[TAFSIR] : AZ-ZUMAR
Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri.(QS. 39:51)
Az Zumar 51
فَأَصَابَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا كَسَبُوا وَالَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْ هَؤُلَاءِ سَيُصِيبُهُمْ سَيِّئَاتُ مَا كَسَبُوا وَمَا هُمْ بِمُعْجِزِينَ (51)
Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Allah mempercepat datangnya azab kepada mereka seperti Qarun yang ditelan bumi, pekik halilintar yang menyambar kaum Lut dan bencana yang kekal lagi yang akan menimpa mereka di akhirat. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya, termasuk pula orang-orang musyrikin yang selalu menentang Rasulullah saw, pasti mereka akan ditimpa azab sebagai akibat buruk dari kekafiran mereka seperti azab yang ditimpakan kepada orang-orang terdahulu. Orang-orang musyrikin pernah ditimpa oleh bahaya kelaparan selama tujuh tahun. Banyak pemuka-pemuka mereka yang terbunuh waktu perang Badar dan banyak pula yang ditawan dan mereka tidak dapat lolos melarikan diri dan azab Allah pada Hari Kiamat
فَأَصَابَهُمْ سَيِّئَاتُ مَا كَسَبُوا وَالَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْ هَؤُلَاءِ سَيُصِيبُهُمْ سَيِّئَاتُ مَا كَسَبُوا وَمَا هُمْ بِمُعْجِزِينَ (51)
Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Allah mempercepat datangnya azab kepada mereka seperti Qarun yang ditelan bumi, pekik halilintar yang menyambar kaum Lut dan bencana yang kekal lagi yang akan menimpa mereka di akhirat. Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya, termasuk pula orang-orang musyrikin yang selalu menentang Rasulullah saw, pasti mereka akan ditimpa azab sebagai akibat buruk dari kekafiran mereka seperti azab yang ditimpakan kepada orang-orang terdahulu. Orang-orang musyrikin pernah ditimpa oleh bahaya kelaparan selama tujuh tahun. Banyak pemuka-pemuka mereka yang terbunuh waktu perang Badar dan banyak pula yang ditawan dan mereka tidak dapat lolos melarikan diri dan azab Allah pada Hari Kiamat
Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.(QS. 39:52)
Az Zumar 52
أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (52)
Pada ayat ini Allah SWT memperlihatkan bukti atas kekuasaan dan keagungan-Nya lagi Maha Bijaksana. Tidaklah orang-orang musyrikin itu mengetahui bahwa Allah-lah yang melapangkan rezeki kepada siapa yang Ia kehendaki dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Suatu kenyataan yang tak dapat dibantah lagi, bahwa keadaan manusia berbeda-beda tentang milik dan kekayaannya, ada yang sangat kaya dan ada yang sangat miskin dan hal yang demikian itu tidak dapat dikaitkan hanya dengan kepandaian atau ketrampilan saja. Kadang-kadang yang berpendidikan tinggi hidupnya serba sengsara dan kadang-kadang yang bodoh lagi buta huruf, mendadak jadi jutawan, walaupun dengan rezeki yang tidak halal. Sesungguhnya pada kejadian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Mereka mengetahui, bahwa semua diatur oleh Allah SWT.
أَوَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (52)
Pada ayat ini Allah SWT memperlihatkan bukti atas kekuasaan dan keagungan-Nya lagi Maha Bijaksana. Tidaklah orang-orang musyrikin itu mengetahui bahwa Allah-lah yang melapangkan rezeki kepada siapa yang Ia kehendaki dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Suatu kenyataan yang tak dapat dibantah lagi, bahwa keadaan manusia berbeda-beda tentang milik dan kekayaannya, ada yang sangat kaya dan ada yang sangat miskin dan hal yang demikian itu tidak dapat dikaitkan hanya dengan kepandaian atau ketrampilan saja. Kadang-kadang yang berpendidikan tinggi hidupnya serba sengsara dan kadang-kadang yang bodoh lagi buta huruf, mendadak jadi jutawan, walaupun dengan rezeki yang tidak halal. Sesungguhnya pada kejadian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman. Mereka mengetahui, bahwa semua diatur oleh Allah SWT.
Katakanlah:` Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 39:53)
Az Zumar 53
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53)
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar ia menyampaikan kepada umatnya bahwa Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang dan sangat luas rahmat dan kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya yang beriman, akan mengampuni segala dosa yang telah terlanjur mereka kerjakan seperti meninggalkan perintah-Nya atau mengerjakan larangan-Nya apabila mereka benar-benar tobat dari kesalahan mereka. Banyak orang yang menyangka bahwa karena dosanya telah bertumpuk-tumpuk. tidak akan diampuni Allah lagi. Jadilah ia seorang yang berputus asa terhadap ampunan. rahmat dan kasih sayang-Nya. Dunia sudah menjadi gelap menurut pandangannya karena selama ini dia tidak mengindahkan ajaran-ajaran agamanya selalu membelakangi petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalamnya. Hatinya sudah penuh diliputi kekotoran dan kedurhakaan, tak tampak lagi olehnya jalan kebenaran dan kebaikan yang akan ditempuhnya. Dia telah dibingungkan oleh rasa putus asa dan tak ada harapan yang tampak olehnya untuk kembali dari kesesatan dan kemaksiatan yang selalu diperbuatnya0. Tetapi Allah, meskipun besar dosa bamba-Nya, Dia tetap mengasihi dan meyantuninya dan melarangnya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya. Dia tetap memandangnya sebagai hamba-Nya yang berhak menerima kasih sayang-Nya itu apabila ia telah menginsafi kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya. Jangankan untuk orang-orang yang beriman, untuk orang-orang musyrik pun masih terbuka pintu tobat apabila mereka masuk Islam beriman kepada, Allah dan Rasul-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mardawaih bahwa Ibnu Abbas berkata: "Penduduk Mekah berkata: "Muhammad telah mengatakan bahwa orang-orang yang menyembah berhala yang mempersekutukan Tuhan dengan sembahan-sembahan itu dan banyak membunuh orang yang diharamkan Allah membunuhnya, tidak akan mendapat ampunan-Nya. Apa gunanya lagi kita berhijrah dan masuk Islam, sedangkan kita penyembah-penyembah berhala dan pembunuh-pembunuh manusia, pendeknya kita ini adalah orang-orang musyrik". Sebagai jawaban atas ucapan orang-orang itu maka turunlah ayat ini. Diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari dari Said bin Jubair dari Ibnu 'Abbas r.a: "Bahwa banyak di antara orang-orang musyrik yang telah banyak melakukan pembunuhan dan kerap kali berzina datang kepada Nabi Muhammad saw lalu berkata kepadanya: "Sesungguhnya apa yang engkau serukan kepada kami adalah baik. Dapatkah engkau terangkan kepada kami bahwa yang kami kerjakan dahulu itu akan ditutupi (diampuni)
Allah SWT berfirman:
والذين لا يدعون مع الله إلها ءاخر ولا يقتلون النفس التي حرم الله إلا بالحق ولا يزنون ومن يفعل ذلك يلق أثاما يضاعف له العذاب يوم القيامة ويخلد فيه مهانا إلا من تاب وءامن وعمل عملا صالحا فأولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات وكان الله غفورا رحيما
Artinya:
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada Hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Furqan: 68-70)
Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari Amir bin Anbasah bahwa telah datang menemui Nabi saw seorang yang telah tua bangka bertelekan di atas tongkatnya dan berkata kepada beliau: "Hai Rasulullah saya banyak mengerjakan kesalahan dan maksiat. Apakah mungkin kesalahan itu diampuni?" Dijawab oleh Nabi saw. "Apakah engkau telah mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah?". Orang tua itu menjawab: "Benar bahkan aku mengakui bahwa engkau utusan Allah". Rasulullah saw menegaskan bahwa Allah mengampuni semua kesalahan dan maksiat yang telah engkau lakukan itu". Hadis-hadis tersebut menegaskan bahwa Allah mengampuni semua kesalahan bagaimana besar dan banyaknya kesalahan itu bila seseorang benar-benar bertobat dengan setulus hati dan berikrar tidak akan kembali melakukan kesalahan lagi dan akan telah melakukan amal saleh. Janganlah seorang hamba Allah berputus asa terhadap ampunan, rahmat dan kasih sayang Tuhannya karena pintu rahmat-Nya terbuka seluas-luasnya bagi orang yang bertobat. sebagai ditegaskan dalam firman-Nya:
ومن يعمل سوءا أو يظلم نفسه ثم يستغفر الله يجد الله غفورا رحيما
Artinya:
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An Nisa: 110)
Kemudian setelah Allah melarang hamba-Nya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya Dia mendorong hamba-Nya agar segera meminta ampun dan bertobat kepada-Nya atas segala keterlanjuran dan kesalahan yang telah dilakukannya, dengan menegaskan bahwa Dia mengampuni segala dosa kecuali dosa syirik sebagai tersebut dalam firman-Nya:
إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء ومن يشرك بالله فقد افترى إثما عظيما
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S. An Nisa: 48)
Memang besar dan luas rahmat Allah terhadap hamba-Nya. Hamba-Nya yang telah mendurhakai-Nya karena mengabaikan perintah-Nya, melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya bergelimang dalam dosa dan maksiat, masih saja dipanggilnya sebagai hamba-Nya dan dinasihatinya supaya jangan berputus asa terhadap ampunan dan rahmat-Nya. Kalau masih ada manusia yang tidak mengacuhkan anjuran-Nya ini maka manusia itulah manusia jahat yang tidak dapat diharapkan lagi dari padanya kebaikan apa pun. Manusia yang seperti ini pantas mendapatkan kemurkaan-Nya selama-lamanya dan wajarlah bila ia dilemparkan ke dalam neraka Jahanam, meringkuk ke dalamnya buat selama-lamanya.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53)
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar ia menyampaikan kepada umatnya bahwa Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang dan sangat luas rahmat dan kasih sayang-Nya terhadap hamba-Nya yang beriman, akan mengampuni segala dosa yang telah terlanjur mereka kerjakan seperti meninggalkan perintah-Nya atau mengerjakan larangan-Nya apabila mereka benar-benar tobat dari kesalahan mereka. Banyak orang yang menyangka bahwa karena dosanya telah bertumpuk-tumpuk. tidak akan diampuni Allah lagi. Jadilah ia seorang yang berputus asa terhadap ampunan. rahmat dan kasih sayang-Nya. Dunia sudah menjadi gelap menurut pandangannya karena selama ini dia tidak mengindahkan ajaran-ajaran agamanya selalu membelakangi petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalamnya. Hatinya sudah penuh diliputi kekotoran dan kedurhakaan, tak tampak lagi olehnya jalan kebenaran dan kebaikan yang akan ditempuhnya. Dia telah dibingungkan oleh rasa putus asa dan tak ada harapan yang tampak olehnya untuk kembali dari kesesatan dan kemaksiatan yang selalu diperbuatnya0. Tetapi Allah, meskipun besar dosa bamba-Nya, Dia tetap mengasihi dan meyantuninya dan melarangnya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya. Dia tetap memandangnya sebagai hamba-Nya yang berhak menerima kasih sayang-Nya itu apabila ia telah menginsafi kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya. Jangankan untuk orang-orang yang beriman, untuk orang-orang musyrik pun masih terbuka pintu tobat apabila mereka masuk Islam beriman kepada, Allah dan Rasul-Nya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mardawaih bahwa Ibnu Abbas berkata: "Penduduk Mekah berkata: "Muhammad telah mengatakan bahwa orang-orang yang menyembah berhala yang mempersekutukan Tuhan dengan sembahan-sembahan itu dan banyak membunuh orang yang diharamkan Allah membunuhnya, tidak akan mendapat ampunan-Nya. Apa gunanya lagi kita berhijrah dan masuk Islam, sedangkan kita penyembah-penyembah berhala dan pembunuh-pembunuh manusia, pendeknya kita ini adalah orang-orang musyrik". Sebagai jawaban atas ucapan orang-orang itu maka turunlah ayat ini. Diriwayatkan pula oleh Imam Bukhari dari Said bin Jubair dari Ibnu 'Abbas r.a: "Bahwa banyak di antara orang-orang musyrik yang telah banyak melakukan pembunuhan dan kerap kali berzina datang kepada Nabi Muhammad saw lalu berkata kepadanya: "Sesungguhnya apa yang engkau serukan kepada kami adalah baik. Dapatkah engkau terangkan kepada kami bahwa yang kami kerjakan dahulu itu akan ditutupi (diampuni)
Allah SWT berfirman:
والذين لا يدعون مع الله إلها ءاخر ولا يقتلون النفس التي حرم الله إلا بالحق ولا يزنون ومن يفعل ذلك يلق أثاما يضاعف له العذاب يوم القيامة ويخلد فيه مهانا إلا من تاب وءامن وعمل عملا صالحا فأولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات وكان الله غفورا رحيما
Artinya:
Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada Hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertobat dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Furqan: 68-70)
Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari Amir bin Anbasah bahwa telah datang menemui Nabi saw seorang yang telah tua bangka bertelekan di atas tongkatnya dan berkata kepada beliau: "Hai Rasulullah saya banyak mengerjakan kesalahan dan maksiat. Apakah mungkin kesalahan itu diampuni?" Dijawab oleh Nabi saw. "Apakah engkau telah mengakui bahwa tiada Tuhan selain Allah?". Orang tua itu menjawab: "Benar bahkan aku mengakui bahwa engkau utusan Allah". Rasulullah saw menegaskan bahwa Allah mengampuni semua kesalahan dan maksiat yang telah engkau lakukan itu". Hadis-hadis tersebut menegaskan bahwa Allah mengampuni semua kesalahan bagaimana besar dan banyaknya kesalahan itu bila seseorang benar-benar bertobat dengan setulus hati dan berikrar tidak akan kembali melakukan kesalahan lagi dan akan telah melakukan amal saleh. Janganlah seorang hamba Allah berputus asa terhadap ampunan, rahmat dan kasih sayang Tuhannya karena pintu rahmat-Nya terbuka seluas-luasnya bagi orang yang bertobat. sebagai ditegaskan dalam firman-Nya:
ومن يعمل سوءا أو يظلم نفسه ثم يستغفر الله يجد الله غفورا رحيما
Artinya:
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An Nisa: 110)
Kemudian setelah Allah melarang hamba-Nya berputus asa terhadap rahmat dan kasih sayang-Nya Dia mendorong hamba-Nya agar segera meminta ampun dan bertobat kepada-Nya atas segala keterlanjuran dan kesalahan yang telah dilakukannya, dengan menegaskan bahwa Dia mengampuni segala dosa kecuali dosa syirik sebagai tersebut dalam firman-Nya:
إن الله لا يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء ومن يشرك بالله فقد افترى إثما عظيما
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S. An Nisa: 48)
Memang besar dan luas rahmat Allah terhadap hamba-Nya. Hamba-Nya yang telah mendurhakai-Nya karena mengabaikan perintah-Nya, melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya bergelimang dalam dosa dan maksiat, masih saja dipanggilnya sebagai hamba-Nya dan dinasihatinya supaya jangan berputus asa terhadap ampunan dan rahmat-Nya. Kalau masih ada manusia yang tidak mengacuhkan anjuran-Nya ini maka manusia itulah manusia jahat yang tidak dapat diharapkan lagi dari padanya kebaikan apa pun. Manusia yang seperti ini pantas mendapatkan kemurkaan-Nya selama-lamanya dan wajarlah bila ia dilemparkan ke dalam neraka Jahanam, meringkuk ke dalamnya buat selama-lamanya.
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).(QS. 39:54)
Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,(QS. 39:55)
Az Zumar 54 - 55
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54) وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ (55)
Bagi orang-orang yang menerima seruan ini dengan bertobat kepada Allah dan percaya dengan sepenuh hatinya kepada keluasan rahmat dan ampunan-Nya, Allah memerintahkan agar dia benar-benar kembali kepada jalan yang lurus yang telah dibentangkan-Nya, berserah diri kepada-Nya, bernaung di bawah lindungan-Nya, karena di sisi-Nya tersedia berbagai macam karunia dan nikmat yang akan dilimpahkan-Nya kepadanya karena dia telah insaf dan telah menjadi hamba-Nya yang disayangi-Nya dan dimuliakan-Nya. Setiap orang berdosa hendaklah mengambil kesempatan baik ini dengan secepatnya sebelum datang suatu saat di mana tobat dan penyesalan tidak akan diterimanya lagi. Janganlah kesempatan yang baik ini dibiarkan berlalu begitu saja karena yang akan rugi ialah kita sendiri bila tidak mengindahkannya. Dalam ayat lain Allah berfirman:
ألم يأن للذين آمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر الله وما نزل من الحق
Artinya:
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)?. (Q.S. Al Hadid: 16)
Peluang emas yang dikaruniakan Allah hendaklah dimanfaatkan sebaik-baiknya sebelum tiba saat yang berbahaya di mana pintu tobat telah tertutup rapi di saat ajal telah tiba atau di saat Hari Kiamat telah datang. Di saat itu tidak seorang yang durhaka pun yang dapat melepaskan diri dari siksaan Allah dan tak ada suatu makhluk pun yang dapat membela dan menghindarkannya dari azab itu. Hendaklah dia benar-benar mengikuti dan mematuhi semua ajaran yang telah dijelaskan-Nya di dalam Alquranul Karim untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. Janganlah seseorang menunggu sampai besok karena seseorang yang menjanjikan kepada dirinya bahwa dia akan bertobat besok, tidak mengetahui apakah ia akan hidup sampai besok. Mungkin seorang berjanji kepada dirinya bahwa dia akan bertobat esok sore harinya, tetapi siapa tahu, belum lagi waktu sore muncul dia sudah meninggal dan lenyaplah dari dia kesempatan yang sangat berharga itu.
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54) وَاتَّبِعُوا أَحْسَنَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ (55)
Bagi orang-orang yang menerima seruan ini dengan bertobat kepada Allah dan percaya dengan sepenuh hatinya kepada keluasan rahmat dan ampunan-Nya, Allah memerintahkan agar dia benar-benar kembali kepada jalan yang lurus yang telah dibentangkan-Nya, berserah diri kepada-Nya, bernaung di bawah lindungan-Nya, karena di sisi-Nya tersedia berbagai macam karunia dan nikmat yang akan dilimpahkan-Nya kepadanya karena dia telah insaf dan telah menjadi hamba-Nya yang disayangi-Nya dan dimuliakan-Nya. Setiap orang berdosa hendaklah mengambil kesempatan baik ini dengan secepatnya sebelum datang suatu saat di mana tobat dan penyesalan tidak akan diterimanya lagi. Janganlah kesempatan yang baik ini dibiarkan berlalu begitu saja karena yang akan rugi ialah kita sendiri bila tidak mengindahkannya. Dalam ayat lain Allah berfirman:
ألم يأن للذين آمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر الله وما نزل من الحق
Artinya:
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka)?. (Q.S. Al Hadid: 16)
Peluang emas yang dikaruniakan Allah hendaklah dimanfaatkan sebaik-baiknya sebelum tiba saat yang berbahaya di mana pintu tobat telah tertutup rapi di saat ajal telah tiba atau di saat Hari Kiamat telah datang. Di saat itu tidak seorang yang durhaka pun yang dapat melepaskan diri dari siksaan Allah dan tak ada suatu makhluk pun yang dapat membela dan menghindarkannya dari azab itu. Hendaklah dia benar-benar mengikuti dan mematuhi semua ajaran yang telah dijelaskan-Nya di dalam Alquranul Karim untuk kebaikan dan kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. Janganlah seseorang menunggu sampai besok karena seseorang yang menjanjikan kepada dirinya bahwa dia akan bertobat besok, tidak mengetahui apakah ia akan hidup sampai besok. Mungkin seorang berjanji kepada dirinya bahwa dia akan bertobat esok sore harinya, tetapi siapa tahu, belum lagi waktu sore muncul dia sudah meninggal dan lenyaplah dari dia kesempatan yang sangat berharga itu.
supaya jangan ada orang yang mengatakan: `Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah)`,(QS. 39:56)
atau supaya jangan ada yang berkata: `Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa`.(QS. 39:57)
Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab: `Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik`.(QS. 39:58)
Az Zumar 56 - 58
أَنْ تَقُولَ نَفْسٌ يَا حَسْرَتَا عَلَى مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ وَإِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ (56) أَوْ تَقُولَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ هَدَانِي لَكُنْتُ مِنَ الْمُتَّقِينَ (57) أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِي كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (58)
Pada ayat-ayat ini Allah menerangkan bagaimana penyesalan orang-orang yang tidak mempergunakan peluang emas yang diberikan Allah kepada mereka dan mereka di akhirat nanti akan berulang-ulang mengucapkan kata-kata penyesalan dengan berbagai macam cara di antaranya:
1. Sesungguhnya aku sangat menyesal atas kelalaian dan kealpaanku semasa hidupku sehingga aku tidak mengindahkan ajaran-ajaran Allah, selalu durhaka terhadap-Nya, meninggalkan kewajiban-kewajibanku terhadap-Nya sebagai hamba-Nya, melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Kenapa dia tidak mempergunakan kesempatan yang diberikan-Nya kepada hamba-Nya untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang lurus yang telah dibentangkan-Nya. Kenapa aku selalu memperolok-olokkan orang-orang yang telah taat dan patuh menjalankan petunjuk dan ajaran-Nya bahkan termasuk orang-orang yang menghina dan menganggap enteng agama-Nya.
2. Kenapa aku tidak menerima dengan baik petunjuk yang diberikan-Nya dengan perantaraan Rasul-Nya, tidak mengamalkan petunjuk ajaran-Nya itu. Kalau sekiranya aku menerima dan mengamalkan petunjuk dan ajaran itu tentulah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa yang disediakan bagi mereka surga Jannatun Naim yang penuh dengan nikmat dan kesenangan serta penuh dengan kebahagiaan dan keridaan Allah.
3. Ketika dia melihat api neraka dan berbagai macam siksaan yang ditimpakan kepada penghuninya padahal dia pasti akan dilemparkan ke dalamnya dan berangan-angan dan mengharapkan kalau dia dapat kembali ke dunia agar dia berbuat amal saleh sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat sehingga ia bebas dari siksaan neraka itu dan dapat dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berbuat baik.
أَنْ تَقُولَ نَفْسٌ يَا حَسْرَتَا عَلَى مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ اللَّهِ وَإِنْ كُنْتُ لَمِنَ السَّاخِرِينَ (56) أَوْ تَقُولَ لَوْ أَنَّ اللَّهَ هَدَانِي لَكُنْتُ مِنَ الْمُتَّقِينَ (57) أَوْ تَقُولَ حِينَ تَرَى الْعَذَابَ لَوْ أَنَّ لِي كَرَّةً فَأَكُونَ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (58)
Pada ayat-ayat ini Allah menerangkan bagaimana penyesalan orang-orang yang tidak mempergunakan peluang emas yang diberikan Allah kepada mereka dan mereka di akhirat nanti akan berulang-ulang mengucapkan kata-kata penyesalan dengan berbagai macam cara di antaranya:
1. Sesungguhnya aku sangat menyesal atas kelalaian dan kealpaanku semasa hidupku sehingga aku tidak mengindahkan ajaran-ajaran Allah, selalu durhaka terhadap-Nya, meninggalkan kewajiban-kewajibanku terhadap-Nya sebagai hamba-Nya, melanggar hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Kenapa dia tidak mempergunakan kesempatan yang diberikan-Nya kepada hamba-Nya untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang lurus yang telah dibentangkan-Nya. Kenapa aku selalu memperolok-olokkan orang-orang yang telah taat dan patuh menjalankan petunjuk dan ajaran-Nya bahkan termasuk orang-orang yang menghina dan menganggap enteng agama-Nya.
2. Kenapa aku tidak menerima dengan baik petunjuk yang diberikan-Nya dengan perantaraan Rasul-Nya, tidak mengamalkan petunjuk ajaran-Nya itu. Kalau sekiranya aku menerima dan mengamalkan petunjuk dan ajaran itu tentulah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa yang disediakan bagi mereka surga Jannatun Naim yang penuh dengan nikmat dan kesenangan serta penuh dengan kebahagiaan dan keridaan Allah.
3. Ketika dia melihat api neraka dan berbagai macam siksaan yang ditimpakan kepada penghuninya padahal dia pasti akan dilemparkan ke dalamnya dan berangan-angan dan mengharapkan kalau dia dapat kembali ke dunia agar dia berbuat amal saleh sebanyak-banyaknya untuk bekal di akhirat sehingga ia bebas dari siksaan neraka itu dan dapat dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berbuat baik.
Benar, sesungguhnya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir `.(QS. 39:59)
Az Zumar 59
بَلَى قَدْ جَاءَتْكَ آيَاتِي فَكَذَّبْتَ بِهَا وَاسْتَكْبَرْتَ وَكُنْتَ مِنَ الْكَافِرِينَ (59)
Pada ayat ini Allah menyatakan kepada orang yang telah sesat dan tidak mau mempergunakan kesempatan tobat itu, bahkan nasib yang menimpa mereka tak dapat dihindarkan dari mereka karena Allah telah cukup memberi pelajaran dan peringatan dan memberikan kesempatan untuk tobat dan berbuat baik, tetapi semua itu tidak diindahkan dan tidak dipedulikan, yang diikutinya hanyalah hawa nafsu dan keinginan belaka sehingga mereka menjadi orang yang durhaka yang sombong dan takabur dan mereka termasuk ke dalam golongan orang-orang kafir. Semua angan-angan dan permohonan mereka ditolak semuanya dan berlakulah terhadap dirinya keadilan Allah, yang berbuat baik dan bertakwa dimasukkan ke dalam surga dan yang berbuat jahat dan durhaka dimasukkan ke dalam neraka.
Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?(QS. 39:60)
Az Zumar 60
وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُمْ مُسْوَدَّةٌ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْمُتَكَبِّرِينَ (60)
Pada ayat ini Allah menerangkan kepada Nabi Muhammad bahwa dia nanti pada Hari Kiamat akan melihat wajah orang-orang kafir menjadi hitam pekat karena ketakutan yang sangat, melihat dan merasakan bagaimana hebat dan dahsyatnya huru-hara waktu itu sedang tak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka seakan-akan mereka sudah dikepung bahaya dan malapetaka dari segala penjuru, ke mana mereka lari selalu dihadang oleh hal-hal yang sangat menakutkan sehingga tak ada yang dipikirkan manusia pada waktu itu kecuali keselamatan dirinya dari mara bahaya maut itu. Hal ini diterangkan dalam firman Allah:
يوم يفر المرء من أخيه وأمه وأبيه وصاحبته وبنيه لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه
Artinya:
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (Q.S. Abasa: 34-37)
Dan firman Nya:
إنا نخاف من ربنا يوما عبوسا قمطريرا
Artinya:
Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari. yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam, penuh kesulitan. (Q.S. Insan: 10)
Selain tidak melihat suatu apa pun yang dapat menolong mereka atau menghindarkan mereka dari bahaya, mereka mengetahui pula bahwa mereka akan diseret ke dalam neraka karena kedurhakaan dan kesombongan mereka selama hidup di dunia. Mereka tidak mau beriman bahkan selalu menghina dan memperolok-olokkan orang-orang yang beriman, menganggap mereka kaum yang lemah yang karena kelemahan mereka, man saja mengikuti ajaran Rasul yang diutus Allah. Kalau di dunia muka seseorang menjadi pucat pasi ketika menghadapi bahaya dan mungkin menjadi biru karena ketakutan, maka di hari kiamat muka orang kafir itu menjadi hitam pekat karena panik dan sangat takut. Memang begitulah nasib mereka sedang mereka pasti akan diseret dan dilemparkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah saw berkata (tentang nasib orang-orang yang kafir yang sombong itu) "Pada Hari Kiamat dikumpulkan orang-orang yang sombong seakan-akan mereka debu yang tak berharga. Mereka tetap dalam keadaan hina sampai mereka diseret ke dalam neraka Jahanam".
وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُمْ مُسْوَدَّةٌ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْمُتَكَبِّرِينَ (60)
Pada ayat ini Allah menerangkan kepada Nabi Muhammad bahwa dia nanti pada Hari Kiamat akan melihat wajah orang-orang kafir menjadi hitam pekat karena ketakutan yang sangat, melihat dan merasakan bagaimana hebat dan dahsyatnya huru-hara waktu itu sedang tak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka seakan-akan mereka sudah dikepung bahaya dan malapetaka dari segala penjuru, ke mana mereka lari selalu dihadang oleh hal-hal yang sangat menakutkan sehingga tak ada yang dipikirkan manusia pada waktu itu kecuali keselamatan dirinya dari mara bahaya maut itu. Hal ini diterangkan dalam firman Allah:
يوم يفر المرء من أخيه وأمه وأبيه وصاحبته وبنيه لكل امرئ منهم يومئذ شأن يغنيه
Artinya:
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (Q.S. Abasa: 34-37)
Dan firman Nya:
إنا نخاف من ربنا يوما عبوسا قمطريرا
Artinya:
Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari. yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam, penuh kesulitan. (Q.S. Insan: 10)
Selain tidak melihat suatu apa pun yang dapat menolong mereka atau menghindarkan mereka dari bahaya, mereka mengetahui pula bahwa mereka akan diseret ke dalam neraka karena kedurhakaan dan kesombongan mereka selama hidup di dunia. Mereka tidak mau beriman bahkan selalu menghina dan memperolok-olokkan orang-orang yang beriman, menganggap mereka kaum yang lemah yang karena kelemahan mereka, man saja mengikuti ajaran Rasul yang diutus Allah. Kalau di dunia muka seseorang menjadi pucat pasi ketika menghadapi bahaya dan mungkin menjadi biru karena ketakutan, maka di hari kiamat muka orang kafir itu menjadi hitam pekat karena panik dan sangat takut. Memang begitulah nasib mereka sedang mereka pasti akan diseret dan dilemparkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah saw berkata (tentang nasib orang-orang yang kafir yang sombong itu) "Pada Hari Kiamat dikumpulkan orang-orang yang sombong seakan-akan mereka debu yang tak berharga. Mereka tetap dalam keadaan hina sampai mereka diseret ke dalam neraka Jahanam".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar