http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1020-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-100.html
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.(QS. 3:100)
Seorang Yahudi bernama Syas bin Qais yang sangat benci dan memusuhi kaum muslimin, pada suatu hari melalui kelompok sahabat Ansar, yang sedang berbicara dengan penuh rasa persaudaraan. Hal ini menyebabkan rasa dengki dihatinya terhadap sahabat-sahabat Ansar, yang hidup rukun dan damai itu. Dia berkata dalam hatinya: "Jika kaum muslimin hidup rukun dan bersatu padu, niscaya golongan Yahudi tidak akan mendapat kedudukan lagi di Madinah".
Karena itu ia menyuruh seorang pemuda Yahudi menghampiri sahabat-sahabat Ansar yang sedang berkumpul itu dan meniupkan api pertentangan di kalangan mereka dengan membangkit-bangkitkan kembali suasana perang saudara yang sering terjadi antara Kabilah `Aus dan Khazraj terutama waktu perang Bu'as di mana kabilah `Aus dapat mengalahkan kabilah Khazraj. Pemuda itu berhasil menimbulkan permusuhan, dengan menyebut-nyebut kejadian waktu perang Bu'as sehingga permusuhan yang sudah terkikis habis di kalangan `Aus dan kabilah Khazraj, timbul kembali, dan dengan segera mereka menghunus pedangnya masing-masing untuk bertempur.
Berita itu sampai kepada Nabi Muhammad saw. lalu beliau segera datang ke tempat itu bersama kaum Muhajirin dan Ansar. Dengan penuh kebijaksanaan beliau menasihati kaum `Aus dan Khazraj itu supaya jangan tergoda oleh hasutan pihak lawan dan mengajak mereka kembali kepada suasana damai dan memperkuat persaudaraan yang sudah dibina oleh Rasulullah saw. di Madinah. Beliau bersabda: "Mengapa kamu masih mengajak kepada suasana jahiliah lagi, padahal aku berada di tengah-tengah kamu? Allah telah memuliakan kamu dengan Agama Islam dan mempersatukan hati kamu dalam satu persaudaraan.
Maka sadarlah golongan `Aus dan Khazraj, bahwa mereka telah tertipu oleh godaan setan dan tipu muslihat musuh. Lalu mereka meletakkan senjata dan rangkul merangkul satu sama lain sambil mencucurkan air mata dan kembali bersama Rasulullah saw maka turunlah ayat ini.
Ayat ini melarang orang-orang yang beriman. mengikuti segolongan mereka ahli kitab karena mereka selalu mengadakan tipu muslihat terhadap kaum muslimin. Bila mereka mengikuti orang Yahudi. niscaya mereka akan terjerumus kembali ke dalam permusuhan dan kekafiran.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-101
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1003-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-101.html
وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.(QS. 3:101)
Mengapa kaum muslimin mengingkari Allah dan mengikuti mereka Ahli Kitab itu, padahal mereka telah mendengar ayat-ayat Allah yang dibacakan kepada mereka dan ayat-ayat itu adalah sumber petunjuk yang mengandung segala macam kebaikan dan selalu menganjurkan supaya memelihara keimanan sedang Rasulullah sendiri masih berada di tengan-tengah mereka sebagai lambang kebenaran, kebaikan dan persaudaraan.
Maka pantaskah orang-orang mukmin yang telah diberi anugerah oleh Allah sedemikian besarnya mengikuti segolongan orang yang sudah ternyata sesat sebelumnya dan menyesatkan pula orang banyak dan tetap tersesat dari jalan yang lurus ? Karena itu hendaklah seorang mukmin berpegang teguh kepada ajaran Allah, dan rasul Nya. Dengan demikian akan terpeliharalah mereka dan selalu berada dalam lingkungan hidayah Nya, dan tidak akan sesat untuk selama-lamanya dan tidak akan merasa takut".
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-102
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1002-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-102.html
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.(QS. 3:102)
Dalam ayat ini Allah menyerukan kepada kaum muslimin terutama kaum `Aus dan Khazraj agar mereka tetap di Madinah. beriman, bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dengan memenuhi segala kewajiban takwa itu. Dan dengan demikian dikerahkan segala daya dan kemampuan untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Nya, secara keseluruhan. dan jangan sekali-kali mati. melainkan dalam keadaan memeluk agama Islam.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-103
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1001-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-103.html
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.(QS. 3:103)
Dan hendaklah mereka berpegang teguh kepada Allah dan ajaran Nya dan selalu mengingat nikmat yang dianugerahkan Nya kepada mereka. Dahulu di masa jahiliah mereka bermusuh-musuhan sehingga timbullah perang saudara yang beratus-ratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum `Aus dan Khazraj. Maka Allah telah mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad saw. dan mereka telah masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong. Allah telah mencabut dari hati mereka sifat dengki dan memadamkan dari mereka api permusuhan sehingga jadilah mereka orang-orang-orang yang bersaudara saling cinta mencintai menuju kebahagiaan bersama.
Juga karena kemusyrikan, mereka berada di tepi jurang neraka, hanya terhalang oleh maut saja. Tetapi Allah telah menyelamatkan mereka. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat Nya, agar kaum muslimin mendapat petunjuk dengan sebaik-baiknya dan mensyukuri nikmatnya agar supaya nikmat itu terpelihara.
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 103
http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=6&SuratKe=3#Top
103. Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah menjinakkan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.(QS. 3:103)
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (103)
Dan hendaklah mereka berpegang teguh kepada Allah dan ajaran Nya dan selalu mengingat nikmat yang dianugerahkan Nya kepada mereka. Dahulu di masa jahiliah mereka bermusuh-musuhan sehingga timbullah perang saudara yang beratus-ratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum `Aus dan Khazraj. Maka Allah telah mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad saw. dan mereka telah masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong. Allah telah mencabut dari hati mereka sifat dengki dan memadamkan dari mereka api permusuhan sehingga jadilah mereka orang-orang-orang yang bersaudara saling cinta mencintai menuju kebahagiaan bersama.
Juga karena kemusyrikan, mereka berada di tepi jurang neraka, hanya terhalang oleh maut saja. Tetapi Allah telah menyelamatkan mereka. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat Nya, agar kaum muslimin mendapat petunjuk dengan sebaik-baiknya dan mensyukuri nikmatnya agar supaya nikmat itu terpelihara.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-104
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1000-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-104.html
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung
Untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya segolongan umat Islam yang bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bilamana nampak gejala-gejala perpecahan dan penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan agar supaya di antara umat Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan tegas menyerukan kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf (baik) dan mencegah dari yang mungkar (keji).
Dengan demikian umat Islam akan terpelihara daripada perpecahan dan infiltrasi pihak manapun.
Menganjurkan berbuat kebaikan saja tidaklah cukup tetapi harus dibarengi dengan menghilangkan sifat-sifat yang buruk. Siapa saja yang ingin mencapai kemenangan. maka ia terlebih dahulu harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya, yaitu: kemenangan tidak akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan yang kokoh dan kuat tidak akan tercapai kecuali dengan sifat-sifat keutamaan. Tidak terpelihara keutamaan itu melainkan dengan terpeliharanya agama dan akhirnya tidak mungkin agama terpelihara melainkan dengan adanya dakwah. Maka kewajiban pertama umat Islam itu ialah menggiatkan dakwah agar agama dapat berkembang baik dan sempurna sehingga banyak pemeluk-pemeluknya.
Dengan dorongan agama akan tercapailah bermacam-macam kebaikan sehingga terwujud persatuan yang kokoh kuat. Dari persatuan yang kokoh tersebut akan timbullah kemampuan yang besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan. Mereka yang memenuhi syarat-syarat perjuangan itulah orang-orang yang sukses dan beruntung.
105. Dan janganlah kamu menyerupai orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,(QS. 3:105)
105. Dan janganlah kamu menyerupai orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,(QS. 3:105)
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ (105)
Allah SWT melarang umat Islam dari perpecahan. karena dengan perpecahan itu bagaimanapun kokoh dan kuat kedudukan suatu umat, pasti akan membawa kepada keruntuhan dan kehancuran. Karena itu Allah memperingatkan agar umat Islam jangan terjatuh ke jurang perpecahan itu.
106. pada hari yang di waktu itu ada muka yang menjadi putih berseri, dan ada pula muka yang menjadi hitam muram. Adapun orang-orang yang menjadi hitam-muram mukanya (kepada mereka dikatakan):` Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu `.(QS. 3:106)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 106
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ (106)
Allah menggambarkan bagaimana kedua golongan itu nampak perbedaannya pada hari kiamat, yang pertama yaitu golongan mukmin yaitu wajahnya putih bersih bersinar laksana bulan purnama, bersinar ke muka, ke kanan dan ke kiri. Yang kedua, yaitu golongan orang-orang kafir dari ahli kitab dan munafik terlihat muram dan hitam mukanya karena melihat azab yang disediakan Allah SWT untuknya.
Di samping mereka menerima azab yang pedih sebagai azab yang menimpa badannya, maka ditambah pula dengan cercaan dari Allah SWT yaitu dengan ucapan: "Kenapa kamu kafir sesudah beriman? Karena itu rasakanlah azab Kami disebabkan kekafiranmu itu".
يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ (106)
Allah menggambarkan bagaimana kedua golongan itu nampak perbedaannya pada hari kiamat, yang pertama yaitu golongan mukmin yaitu wajahnya putih bersih bersinar laksana bulan purnama, bersinar ke muka, ke kanan dan ke kiri. Yang kedua, yaitu golongan orang-orang kafir dari ahli kitab dan munafik terlihat muram dan hitam mukanya karena melihat azab yang disediakan Allah SWT untuknya.
Di samping mereka menerima azab yang pedih sebagai azab yang menimpa badannya, maka ditambah pula dengan cercaan dari Allah SWT yaitu dengan ucapan: "Kenapa kamu kafir sesudah beriman? Karena itu rasakanlah azab Kami disebabkan kekafiranmu itu".
107. Adapun orang-orang yang menjadi putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (syurga); mereka kekal di dalamnya.(QS. 3:107)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 107
وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (107)
Adapun orang-orang mukmin, mereka berada dalam rahmat Allah yaitu surga yang penuh dengan nikmat dan kesenangan sehingga nampak tanda kebahagiaan itu pada mukanya yang putih bersih dan berseri-seri.
وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (107)
Adapun orang-orang mukmin, mereka berada dalam rahmat Allah yaitu surga yang penuh dengan nikmat dan kesenangan sehingga nampak tanda kebahagiaan itu pada mukanya yang putih bersih dan berseri-seri.
108. Itulah ayat-ayat Allah, Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya.(QS. 3:108)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 108
تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعَالَمِينَ (108)
"Itulah ayat-ayat Allah yang telah dibacakan dengan benar dan setiap orang akan menerima balasan sesuai dengan tingkah lakunya di dunia, dan Allah sekali-kali tidak berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba Nya sebab Dia Maha Kaya dan Maha Adil, dapat melaksanakan kehendak Nya yang sempurna tidak tergantung kepada siapapun".
تِلْكَ آيَاتُ اللَّهِ نَتْلُوهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّ وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعَالَمِينَ (108)
"Itulah ayat-ayat Allah yang telah dibacakan dengan benar dan setiap orang akan menerima balasan sesuai dengan tingkah lakunya di dunia, dan Allah sekali-kali tidak berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba Nya sebab Dia Maha Kaya dan Maha Adil, dapat melaksanakan kehendak Nya yang sempurna tidak tergantung kepada siapapun".
109. Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan.(QS. 3:109) |
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Ali 'Imran 109
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ (109)
Di samping itu segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah SWT. Dia mempunyai wewenang sepenuhnya untuk mengatur segala isinya dengan kebijaksanaan tanpa harus mempertanggungjawabkan kepada siapapun karena Dialah Maha Pencipta alam semesta dan kepada Nya pula seluruh urusan akan dikembalikan.
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ (109)
Di samping itu segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan Allah SWT. Dia mempunyai wewenang sepenuhnya untuk mengatur segala isinya dengan kebijaksanaan tanpa harus mempertanggungjawabkan kepada siapapun karena Dialah Maha Pencipta alam semesta dan kepada Nya pula seluruh urusan akan dikembalikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar