http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1217-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-030.html
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (kehadapannya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.(QS. 3:30)
Selanjutnya pada ayat ini Allah memperingatkan lagi akan sesuatu hari yang pasti datangnya, di mana tiap diri akan menyaksikan sendiri segala perbuatannya selama hidupnya.
Setiap orang akan mendapatkan pahala amal kebajikannya dan merasa senang dan gembira atas pahala yang diterimanya, dan akan menyaksikan pula kejahatan-kejahatannya, dun menginginkan kejahatan itu dijauhkan daripadanya. Kemudian Allah mengulangi lagi ancaman Nya dengan memperingatkan manusia terhadap siksa Nya". Yakni hendaklah manusia takut akan kemurkaan Allah, dengan cara mengerjakan kebajikan, menolak tipu muslihat setan dan bertobat kepada Nya. Kemudian ditutup ayat ini dengan pernyataan bahwa Allah SWT Maha Penyayang kepada hamba-hamba Nya.
Al Hasanul Basry berkata: "Di antara kasih sayang Allah itu ialah bahwa Dia memperingatkan manusia akan diri Nya, memperkenalkan kepada mereka kesempurnaan ilmu dan kodrat Nya, sebab barangsiapa telah mengetahui hal itu dengan sempurna, maka ia pasti merasa terpanggil untuk mencari keridaan Nya dan menjauhi kemurkaan Nya.
Dan di antara belas kasihan Allah ialah: Allah menjadikan fitrah manusia cenderung kepada kebajikan serta senantiasa membenci hal-hal yang mengarah kepada kejahatan. Sehingga pengaruh kejahatan dalam jiwa dapat dilenyapkan dengan tobat dan amal saleh".
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-031
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1209-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-031.html
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: `Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.` Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 3:31)
Diriwayatkan, bahwa ayat ini diturunkan ketika Rasulullah saw, menyeru Ka'ab bin Al Asyraf dan orang-orang Yahudi yang mengikutinya agar mereka beriman, Ialu mereka mengatakan: "Kami ini anak-anak Allah dan kekasih Nya" . Karena itu maka Allah menyuruh Rasulullah saw, supaya mengatakan kepada mereka: "Aku ini utusan Allah kepadamu sekalian. akan menyeru kamu agar beriman kepada Nya. Jika kamu mencintai Allah maka ikutilah aku dan kerjakanlah perintahku. Niscaya Allah mencintai dan meridai kamu.
Jika orang Yahudi hendak menaati Allah dan ingin mengerjakan amal-amal yang mendekatkan diri kepada Nya untuk memperoleh pahala dari pada Nya, maka hendaklah mereka mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw yaitu dengan melaksanakan apa-apa yang terkandung dalam wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Jika mereka telah berbuat demikian niscaya Allah meridai mereka dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan. serta mengampuni dosa-dosa mereka. mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh baik dalam i'tikad maupun dengan urusan-urusan amal saleh akan menghilangkan bekas-bekas maksiat dan kekejian jiwa mereka serta menghapuskan kelaliman.
Ayat ini memberikan keterangan yang kuat untuk mematahkan pengakuan orang-orang yang mengaku mencintai Allah pada setiap saat, sedang amal perbuatannya berlawanan dengan ucapan-ucapan itu. Bagaimana mungkin dapat berkumpul pada diri seorang cinta kepada Allah dan membelakangi perintah-perintah Nya. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah saw, maka pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta, Rasulullah bersabda:
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
Artinya:
"Barangsiapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak". (HR Bukhari)
Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada Nya dengan mengikuti Nabi Nya, yang dalam hal ini berarti membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-032
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1208-tafsir-depag-ri-qs-003-al-imran-032.html
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
Katakanlah: `taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir`.(QS. 3:32)
Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad saw, menyampaikan ayat 31 di atas, Abdullah bin Ubay berkata: "Muhammad telah menyamakan taat kepadanya dengan taat kepada Allah, dan dia menyuruh kita mencintainya seperti orang-orang Nasrani mencintai `Isa. Maka Allah menurunkan. ayat 32 ini".
