Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=12#Top
11. Mereka berkata: `Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya.(QS. 12:11)
قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11)
Pada
ayat ini terbayang dengan jelas betapa besar kecurigaan Nabi Yakub
terhadap saudara-saudara Yusuf dan dia sangat khawatir membiarkannya
bergaul dengan mereka, apalagi setelah mendengar cerita Yusuf tentang
mimpinya itu. Sikap ayah mereka ini sangat menyesalkan hati dan
menyinggung perasaan mereka. Dengan terus-terang mereka berkata: "Wahai
ayah kami, mengapa engkau selalu mencurigai kami terhadap Yusuf padahal
kami tetap mencintai dan menyayanginya, selalu berusaha agar dia senang
dan gembira dan tidak pernah terlintas dalam pikiran kami akan menyakiti
hatinya apalagi menganiayanya. Mengapa engkau tidak membiarkan dia
bergaul, bercengkerama dengan sewajarnya seakan-akan engkau menaruh
curiga terhadap kami."
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 11
قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11)
(Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Apa sebabnya engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya.") orang-orang yang bersedia mengurusi semua kepentingan-kepentingannya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 11
قَالُوا يَا أَبَانَا مَا لَكَ لَا تَأْمَنَّا عَلَى يُوسُفَ وَإِنَّا لَهُ لَنَاصِحُونَ (11)
(Mereka berkata, "Wahai ayah kami! Apa sebabnya engkau tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menginginkan kebaikan baginya.") orang-orang yang bersedia mengurusi semua kepentingan-kepentingannya.
أَرْسِلْهُ مَعَنَا غَدًا يَرْتَعْ وَيَلْعَبْ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (12)
Biarkanlah
dia pergi berekreasi dengan kami besok ke tempat penggembalaan, berolah
raga dan berlomba. Kami akan membawa makanan enak-enak, buah-buahan
yang lezat yang akan kami santapi setelah selesai bermain-main. Kami
akan selalu menjaga dan memeliharanya dari segala bahaya. Percayalah dia
kepada kami. Insya Allah dia akan senang kepada kami dan kami pun
menyenangi dia dan dia akan kami bawa pulang dengan selamat dan tidak
kurang suatu apa.
13. Berkata Yaqub: `Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah daripadanya.`(QS. 12:13)
قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ (13)
Yakub
berkata kepada mereka: "Hai anak-anakku! Aku akan menjadi gelisah dan
sedih jika kamu membawanya bermain-main berolah raga dan berlomba dan
tinggal sendirian karena masih kecil dan belum sanggup melayanimu
bermain-main? Siapa tahu kalau-kalau datang serigala lalu menerkam dan
memakannya sedangkan kamu semua sedang asyik bermain-main."
14. Mereka berkata: `Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang merugi.`(QS. 12:14)
قَالُوا لَئِنْ أَكَلَهُ الذِّئْبُ وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّا إِذًا لَخَاسِرُونَ (14)
Mereka
menjawab: "Wahai ayah kami, sungguh tidak pada tempatnya ayah curiga
dan gelisah serupa itu dan janganlah ayah merasa khawatir atas
keselamatan si Yusuf. Kami ini sudah besar-besar dan dewasa kami ini
orang-orang kuat semuanya dan kami telah berjanji akan menjaga dan
memeliharanya. Apa yang ayah khawatirkan itu tidak mungkin akan terjadi
dan kalau terjadi juga, maka apalah arti hidup bagi kami jika kami yang
besar dan yang kuat ini tidak menjamin keselamatan adik kami. Dengan
demikian kami akan termasuk orang-orang yang merugi, orang yang tidak
berharga sedikit pun. Akhirnya karena desakan yang sangat kuat dari
saudara-saudara Yusuf dan mereka telah memberikan jaminan pula, maka
dengan perasaan berat terpaksalah Yakub memberi izin kepada mereka untuk
membawa Yusuf bermain-main ke tempat gembala padang pasir.
15. Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: `Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi.`(QS. 12:15)
فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (15)
Pada ayat 10 surat ini telah diterangkan
bahwa saudara-saudara Yusuf telah sepakat akan memasukkan Yusuf ke
dalam sumur dengan harapan ia akan ditemukan oleh kafilah yang ingin
mengambil air dan dibawa ke negeri yang jauh agar ia tidak dapat bertemu
lagi dengan ayahnya. Pada ayat ini diterangkan bahwa sesampainya mereka
di suatu tempat yang ada sumurnya mereka melaksanakan permufakatan
jahat mereka, dan memasukkan Yusuf ke dalam sumur dengan demikian mereka
merasa amat gembira karena momok yang selama ini menghantui jiwa mereka
sudah tidak ada lagi. Menurut anggapan mereka Yusuflah yang merebut
kasih sayang ayahnya dan sekarang karena dia tidak ada lagi tentulah
kasih sayang Yakub akan tertumpah kepada mereka. Bagaimana dengan Yusuf
sendiri yang telah mendekam dalam sumur yang gelap itu? Tentulah dia
akan sangat bersedih hati dan terbayanglah dalam pikirannya bahwa dia
akan mati kedinginan dan kelaparan dan tidak akan dapat bertemu lagi
dengan ayah ibunya serta saudara-saudaranya. Pada saat yang amat kritis
itulah Allah mengilhamkan kepadanya agar dia jangan khawatir dan jangan
bersedih hati, Allah akan memeliharanya dan melepaskannya dari bahaya
yang menimpanya. Nanti dia akan mendapat pertolongan dari kafilah dan
akhirnya ia akan mendapat kedudukan yang tinggi sehingga ia dapat
mengingatkan saudara-saudaranya atas pengkhianatan mereka sedang mereka
sendiri tidak sadar bahwa orang yang menceritakan itu adalah Yusuf
sendiri.
16. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis.(QS. 12:16)
17. Mereka berkata: `Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.`(QS. 12:17)
17. Mereka berkata: `Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.`(QS. 12:17)
وَجَاءُوا أَبَاهُمْ عِشَاءً يَبْكُونَ (16) قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ (17)
Bagaimana pula dengan saudara-saudara Yusuf? Mereka
kembali menemui Yakub pada malam hari dengan muka yang pucat dan dengan
air mata yang bercucuran seraya berkata: "Wahai ayah kami, apa yang ayah
khawatirkan selama ini benar-benar telah terjadi tanpa iradat dan
kemauan kami. Kami pergi bermain-main dan berlomba-lomba dan kami
tinggalkan Yusuf untuk menjaga pakaian dan barang-barang kami, karena
dia masih kecil dan tidak sanggup ikut bermain dengan kami. Rupanya
tanpa kami sadari karena asyiknya kami bermain, kami sudah jauh terpisah
dari dia dan setelah kami kembali kami dapati Yusuf sudah diterkam dan
dimakan oleh serigala. Kami tidak mendengar pekik dan teriaknya karena
kami telah jauh meninggalkan tempatnya. Kami menyadari bahwa ayah tidak
akan percaya kepada cerita kami ini meskipun kami menceritakan apa yang
sebenarnya telah terjadi karena ayah selalu menaruh curiga terhadap
kami. Tetapi malang yang tak dapat ditolak inilah yang terjadi dan kami
pun tidak berdaya untuk menolongnya."
18. Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yaqub berkata: `Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.`(QS. 12:18)
وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ (18)
Untuk memperkuat kebenaran cerita itu mereka membawa
baju Yusuf yang telah berlumuran darah dan mereka berkata kepada
ayahnya inilah bukti kebenaran kami, padahal darah yang melekat pada
baju itu bukanlah darah Yusuf. Yakub melihat dan memperhatikan baju itu.
Didapatinya baju itu hanya berlumuran darah saja, tetapi masih utuh tak
ada yang robek dan tak ada pula yang berlubang-lubang bekas cakaran dan
gigitan serigala, tetapi saudara-saudaranya inilah yang telah berbuat
aniaya terhadapnya, lalu ia berkata kepada mereka: "Aku tidak percaya
sama sekali akan ceritamu yang dibuat-buat itu dan aku yakin bahwa
jiwamu yang jahat dan kotor telah mempengaruhi dan mendorongmu untuk
melakukan penganiayaan terhadap saudaramu sendiri. Tetapi apalah daya
seorang ayah yang telah tua terhadap anak-anaknya yang sudah besar dan
kuat." Dia tidak dapat berbuat apa-apa lagi kecuali memendam rasa amarah
dan menekan perasaan hatinya yang amat kecewa dan sedih itu. Kini
anaknya yang paling dicintainya dan kepadanya dia selalu menggantungkan
harapan dan idaman hati sudah tak ada lagi di sampingnya karena tindakan
anak-anaknya sendiri. Apakah dia akan menuntut balas ataukah dia akan
menyelidiki sendiri ke mana anaknya itu sebenarnya sedang dia tidak
berdaya lagi.
Dalam keadaan seperti itu tidak ada yang lebih baik baginya kecuali bersabar dan tawakal sepenuhnya kepada Allah. Jalan inilah yang dipilih Yakub meskipun ia tetap sedih tetap menangis atas kehilangan jantung hatinya. Ia tidak percaya sama sekali akan cerita anak-anaknya karena itu ia berserah diri kepada Allah dan selalu memohonkan pertolongan-Nya agar anaknya Yusuf diselamatkan dari segala marabahaya.
Dalam keadaan seperti itu tidak ada yang lebih baik baginya kecuali bersabar dan tawakal sepenuhnya kepada Allah. Jalan inilah yang dipilih Yakub meskipun ia tetap sedih tetap menangis atas kehilangan jantung hatinya. Ia tidak percaya sama sekali akan cerita anak-anaknya karena itu ia berserah diri kepada Allah dan selalu memohonkan pertolongan-Nya agar anaknya Yusuf diselamatkan dari segala marabahaya.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 18
وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ (18)
(Mereka datang membawa baju gamisnya) lafal `alaa qamiishihi beri'rab mahal nashab karena menjadi zharaf. Artinya yang berlumuran padanya (dengan darah palsu) darah yang bukan darah Nabi Yusuf; hal ini mereka lakukan dengan menyembelih seekor kambing, kemudian mereka lumurkan darahnya pada baju gamis Nabi Yusuf, akan tetapi mereka lupa merobek-robeknya. Lalu mereka menghadap kepada ayahnya seraya berkata, "Sesungguhnya ini adalah darah Yusuf." (Yakub berkata) sewaktu ia melihat baju Yusuf dalam keadaan utuh dan ia mengetahui bahwa mereka berdusta dalam hal ini ("Sebenarnya telah menghiasi) menganggap baik (diri kalian suatu perbuatan yang buruk) kemudian kalian mengerjakannya (maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku) kesabaran yang tidak disertai rasa kaget dan gelisah. Lafal fashabrun jamiil ini adalah mubtada sedangkan khabarnya tidak disebutkan, yaitu amri yang artinya adalah kesabaranku. (Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya) hanya Allahlah yang diminta pertolongan-Nya (terhadap apa yang kalian ceritakan.") apa yang kalian kisahkan tentang perkara Yusuf ini.
وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ (18)
(Mereka datang membawa baju gamisnya) lafal `alaa qamiishihi beri'rab mahal nashab karena menjadi zharaf. Artinya yang berlumuran padanya (dengan darah palsu) darah yang bukan darah Nabi Yusuf; hal ini mereka lakukan dengan menyembelih seekor kambing, kemudian mereka lumurkan darahnya pada baju gamis Nabi Yusuf, akan tetapi mereka lupa merobek-robeknya. Lalu mereka menghadap kepada ayahnya seraya berkata, "Sesungguhnya ini adalah darah Yusuf." (Yakub berkata) sewaktu ia melihat baju Yusuf dalam keadaan utuh dan ia mengetahui bahwa mereka berdusta dalam hal ini ("Sebenarnya telah menghiasi) menganggap baik (diri kalian suatu perbuatan yang buruk) kemudian kalian mengerjakannya (maka kesabaran yang baik itulah kesabaranku) kesabaran yang tidak disertai rasa kaget dan gelisah. Lafal fashabrun jamiil ini adalah mubtada sedangkan khabarnya tidak disebutkan, yaitu amri yang artinya adalah kesabaranku. (Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya) hanya Allahlah yang diminta pertolongan-Nya (terhadap apa yang kalian ceritakan.") apa yang kalian kisahkan tentang perkara Yusuf ini.
19. Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: `Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!` Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.(QS. 12:19)
وَجَاءَتْ سَيَّارَةٌ فَأَرْسَلُوا وَارِدَهُمْ فَأَدْلَى دَلْوَهُ قَالَ يَا بُشْرَى هَذَا غُلَامٌ وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَعْمَلُونَ (19)
Tidak lama sesudah Yusuf berada di dalam
umur, datanglah suatu kafilah yang datang dari Madyan hendak berangkat
ke Mesir. Kebetulan air persiapan mereka sudah habis dan pergilah mereka
ke sumur itu lalu menjatuhkan timba ke dalamnya untuk mengambil air.
Melihat timba diulurkan orang ke dalam sumur, gembiralah hati Yusuf dan
timbullah harapan di dalam hatinya bahwa dia akan dapat keluar dari
bahaya yang sedang dihadapinya itu. Dengan cepat dia pegang tali timba
itu kuat-kuat sehingga orang di atas sumur itu merasa heran kenapa air
sumur ini amat berat. Tetapi mereka tetap menarik tali itu bersama-sama,
dan ternyata bukan air yang terangkat ke atas tetapi seorang anak muda
yang manis dan elok rupanya. Alangkah gembiranya pemimpin kafilah itu
melihat anak yang sehat dan segar bugar ini terbayanglah dalam
pikirannya ia akan mendapat keuntungan yang besar dengan menjualnya
kepada orang kaya di Mesir nanti. Dengan cepat ia memerintahkan agar
Yusuf disembunyikan supaya jangan kelihatan oleh orang lain karena
mungkin orang-orang di daerah itu akan mendakwa bahwa anak itu adalah
anak penduduk kampung itu sendiri. Tetapi Allah Maha Mengetahui niat
pemimpin kafilah itu sebagaimana Dia mengetahui apa maksud dan tujuan
saudara-saudara Yusuf memasukkannya ke dalam sumur.
20. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.(QS. 12:20)
DEPAG / Surah Yusuf 20
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ (20)
Akhirnya
sampailah kafilah itu ke Mesir dan di sana mereka jual Yusuf dengan
harga yang murah sekali dibanding dengan mahalnya harga budak di negeri
itu, apalagi Yusuf adalah seorang anak yang tampan dan segar bugar.
Para mufassirin mengatakan tentang "beberapa dirham yang dihitung" bahwa yang pasti harganya kurang dari 40 dirham, karena menurut adat kebiasaan di sana bila uang itu jumlahnya 40 dirham atau lebih, maka uang itu tidak dihitung lagi tetapi ditimbang. Mereka jual Yusuf dengan harga yang begitu murah karena mereka khawatir kalau-kalau ada orang yang tahu bahwa Yusuf bukan budak, mengapa ia diperjualbelikan sedang dia adalah anak yang merdeka, anak orang-orang baik. Karena kekhawatiran itulah mereka ingin cepat-cepat berlepas diri dari dia, asal mereka diberi uang berapa pun jumlahnya cukuplah bagi mereka. Rupanya sudah ditakdirkan Allah mereka menjual Yusuf kepada seorang penguasa yang amat berpengaruh di Mesir yaitu perdana menteri yang kaya yang biasa disebut di sana dengan Al-Aziz agar dia mendapat kesempatan untuk menaiki tangga kekuasaan dan kemuliaan.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 20
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ (20)
(Dan mereka menjual Yusuf) orang-orang musafir itu membelinya dari tangan penimba air dan teman-temannya (dengan harga yang murah) kurang dari semestinya (yaitu hanya beberapa dirham saja) sekitar dua puluh atau dua puluh dua dirham saja (dan mereka) yakni saudara-saudara penimba air itu (merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf) kemudian rombongan musafir itu membawa Yusuf ke negeri Mesir selanjutnya Nabi Yusuf dijual oleh orang yang membelinya dengan harga dua puluh dinar, dua pasang terompah dan dua buah baju.
Para mufassirin mengatakan tentang "beberapa dirham yang dihitung" bahwa yang pasti harganya kurang dari 40 dirham, karena menurut adat kebiasaan di sana bila uang itu jumlahnya 40 dirham atau lebih, maka uang itu tidak dihitung lagi tetapi ditimbang. Mereka jual Yusuf dengan harga yang begitu murah karena mereka khawatir kalau-kalau ada orang yang tahu bahwa Yusuf bukan budak, mengapa ia diperjualbelikan sedang dia adalah anak yang merdeka, anak orang-orang baik. Karena kekhawatiran itulah mereka ingin cepat-cepat berlepas diri dari dia, asal mereka diberi uang berapa pun jumlahnya cukuplah bagi mereka. Rupanya sudah ditakdirkan Allah mereka menjual Yusuf kepada seorang penguasa yang amat berpengaruh di Mesir yaitu perdana menteri yang kaya yang biasa disebut di sana dengan Al-Aziz agar dia mendapat kesempatan untuk menaiki tangga kekuasaan dan kemuliaan.
Tafsir / Indonesia / Jalalain / Surah Yusuf 20
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ (20)
(Dan mereka menjual Yusuf) orang-orang musafir itu membelinya dari tangan penimba air dan teman-temannya (dengan harga yang murah) kurang dari semestinya (yaitu hanya beberapa dirham saja) sekitar dua puluh atau dua puluh dua dirham saja (dan mereka) yakni saudara-saudara penimba air itu (merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf) kemudian rombongan musafir itu membawa Yusuf ke negeri Mesir selanjutnya Nabi Yusuf dijual oleh orang yang membelinya dengan harga dua puluh dinar, dua pasang terompah dan dua buah baju.
Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah Yusuf
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=1&SuratKe=12#Top
Tidak ada komentar:
Posting Komentar