Sumber: http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=6&SuratKe=18#Top copy paste pada 28 Agustus 2012
101. yaitu orang-orang yang matanya dalam keadaan tertutup dari memperhatikan tanda-tanda kebesaran-Ku, dan adalah mereka tidak sanggup mendengar.(QS. 18:101)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 101
102. Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.(QS. 18:102)
الَّذِينَ كَانَتْ أَعْيُنُهُمْ فِي غِطَاءٍ عَنْ ذِكْرِي وَكَانُوا لَا يَسْتَطِيعُونَ سَمْعًا (101)
Azab yang pedih itu disediakan untuk orang-orang yang mata hatinya selalu tertutup dan memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di dunia ini. Mereka tidak pernah memikirkan bukti-bukti kekuasaan Nya, tidak pernah bertobat kepada Tuhannya, tidak pernah mengikuti perintah Nya dan menjauhi larangan Nya, seolah-olah mereka menutup telinga tidak mau mendengar peringatan-peringatan dari Allah itu. Azab yang demikian itu ditimpakan kepada mereka sebagai akibat perbuatan mereka berkecimpung (bergelimang) dalam dosa dan pelanggaran, mengikuti godaan setan masuk dalam perangkap-perangkap yang dipasang oleh setan, sehingga hati mereka dikunci mati oleh Tuhan sehingga tidak dapat lagi mempergunakan mata dan telinganya untuk menerima petunjuk dan kebenaran. Dan Allah menjelaskan bahwa apa-apa yang mereka sembah selain Allah tidak memberi manfaat kepada mereka sedikitpun.102. Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.(QS. 18:102)
Surah Al Kahfi 102
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 102
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا (102)
(Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku) yakni para Malaikat-Ku, Nabi 'Isa dan Nabi 'Uzair (menjadi penolong-penolong selain Aku?) yakni tuhan-tuhan yang dapat menolong mereka. Lafal Auliyaa-a ini menjadi Maf'ul Tsani daripada lafal Liyattakhidzuu, sedangkan Maf'ul Tsani daripada lafal Hasiba tidak disebutkan. Maksud ayat: Apakah mereka menyangka bahwa pengambilan mereka terhadap hal-hal yang telah disebutkan itu sebagai sesembahan mereka tidak membuat-Ku murka, dan Aku hanya berdiam diri tidak menghukum mereka? Tentu saja tidak. (Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam bagi orang-orang kafir) yaitu bagi mereka dan bagi orang-orang kafir lainnya yang seperti mereka (sebagai tempat tinggal) maksudnya Jahanam itu telah disediakan buat mereka sebagaimana disediakannya tempat tinggal bagi tamu.
103. Katakanlah: `Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?(QS. 18:103)
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.`(QS. 18:104)
Al Kahfi 104
105. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.(QS. 18:105)
Kahfi 105
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.(QS. 18:106)
Kahfi 106
ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا (106)
Balasan yang demikian itu yaitu neraka Jahanam diakibatkan kekafiran mereka kepada utusan-utusan Allah dan mukjizat-mukjizat yang dibawanya yang selalu mereka jadikan sebagai olok-olok. Mereka tidak memandang cukup dengan sekadar tidak percaya saja tetapi juga memperolok-olok dan menghinakan utusan-utusan Allah yang berarti pula menghinakan Allah yang mengutusnya.
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah syurga Firdaus menjadi tempat tinggal.(QS. 18:107)
Kahfi 107
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا (107)
Sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan membenarkan para Rasul dalam keterangan yang dibawa dan berbuat amal saleh semata-mata untuk mencapai keridaan Nya, maka bagi mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, bersabda Rasulullah saw:
إذا سألتم الله فأسألوه الفردوس فإنها أوسط الجنة وأعلى الجنو وفوقها عرش الرحمن تبارك وتعالى ومنه تفجر الأنهار
Artinya:
Apabila kamu memohon kepada Allah, maka mohonlah surga Firdaus karena ia itu surga yang paling mulia dan yang paling tinggi dan di atasnya terdapat Arsy Ar Rahman, dan dari surga Firdaus itu mengalirlah sungai-sungai surga.
108. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.(QS. 18:108)
خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا (108)
Mereka kekal di dalamnya dan tidak ingin pindah ke tempat lain, karena tidak ada tempat yang lebih mulia dan lebih agung pada sisi mereka kecuali surga Firdaus itulah.
109. Katakanlah: `Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)`.(QS. 18:109)
Kahfi 109
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا (109)
Diriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Nabi Muhammad: "Engkau mengatakan bahwa kami telah diberi oleh Allah hikmah, sedang dalam kitab engkau (Alquran) terdapat ayat:
وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya:
Dan barangsiapa dianugerahkan al hikmah itu ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. (Q.S. Al Baqarah: 269)
Kemudian engkau mengatakan pula sebagaimana tersebut dalam Alquran:
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya:
Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Q.S. Al Isra': 85)
Dalam kedua ayat ini mereka berpendapat, ada pertentangan maka turunlah ayat ini sebagai jawaban atas kritikan mereka. Katakanlah kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan (dengan pena) kalimat-kalimat Tuhanku dan ilmu-ilmu Nya, maka akan habislah kering lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku meskipun air laut itu ditambahkan sebanyak itu pula, karena lautan itu terbatas sedangkan ilmu dan hikmah Allah tidak terbatas.
Seperti firman Allah:
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (27)
Artinya:
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Luqman: 27)
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا (102)
Apakah orang-orang kafir yang mempersekutukan Aku dengan yang lain menyangka bahwa hamba-hamba Ku yang ada dalam genggam kekuasaan Ku, seperti para malaikat. Isa putra Maryam dan berhala-berhala yang mereka sembah, dapat mereka jadikan penolong untuk menyelamatkan diri dari kemurkaan dan azab Ku?. Sangkaan mereka itu adalah sesat dan salah belaka dan Allah SWT dengan tegas menyatakan lagi: "Kami telah menyediakan neraka Jahanam bagi orang-orang kafir sebagai tempat tinggal dan sebagai ganti dari apa-apa yang mereka sajikan untuk sembahan-sembahannya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 102
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا (102)
(Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku) yakni para Malaikat-Ku, Nabi 'Isa dan Nabi 'Uzair (menjadi penolong-penolong selain Aku?) yakni tuhan-tuhan yang dapat menolong mereka. Lafal Auliyaa-a ini menjadi Maf'ul Tsani daripada lafal Liyattakhidzuu, sedangkan Maf'ul Tsani daripada lafal Hasiba tidak disebutkan. Maksud ayat: Apakah mereka menyangka bahwa pengambilan mereka terhadap hal-hal yang telah disebutkan itu sebagai sesembahan mereka tidak membuat-Ku murka, dan Aku hanya berdiam diri tidak menghukum mereka? Tentu saja tidak. (Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahanam bagi orang-orang kafir) yaitu bagi mereka dan bagi orang-orang kafir lainnya yang seperti mereka (sebagai tempat tinggal) maksudnya Jahanam itu telah disediakan buat mereka sebagaimana disediakannya tempat tinggal bagi tamu.
103. Katakanlah: `Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?(QS. 18:103)
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا (103)
Katakanlah kepada orang-orang mereka yang membantah kamu (Muhammad) di antara Ahli-ahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasrani: "Maukah kamu diberi tahu tentang golongan orang yang paling merugi perbuatannya yaitu orang-orang yang telah bersusah payah mengerjakan suatu perbuatan yang dengan perbuatan itu ia mengharap pahala dan karunia, tetapi yang mereka peroleh hanyalah malapetaka dan kebinasaan, seperti orang-orang yang telah membeli barang dengan mengharapkan keuntungan, tetapi yang diperolehnya hanya kerugian belaka.104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.`(QS. 18:104)
Al Kahfi 104
الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا (104)
Yaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam menghimpun kebaikan di dunia, mereka melakukan perbuatan yang bertentangan dengan perbuatan yang diridai Allah dan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat yang sebaik-baiknya. Kemudian ternyata bahwa mereka telah berbuat keliru dan menempuh jalan yang sesat sehingga amal perbuatannya yang telah mereka kerjakan itu tidak memberi manfaat sedikitpun bagaikan debu yang terbang habis di hembus angin.105. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.(QS. 18:105)
Kahfi 105
أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا (105)
Mereka yang sia-sia usahanya itu ialah orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhannya dan kafir pula dengan hari kebangkitan di mana mereka akan dihadapkan kepada hari perjumpaan dengan Allah. Oleh karena itu segala amal-amalnya akan dihapus, sehingga tidak ada amal kebaikan yang akan ditimbang di atas neraca timbangannya. Karena yang akan memberatkan timbangan hanyalah amal saleh yang bersih dari kemusyrikan.106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.(QS. 18:106)
Kahfi 106
ذَلِكَ جَزَاؤُهُمْ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوا وَاتَّخَذُوا آيَاتِي وَرُسُلِي هُزُوًا (106)
Balasan yang demikian itu yaitu neraka Jahanam diakibatkan kekafiran mereka kepada utusan-utusan Allah dan mukjizat-mukjizat yang dibawanya yang selalu mereka jadikan sebagai olok-olok. Mereka tidak memandang cukup dengan sekadar tidak percaya saja tetapi juga memperolok-olok dan menghinakan utusan-utusan Allah yang berarti pula menghinakan Allah yang mengutusnya.
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah syurga Firdaus menjadi tempat tinggal.(QS. 18:107)
Kahfi 107
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا (107)
Sesungguhnya orang yang beriman kepada Allah dan Rasul Nya dan membenarkan para Rasul dalam keterangan yang dibawa dan berbuat amal saleh semata-mata untuk mencapai keridaan Nya, maka bagi mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, bersabda Rasulullah saw:
إذا سألتم الله فأسألوه الفردوس فإنها أوسط الجنة وأعلى الجنو وفوقها عرش الرحمن تبارك وتعالى ومنه تفجر الأنهار
Artinya:
Apabila kamu memohon kepada Allah, maka mohonlah surga Firdaus karena ia itu surga yang paling mulia dan yang paling tinggi dan di atasnya terdapat Arsy Ar Rahman, dan dari surga Firdaus itu mengalirlah sungai-sungai surga.
108. Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.(QS. 18:108)
خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا (108)
Mereka kekal di dalamnya dan tidak ingin pindah ke tempat lain, karena tidak ada tempat yang lebih mulia dan lebih agung pada sisi mereka kecuali surga Firdaus itulah.
109. Katakanlah: `Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)`.(QS. 18:109)
Kahfi 109
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا (109)
Diriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berkata kepada Nabi Muhammad: "Engkau mengatakan bahwa kami telah diberi oleh Allah hikmah, sedang dalam kitab engkau (Alquran) terdapat ayat:
وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya:
Dan barangsiapa dianugerahkan al hikmah itu ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. (Q.S. Al Baqarah: 269)
Kemudian engkau mengatakan pula sebagaimana tersebut dalam Alquran:
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Artinya:
Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit. (Q.S. Al Isra': 85)
Dalam kedua ayat ini mereka berpendapat, ada pertentangan maka turunlah ayat ini sebagai jawaban atas kritikan mereka. Katakanlah kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan (dengan pena) kalimat-kalimat Tuhanku dan ilmu-ilmu Nya, maka akan habislah kering lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku meskipun air laut itu ditambahkan sebanyak itu pula, karena lautan itu terbatas sedangkan ilmu dan hikmah Allah tidak terbatas.
Seperti firman Allah:
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (27)
Artinya:
Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Luqman: 27)
110. Katakanlah: `Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:` Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa `. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya`.(QS. 18:110)
Kahfi 110
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110)
Katakanlah kepada mereka: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, mengakui bahwa semua ilmuku tidak sebanding dengan apa yang ada pada Allah, aku mengetahui sekadar apa yang diwahyukan Allah kepadaku, dan tidak tahu yang lainnya kecuali apa yang Allah ajarkan kepadaku. Dan Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa: "Yang disembah olehku dan oleh kamu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi Nya. Oleh karena itu barangsiapa yang mengharapkan pahala dan Allah pada hari perjumpaan dengan Nya, maka hendaklah ia tulus ikhlas dalam ibadahnya, meng Esakan Allah dalam rububiyah dan uluhiyah Nya dan tidak mengadakan syirik baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi seperti ria, karena berbuat sesuatu ingin dipuji orang itu termasuk syirik yang tersembunyi. Dan setelah membersihkan iman dari kemusyrikan itu hendaklah mengerjakan amal saleh yang dikerjakannya semata-mata untuk mencapai keridaan Nya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 110
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110)
(Katakanlah, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia) anak Adam (seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku, 'Bahwa sesungguhnya Rabb kalian itu adalah Tuhan Yang Esa.') huruf Anna di sini Maktufah atau dicegah untuk beramal oleh sebab adanya Ma, sedangkan huruf Ma masih tetap status Mashdarnya. Maksudnya; yang diwahyukan kepadaku mengenai keesaan Tuhan (Barang siapa mengharap) bercita-cita (perjumpaan dengan Rabbnya) setelah dibangkitkan dan menerima pembalasan (maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan di dalam beribadah kepada Rabbnya) yakni sewaktu ia beribadah kepada-Nya, seumpamanya ia hanya ingin pamer (dengan seorang pun").
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110)
Katakanlah kepada mereka: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, mengakui bahwa semua ilmuku tidak sebanding dengan apa yang ada pada Allah, aku mengetahui sekadar apa yang diwahyukan Allah kepadaku, dan tidak tahu yang lainnya kecuali apa yang Allah ajarkan kepadaku. Dan Allah telah mewahyukan kepadaku bahwa: "Yang disembah olehku dan oleh kamu hanyalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi Nya. Oleh karena itu barangsiapa yang mengharapkan pahala dan Allah pada hari perjumpaan dengan Nya, maka hendaklah ia tulus ikhlas dalam ibadahnya, meng Esakan Allah dalam rububiyah dan uluhiyah Nya dan tidak mengadakan syirik baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi seperti ria, karena berbuat sesuatu ingin dipuji orang itu termasuk syirik yang tersembunyi. Dan setelah membersihkan iman dari kemusyrikan itu hendaklah mengerjakan amal saleh yang dikerjakannya semata-mata untuk mencapai keridaan Nya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 110
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110)
(Katakanlah, "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia) anak Adam (seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku, 'Bahwa sesungguhnya Rabb kalian itu adalah Tuhan Yang Esa.') huruf Anna di sini Maktufah atau dicegah untuk beramal oleh sebab adanya Ma, sedangkan huruf Ma masih tetap status Mashdarnya. Maksudnya; yang diwahyukan kepadaku mengenai keesaan Tuhan (Barang siapa mengharap) bercita-cita (perjumpaan dengan Rabbnya) setelah dibangkitkan dan menerima pembalasan (maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan di dalam beribadah kepada Rabbnya) yakni sewaktu ia beribadah kepada-Nya, seumpamanya ia hanya ingin pamer (dengan seorang pun").
Tidak ada komentar:
Posting Komentar