Maksud ayat ini ialah: "Katakanlah kepada mereka wahai Muhammad. Taatilah Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah Nya dan jauhilah segala larangan Nya. Dan taatilah Rasulullah dengan mengikuti sunahnya, dan jadikanlah petunjuk-petunjuknya sebagai (pedoman) dalam hidup.
Ayat ini memberi pengertian pula bahwa Allah SWT mewajibkan kepada kita mengikuti Nabi Muhammad saw, karena dia adalah seorang rasul Allah. Bukan seperti dikatakan orang-orang Nasrani terhadap Isa as.
Kemudian Allah menyatakan bahwa jika orang-orang kafir itu berpaling. tidak mau menerima seruan rasul lantaran pengakuan mereka bahwa mereka itu anak-anak Allah dan kekasih Nya, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang kafir, yakni orang-orang yang telah dibelokkan oleh hawa nafsunya dari ayat-ayat Allah. Karena itu Allah tidak meridai mereka bahkan menjauhkan mereka dari kenikmatan surga Nya dan akan memurkai mereka pada hari kiamat.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-033
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1207-tafsir-depag-ri-qs-003-al-imran-033.html
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga `Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),(QS. 3:33)
Allah menyatakan dalam ayat ini bahwa dia telah memilih Adam dan keluarga Ibrahim, serta keluarga Imran, dan menjadikan mereka manusia pilihan di masanya masing-masing, lagi pula diberikan kepada mereka nubuwwah dan risalah.
Adam as, adalah Rasul pertama sebagai bapak dari segala manusia yang telah dipilih Allah sebagai Nabi.
Firman Allah:
ثم اجتباه ربه فتاب عليه وهدى
Artinya:
Kemudian Tuhan memilihnya, maka Dia menerima tobatnya dan memberi petunjuk. (Q.S Taha: 122)
Dari keturunan Adam as, lahirlah para nabi dan rasul. Rasul kedua adalah Nuh as, sebagai bapak manusia yang kedua. Di masanya telah terjadi topan yang besar yang membinasakan sebagian besar umat manusia. Dan Allah telah menyelamatkan dia dan keluarganya dari bencana yang dahsyat itu dalam satu bahtera. Keturunannya banyak yang menjadi nabi dan rasul. Kemudian keturunan beliau ini tersebar ke beberapa negeri dan timbul di kalangan mereka penyembahan berhala.
Kemudian datanglah Ibrahim sebagai nabi dan rasul. Sesudah Ibrahim datanglah berturut-turut beberapa orang nabi dan rasul yang berasal dari keturunannya, seperti Ismail, Ishak, Yakub dan Asbat, (anak cucu Bani Israel). Di antara keturunan Nabi Ibrahim yang terkemuka adalah: Keluarga Ismail, Imran yaitu `Isa dan Ibunya Maryam binti `Imran keturunan Yakub. .
Kemudian kenabian itu ditutup dengan seorang putra dari keturunan Nabi Ismail as yaitu Muhammad saw.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-034
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1206-tafsir-depag-ri-qs-003-al-imran-034.html
ذُرِّيَّةً بَعْضُهَا مِنْ بَعْضٍ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. 3:34)
Ayat ini menerangkan bahwa kedua keluarga itu yakni kekuarga Ibrahim as, dan keluarga `Imran adalah satu keturunan yang bercabang-cabang menjadi beberapa keturunan . Keturunan Ibrahim ialah "Ismail dan Ishak dan Ibrahim sendiri adalah turunan Nabi Nuh, dan Nabi Nuh berasal dari Nabi Adam as.
Keluarga `Imran yaitu Musa, Harun, `Isa dan ibunya adalah cucu-cucu dari Nabi Ibrahim, Nuh dan Adam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar