Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah HUUD
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=6&SuratKe=11#Top
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Huud 101
وَمَا ظَلَمْنَاهُمْ وَلَكِنْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ فَمَا أَغْنَتْ عَنْهُمْ آلِهَتُهُمُ الَّتِي يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ لَمَّا جَاءَ أَمْرُ رَبِّكَ وَمَا زَادُوهُمْ غَيْرَ تَتْبِيبٍ (101)
101. Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah, di waktu azab Tuhanmu datang. Dan sembahan-sembahan itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka.(QS. 11:101)
Pada ayat ini Allah
swt. menerangkan bahwa dibinasakannya mereka itu bukanlah tindakan
aniaya dari Dia, tetapi mereka sendirilah yang menganiaya dirinya yang
menyebabkan Allah terpaksa mengambil tindakan demikian. Mereka
mempersekutukan Allah, mengadakan kerusakan di muka bumi terus-menerus
sehingga azab tidak dapat ditunda-tunda daripadanya. Andaikata mereka
dibiarkan dalam keadaan yang demikian berlarut-larut, niscaya mereka
akan tetap saja demikian malah bertambah-tambah penganiayaan, kejahatan
dan pengrusakannya di muka bumi sebagaimana tercantum di dalam Alquran:
إِنَّكَ إِنْ تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا Artinya:
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.
(Q.S. Nuh: 27)
Rasul-rasul yang diutus kepada mereka cukup gigih dan tangguh memberikan pelajaran dan petunjuk, tetapi mereka tetap saja angkuh dan membangkang. Apabila diberi ancaman, mereka makin membangkang dan menentang karena mereka terlalu percaya bahwa tuhan-tuhan sembahan-sembahannya itulah yang akan menyelamatkannya dari segala marabahaya dan azab yang akan menimpanya, padahal apabila Allah swt. telah memutuskan akan menurunkan azab dan membinasakan suatu kaum, maka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah swt. itu tidak akan bermanfaat sedikit pun dan tidak mempunyai daya sama sekali untuk menahan dan menghalangi keputusan Allah itu. Kepercayaan mereka kepada sembahan-sembahannya itu tidak lain kecuali hanya menambah kebinasaan dan kehancurannya. Mereka percaya bahwa sembahan-sembahan itu akan menimpakan malapetaka kepada Nabi yang diutus sebagaimana diceritakan Allah swt. di dalam firman-Nya mengenai kaum Nabi Hud a.s.:
إِنْ نَقُولُ إِلَّا اعْتَرَاكَ بَعْضُ آلِهَتِنَا بِسُوءٍ
Artinya:
Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu.
(Q.S. Hud: 54)
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ (102)
Pada
ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa sebagaimana halnya azab yang
ditimpakan kepada negeri-negeri kaum Nuh, kaum `Ad dan kaum Samud begitu
pula akan ditimpakan kepada semua negeri yang penduduknya tetap
bersifat dan selalu berbuat kerusakan di muka bumi ini. Tidak ada suatu
kaum pun yang akan luput dan terhindar daripadanya apabila Allah swt.
telah menghendakinya. Sabda Nabi Muhammad saw.:
إن الله ليملي للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته
Artinya:
Sesungguhnya Allah swt. menangguhkan siksaan bagi orang-orang yang lalim sehingga apabila Dia mengazabnya dia tidak akan luput dan tidak dapat menghindar daripada-Nya.
(H.R. Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Tirmizi dari Abu Musa Al-Asy'ari)
Sesungguhnya azab Allah itu sangat pedih. Kiranya uraian di atas dapat dijadikan pelajaran terutama bagi orang-orang yang lalim supaya mereka sadar dan menginsafi perbuatannya yang jahat itu. Tidak ada suatu usaha dan kekuatan bagaimana pun hebatnya yang dapat menghalangi atau membendung azab Allah yang akan ditimpakan-Nya kepada suatu negeri atau suatu kaum. Firman Allah swt.
أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا الْأَرْضَ وَعَمَرُوهَا أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku lalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku lalim kepada diri sendiri.
(Q.S. Ar Rum: 9)
إن الله ليملي للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته
Artinya:
Sesungguhnya Allah swt. menangguhkan siksaan bagi orang-orang yang lalim sehingga apabila Dia mengazabnya dia tidak akan luput dan tidak dapat menghindar daripada-Nya.
(H.R. Ahmad, Bukhari, Muslim, dan Tirmizi dari Abu Musa Al-Asy'ari)
Sesungguhnya azab Allah itu sangat pedih. Kiranya uraian di atas dapat dijadikan pelajaran terutama bagi orang-orang yang lalim supaya mereka sadar dan menginsafi perbuatannya yang jahat itu. Tidak ada suatu usaha dan kekuatan bagaimana pun hebatnya yang dapat menghalangi atau membendung azab Allah yang akan ditimpakan-Nya kepada suatu negeri atau suatu kaum. Firman Allah swt.
أَوَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَيَنْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَأَثَارُوا الْأَرْضَ وَعَمَرُوهَا أَكْثَرَ مِمَّا عَمَرُوهَا وَجَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya:
Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka Rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku lalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku lalim kepada diri sendiri.
(Q.S. Ar Rum: 9)
103. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).(QS. 11:103)
Surah Huud 103
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِمَنْ خَافَ عَذَابَ الْآخِرَةِ ذَلِكَ يَوْمٌ مَجْمُوعٌ لَهُ النَّاسُ وَذَلِكَ يَوْمٌ مَشْهُودٌ (103)
Pada
ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa apa yang telah dikisahkan tentang
kehancuran umat-umat dahulu sebagai akibat dari penganiayaan yang telah
dilakukannya sesuai dengan sunatullah adalah menjadi bahan pelajaran
bagi orang-orang yang mau sadar dan takut kepada azab akhirat untuk
tidak melakukan perbuatan aniaya dari segala macam dan bentuknya, karena
menyadari bahwa Allah Yang menyiksa mereka di dunia ini, tentu mampu
pula menyiksa mereka di akhirat kelak dan apa yang meliputi mereka di
dunia ini merupakan gambaran dan contoh dari apa yang akan ditemuinya di
akhirat nanti.
Kejadian-kejadian seperti topan, gempa bumi, tanah longsor dan sebagainya yang menghancurkan harta benda dan jiwa yang tidak sedikit jumlahnya itu adalah azab dan teguran dari Allah swt. kepada manusia untuk menyadari yang diperbuatnya. Dan tidaklah seperti yang dikatakan dan disangka oleh orang-orang rasional, bahwa kejadian-kejadian itu hanya bencana alam saja yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kekuasaan Allah swt. Sebelum terjadi hal-hal seperti tersebut di atas, Rasul-rasul utusan Allah telah memperingatkan kepada kaumnya tentang akan terjadinya sesuatu supaya mereka berhati-hati. Itu semua menunjukkan bahwa kejadian-kejadian itu tidaklah secara kebetulan, tetapi erat hubungannya dengan kada' dan kadar, salah satu rukun iman yang wajib kita yakini dan percayai, dan perhatikanlah firman Allah swt.:
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ
Artinya:
Dan orang-orang yang lalim itu, kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
(Q.S. Asy Syu'ara: 227)
Orang-orang yang tidak mau sadar akan peringatan Allah di dunia ini akan diazab nanti di akhirat pada hari di mana semua makhluk akan berkumpul untuk diteliti semua amalnya kemudian dibalas dengan seadil-adilnya. Kejadian itu disaksikan oleh semua makhluk baik manusia, jin, malaikat maupun makhluk-makhluk yang lain.
Kejadian-kejadian seperti topan, gempa bumi, tanah longsor dan sebagainya yang menghancurkan harta benda dan jiwa yang tidak sedikit jumlahnya itu adalah azab dan teguran dari Allah swt. kepada manusia untuk menyadari yang diperbuatnya. Dan tidaklah seperti yang dikatakan dan disangka oleh orang-orang rasional, bahwa kejadian-kejadian itu hanya bencana alam saja yang tidak ada sangkut-pautnya dengan kekuasaan Allah swt. Sebelum terjadi hal-hal seperti tersebut di atas, Rasul-rasul utusan Allah telah memperingatkan kepada kaumnya tentang akan terjadinya sesuatu supaya mereka berhati-hati. Itu semua menunjukkan bahwa kejadian-kejadian itu tidaklah secara kebetulan, tetapi erat hubungannya dengan kada' dan kadar, salah satu rukun iman yang wajib kita yakini dan percayai, dan perhatikanlah firman Allah swt.:
وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ
Artinya:
Dan orang-orang yang lalim itu, kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.
(Q.S. Asy Syu'ara: 227)
Orang-orang yang tidak mau sadar akan peringatan Allah di dunia ini akan diazab nanti di akhirat pada hari di mana semua makhluk akan berkumpul untuk diteliti semua amalnya kemudian dibalas dengan seadil-adilnya. Kejadian itu disaksikan oleh semua makhluk baik manusia, jin, malaikat maupun makhluk-makhluk yang lain.
104. Dan Kami tiadalah mengundurkannya, melainkan sampai waktu yang tertentu.(QS. 11:104) |
وَمَا نُؤَخِّرُهُ إِلَّا لِأَجَلٍ مَعْدُودٍ (104)
Pada ayat ini
Allah swt. menerangkan bahwa hari kiamat adalah hari di mana segenap
makhluk akan berkumpul dan menyaksikan segala kejadian mengenai
ditelitinya dan dimintainya tiap-tiap manusia mempertanggungjawabkan
amalnya di dunia, tidak akan ditunda dan diperpanjang tetapi akan
berakhir sesuai dengan yang telah ditentukan Allah swt., yaitu hari
berakhirnya dunia ini, suatu waktu yang tidak seorang makhluk pun yang
mengetahuinya.
105. Di kala datang hari itu, tidak ada seorangpun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.(QS. 11:105)
يَوْمَ يَأْتِ لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ (105)
Pada
ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa jika hari yang telah ditentukan
itu tiba, tak seorang pun dapat berbicara dan berbuat sesuatu kecuali
dengan izin Allah sebagaimana firman-Nya:
" هَذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُونَ وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُونَ "
Artinya:
Ini adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu) dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur.
(Q.S. Al-Mursalat: 35, 36)
Dan firman-Nya:
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
Artinya:
Pada hari ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata-kata yang benar.
(Q.S. An Naba': 38)
Di antara orang-orang yang berkumpul di hari kiamat itu ada yang celaka, maka ia akan mendapat azab yang pedih sebagaimana yang telah diancamkan kepada orang-orang kafir, dan ada yang berbahagia, maka ia akan memperoleh pahala dan kesenangan sepanjang masa sesuai dengan yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa.
" هَذَا يَوْمُ لَا يَنْطِقُونَ وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُونَ "
Artinya:
Ini adalah hari yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu) dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur.
(Q.S. Al-Mursalat: 35, 36)
Dan firman-Nya:
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
Artinya:
Pada hari ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata-kata yang benar.
(Q.S. An Naba': 38)
Di antara orang-orang yang berkumpul di hari kiamat itu ada yang celaka, maka ia akan mendapat azab yang pedih sebagaimana yang telah diancamkan kepada orang-orang kafir, dan ada yang berbahagia, maka ia akan memperoleh pahala dan kesenangan sepanjang masa sesuai dengan yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa.
106. Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan nafas dan menariknya (dengan merintih),(QS. 11:106)
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ (106)
Pada
ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa orang-orang yang termasuk
golongan celaka, karena di waktu mereka berada di dunia telah merusak
akidahnya, mengikuti orang-orang yang sesat perbuatannya, sehingga pudar
dan padamlah cahaya iman daripadanya, bergelimang dosa sepanjang masa.
Mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka dan merasakan azab yang pedih
seperti halnya seekor himar yang mengeluarkan dan memasukkan nafasnya
disertai rintihan dan teriakan yang amat keras.
107. mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.(QS. 11:107)
خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (107)
Mereka
akan kekal di dalam neraka selama-lamanya kecuali kalau Allah swt.
menghendaki yang lain, karena Dia itu Maha Tahu Pelaksana terhadap apa
yang Dia kehendaki. Apa saja yang dikehendaki-Nya akan berwujud dan apa
yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan ada.
108. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.(QS. 11:108)
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ (108)
Pada ayat ini, Allah swt. menerangkan bahwa
orang-orang yang berbahagia karena ketika mereka berada di dunia selalu
berhati-hati dan menghindari hal-hal yang akan melibatkannya ke suatu
perbuatan yang bertentangan dengan perintah Allah, menjauhi
godaan-godaan yang akan menjerumuskannya ke lembah maksiat, mereka akan
ditempatkan di surga dan kekal di dalamnya selama-lamanya, kecuali Allah
swt. menghendaki yang lain. Balasan yang syahdu dan nikmat yang
dianugerahkan kepada orang-orang yang berbahagia adalah karunia
semata-mata dari Allah swt. yang terus-menerus tiada putus-putusnya
sesuai dengan firman-Nya:
فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Artinya:
Maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.
(Q.S. At Tin: 6)
فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
Artinya:
Maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.
(Q.S. At Tin: 6)
109. Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun.(QS. 11:109)
فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِمَّا يَعْبُدُ هَؤُلَاءِ مَا يَعْبُدُونَ إِلَّا كَمَا يَعْبُدُ آبَاؤُهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِنَّا لَمُوَفُّوهُمْ نَصِيبَهُمْ غَيْرَ مَنْقُوصٍ (109)
Pada ayat ini Allah swt.
menghibur Nabi Besar Muhammad saw. dan memberi peringatan kepada
musuh-musuhnya dan orang-orang yang musyrik penyembah berhala. Kepada
Nabi Muhammad saw. Allah swt. menekankan agar dia tidak ragu-ragu
tentang apa yang akan ditimpakan kepada musuh-musuhnya dan orang-orang
musyrik penyembah berhala itu, Allah pasti akan menyiksa mereka karena
apa yang disembah mereka itu sama saja dengan yang telah disembah oleh
nenek moyangnya. Sebagaimana nenek moyang mereka telah disiksa akibat
perbuatannya memusuhi nabi-nabi, dan menyembah berhala, begitu juga yang
akan ditimpakan kepada mereka tidak dikurangi sedikit pun.
110. Dan sesungguhnya Kami telah memberi Kitab (Taurat) kepada Musa, lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap Al quran.(QS. 11:110)
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَاخْتُلِفَ فِيهِ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مُرِيبٍ (110)
Pada ayat ini, Allah swt. menerangkan
bahwa Dia telah memberikan kitab Taurat kepada Musa a.s. kemudian kitab
Taurat itu diperselisihkan oleh kaumnya, apakah kitab Taurat itu betul
dari Allah atau tidak? Ada di antara mereka yang percaya, bahwa kitab
Taurat itu betul-betul dari Allah dan sebagian yang lain mengingkarinya.
Oleh karena itu Nabi Muhammad tidak perlu merasa gusar kalau dia
melihat orang-orang kafir Mekah sangat gelisah dan ragu tentang Alquran,
baik mengenai isinya maupun kebenarannya dari Allah swt. Andaikata
tidak ada ketentuan dari Allah swt. untuk menangguhkan azab kepada
orang-orang yang lalim dan ingkar sampai kepada waktu yang telah
ditetapkan tentunya Allah swt. mengazab mereka sebagaimana telah
mengazab dan menghancurkan orang-orang yang menentang dakwah rasul
dahulu sebelum Nabi Muhammad saw. Sejalan dengan isi ayat ini Allah swt.
berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya:
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang lalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.
(Q.S. Ibrahim: 42)
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya:
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang lalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.
(Q.S. Ibrahim: 42)
Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Surah HUUD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar