Senin, 27 Agustus 2012

Al-Kahfi 81-100

Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Kahfi
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=5&SuratKe=18#Top pada 28-8-2012

81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).(QS. 18:81)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Kahfi 81 
فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا (81) 
Maka kami mengharapkan supaya Allah memberi Rezeki kepada kedua orang tuanya itu dan seorang anak laki-laki yang lebih baik, dan anaknya yang telah dibunuh itu, dan lebih banyak kasih sayangnya kepada ibu bapaknya.



82. Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya`.(QS. 18:82)
Al Kahfi 82 
وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا (82) 
Adapun yang menjadi pendorong bagiku untuk menegakkan dinding itu karena di bawahnya ada harta benda simpanan kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Allah memerintahkan kepadaku supaya menegakkan dinding itu karena jika dinding itu jatuh (roboh) niscaya harta benda simpanan tersebut akan nampak terlihat dan dikhawatirkan akan dicuri orang. Allah SWT menghendaki agar kedua anak yatim itu mencapai umur dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sendiri dari bawah dinding, sebagai rahmat dari pada-Nya. Dan saya tidak mengerjakan semua pekerjaan itu atas dorongan dan kemauan saya sendiri melainkan semata-mata atas perintah Allah SWT, karena sesuatu tindakan yang berakibat merugikan harta benda manusia dan penumpahan darah tidak boleh dikerjakan kecuali dengan izin dan wahyu dari Allah. Demikianlah penjelasan-penjelasan tentang ketetapan Ku yang kamu tidak sadar terhadapnya.

83. Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulqarnain. Katakanlah: `Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya`.(QS. 18:83)
Al Kahfi 83 
وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا (83) 
Orang-orang Quraisy akan bertanya kepadamu (Muhammad) setelah mereka mengadakan pembicaraan lebih dahulu dengan orang-orang Yahudi tentang apa yang harus mereka tanyakan padamu untuk menguji kebenaranmu. Mereka akan bertanya kepadamu tentang Zulkarnain katakanlah kepada mereka itu: "Akan kubacakan padamu cerita-cerita yang lengkap tentang apa yang kamu tanyakan itu karena aku telah diberi keterangan oleh Tuhanku". Kemudian beliau memberikan perinciannya sebagai berikut:

84. Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,(QS. 18:84)
Al Kahfi 84 
إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا (84) 
Sesungguhnya Kami telah memberikan kekuasaan kepada Zulkarnain untuk menjelajahi permukaan bumi sebagaimana yang dia kehendaki sehingga dia sampai kepada semua pelosok dunia dan menguasai kerajaan-kerajaan bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya cara-cara untuk mencapai segala maksud dan tujuannya karena Kami telah memberikan kepadanya ilmu pengetahuan yang cukup, kekuasaan yang luas dan alat perlengkapan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya itu.

85. maka diapun menempuh suatu jalan.(QS. 18:85)

فَأَتْبَعَ سَبَبًا (85) 
Maka diapun menempuh suatu jalan ke arah Barat.

86. Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: `Hai Dzulqarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka`.(QS. 18:86)
Al Kahfi 86 
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَغْرِبَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَغْرُبُ فِي عَيْنٍ حَمِئَةٍ وَوَجَدَ عِنْدَهَا قَوْمًا قُلْنَا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِمَّا أَنْ تُعَذِّبَ وَإِمَّا أَنْ تَتَّخِذَ فِيهِمْ حُسْنًا (86) 
Setelah dia menempuh jalan itu, maka sampailah ia kepada ujung bumi sebelah barat di mana kelihatan matahari terbenam seolah-olah masuk ke dalam lautan Atlantik. Di mana dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang rupanya (kelihatannya) kehitam-hitaman seperti lumpur. Dia telah melalui negeri Tunis dan Maroko dan sampailah ke pantai Afrika sebelah barat, dan di sana menjumpai beberapa kaum kafir. Dan Allah telah menyuruhnya untuk memilih di antara dua hal, yaitu menyiksa mereka dengan penumpahan darah atau mengajak mereka supaya beriman kepada Allah. Yang demikian ini dijelaskan dalam firman Allah yang disampaikan kepada Zulkarnain secara ilham. Zulkarnain disuruh supaya membunuh mereka jika mereka tidak mau mengakui keesaan Allah dan tidak mau tunduk kepada ajakannya, atau mengajarkan kepada mereka petunjuk-petunjuk sehingga mereka mengenal hukum dan syariat agama dengan penuh keyakinan.

87. Berkata Dzulqarnain: `Adapun orang yang aniaya maka kami kelak akan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya.(QS. 18:87)
Kahfi 87 
قَالَ أَمَّا مَنْ ظَلَمَ فَسَوْفَ نُعَذِّبُهُ ثُمَّ يُرَدُّ إِلَى رَبِّهِ فَيُعَذِّبُهُ عَذَابًا نُكْرًا (87) 
Berkata Zulkarnain kepada sebagian komandan pasukannya: "Adapun orang yang berbuat aniaya terhadap dirinya dan terus-menerus hidup dalam kemusyrikan kepada Allah SWT maka Kami akan mengazabnya dengan pembunuhan dan kemudian di akhirat akan dikembalikan kepada Tuhannya untuk dengan azab yang tidak ada taranya dalam neraka jahanam".

88. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami`.(QS. 18:88)
Al Kahfi 88 
وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا (88) 
Adapun otang yang membenarkan Allah dan keesaan Nya dan beramal saleh, maka baginya disediakan pahala yang terbaik sebagai balasan atas segala kebijaksanaannya yang telah diperbuatnya selama ia hidup di dunia, dan akan kami titahkan kepadanya di dunia perintah-perintah yang mudah dikerjakannya yaitu beberapa amalan yang mendekatkan dirinya kepada Allah seperti salat, zakat, jihad dan sebagainya. 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 88 
وَأَمَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُ جَزَاءً الْحُسْنَى وَسَنَقُولُ لَهُ مِنْ أَمْرِنَا يُسْرًا (88) 
(Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik) yakni surga; diidhafatkannya lafal Jazaa-an kepada lafal Al Husna mengandung makna penjelasan. Dan menurut qiraat yang lain lafal Jazaa-an dibaca Jazaa-u'; sehubungan dengan bacaan ini Imam Al-Farra' mengatakan bahwa dinashabkannya lafal Jazaa-an karena dianggap sebagai kalimat penafsir, maksudnya bila ditinjau dari segi nisbatnya (dan akan Kami titahkan kepadanya perintah yang mudah dari perintah-perintah Kami)" maksudnya Kami akan memberikan perintah kepadanya dengan perintah yang mudah untuk ia laksanakan.

89. Kemudian dia menempuh jalan (yang lain)..(QS. 18:89)
Al Kahfi 89 
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا (89) 
Kemudian dia menempuh jalan ke arah timur.

90. Hingga apabila telah sampai ke tempat terbit matahari (sebelah Timur) dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,(QS. 18:90)
Al Kahfi 90 
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَى قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْرًا (90) 
Setelah ia sampai ke pantai Afrika sebelah barat itu, lalu ia kembali menuju ke arah timur sehingga sampailah ia ke tempat terbitnya matahari di sekitar negeri Tiongkok di mana ia menjumpai segolongan umat manusia yang hidupnya tidak di bawah bangunan rumah dan tidak ada pula pohon-pohon menaunginya dari panasnya matahari. Mereka langsung mendapat sorotan cahaya matahari karena tidak terlindung oleh atap atau bukit-bukit yang berada di sekitarnya Mereka pada siang hari berada dalam lubang lubang di bawah tanah dan baru muncul di atas permukaan bumi setelah matahari terbenam, untuk mencari kehidupannya. Keadaan mereka jauh berbeda sekali dengan penghuni dunia yang lainnya, karena mereka hidupnya telanjang dan tidak mempunyai bangunan untuk tempat tinggal. 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 90 
حَتَّى إِذَا بَلَغَ مَطْلِعَ الشَّمْسِ وَجَدَهَا تَطْلُعُ عَلَى قَوْمٍ لَمْ نَجْعَلْ لَهُمْ مِنْ دُونِهَا سِتْرًا (90) 
(Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbitnya matahari) tempat matahari terbit (dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat) mereka adalah bangsa Zunuj atau orang-orang Indian (yang Kami tidak menjadikan bagi mereka dari sinarnya) yaitu dari sinar matahari (sesuatu yang melindunginya) baik berupa pakaian atau pun atap-atap. Karena sesungguhnya tanah tempat mereka tinggal tidak dapat menopang bangunan, dan mereka hanya mempunyai tempat perlindungan berupa liang-liang, di tempat tersebut mereka masuk bila matahari terbit, dan bila matahari telah tinggi baru mereka keluar dari liang-liang itu.

90. demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu kami meliputi segala apa yang ada padanya.(QS. 18:91)
Al Kahfi 91 
كَذَلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا (91) 
Demikianlah perja1anan Zulkarnain itu seperti yang telah diterangkan di atas, beliau telah sampai ke ujung Barat dan Timur dan telah sampai ke puncak kebesarannya dalam pemerintahannya yang jarang ada bandingannya. Dan sungguh Kami mengetahui apa saja yang ada padanya dan apa-apa yang diperbuatnya bersama bala-tentaranya, walaupun mereka tersebar luas di seluruh permukaan bumi.

92. Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).(QS. 18:92)
Al Kahfi 92 
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا (92) 
Kemudian dia menempuh suatu jalan lain lagi yaitu jalan antara Masyriq dan Maghrib membelok ke arah utara.

93. Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.(QS. 18:93)
Surah Al Kahfi 93 
حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا (93) 
Sehingga tatkala dia telah sampai ke suatu tempat di antara dua buah gunung yang terletak di belakang sungai Jihun di negeri Belekh dekat kota Tirmiz. Di sana dia menjumpai segolongan manusia yang hampir tidak mengerti pembicaraan kawan-kawannya sendiri apalagi bahasa lain, karena bahasa mereka sangat berlainan dengan bahasa-bahasa yang dikenal oleh umat manusia dan taraf kecerdasannyapun sangat rendah.

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 93 
حَتَّى إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِنْ دُونِهِمَا قَوْمًا لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا (93) 
(Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah bendungan) dibaca Saddaini atau Suddaini, dan sesudah kedua bendungan tersebut terdapat dua buah gunung, yaitu di salah satu wilayah negeri Turki. Bendungan raja Iskandar akan dibangun di antara kedua buah bukit itu, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti (dia mendapati di hadapan kedua bendungan itu) yakni pada sebelah depan keduanya (suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan) mereka tidak dapat memahami pembicaraan melainkan secara lambat sekali. Menurut qiraat yang lain lafal Yafqahuuna dibaca Yufqihuuna.

94. Mereka berkata: `Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Yajuj dan Majuj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?`(QS. 18:94)
Al Kahfi 94 
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا (94) 
Mereka melalui juru bahasanya berkata : "Wahai Zulkarnain sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj bangsa Tartar dan Mongol sangat membuat kerusakan di muka bumi dengan pembunuhan, perampasan dan segala macam keganasan, maka bersedialah kamu menerima sesuatu upah dari kami yang kami kumpulkan dari harta benda kami supaya kamu membuatkan benteng untuk menjaga kami dari serbuan mereka". 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 94 
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا (94) 
(Mereka berkata, "Hai Zulkarnain! Sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu) dikenal dengan nama Yakjuj dan Makjuj. Kedua nama tersebut merupakan nama 'Ajam bagi dua kabilah, dengan demikian maka I'rabnya tidak menerima tanwin (orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi) mereka gemar merampok dan membuat kerusakan di kala mereka keluar dari sarangnya menuju kami (maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu) yakni upah berupa harta; dan menurut qiraat yang lain lafal Kharjan dibaca Kharaajan (supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?)" tembok penghalang hingga mereka tidak dapat mencapai kami.

95. Dzulqarnain berkata: `Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka,(QS. 18:95)
Al Kahfi 95 
قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا (95) 
Zulkarnain menjawab: "Apa-apa yang telah Allah karuniakan kepadaku yaitu ilmu, pengetahuan yang cukup, kerajaan besar, kekuasaan yang luas dan kekayaan yang melimpah ruah itu adalah lebih baik dari pada upah yang kamu sodorkan kepadaku, maka kami ucapkan terima kasih atas segala kebaikanmu itu dan aku hanya memerlukan bantuan kekuatan tenaga manusia dan alat-alat agar aku dapat membuatkan benteng antara kamu dan mereka. 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 95 
قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيْرٌ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا (95) 
(Zulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan kepadaku) menurut qiraat yang lain lafal Makkannii dibaca Makkananii tanpa diidghamkan (oleh Rabbku terhadapnya) terhadap harta benda dan lain-lainnya (adalah lebih baik) daripada pembayaran kalian yang akan kalian berikan kepadaku, maka aku tidak memerlukannya lagi, dan aku akan membuat tembok penghalang buat kalian sebagai sumbangan suka rela dariku sendiri (maka tolonglah aku dengan kekuatan) apa saja yang aku perlukan dari kalian (agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka) yakni tembok penghalang yang kuat dan tak dapat ditembus.

96. berilah aku potongan-potongan besi`. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: Tiuplah (api itu). Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: `Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.`(QS. 18:96)
Al Kahfi 96 
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا (96) 
"Bawalah kepadaku potongan-potongan besi". Dan setelah mereka membawa potongan-potongan besi itu, lalu Zulkarnain merangkai dan memasang besi-besi itu sehingga tingginya sama rata dengan kedua puncak gunung itu. Lalu ia berkata kepada pekerja-pekerjanya: "Gerakkanlah alat-alat peniup angin untuk memanaskan besi-besi itu". Sehingga bilamana besi itu telah menjadi merah seperti api, maka dia berkata pula: "Sekarang berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi yang panas itu". Sehingga lubang-lubangnya tertutup rapat dan terbentuklah sebuah benteng besi yang kokoh dan kuat. 

Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Al Kahfi 96 
آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا حَتَّى إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا (96) 
(Berilah aku potongan-potongan besi)" sebesar bata kecil yang akan dijadikan sebagai bahan bangunan tembok lalu Zulkarnain membangun tembok penghalang itu daripadanya, dan dia memakai kayu dan batu bara yang dimasukkan di tengah-tengah tembok besi itu. (Sehingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu) lafal Shadafaini dapat dibaca Shudufaini dan Shudfaini, artinya sisi bagian puncak kedua bukit itu telah rata dengan bangunan, kemudian dibuatkannyalah peniup-peniup dan api sepanjang bangunan tembok itu (berkatalah Zulkarnain, "Tiuplah api itu)" lalu api itu mereka tiup (Hingga apabila besi itu menjadi) berubah bentuknya menjadi (merah) bagaikan api (dia pun berkata, "Berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi panas itu)" maksudnya tembaga yang dilebur. Lafal Aatuunii dan lafal Ufrigh merupakan kedua Fi'il yang saling berebutan terhadap Ma'mulnya, kemudian dibuanglah Ma'mul dari Fi'il yang pertama karena beramalnya Fi'il yang kedua. Selanjutnya tembaga yang sudah dilebur itu dituangkan ke atas besi yang merah membara, sehingga masuklah tembaga itu ke dalam partikel-partikel potongan besi, akhirnya kedua logam itu menyatu.

97. Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya.(QS. 18:97)
Al Kahfi 97 
فَمَا اسْطَاعُوا أَنْ يَظْهَرُوهُ وَمَا اسْتَطَاعُوا لَهُ نَقْبًا (97) 
Dan tatkala Yakjuj dan Makjuj mengadakan penyerbuan ke tempat tersebut, mereka tidak bisa mendakinya karena tingginya yang luar biasa dan mereka tidak bisa pula melubanginya karena keras dan tebal sekali.

98. Dzulqarnain berkata: `Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar`.(QS. 18:98)
Surah Al Kahfi 98 
قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا (98) 
Zulkarnain berkata: "Benteng ini adalah merupakan rahmat karunia dari Tuhanku kepada hamba-Nya, karenanya ia menjadi benteng yang kokoh yang menjaga mereka dari serbuan Yakjuj dan Makjuj. Tetapi apabila telah datang janji Tuhanku tentang keluarnya mereka dari belakang benteng, maka Dia akan menjadikannya hancur luluh sama rata lagi dengan tanah karena Allah memberi kuasa kepada suatu kaum untuk menghancurkannya dan janji Tuhanku itu adatah benar tidak dapat diragukan." 
Menurut ahli sejarah ucapan Zulkarnain ini terbukti dengan munculnya, raja Jengis Khan yang Telah membuat kerusakan di muka bumi dari Timur sampai ke Barat dan mengadakan tindakan-tindakan yang menghancurkan benteng besi dan kerajaan Islam di Bagdad. Adapun sebabnya raja Jengis Khan ini mengadakan penyerbuan ke negeri Bagdad, oleh karena Sultan Khuwarazmi Saljuki telah membunuh beberapa utusan dan pedagang-pedagang yang diutus dari negerinya. Harta benda mereka dirampas dan diadakan pula serbuan-serbuan ke tapal batas negerinya sehingga menimbulkan kemarahan raja Jengis Khan. Lalu ia menulis surat kepada Sultan Bagdad itu dengan kata-kata yang pedas sebagai berikut: "Mengapa kamu berani membunuh sahabat-sahabatku dan merampas harta benda perniagaanku. Apakah kamu membangunkan fitnah yang sedang tidur dan menimbulkan kejahatan-kejahatan yang tersembunyi. 
Tidakkah Nabimu memberikan wasiat kepadamu supaya jangan berbuat aniaya. Oleh karena itu tinggalkanlah bangsa Turki selagi mereka tidak mengganggu kamu. Mengapa kamu sakiti tetanggamu padahal Nabimu sendiri telah berwasiat untuk menghormati tetangga. Dan inilah wasiatku kepadamu, "Peliharalah baik-baik dan pertimbangkanlah kebijaksanaanmu sebelum timbulnya rasa dendam dan sebelum terbukanya benteng besi. Dan Allah pasti akan menolong setiap orang yang dianiaya, karena itu tunggulah kedatangan Yakjuj dan Makjuj yang akan turun dari tiap-tiap tempat yang tinggi." 
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Umu Habibah ra, bahwa Rasulullah saw pada suatu hari masuk ke rumah istrinya, Siti Zainab binti Jahsy dan dengan terkejut beliau mengatakan: "La ilaha illallah, celakalah bagi orang Arab dari suatu kejahatan yang telah mendekati, hari ini terbuka dari Benteng Yakjuj dan Makjuj lubang besar seperti ini". Dan beliau melingkarkan jari tangan telunjuknya dengan ibu jarinya. Lalu Zainab bertanya: "Ya Rasulullah Apakah kami akan binasa padahal di kalangan kami terdapat banyak orang-orang yang saleh" Beliau menjawab: "Ya, apabila kejahatan sudah bertumpuk-tumpuk." Sejak hari itu lubang di dalam benteng semakin hari semakin besar. Pada abad ke-7 Hijriyah, datanglah tentara raja Jengis Khan menyerbu dan menimbulkan berbagai kerusakan di muka bumi terutama di negeri Bagdad.

99. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.(QS. 18:99)
Surah Al Kahfi 99 
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا (99) 
Pada hari hancurnya benteng besi itu, maka keluarlah Yakjuj dan Makjuj muncul dan belakang benteng gelombang demi gelombang, merusak tanaman dan harta benda seperti yang tersebut dalam firman Allah: 

حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (96) 
Artinya: 
Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. (Q.S. Al Anbiya: 96) 
Pada hari terbukanya tembok itu Kami biarkan mereka bercampur aduk dalam keadaan kacau balau, kemudian situasi itu akan mengingatkan penghuni bumi ketika ditiup sangkakala oleh Malaikat Israfil pada hari Kiamat, lalu dikumpulkan mereka di Padang Mahsyar untuk diadili. Sesuai dengan firman Allah: 

قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ (49) لَمَجْمُوعُونَ إِلَى مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ (50) 
Artinya: 
Katakanlah "Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal".(Q.S. Al Waqi'ah: 49-50) 
Dan firman Allah: 

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا (47) 
Artinya: 
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (Q.S. Al Kahfi: 47)

100. dan Kami nampakkan Jahannam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas,(QS. 18:100)
Surah Al Kahfi 100 
وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِلْكَافِرِينَ عَرْضًا (100) 
Dan Kami nampakkan neraka Jahanam pada hari ditiupnya sangkakala kepada orang -rang kafir sehingga mereka melihat kedahsyatannya dan keganasannya yang luar biasa dan mendengar pula suaranya dan semburan apinya yang sangat menakutkan, di mana mereka yakin bahwa mereka segera akan dijerumuskan ke dalamnya dan tidak dapat menghindarkan diri dari padanya.

Kembali ke Daftar Surah                               Kembali ke Surah Al-Kahfi

1 komentar: