Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=11#Top
71. Dan isterinya berdiri (di sampingnya) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan sesudah Ishak (lahir pula) Yaqub.(QS. 11:71)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 71
72. Isterinya berkata: `Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.`(QS. 11:72)
وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ (71)
Pada ayat itu istri Nabi Ibrahim a.s. yang bernama Sarah menjadi gembira dan tertawa karena yang datang itu bukanlah orang jahat, tetapi adalah malaikat-malaikat utusan Allah, dan tentu saja mereka tidak mau makan dan minum. Selanjutnya mereka berkata kepada Sarah bahwa Allah telah menyampaikan suatu berita gembira untuknya bahwa dia akan melahirkan seorang anak bernama Ishak dan Ishak pun akan mempunyai keturunan pula di antaranya Yakub.72. Isterinya berkata: `Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.`(QS. 11:72)
تْ يَا وَيْلَتَا أَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَذَا بَعْلِي شَيْخًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ (72)
Alangkah kaget dan terkejutnya ia ketika mendengar ucapan malaikat itu seakan-akan ia tidak percaya bahwa yang dihadapinya itu ialah malaikat-malaikat yang tidak pernah berbohong dan tidak akan berdusta selama-lamanya. Karena itu dengan spontan ia menjawab: "Sungguh mengherankan, bagaimana aku akan melahirkan seorang anak, padahal aku ini sudah tua dan suamiku sudah tua renta pula."Diriwayatkan bahwa umur Nabi Ibrahim di waktu itu 100 tahun dan istrinya 90 tahun. Menurut kebiasaan seorang perempuan bila telah berumur 50 tahun tidak haid lagi dan karena itu ia tidak ada harapan lagi untuk beranak. Apalagi Sarah adalah seorang perempuan mandul pula seperti tersebut dalam firman Allah:
فَأَقْبَلَتِ امْرَأَتُهُ فِي صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوزٌ عَقِيمٌ
Artinya:
Kemudian istrinya datang memekik (tercengang), lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul."
(Q.S. Az Zariyat: 29)
Nabi Ibrahim a.s. tidak kurang terkejutnya mendengar berita itu seperti tersebut dalam firman Allah:
قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَى أَنْ مَسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونِ
Artinya:
Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?"
(Q.S. Al-Hijr: 54)
Keduanya (Nabi Ibrahim a.s. dan istrinya Sarah) sama-sama ragu akan berita gembira itu karena biasanya hal itu tidak mungkin terjadi.
73. Para malaikat itu berkata: `Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha terpuji lagi Maha Pemurah.`(QS. 11:73)
قَالُوا أَتَعْجَبِينَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ رَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّهُ حَمِيدٌ مَجِيدٌ (73)
Akhirnya para malaikat itu berkata: "Apakah patut kamu merasa heran terhadap sesuatu yang telah ditetapkan Allah?" Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha Perkasa tidak akan sulit baginya bila Dia menghendaki akan menganugerahkan anak kepada siapa saja meskipun hal itu menurut adat dan kebiasaan tidak mungkin terjadi. Hal itu sungguh amat mudah bagi Allah sesuai dengan firman-Nya:إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Artinya:
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah." Maka terjadilah ia.
(Q.S. Yasin: 82)
Selanjutnya malaikat mengatakan: "Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada kamu hai keluarga Ibrahim a.s. Dialah yang berhak disanjung dan dipuji.
Mendengar ucapan para malaikat itu mengertilah Nabi Ibrahim a.s. dan istrinya Sarah, bahwa mereka telah telanjur dan terlalu lancang mengucapkan kata-kata padahal yang membawa berita gembira itu adalah para malaikat Allah
Tidaklah dapat dilukiskan bagaimana gembira dan bahagianya Nabi Ibrahim a.s. terutama istri Nabi Ibrahim a.s. yang lain yang bernama Hajar telah melahirkan seorang putra bernama Ismail. Mereka mengucapkan syukur dan puji kepada Allah yang telah memberi mereka karunia yang sudah lama mereka idam-idamkan dan hampir berputus asa dalam hal ini karena mereka sudah tua.
74. Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, diapun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Luth.(QS. 11:74)
فَلَمَّا ذَهَبَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ الرَّوْعُ وَجَاءَتْهُ الْبُشْرَى يُجَادِلُنَا فِي قَوْمِ لُوطٍ (74)
Setelah Nabi Ibrahim a.s. mengetahui bahwa yang datang kepadanya adalah malaikat utusan Allah, maka dia merasa lega dan hilanglah segala syakwasangka di dalam hatinya. Alangkah merasa bahagianya keluarga Nabi Ibrahim a.s. di kala itu, tidak ada kegembiraan dan kebahagiaan yang melebihinya karena apa yang telah lama diingini dan diidam-idamkan, tiba-tiba dengan karunia dan rahmat Allah dia akan memperoleh seorang anak yang sekaligus telah diberi nama Ishak. Tetapi Nabi Ibrahim a.s. sebagai seorang penyantun dan pengasih dan penyayang terhadap umat manusia, di saat diliputi kegembiraan, ia tidak lupa bahkan ingat kembali akan ucapan para malaikat itu, bahwa mereka diutus Allah untuk membinasakan kaum Lut. Terlukislah di dalam ingatannya bagaimana buruknya nasib kaum Lut itu dan bagaimana dahsyatnya malapetaka yang akan menimpa mereka. Rasa bahagia dan gembira dengan sekejap mata telah berganti dengan rasa cemas dan putus asa. Ia memberanikan dirinya untuk berdebat dengan para malaikat itu dengan harapan rencana pembinasaan kaum Lut itu dapat dibatalkan. Hal ini tersebut dalam firman Allah:وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا إِنَّا مُهْلِكُو أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا ظَالِمِينَ
Artinya:
Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami akan menghancurkan penduduk (Sodom) ini, sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang lalim."
(Q.S. Al-Ankabut: 31)
75. Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.(QS. 11:75)
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ (75)
Demikianlah rasa santun dan kasih sayang seorang Nabi terhadap umat manusia, terutama Nabi Ibrahim a.s. yang dalam keadaan gembira dan bahagia ia akan memperoleh keinginan dan idaman hatinya yang telah lama dicita-citakannya, yaitu seorang anak laki-laki bernama Ishak dari istri pertama. Di dalam keadaan demikian, biasanya orang lupa akan segala-galanya, tetapi ia tidak melupakan nasib kaum Lut yang didengarnya bahwa mereka akan dibinasakan dan ia mohon kepada Tuhannya agar mereka diselamatkan dengan mengemukakan alasan dan harapan agar permohonannya itu dikabulkan. Sesungguhnya Nabi Ibrahim memang benar seorang yang penyantun dan menaruh iba (kasihan) terhadap orang yang ditimpa kemalangan dan selalu berserah diri ke Tuhannya.76. Hai Ibrahim, tinggalkanlah soal jawab ini, sesungguhnya telah datang ketetapan Tuhanmu, dan sesungguhnya mereka itu akan didatangi azab yang tidak dapat ditolak.(QS. 11:76) |
يَا إِبْرَاهِيمُ أَعْرِضْ عَنْ هَذَا إِنَّهُ قَدْ جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ وَإِنَّهُمْ آتِيهِمْ عَذَابٌ غَيْرُ مَرْدُودٍ (76)
Akhirnya para malaikat dengan tegas mengatakan kepada Ibrahim sambil menolak permintaannya yang dikemukakan dengan sungguh-sungguh. Janganlah engkau bicarakan juga nasib kaum Lut itu dan serahkanlah urusan mereka kepada keputusan Tuhanmu. Tuhanmu telah memberi keputusan terhadap mereka bahwa mereka akan ditimpa azab Allah yang tidak dapat ditolak, karena mereka adalah kaum yang ingkar akan perintah Tuhan dan telah melakukan dosa dan maksiat yang sangat jahat dan menjijikkan. Dosa mereka tidak dapat diampuni lagi, mereka telah diberi kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada jalan yang lurus, tetapi semua dakwah dan seruan yang baik selalu mereka tolak, malah mereka sambut dengan cemoohan dan ejekan. Itulah keputusan Tuhanmu Yang Maha Adil; mereka dan negeri mereka akan dimusnahkan dengan menenggelamkannya ke dalam tanah.77. Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: `Ini adalah hari yang amat sulit.`(QS. 11:77)
وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ (77)
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah hari yang amat sulit." (78) Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata: "Hai kaumku, inilah putri-putri (negeri)ku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan nama(ku) terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?" (79) Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki." (80) Lut berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan)."Tafsir
Setelah Allah swt. menerangkan kedatangan beberapa malaikat pada Nabi Ibrahim a.s., maka pada ayat ini Allah menerangkan kedatangan para malaikat itu kepada Nabi Lut a.s. yang mendiami negeri Sodom sedang Ibrahim berada di Kan'an.
78. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: `Hai kaumku, inilah puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?`(QS. 11:78)
وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ (78)
Maka datanglah kaum Lut kepadanya secara bergegas-gegas seperti orang-orang yang didorong oleh hawa nafsu yang jahat dan memang sejak dahulu mereka mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji dan sangat dicela oleh tabiat manusia yang wajar lebih-lebih dicela oleh syariat agama, yaitu mereka yang suka mengadakan homoseksual mengadakan hubungan kelamin dengan sesama lelaki tidak dengan wanita dan mereka secara terang-terangan mengadakan berbagai kemungkaran di balai pertemuannya, seperti diterangkan dalam firman Allah:أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنْكَرَ
Artinya:
"Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?"
(Q.S. Al-Ankabut: 29)
Nabi Lut a.s. berkata: "Wahai kaumku inilah putri-putriku, dan putri-putri kaumku silakan kamu kawin dengan mereka, mereka lebih suci bagimu dan kamu dapat bergaul secara halal dan baik dengan mereka daripada memuaskan seleramu dengan melakuken homosexual yang sangat keji dan merusak moral dan kesehatan, maka bertakwalah kepada Allah dan hindarilah azab Allah. Dan janganlah kamu mencemarkan namaku dengan memperkosa tamu-tamuku ini, sebab menghinakan tamu sama dengan menghinakan tuan rumahnya. Tidakkah ada di antara kamu seorang yang mempunyai akal yang sehat dan kebijaksanaan yang dapat mencegahmu dari perbuatan keji?"
79. Mereka menjawab: `Sesungguhnya kamu telah tahu bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap puteri-puterimu; dan sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.`(QS. 11:79)
قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ (79)
Mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu sejak dahulu sudah tahu bahwa kami sama sekali tidak mempunyai hasrat untuk mengawini anak-anak perempuanmu itu dan anak-anak perempuan kaummu, karena itu janganlah kamu mencoba untuk memalingkan perhatian kami dari pemuda-pemuda itu dengan menyodorkan anak-anak perempuanmu karena kamu tentu telah mengetahui apa yang sebenarnya kami inginkan.80. Luth berkata: `Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).`(QS. 11:80)
قَالَ لَوْ أَنَّ لِي بِكُمْ قُوَّةً أَوْ آوِي إِلَى رُكْنٍ شَدِيدٍ (80)
Nabi Lut a.s. berkata ketika kaumnya tetap juga mau melaksanakan kejahatan homoseksual terhadap tamu-tamunya sehingga beliau putus harapan untuk menghentikan mereka dari perbuatan yang keji itu: "Seandainya aku mempunyai kekuatan dan daya kemampuan untuk menghalangi kamu atau seandainya aku dapat menjumpai sekumpulan orang-orang yang kuat yang dapat menolong aku dari kejahatan-kejahatan kamu tentulah akan aku lakukan."Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=4&SuratKe=11#Top
Tidak ada komentar:
Posting Komentar