Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Ibrahim
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=14#Top
11. Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka:` Kami tidak
lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia
kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak
patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan
izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang
bertawakkal.(QS. 14:11)
Surah Ibrahim 11
قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ نَحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَمَا كَانَ لَنَا أَنْ نَأْتِيَكُمْ بِسُلْطَانٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (11)
Untuk menjawab pertanyaan dan permintaan mereka di atas, maka dalam ayat ini disebutkan ucapan para Rasul itu kepada umat mereka masing-masing di mana mereka menyatakan bahwa benarlah mereka hanyalah manusia seperti umat mereka juga, hanya saja Allah telah memberikan karunia kepada mereka, yaitu berupa kenabian dan kerasulan yang disertai mukjizat, hanya saja mukjizat tersebut telah ditentukan Allah untuk masing-masing mereka, dan mereka hanya dapat mempergunakannya dengan seizin Allah SWT. Oleh sebab itu bukanlah wewenang seorang Rasul untuk mengemukakan mukjizat yang lain dari apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.
Pada akhir
ayat ini ditunjukkan pula, bahwa tawakal adalah merupakan suatu prinsip
dan sikap hidup yang harus menjadi pegangan bagi setiap orang yang
beriman apabila mereka sudah melaksanakan kewajiban dengan
sebaik-baiknya.قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِنْ نَحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَمَا كَانَ لَنَا أَنْ نَأْتِيَكُمْ بِسُلْطَانٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (11)
Untuk menjawab pertanyaan dan permintaan mereka di atas, maka dalam ayat ini disebutkan ucapan para Rasul itu kepada umat mereka masing-masing di mana mereka menyatakan bahwa benarlah mereka hanyalah manusia seperti umat mereka juga, hanya saja Allah telah memberikan karunia kepada mereka, yaitu berupa kenabian dan kerasulan yang disertai mukjizat, hanya saja mukjizat tersebut telah ditentukan Allah untuk masing-masing mereka, dan mereka hanya dapat mempergunakannya dengan seizin Allah SWT. Oleh sebab itu bukanlah wewenang seorang Rasul untuk mengemukakan mukjizat yang lain dari apa yang telah dikaruniakan Allah kepadanya.
12. Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah
padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami
sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan yang kamu lakukan kepada
kami. Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal berserah
diri `.(QS. 14:12)
Surah Ibrahim 12
وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ (12)
Pada ayat ini diterangkan penegasan dari para Rasul itu selanjutnya kepada umat mereka, bahwa bagi mereka tidak ada alasan sama sekali untuk tidak bertawakal kepada Allah SWT., karena Dia telah memberikan rahmat dan nikmat yang banyak sekali kepada mereka, antara lain ialah bahwa Allah SWT. telah menunjukkan kepada mereka jalan lurus yang mengantarkan mereka kepada cahaya iman yang terang-benderang sehingga mereka memperoleh rida-Nya di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu mereka akan menghadapi semua ancaman umat mereka dengan penuh kesabaran dan keuletan serta tawakal kepada Yang Maha Kuasa. Hanya kepada Allah semata-mata orang-orang mukmin bertawakal dan berserah diri, dan tidak merasa gentar atau pun takut terhadap ancaman orang-orang yang tidak beriman karena segala sesuatu di alam ini adalah takluk ke bawah kekuasaan Allah.
وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ (12)
Pada ayat ini diterangkan penegasan dari para Rasul itu selanjutnya kepada umat mereka, bahwa bagi mereka tidak ada alasan sama sekali untuk tidak bertawakal kepada Allah SWT., karena Dia telah memberikan rahmat dan nikmat yang banyak sekali kepada mereka, antara lain ialah bahwa Allah SWT. telah menunjukkan kepada mereka jalan lurus yang mengantarkan mereka kepada cahaya iman yang terang-benderang sehingga mereka memperoleh rida-Nya di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu mereka akan menghadapi semua ancaman umat mereka dengan penuh kesabaran dan keuletan serta tawakal kepada Yang Maha Kuasa. Hanya kepada Allah semata-mata orang-orang mukmin bertawakal dan berserah diri, dan tidak merasa gentar atau pun takut terhadap ancaman orang-orang yang tidak beriman karena segala sesuatu di alam ini adalah takluk ke bawah kekuasaan Allah.
13. Orang-orang kafir berkata kepada Rasul-rasul mereka:`
Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu
kembali kepada agama kami `. Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka:` Kami
pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu,(QS. 14:13)
Surah Ibrahim 13
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ (13)
Dalam ayat ini diceritakan lanjutan dari ucapan kaum kafir terhadap Rasul-rasul, di mana mereka mengancam para Rasul itu untuk diusir dari negeri mereka apabila tidak menghentikan dakwah yang mengajak mereka kepada agama Allah. Kaum kafir tersebut mengajukan pilihan kepada Rasul-rasul itu apakah mereka menerima pengusiran itu, ataukah mereka bersedia untuk kembali kepada agama yang mereka pusakai dari nenek moyang, yaitu agama syirik dan kafir.
Selanjutnya dalam ayat ini dijelaskan, bahwa setelah adanya ancaman kaum kafir itu, maka Allah SWT. mewahyukan kepada Rasul-rasul tersebut bahwa Dia pasti akan membinasakan kaum yang zalim itu. Wahyu ini merupakan dorongan moril yang amat besar artinya bagi masing-masing Rasul yang sedang menjalankan tugas sucinya sehingga mereka tidak merasa gentar untuk menghadapi umat yang zalim itu.
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ (13)
Dalam ayat ini diceritakan lanjutan dari ucapan kaum kafir terhadap Rasul-rasul, di mana mereka mengancam para Rasul itu untuk diusir dari negeri mereka apabila tidak menghentikan dakwah yang mengajak mereka kepada agama Allah. Kaum kafir tersebut mengajukan pilihan kepada Rasul-rasul itu apakah mereka menerima pengusiran itu, ataukah mereka bersedia untuk kembali kepada agama yang mereka pusakai dari nenek moyang, yaitu agama syirik dan kafir.
Selanjutnya dalam ayat ini dijelaskan, bahwa setelah adanya ancaman kaum kafir itu, maka Allah SWT. mewahyukan kepada Rasul-rasul tersebut bahwa Dia pasti akan membinasakan kaum yang zalim itu. Wahyu ini merupakan dorongan moril yang amat besar artinya bagi masing-masing Rasul yang sedang menjalankan tugas sucinya sehingga mereka tidak merasa gentar untuk menghadapi umat yang zalim itu.
14. dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri
itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang
takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.`(QS. 14:14)
Surah Ibrahim 14
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (14)
Dalam ayat ini Allah SWT. menyebutkan janji-Nya yang lain kepada Rasul-rasul-Nya, yaitu bahwa Allah akan menempatkan mereka di negeri-negeri itu setelah umat yang zalim itu lenyap karena azab yang akan ditimpakannya kepada mereka. Janji ini akan dilaksanakan-Nya untuk orang-orang yang bertakwa yang merasa takut untuk menghadap Allah dengan dosa yang banyak, dan merasa takut kepada ancaman dan siksa-Nya.
Dengan jelas dapat dipahami, bahwa janji Allah yang disebutkan-Nya dalam ayat ini adalah memperkuat janji-Nya yang telah disebutkan pada ayat di atas tentang pembinasaan orang-orang yang zalim. Setelah mereka itu binasa dan lenyap dari muka bumi, maka Rasul-rasul bersama umatnya masing-masing yang beriman dan taat kepada Allah menjadi penghuni negeri-negeri itu, dan mereka hidup dengan tenteram di bawah limpahan rahmat dan rida Allah.
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (14)
Dalam ayat ini Allah SWT. menyebutkan janji-Nya yang lain kepada Rasul-rasul-Nya, yaitu bahwa Allah akan menempatkan mereka di negeri-negeri itu setelah umat yang zalim itu lenyap karena azab yang akan ditimpakannya kepada mereka. Janji ini akan dilaksanakan-Nya untuk orang-orang yang bertakwa yang merasa takut untuk menghadap Allah dengan dosa yang banyak, dan merasa takut kepada ancaman dan siksa-Nya.
Dengan jelas dapat dipahami, bahwa janji Allah yang disebutkan-Nya dalam ayat ini adalah memperkuat janji-Nya yang telah disebutkan pada ayat di atas tentang pembinasaan orang-orang yang zalim. Setelah mereka itu binasa dan lenyap dari muka bumi, maka Rasul-rasul bersama umatnya masing-masing yang beriman dan taat kepada Allah menjadi penghuni negeri-negeri itu, dan mereka hidup dengan tenteram di bawah limpahan rahmat dan rida Allah.
15. Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh
mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi
keras kepala,(QS. 14:15)
Surah Ibrahim 15
وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (15)
Mereka yang beriman kepada Allah itu serta selalu mengharapkan rida dan kasih sayang-Nya dan takut kepada ancaman dan siksaan-Nya, memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas musuh-musuh mereka yang zalim itu. Allah mengabulkan permohonan mereka. Maka binasalah kaum yang bersifat sewenang-wenang dan keras kepala itu.
Sifat sewenang-wenang dan keras kepala adalah ciri-ciri dari orang-orang yang takabur yang ingin menandingi kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka tidak mempedulikan hukum-hukum dan peraturan yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya untuk mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercapai kehidupan yang harmonis, saling mengasihi dan saling menghargai. Oleh sebab itu, selayaknya mereka menerima hukuman dari Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang.
وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (15)
Mereka yang beriman kepada Allah itu serta selalu mengharapkan rida dan kasih sayang-Nya dan takut kepada ancaman dan siksaan-Nya, memohon kepada Allah agar diberi kemenangan atas musuh-musuh mereka yang zalim itu. Allah mengabulkan permohonan mereka. Maka binasalah kaum yang bersifat sewenang-wenang dan keras kepala itu.
Sifat sewenang-wenang dan keras kepala adalah ciri-ciri dari orang-orang yang takabur yang ingin menandingi kekuasaan dan kebesaran Allah. Mereka tidak mempedulikan hukum-hukum dan peraturan yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya untuk mengatur hubungan antara sesama manusia agar tercapai kehidupan yang harmonis, saling mengasihi dan saling menghargai. Oleh sebab itu, selayaknya mereka menerima hukuman dari Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang.
16. di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah,(QS. 14:16)
Surah Ibrahim 16
مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ (16)
Mereka akan dimasukkan ke dalam neraka, bahkan mereka itu telah berada di muka neraka. Semasa hidup di dunia ini mereka telah serasa di tepi neraka itu. Di dalam neraka itu nanti mereka akan diberi minum air kotor seperti nanah.
مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ (16)
Mereka akan dimasukkan ke dalam neraka, bahkan mereka itu telah berada di muka neraka. Semasa hidup di dunia ini mereka telah serasa di tepi neraka itu. Di dalam neraka itu nanti mereka akan diberi minum air kotor seperti nanah.
17. diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa
menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru,
tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya masih ada azab yang berat.(QS. 14:17)
Surah Ibrahim 17
يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ (17)
Dalam ayat ini Allah SWT. menggambarkan betapa beratnya siksaan yang akan diterima atau diderita umat yang zalim itu di akhirat kelak, yaitu siksaan dengan api neraka yang amat panasnya, dan mereka diberi minum yang kotor seperti nanah itu, mereka minumlah air kotor itu akan tetapi amat sukarlah bagi mereka meneguknya. Di samping itu, bahaya maut senantiasa mengancam mereka dari segala penjuru tetapi kematian mereka ditangguhkan Allah agar mereka merasakan pedihnya azab yang akan ditimpakan kepada mereka.
يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ (17)
Dalam ayat ini Allah SWT. menggambarkan betapa beratnya siksaan yang akan diterima atau diderita umat yang zalim itu di akhirat kelak, yaitu siksaan dengan api neraka yang amat panasnya, dan mereka diberi minum yang kotor seperti nanah itu, mereka minumlah air kotor itu akan tetapi amat sukarlah bagi mereka meneguknya. Di samping itu, bahaya maut senantiasa mengancam mereka dari segala penjuru tetapi kematian mereka ditangguhkan Allah agar mereka merasakan pedihnya azab yang akan ditimpakan kepada mereka.
18. Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan
mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari
yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun
dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah
kesesatan yang jauh.(QS. 14:18)
Surah Ibrahim 18
مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ لَا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْءٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ (18)
Jika dalam ayat-ayat di atas Allah telah menjelaskan azab yang akan diderita orang-orang kafir itu dalam neraka Jahanam, maka dalam ayat ini dijelaskan-Nya kerugian besar yang akan mereka derita pula, yaitu pahala dari amalan kebaikan mereka di dunia, kalau ada dihapuskan Allah, sehingga mereka tidak dapat merasakan manfaat apa pun dari amalan kebaikan yang mungkin pernah mereka perbuat selagi hidup di dunia. Amal-amalan mereka itu diibaratkan oleh ayat ini bagaikan abu yang ditiup angin kencang, hilang tanpa kesan. Keadaan yang demikian adalah akibat dari kesesatan mereka dan penyelewengan yang jauh sekali dari petunjuk Allah SWT.
مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِفٍ لَا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْءٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلَالُ الْبَعِيدُ (18)
Jika dalam ayat-ayat di atas Allah telah menjelaskan azab yang akan diderita orang-orang kafir itu dalam neraka Jahanam, maka dalam ayat ini dijelaskan-Nya kerugian besar yang akan mereka derita pula, yaitu pahala dari amalan kebaikan mereka di dunia, kalau ada dihapuskan Allah, sehingga mereka tidak dapat merasakan manfaat apa pun dari amalan kebaikan yang mungkin pernah mereka perbuat selagi hidup di dunia. Amal-amalan mereka itu diibaratkan oleh ayat ini bagaikan abu yang ditiup angin kencang, hilang tanpa kesan. Keadaan yang demikian adalah akibat dari kesesatan mereka dan penyelewengan yang jauh sekali dari petunjuk Allah SWT.
19. Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki,
niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti (mu) dengan makhluk yang
baru,(QS. 14:19)
Surah Ibrahim 19
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ (19)
Dalam ayat ini Allah SWT. menyebutkan Dialah yang menciptakan semua langit dan bumi dengan hak. Maksudnya Allah menciptakan semuanya itu bukanlah dengan percuma melainkan dengan penuh hikmah. Oleh sebab itu manusia yang telah dijadikan-Nya sebagai khalifah-Nya di bumi ini hendaklah memanfaatkan semua itu dengan cara yang baik dan untuk tujuan yang baik pula. Sesuai dengan peraturan dan ketentuan-Nya. Akan tetapi jika manusia itu menyimpang dari peraturan dan ketentuan Allah, maka Dia tidak membiarkan berbuat kelaliman itu.
Maka pada akhir ayat ini Allah SWT. menegaskan kepada Rasul-Nya, jika Allah menghendaki maka Allah akan membinasakan beserta umatnya dan akan mengganti mereka dengan makhluk yang baru.
Penegasan ini adalah untuk mengingatkan Rasul dan umatnya yang taat dan beriman kepada Allah, betapa besarnya dosa orang-orang kafir itu, karena dengan kekafiran tersebut mereka tidak mengakui kekuasaan Allah sebagai pencipta dan pemelihara makhluk-Nya. Apabila manusia memikirkan kekuasaan Allah dan rahmat-Nya terhadap hamba-Nya, niscaya mereka akan sampai kepada keyakinan bahwa hanya Allah sajalah yang berhak untuk disembah dan dipuji serta ditakuti azab dan siksa-Nya.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ (19)
Dalam ayat ini Allah SWT. menyebutkan Dialah yang menciptakan semua langit dan bumi dengan hak. Maksudnya Allah menciptakan semuanya itu bukanlah dengan percuma melainkan dengan penuh hikmah. Oleh sebab itu manusia yang telah dijadikan-Nya sebagai khalifah-Nya di bumi ini hendaklah memanfaatkan semua itu dengan cara yang baik dan untuk tujuan yang baik pula. Sesuai dengan peraturan dan ketentuan-Nya. Akan tetapi jika manusia itu menyimpang dari peraturan dan ketentuan Allah, maka Dia tidak membiarkan berbuat kelaliman itu.
Maka pada akhir ayat ini Allah SWT. menegaskan kepada Rasul-Nya, jika Allah menghendaki maka Allah akan membinasakan beserta umatnya dan akan mengganti mereka dengan makhluk yang baru.
Penegasan ini adalah untuk mengingatkan Rasul dan umatnya yang taat dan beriman kepada Allah, betapa besarnya dosa orang-orang kafir itu, karena dengan kekafiran tersebut mereka tidak mengakui kekuasaan Allah sebagai pencipta dan pemelihara makhluk-Nya. Apabila manusia memikirkan kekuasaan Allah dan rahmat-Nya terhadap hamba-Nya, niscaya mereka akan sampai kepada keyakinan bahwa hanya Allah sajalah yang berhak untuk disembah dan dipuji serta ditakuti azab dan siksa-Nya.
20. dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.(QS. 14:20)
Surah Ibrahim 20
وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ (20)
Dalam ayat ini Allah menegaskan pula, bahwa semuanya itu tidaklah sukar bagi-Nya untuk melakukannya, karena Dialah pencipta dan penguasanya. Tidak ada sesuatu pun yang kuasa menghalangi apabila Dia menghendaki untuk menimpakan siksa kepada hamba-Nya.
وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ (20)
Dalam ayat ini Allah menegaskan pula, bahwa semuanya itu tidaklah sukar bagi-Nya untuk melakukannya, karena Dialah pencipta dan penguasanya. Tidak ada sesuatu pun yang kuasa menghalangi apabila Dia menghendaki untuk menimpakan siksa kepada hamba-Nya.
Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Ibrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar