereka diutus Nabi Syuaib as, tetapi mereka mengingkari dan mendustakannya.
Dalam hadis diterangkan hubungan penduduk Allah dengan penduduk kota Madyan.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن مدين وأصحاب الأيكة أمتان بعث الله اليهما شعيبا
Artinya:
Berkata Rasulullah saw: "Sesungguhnya penduduk Madyan dan penduduk Aikah itu adalah dua umat yang kepada kedua umat itu Allah mengutus Nabi Syuaib".
(H.R Ibnu Mardawaih dan Ibnu 'Asakir dan Ibnu Amr)
Arti asal dari Aikah ialah hutan, kemudian menjadi nama suatu negeri, karena negeri itu banyak hutannya. Negeri itu terletak dalam daerah Madyan.
Penduduk Aikah menganut kepercayaan polytheism, suka menyamun dan merampok orang yang lewat negeri mereka, berlaku curang dalam menimbang dan menakar. Kepada mereka diutus Nabi Syuaib as, tetapi mereka mengingkarinya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 78
وَإِنْ كَانَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ لَظَالِمِينَ (78)
(Dan sesungguhnya) lafal in adalah bentuk takhfif daripada inna (adalah penduduk Aikah itu) yang terkenal dengan pohon-pohonnya yang subur dan rindang, terletak di dekat kota Madyan, dan mereka adalah kaum Nabi Syuaib (benar-benar kaum yang zalim) disebabkan mereka mendustakan Nabi Syuaib.
وَإِنْ كَانَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ لَظَالِمِينَ (78)
Allah SWT menerangkan bahwa penduduk kota Aikah adalah penduduk yang zalim dan ingkar, kepada mereka diutus Nabi Syuaib as, tetapi mereka mengingkari dan mendustakannya.
Dalam hadis diterangkan hubungan penduduk Allah dengan penduduk kota Madyan.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن مدين وأصحاب الأيكة أمتان بعث الله اليهما شعيبا
Artinya:
Berkata Rasulullah saw: "Sesungguhnya penduduk Madyan dan penduduk Aikah itu adalah dua umat yang kepada kedua umat itu Allah mengutus Nabi Syuaib".
(H.R Ibnu Mardawaih dan Ibnu 'Asakir dan Ibnu Amr)
Arti asal dari Aikah ialah hutan, kemudian menjadi nama suatu negeri, karena negeri itu banyak hutannya. Negeri itu terletak dalam daerah Madyan.
Penduduk Aikah menganut kepercayaan polytheism, suka menyamun dan merampok orang yang lewat negeri mereka, berlaku curang dalam menimbang dan menakar. Kepada mereka diutus Nabi Syuaib as, tetapi mereka mengingkarinya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 78
وَإِنْ كَانَ أَصْحَابُ الْأَيْكَةِ لَظَالِمِينَ (78)
(Dan sesungguhnya) lafal in adalah bentuk takhfif daripada inna (adalah penduduk Aikah itu) yang terkenal dengan pohon-pohonnya yang subur dan rindang, terletak di dekat kota Madyan, dan mereka adalah kaum Nabi Syuaib (benar-benar kaum yang zalim) disebabkan mereka mendustakan Nabi Syuaib.
79. maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua kota itu benar benar terletak di jalan umum yang terang.(QS. 15:79)
Surah Al Hijr 79
فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُبِينٍ (79)
Karena tindakan mereka yang melanggar larangan Allah dan mengabaikan seruan Rasul itu, mereka ditimpa azab berupa panas terik selama tujuh hari, tanpa sedikitpun awan yang menaungi, kemudian Allah mengirim awan, lalu mereka bernaung di bawah awan itu. Tiba-tiba dari dalam awan itu memancar nyala api yang menghanguskan mereka. Dalam surah Al A'raf ayat 91, diterangkan bahwa mereka juga ditimpa gempa yang dahsyat.
Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa kota Sodom dan kota Aikah itu adalah dua kota yang berdekatan letaknya, sama-sama terletak di jalan yang biasa dilalui manusia, bahkan bekas peninggalan mereka masih dapat dilihat dan dipelajari, agar demikian dapat dijadikan pelajaran oleh orang-orang yang mau menggunakan pikirannya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 79
فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُبِينٍ (79)
(Maka Kami membalas perbuatan mereka itu) yaitu membinasakan mereka dengan musim panas yang sangat (Dan sesungguhnya kedua kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth dan kota kaum Nabi Syuaib (benar-benar terletak di jalan umum) yakni jalan raya (yang terang) jelas; mengapa kalian hai penduduk Mekah tidak mau mengambil pelajaran daripadanya?
فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُبِينٍ (79)
Karena tindakan mereka yang melanggar larangan Allah dan mengabaikan seruan Rasul itu, mereka ditimpa azab berupa panas terik selama tujuh hari, tanpa sedikitpun awan yang menaungi, kemudian Allah mengirim awan, lalu mereka bernaung di bawah awan itu. Tiba-tiba dari dalam awan itu memancar nyala api yang menghanguskan mereka. Dalam surah Al A'raf ayat 91, diterangkan bahwa mereka juga ditimpa gempa yang dahsyat.
Kemudian Allah SWT menerangkan bahwa kota Sodom dan kota Aikah itu adalah dua kota yang berdekatan letaknya, sama-sama terletak di jalan yang biasa dilalui manusia, bahkan bekas peninggalan mereka masih dapat dilihat dan dipelajari, agar demikian dapat dijadikan pelajaran oleh orang-orang yang mau menggunakan pikirannya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Hijr 79
فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ وَإِنَّهُمَا لَبِإِمَامٍ مُبِينٍ (79)
(Maka Kami membalas perbuatan mereka itu) yaitu membinasakan mereka dengan musim panas yang sangat (Dan sesungguhnya kedua kota itu) yaitu kota kaum Nabi Luth dan kota kaum Nabi Syuaib (benar-benar terletak di jalan umum) yakni jalan raya (yang terang) jelas; mengapa kalian hai penduduk Mekah tidak mau mengambil pelajaran daripadanya?
80. Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul,(QS. 15:80)
Surah Al Hijr 80 - 81
وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ (80) وَآتَيْنَاهُمْ آيَاتِنَا فَكَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (81)
Ayat ini menerangkan bahwa penduduk kota Al Hijr telah mendustakan Rasul-rasul. Dalam ayat ini disebutkan Rasul-rasul padahal mereka hanya mendustakan seorang Rasul, yaitu Nabi Saleh as. Karena mendustakan seorang Rasul hukumnya sama dengan mendustakan seluruh Rasul-rasul Allah. Seluruh Rasul yang diutus Allah membawa agama tauhid dan asas-asas agama yang sama. Walaupun mendustakan seorang Rasul, tetapi mereka telah mendustakan ketauhidan dan azas-azas agama yang dibawa Rasul itu, yang berarti mereka telah mendustakan seluruh Rasul-rasul itu.
Kota Al Hijr adalah tempat tinggal kaum Samud yang terletak antara Mekah dan Syam, di dekat Wadil Qura. Kepada mereka diutus Nabi Saleh menunjukkan mukjizat sebagai bukti kerasulannya. Saleh menyatakan mukjizatnya berupa unta betina yang mereka kenal sebagai bukti kerasulannya. Unta itu tidak boleh diganggu dan disakiti. Air minumnya ditentukan banyaknya secara bergantian, yaitu sehari untuk minum unta dan sehari untuk yang lain untuk meminum mereka semuanya, demikianlah seterusnya. Tetapi mereka tidak mau mengikuti ketentuan Saleh itu, bahkan mereka menyembelih unta itu.
وَلَقَدْ كَذَّبَ أَصْحَابُ الْحِجْرِ الْمُرْسَلِينَ (80) وَآتَيْنَاهُمْ آيَاتِنَا فَكَانُوا عَنْهَا مُعْرِضِينَ (81)
Ayat ini menerangkan bahwa penduduk kota Al Hijr telah mendustakan Rasul-rasul. Dalam ayat ini disebutkan Rasul-rasul padahal mereka hanya mendustakan seorang Rasul, yaitu Nabi Saleh as. Karena mendustakan seorang Rasul hukumnya sama dengan mendustakan seluruh Rasul-rasul Allah. Seluruh Rasul yang diutus Allah membawa agama tauhid dan asas-asas agama yang sama. Walaupun mendustakan seorang Rasul, tetapi mereka telah mendustakan ketauhidan dan azas-azas agama yang dibawa Rasul itu, yang berarti mereka telah mendustakan seluruh Rasul-rasul itu.
Kota Al Hijr adalah tempat tinggal kaum Samud yang terletak antara Mekah dan Syam, di dekat Wadil Qura. Kepada mereka diutus Nabi Saleh menunjukkan mukjizat sebagai bukti kerasulannya. Saleh menyatakan mukjizatnya berupa unta betina yang mereka kenal sebagai bukti kerasulannya. Unta itu tidak boleh diganggu dan disakiti. Air minumnya ditentukan banyaknya secara bergantian, yaitu sehari untuk minum unta dan sehari untuk yang lain untuk meminum mereka semuanya, demikianlah seterusnya. Tetapi mereka tidak mau mengikuti ketentuan Saleh itu, bahkan mereka menyembelih unta itu.
Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Al-Hijr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar