<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH DAFTAR SURAH AT-TAUBAH>>
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=9#Top
41. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(QS. 9:41)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 41
Firman Allah swt.:
لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ وَلَا عَلَى الْمَرْضَى وَلَا عَلَى الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ مَا يُنْفِقُونَ حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (41)
Pada ayat ini diterangkan bahwa berperang itu bukan lagi anjuran, tetapi wajib sehingga tidak seorang muslim pun yang dibenarkan untuk tidak ikut berperang. Tiap-tiap orang yang sehat, tua, kaya dan miskin wajib tampil ke medan juang untuk membela Islam dan menegakkan kebenaran. Orang-orang yang uzur yang dibenarkan syarak, seperti terlalu tua, lemah fisiknya, tak berdaya lagi, sakit keras dan lain-lain karena mereka akan menjadi beban saja apabila diikutsertakan dalam peperangan, tidak diwajibkan ikut berperang.Firman Allah swt.:
Artinya:
Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang lemah, orang-orang sakit dan orang-orang yang tidak memperoleh apa yang mereka nafkahkan apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya.
(Q.S. At Taubah: 91)
Mereka diperintahkan berjihad dan berperang melawan musuh-musuh Allah dan musuh-musuh agama-Nya, mendermakan harta dan dirinya untuk menegakkan keadilan meninggikan kalimat Allah. Baik tampil ke medan perang maupun berjihad dengan harta dan jiwanya dengan maksud menjunjung tinggi derajat umat dan agama adalah lebih baik kalau betul-betul mengetahui akibat perbuatannya yang baik itu karena yang demikian tidak saja menjadi kebahagiaan mereka di dunia ini, tetapi juga menjadi kebahagiaan abadi kelak di akhirat.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 41
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (41)
(Berangkatlah kalian baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat) dalam keadaan bersemangat atau pun dalam keadaan tidak bersemangat. Menurut penafsiran yang lain dikatakan bahwa arti ayat ini ialah baik dalam keadaan kuat maupun dalam keadaan lemah atau baik dalam keadaan berkecukupan maupun dalam keadaan kekurangan. Akan tetapi ayat ini dinasakh oleh firman Allah swt. yang lain, yaitu, "Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah..." (Q.S. At-Taubah 91). (dan berjihadlah dengan harta dan diri kalian di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui) bahwasanya hal ini lebih baik bagi diri kalian, oleh sebab itu jangan sekali-kali kalian merasa berat. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan sikap orang-orang munafik, yaitu mereka yang enggan pergi berperang.
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 42
Andaikata diperintahkan ke tempat yang dekat yang tidak mengakibatkan susah payah dalam perjalanan yang sudah pasti mendapatkan kemenangan, dan memperoleh keuntungan dengan mudah tentunya mereka mau saja dan tidak akan enggan. Untuk menyelubungi kemunafikannya itu, mereka tidak segan bersumpah dengan nama Allah bahwa jika mereka sanggup dan ada kemampuan, tentunya mereka ikut berangkat bersama-sama. Sumpah ini diucapkan oleh mereka sebagai alasan ketika kaum Muslimin kembali dari peperangan Tabuk dengan selamat dan berada di tengah-tengah mereka, sebagaimana firman Allah:
يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ
Artinya:
Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang).
(Q.S. At Taubah: 94)
Mereka menduga bahwa sumpah palsu yang mereka ucapkan itu menguntungkan mereka dan dapat menutupi sifat kemunafikan padahal sebenarnya tindakan itu hanya mencelakakan mereka. Sumpah palsu itu termasuk salah satu dosa besar sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
الكبائر الإشراك بالله وعقوق الوالدين وقتل النفس واليمين الغموس
Artinya:
Dosa besar itu ialah menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua ibu bapak, membunuh diri seseorang dan bersumpah palsu.
(H.R. Bukhari dari Abdullah bin Amru bin 'As)
Allah swt. mengetahui kebohongan dan kepalsuan sumpah mereka dan Allah akan membalas semuanya itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 42
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (42)
(Kalau) apa yang engkau serukan kepada mereka itu (berupa keuntungan) yaitu harta duniawi (yang mudah diperoleh) gampang diraih (dan perjalanan yang tidak berapa jauh) artinya pertengahan (pastilah mereka mengikutimu) dengan niat untuk mendapatkan ganimah (tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka) karena itu mereka tidak mau ikut. (Mereka akan bersumpah atas nama Allah) bilamana kalian kembali kepada mereka ("Jika kami sanggup) berangkat (tentulah kami berangkat bersama-sama kalian." Mereka membinasakan diri mereka sendiri) dengan sumpah dusta (dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang dusta) dalam perkataan mereka yang demikian itu.
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (42)
Pada ayat ini Allah swt. menjelaskan latar belakang tidak ikutnya orang-orang munafik ke medan perang sekalipun sudah diumumkan perintah wajib perang yaitu karena pergi berperang itu akan menempuh jarak yang jauh di musim panas, di dalam keadaan serba kekurangan dan belum tentu menang dan memperoleh ganimah, karena yang dihadapinya adalah tentara Romawi dan pengikut-pengikutnya, tentara gemblengan yang kuat dan banyak pula jumlahnya.Andaikata diperintahkan ke tempat yang dekat yang tidak mengakibatkan susah payah dalam perjalanan yang sudah pasti mendapatkan kemenangan, dan memperoleh keuntungan dengan mudah tentunya mereka mau saja dan tidak akan enggan. Untuk menyelubungi kemunafikannya itu, mereka tidak segan bersumpah dengan nama Allah bahwa jika mereka sanggup dan ada kemampuan, tentunya mereka ikut berangkat bersama-sama. Sumpah ini diucapkan oleh mereka sebagai alasan ketika kaum Muslimin kembali dari peperangan Tabuk dengan selamat dan berada di tengah-tengah mereka, sebagaimana firman Allah:
يَعْتَذِرُونَ إِلَيْكُمْ إِذَا رَجَعْتُمْ إِلَيْهِمْ
Artinya:
Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang).
(Q.S. At Taubah: 94)
Mereka menduga bahwa sumpah palsu yang mereka ucapkan itu menguntungkan mereka dan dapat menutupi sifat kemunafikan padahal sebenarnya tindakan itu hanya mencelakakan mereka. Sumpah palsu itu termasuk salah satu dosa besar sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
الكبائر الإشراك بالله وعقوق الوالدين وقتل النفس واليمين الغموس
Artinya:
Dosa besar itu ialah menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua ibu bapak, membunuh diri seseorang dan bersumpah palsu.
(H.R. Bukhari dari Abdullah bin Amru bin 'As)
Allah swt. mengetahui kebohongan dan kepalsuan sumpah mereka dan Allah akan membalas semuanya itu.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 42
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (42)
(Kalau) apa yang engkau serukan kepada mereka itu (berupa keuntungan) yaitu harta duniawi (yang mudah diperoleh) gampang diraih (dan perjalanan yang tidak berapa jauh) artinya pertengahan (pastilah mereka mengikutimu) dengan niat untuk mendapatkan ganimah (tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka) karena itu mereka tidak mau ikut. (Mereka akan bersumpah atas nama Allah) bilamana kalian kembali kepada mereka ("Jika kami sanggup) berangkat (tentulah kami berangkat bersama-sama kalian." Mereka membinasakan diri mereka sendiri) dengan sumpah dusta (dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang dusta) dalam perkataan mereka yang demikian itu.
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 43
Andaikata Nabi Muhammad saw. tidak memenuhi permintaan mereka dan tidak mengizinkan mereka, tentulah rahasia mereka terbuka sebab diizinkan atau tidak, mereka tidak akan pergi bersama-sama ke medan perang.
Menurut riwayat Mujahid ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafik yang minta izin kepada Rasulullah sekadar basa-basi saja untuk tidak pergi berperang. Padahal diizinkan atau tidak mereka tetap saja akan tinggal di Madinah, dan tidak akan ikut ke medan perang.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 43
عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ (43)
Rasulullah saw. memberi izin kepada segolongan orang-orang untuk tidak ikut berjihad yang keputusannya ini berdasarkan ijtihad dari diri beliau sendiri. Maka turunlah wahyu kepada Rasulullah saw. sebagai teguran hanya saja Allah swt. di dalam wahyu-Nya kali ini mendahulukan maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya; dimaksud sebagai penenang hati. (Semoga Allah memaafkanmu, mengapa kamu memberi izin kepada mereka) untuk tidak ikut berjihad dan mengapa kamu tidak membiarkan mereka (sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar) dalam keuzurannya (dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?) dalam hal ini.
عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ (43)
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa Dia telah memaafkan Nabi Muhammad saw. karena telah memberikan izin kepada beberapa orang munafik tidak turut bersama ke medan perang setelah mereka mengemukakan alasan yang dibuat-buatnya sebelum ada wahyu dari Allah swt. yang memberikan persetujuan atas permintaan mereka itu.Andaikata Nabi Muhammad saw. tidak memenuhi permintaan mereka dan tidak mengizinkan mereka, tentulah rahasia mereka terbuka sebab diizinkan atau tidak, mereka tidak akan pergi bersama-sama ke medan perang.
Menurut riwayat Mujahid ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafik yang minta izin kepada Rasulullah sekadar basa-basi saja untuk tidak pergi berperang. Padahal diizinkan atau tidak mereka tetap saja akan tinggal di Madinah, dan tidak akan ikut ke medan perang.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 43
عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ (43)
Rasulullah saw. memberi izin kepada segolongan orang-orang untuk tidak ikut berjihad yang keputusannya ini berdasarkan ijtihad dari diri beliau sendiri. Maka turunlah wahyu kepada Rasulullah saw. sebagai teguran hanya saja Allah swt. di dalam wahyu-Nya kali ini mendahulukan maaf atas perbuatan yang telah dilakukannya; dimaksud sebagai penenang hati. (Semoga Allah memaafkanmu, mengapa kamu memberi izin kepada mereka) untuk tidak ikut berjihad dan mengapa kamu tidak membiarkan mereka (sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar) dalam keuzurannya (dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?) dalam hal ini.
44. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk (tidak ikut) berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa.(QS. 9:44)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 44
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 44
لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ (44)
(Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu) untuk tidak ikut (berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa).
لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ (44)
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang beriman kepada Allah swt. dan beriman kepada hari kemudian (akhirat), tentulah tidak akan membuat-buat alasan untuk tidak ikut berperang membela agama dan menegakkan kebenaran. Orang yang demikian ini akan disempurnakan balasan amalannya yang telah diperbuatnya di dunia ini. Mereka juga tidak akan meminta izin kepada Rasulullah saw. untuk tidak berjihad di jalan Allah dengan harta dan diri mereka, bahkan sebaliknya mereka selalu siap sedia mengorbankan hartanya sesuai dengan kemampuannya, bahkan jiwanya kalau dipandang perlu disediakannya untuk dikurbankan. Allah swt. mengetahui orang-orang yang bertakwa kepadanya, yaitu orang-orang yang selalu menghindari hal-hal yang menyebabkan kemurkaan Allah, dan mengerjakan apa-apa yang diridai oleh-Nya.Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 44
لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ (44)
(Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu) untuk tidak ikut (berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa).
45. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keragu-raguannya.(QS. 9:45)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 45
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 45
إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (45)
(Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu) untuk tidak ikut berjihad (hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian dan merasa ragu) yakni ragu-ragu (hatinya) akan kebenaran agama Islam (karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya) artinya mereka selalu bingung di dalam menentukan sikapnya.
إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (45)
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa orang-orang yang minta izin kepada Rasulullah saw. untuk tidak turut berjihad bersamanya tanpa alasan yang dapat diterima ialah orang-orang munafik yang tidak beriman kepada Allah swt., tidak mengakui keesaan-Nya dan tidak percaya kepada hari akhirat. Mereka menyangka bahwa yang membelanjakan harta kekayaan itu adalah suatu kebodohan dan kerugian dan berjihad dengan mengorbankan jiwa adalah semata-mata kepayahan dan penderitaan saja. Di dalam hati mereka bersarang perasaan ragu-ragu kepada kebenaran agamanya. Mereka selalu bingung dan bimbang. Mereka mau bekerja sama dengan orang-orang mukmin di dalam urusan yang mudah dan gampang, tetapi di dalam hal yang agak sulit dan berat seperti berperang, mereka mengelak dan mencari-cari jalan untuk lepas serta mengemukakan alasan-alasan yang dibuat-buat untuk menghindarinya.Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 45
إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (45)
(Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu) untuk tidak ikut berjihad (hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian dan merasa ragu) yakni ragu-ragu (hatinya) akan kebenaran agama Islam (karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya) artinya mereka selalu bingung di dalam menentukan sikapnya.
46. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka: `Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.`(QS. 9:46)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 46
Tidak berangkatnya orang-orang munafik ke medan perang adalah merupakan keuntungan bagi kaum Muslimin karena kalau mereka berangkat, tentulah akan mengacau dan mengadu domba antara kaum Muslimin. Itulah sebabnya Allah swt. menjadikan hati mereka lesu, keinginannya lemah sesuai dengan kekhawatiran dan keragu-raguan di dalam hatinya, menyebabkan mereka merasa berat dan tidak mau berangkat. Akhirnya Rasulullah saw. berkata kepada mereka dengan nada marah: "Tinggal sajalah kamu sekalian bersama anak-anak, perempuan, orang-orang lemah, orang-orang sakit dan tak usah berangkat ke medan perang." Dengan kata-kata ini orang-orang munafik itu senang dan gembira karena dianggapnya kata-kata itu sesuai dengan kehendak dan keinginannya, sekalipun kata-kata itu diucapkan Rasulullah saw. dengan nada yang kurang menyenangkan.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 46
وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ (46)
(Dan jika mereka mau berangkat) bersamamu (tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu) niscaya mereka akan mempersiapkan alat-alat perang dan perbekalan (tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka) artinya Dia tidak menghendaki mereka berangkat (maka Allah melemahkan keinginan mereka) Allah membuat mereka malas (dan dikatakan) kepada mereka ("Tinggallah kalian bersama orang-orang yang tinggal itu.") yaitu orang-orang yang sakit, kaum wanita dan anak-anak kecil. Artinya Allah swt. telah menakdirkan hal tersebut.
وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ (46)
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan suatu bukti tentang kepalsuan sumpah mereka dan kebohongan ucapan mereka, yaitu tidak terdapatnya tanda-tanda bahwa mereka akan ikut berperang. Kalau benar-benar mereka mau berangkat ke medan perang tentunya mereka menyiapkan peralatan yang diperlukan seperti bekal, kendaraan, senjata dan sebagainya.Tidak berangkatnya orang-orang munafik ke medan perang adalah merupakan keuntungan bagi kaum Muslimin karena kalau mereka berangkat, tentulah akan mengacau dan mengadu domba antara kaum Muslimin. Itulah sebabnya Allah swt. menjadikan hati mereka lesu, keinginannya lemah sesuai dengan kekhawatiran dan keragu-raguan di dalam hatinya, menyebabkan mereka merasa berat dan tidak mau berangkat. Akhirnya Rasulullah saw. berkata kepada mereka dengan nada marah: "Tinggal sajalah kamu sekalian bersama anak-anak, perempuan, orang-orang lemah, orang-orang sakit dan tak usah berangkat ke medan perang." Dengan kata-kata ini orang-orang munafik itu senang dan gembira karena dianggapnya kata-kata itu sesuai dengan kehendak dan keinginannya, sekalipun kata-kata itu diucapkan Rasulullah saw. dengan nada yang kurang menyenangkan.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 46
وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ (46)
(Dan jika mereka mau berangkat) bersamamu (tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu) niscaya mereka akan mempersiapkan alat-alat perang dan perbekalan (tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka) artinya Dia tidak menghendaki mereka berangkat (maka Allah melemahkan keinginan mereka) Allah membuat mereka malas (dan dikatakan) kepada mereka ("Tinggallah kalian bersama orang-orang yang tinggal itu.") yaitu orang-orang yang sakit, kaum wanita dan anak-anak kecil. Artinya Allah swt. telah menakdirkan hal tersebut.
47. Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antaramu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.(QS. 9:47)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 47
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 47
لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (47)
(Jika mereka berangkat bersama-sama kalian, niscaya mereka tidak menambah kalian selain dari kekacauan) yaitu kerusakan melalui hasutan yang mereka lancarkan kepada kaum mukminin guna melemahkan semangat juangnya (dan niscaya mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisan kalian untuk melancarkan adu domba (mereka menghendaki kalian) yakni mempunyai tujuan supaya kalian (menjadi kacau) melalui siasat adu dombanya (sedangkan di antara kalian ada orang-orang yang suka mendengarkan perkataan mereka) artinya mau menerima apa yang mereka katakan. (Dan Allah mengetahui orang-orang yang lalim).
لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (47)
Pada ayat ini Allah swt. menjelaskan bahwa kalau pun orang-orang munafik yang meminta izin itu berangkat juga bersama kaum Muslimin, mereka tidak akan menambah ketenangan kaum Muslimin tetapi mereka akan mengacaukan pikiran kaum Muslimin dan merusak persatuan, serta melemahkan pendirian sebagaimana yang telah terjadi di perang Hunain. Sebelum mereka melihat musuh, mereka sudah lari dari peperangan dan mempengaruhi orang-orang yang lemah imannya. Ada juga orang-orang mukmin yang terpengaruh karena melihat barisan pasukan sudah kacau balau. Dengan cepatnya mereka menyebar memasuki barisan kaum Muslimin, membikin fitnah yang mengacaukan pikiran kaum Muslimin. Orang-orang yang lemah iman dan akal pikirannya tentu terpengaruh akan kata-kata mereka. Allah swt. mengetahui orang-orang yang lalim dan memberi pembalasan yang setimpal di hari kemudian nanti.Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 47
لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (47)
(Jika mereka berangkat bersama-sama kalian, niscaya mereka tidak menambah kalian selain dari kekacauan) yaitu kerusakan melalui hasutan yang mereka lancarkan kepada kaum mukminin guna melemahkan semangat juangnya (dan niscaya mereka akan bergegas-gegas maju ke muka di celah-celah barisan kalian untuk melancarkan adu domba (mereka menghendaki kalian) yakni mempunyai tujuan supaya kalian (menjadi kacau) melalui siasat adu dombanya (sedangkan di antara kalian ada orang-orang yang suka mendengarkan perkataan mereka) artinya mau menerima apa yang mereka katakan. (Dan Allah mengetahui orang-orang yang lalim).
48. Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk (merusakkan) mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya.(QS. 9:48)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 48
إِذْ هَمَّتْ طَائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ تَفْشَلَا
Artinya:
Ketika dua golongan daripadamu ingin (mundur) karena takut.
(Q.S. Ali Imran: 122)
Bagaimana juga gigihnya usaha orang-orang munafik melumpuhkan perjuangan Rasulullah saw. dan pengikut-pengikutnya, namun akhirnya kebenaran jugalah yang menjadi kenyataan. Janji Allah swt. datang tepat pada waktunya dan agama Allah mendapat kemenangan dan menjulang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripadanya. Negeri Mekah dapat ditaklukkan, manusia masuk Islam berbondong-bondong sekalipun semuanya itu tidak disenangi oleh musuh-musuh Allah.
Firman Allah swt.:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya:
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
(Q.S. At Taubah: 32)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 48
لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوا لَكَ الْأُمُورَ حَتَّى جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ (48)
(Sesungguhnya mereka selalu ingin menjerumuskanmu) dirimu (ke dalam kekacauan sejak dahulu) yaitu semenjak kamu datang di Madinah (dan mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk merusakmu) mereka selalu berupaya untuk menipumu dan membatalkan agamamu (hingga datanglah kebenaran) yaitu pertolongan Allah (dan menanglah) berjayalah (perkara Allah) yakni agama-Nya (padahal mereka tidak menyukai)nya. Akhirnya dengan terpaksa mereka masuk Islam akan tetapi hanya lahiriah saja.
لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوا لَكَ الْأُمُورَ حَتَّى جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ (48)
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa pengacauan orang-orang munafik itu sudah berjalan lama sejak perang Uhud. Tersebut dalam sejarah perang Uhud bahwa pemimpin besar orang-orang munafik, yaitu Abdullah bin Ubay, telah membujuk sepertiga pasukan kaum Muslimin di tengah jalan menuju Uhud di tempat yang bernama Syaut antara Madinah dan Uhud. Dia berkata: "Menurut penglihatan saya, yang patuh kepada Muhammad adalah anak-anak dan orang-orang yang tidak mempunyai pikiran waras. Kenapa kita berbuat bodoh mau ikut bunuh diri? Saya kira kita lebih baik tidak turut ke Uhud." Lalu kembalilah ia ke Madinah beserta orang-orang munafik yang dipengaruhinya. Adapun dua golongan, yaitu Bani Salamah dan Bani Harisah yang hampir juga terpengaruh dan terpancing oleh propaganda yang disebarkan Abdullah bin Ubay masih dilindungi Allah swt. sehingga selamatlah mereka dari fitnah tersebut. Itulah yang dimaksud dalam firman Allah:إِذْ هَمَّتْ طَائِفَتَانِ مِنْكُمْ أَنْ تَفْشَلَا
Artinya:
Ketika dua golongan daripadamu ingin (mundur) karena takut.
(Q.S. Ali Imran: 122)
Bagaimana juga gigihnya usaha orang-orang munafik melumpuhkan perjuangan Rasulullah saw. dan pengikut-pengikutnya, namun akhirnya kebenaran jugalah yang menjadi kenyataan. Janji Allah swt. datang tepat pada waktunya dan agama Allah mendapat kemenangan dan menjulang tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi daripadanya. Negeri Mekah dapat ditaklukkan, manusia masuk Islam berbondong-bondong sekalipun semuanya itu tidak disenangi oleh musuh-musuh Allah.
Firman Allah swt.:
يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Artinya:
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai.
(Q.S. At Taubah: 32)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 48
لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوا لَكَ الْأُمُورَ حَتَّى جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ (48)
(Sesungguhnya mereka selalu ingin menjerumuskanmu) dirimu (ke dalam kekacauan sejak dahulu) yaitu semenjak kamu datang di Madinah (dan mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk merusakmu) mereka selalu berupaya untuk menipumu dan membatalkan agamamu (hingga datanglah kebenaran) yaitu pertolongan Allah (dan menanglah) berjayalah (perkara Allah) yakni agama-Nya (padahal mereka tidak menyukai)nya. Akhirnya dengan terpaksa mereka masuk Islam akan tetapi hanya lahiriah saja.
49. Di antara mereka ada orang yang berkata: `Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah`. Ketahuilah, bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang kafir.(QS. 9:49)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 49
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa di antara orang-orang munafik yang tidak malu membuat-buat alasan meminta kepada Rasulullah saw. supaya mereka tidak ikut berperang dan diizinkan tinggal saja di tempat. Alasan itu ialah karena khawatir akan tergoda dan terjerumus ke dalam suatu perbuatan yang tidak senonoh apabila mereka lihat wanita Romawi yang cantik-cantik dan menarik itu. Mereka seakan-akan lupa alasan-alasan yang dibuat-buat dengan berpura-pura yang diperlihatkan itu diketahui oleh Allah swt. dan Allah akan membuka rahasia yang disembunyikan di dalam hati mereka. Mereka tidak sadar bahwa alasan palsu yang dikemukakan dan tipu daya itu menjerumuskan dirinya ke lembah bencana dan dosa yang besar. Tindak-tanduk mereka menunjukkan kelemahan iman mereka dan menampakkan kemunafikannya. Mereka akan dijerumuskan ke dalam neraka karena dosa yang telah mereka lakukan, yaitu ingkar kepada Allah, membantah ayat-ayat-Nya dan mendustakan Rasul-rasul-Nya.
Firman Allah swt.:
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya:
(Bukan demikian) yang benar, barang siapa yang berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
(Q.S. Al-Baqarah: 81)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 49
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلَا تَفْتِنِّي أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ (49)
(Di antara mereka ada orang yang berkata, "Berilah saya izin) untuk tidak ikut berperang (dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.") orang yang mengatakan demikian ialah Jaddu bin Qais. Nabi saw. telah berkata kepadanya, "Apakah kamu mampu sabar di dalam memerangi orang-orang kulit kuning (putih)?" Maka Jaddu menjawab, "Sesungguhnya saya tidak tahan menghadapi wanita dan saya takut bilamana melihat wanita kulit kuning tidak dapat menahan diri sehingga saya terjerumus ke dalam fitnah." Maka Allah swt. berfirman (Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah) karena tidak ikut berangkat. Menurut suatu qiraat lafal saqathuu dibaca saqatha. (Dan sesungguhnya Jahanam itu betul-betul meliputi orang-orang kafir) tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka dari neraka Jahanam.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلَا تَفْتِنِّي أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ (49)
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berkata kepada Jadd bin Qais salah seorang pembesar orang munafik: "Wahai Jadd, adakah kamu mempunyai kemampuan untuk menghadapi Bani Asfar (orang-orang Romawi)?" Jadd menjawab: "Sebaiknya Rasulullah dapat mengizinkan saya tinggal (di Madinah) dan tidak ikut berperang karena saya sebagaimana diketahui oleh kaumku mudah tergoda oleh wanita. Saya khawatir kalau saya melihat wanita-wanita mereka, lalu tertarik dan tidak dapat menahan gejolak cintaku, sehingga akhirnya terjerumuslah saya ke dalam fitnah." Dengan perasaan berat Rasulullah saw. memalingkan mukanya dan berkata: "Saya izinkan kamu tinggal." Maka turunlah ayat ini.Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa di antara orang-orang munafik yang tidak malu membuat-buat alasan meminta kepada Rasulullah saw. supaya mereka tidak ikut berperang dan diizinkan tinggal saja di tempat. Alasan itu ialah karena khawatir akan tergoda dan terjerumus ke dalam suatu perbuatan yang tidak senonoh apabila mereka lihat wanita Romawi yang cantik-cantik dan menarik itu. Mereka seakan-akan lupa alasan-alasan yang dibuat-buat dengan berpura-pura yang diperlihatkan itu diketahui oleh Allah swt. dan Allah akan membuka rahasia yang disembunyikan di dalam hati mereka. Mereka tidak sadar bahwa alasan palsu yang dikemukakan dan tipu daya itu menjerumuskan dirinya ke lembah bencana dan dosa yang besar. Tindak-tanduk mereka menunjukkan kelemahan iman mereka dan menampakkan kemunafikannya. Mereka akan dijerumuskan ke dalam neraka karena dosa yang telah mereka lakukan, yaitu ingkar kepada Allah, membantah ayat-ayat-Nya dan mendustakan Rasul-rasul-Nya.
Firman Allah swt.:
بَلَى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya:
(Bukan demikian) yang benar, barang siapa yang berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
(Q.S. Al-Baqarah: 81)
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 49
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلَا تَفْتِنِّي أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ (49)
(Di antara mereka ada orang yang berkata, "Berilah saya izin) untuk tidak ikut berperang (dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah.") orang yang mengatakan demikian ialah Jaddu bin Qais. Nabi saw. telah berkata kepadanya, "Apakah kamu mampu sabar di dalam memerangi orang-orang kulit kuning (putih)?" Maka Jaddu menjawab, "Sesungguhnya saya tidak tahan menghadapi wanita dan saya takut bilamana melihat wanita kulit kuning tidak dapat menahan diri sehingga saya terjerumus ke dalam fitnah." Maka Allah swt. berfirman (Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah) karena tidak ikut berangkat. Menurut suatu qiraat lafal saqathuu dibaca saqatha. (Dan sesungguhnya Jahanam itu betul-betul meliputi orang-orang kafir) tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan mereka dari neraka Jahanam.
50. Jika kamu mendapat sesuatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: `Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi berperang)` dan mereka berpaling dengan rasa gembira.(QS. 9:50)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah At Taubah 50
Pada ayat ini Allah swt. menjelaskan bahwa salah satu kebohongan orang-orang munafik itu ialah apabila Rasulullah saw. dan sahabat-sahabatnya memperoleh hal-hal yang menyenangkan seperti ganimah, kemenangan dan lain sebagainya sebagaimana yang telah diperolehnya dalam peperangan Badar, mereka menggerutu merasa kecewa dan gelisah karena sangat benci dan iri hat. Sebaliknya jika Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya mendapat kesulitan dan kekalahan sebagaimana yang dialami dalam peperangan Uhud, mereka berbangga. Mereka berkata: "Memang setiap menghadapi sesuatu, kami sangat hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak jauh sebelumnya."
Masing-masing membanggakan pikiran dan pertimbangan yang telah dikemukakannya. Memuji-muji perbuatannya, merasa beruntung tidak ikut pergi berperang dan tidak mengalami kesulitan dan kebinasaan. Akhirnya mereka bubar dalam keadaan senang dan merasa gembira atas bencana yang telah menimpa Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 50
إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ (50)
(Jika kamu mendapat sesuatu kebaikan) seperti mendapat kemenangan dan ganimah (mereka merasa tidak senang karenanya dan jika kamu ditimpa oleh suatu bencana) yaitu keadaan yang kritis (mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah memikirkan urusan kami) secara matang sewaktu kami tidak ikut berangkat (sebelumnya.") sebelum terjadinya bencana ini (kemudian mereka berpaling dengan rasa gembira) atas musibah yang telah menimpamu.
إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ (50)
Diriwayatkan, bahwa orang-orang munafik yang tetap tinggal di Madinah dan tidak turut pergi berperang selalu menyiarkan berita-berita bohong yang menyangkut diri Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya. Mereka berkata: "Muhammad dan sahabat-sahabatnya mendapat kesulitan dalam perjalanan dan mereka dalam keadaan bahaya." Tetapi tidak lama kemudian ternyata bahwa apa yang disiarkan orang-orang munafik itu bohong belaka. Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya tetap dalam keadaan baik, tidak kurang suatu apa pun. Berdasarkan kenyataan yang tidak dapat disangkal itu, timbullah kebencian orang-orang munafik itu dan turunlah ayat ini.Pada ayat ini Allah swt. menjelaskan bahwa salah satu kebohongan orang-orang munafik itu ialah apabila Rasulullah saw. dan sahabat-sahabatnya memperoleh hal-hal yang menyenangkan seperti ganimah, kemenangan dan lain sebagainya sebagaimana yang telah diperolehnya dalam peperangan Badar, mereka menggerutu merasa kecewa dan gelisah karena sangat benci dan iri hat. Sebaliknya jika Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya mendapat kesulitan dan kekalahan sebagaimana yang dialami dalam peperangan Uhud, mereka berbangga. Mereka berkata: "Memang setiap menghadapi sesuatu, kami sangat hati-hati dan mempertimbangkan masak-masak jauh sebelumnya."
Masing-masing membanggakan pikiran dan pertimbangan yang telah dikemukakannya. Memuji-muji perbuatannya, merasa beruntung tidak ikut pergi berperang dan tidak mengalami kesulitan dan kebinasaan. Akhirnya mereka bubar dalam keadaan senang dan merasa gembira atas bencana yang telah menimpa Nabi Muhammad saw. dan sahabat-sahabatnya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah At Taubah 50
إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ (50)
(Jika kamu mendapat sesuatu kebaikan) seperti mendapat kemenangan dan ganimah (mereka merasa tidak senang karenanya dan jika kamu ditimpa oleh suatu bencana) yaitu keadaan yang kritis (mereka berkata, "Sesungguhnya kami telah memikirkan urusan kami) secara matang sewaktu kami tidak ikut berangkat (sebelumnya.") sebelum terjadinya bencana ini (kemudian mereka berpaling dengan rasa gembira) atas musibah yang telah menimpamu.
<<KEMBALI KE DAFTAR SURAH DAFTAR SURAH AT-TAUBAH>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar