http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1042-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-085.html
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.(QS. 3:85)
Allah SWT menetapkan, bahwa barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, atau tidak mau tunduk kepada ketentuan-ketentuan Allah, maka imannya tidak akan diterima.
Sebagai contoh dikemukakan, orang-orang musyrik dan orang-orang yang mengaku beragama tauhid padahal mereka mempersekutukan Allah, seperti penganut agama Nasrani agama yang tidak berhasil membawa pemeluk-pemeluknya tunduk di bawah kekuasaan Allah SWT Yang Maha Esa, agama yang semacam ini hanyalah merupakan tradisi belaka, yang tidak dapat mendatangkan kemaslahatan kepada pemeluknya, bahkan menyeret mereka ke lembah kehancuran, dan menjadi sumber permusuhan di antara manusia di dunia, serta menjadi sebab penyesalan mereka di akhirat.
Selanjutnya Allah SWT menegaskan, bahwa orang-orang yang mencari agama selain Islam itu untuk menjadi agamanya, di akhirat nanti termasuk orang-orang yang merugi, sebabnya ialah, karena ia telah menyia-nyiakan `akidah tauhid yang sesuai dengan fitrah manusia.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-086
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1041-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-086.html
كَيْفَ يَهْدِي اللَّهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَشَهِدُوا أَنَّ الرَّسُولَ حَقٌّ وَجَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar rasul, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim.(QS. 3:86)
Allah SWT menjelaskan bahwa ada orang-orang yang kembali menjadi kafir sesudah beriman, dan bahwa Allah tidak akan memberikan kepada mereka jalan untuk mendapatkan petunjuk. Sebabnya ialah karena mereka tidak mengakui berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad saw yang tercantum dalam kitab-kitab mereka. Semula mereka berkeinginan untuk mengikuti Nabi Muhammad apabila mereka diberi umur panjang, dan apabila diutus dari kalangan mereka. Akan tetapi setelah ternyata Nabi Muhammad saw datang, dan dia bukanlah dari kalangan mereka, merekapun mengingkarinya, meskipun kedatangan Nabi Muhammad itu disertai dengan bukti-bukti yang nyata tentang kenabiannya. Orang-orang yang mulanya beriman kemudian kafir kembali, berarti mereka menganiaya diri sendiri, dan Allah SWT tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang menganiaya diri sendiri itu, karena Allah telah menerangkan, bahwa petunjuk kepada jalan yang benar itu hanya dapat berkesan. apabila seseorang itu bersih jiwanya, sehingga ia dapat menerima bukti-bukti kebenaran dari petunjuk itu. Akan tetapi kalau seorang hatinya telah dinodai oleh kelaliman maka ia akan menyeleweng dari jalan yang benar. Oleh sebab itu mereka tidak akan mungkin lagi menerima petunjuk Allah.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-087
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1040-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-087.html
أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ أَنَّ عَلَيْهِمْ لَعْنَةَ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Mereka itu, balasannya ialah: Bahwasanya laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para malaikat dan manusia seluruhnya,(QS. 3:87)
Dalam ayat ini Allah SWT menandaskan, bahwa mereka itu pantas mendapat kemurkaan Allah, malaikat dan manusia seluruhnya, dan menerangkan bahwa manusia umumnya akan melaknati mereka yang murtad dari imannya itu; karena manusia umumnya, bila mengetahui keadaan mereka yang sebenarnya, tentu akan melaknati mereka sesuai dengan firman Allah:
وقال إنما اتخذتم من دون الله أوثانا مودة بينكم في الحياة الدنيا ثم يوم القيامة يكفر بعضكم ببعض ويلعن بعضكم بعضا
Artinya:
Dan berkata Ibrahim "Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain)". (Q.S Al Ankabut)
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-088
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1039-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-088.html
خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ
mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh,(QS. 3:88)
Orang-orang yang kafir sesudah beriman akan menerima kemurkaan dan siksa dari Allah selamanya Mereka akan kekal di dalam neraka Jahanam tanpa ada keringanan sedikitpun, dan tidak mendapat pengampunan karena alasan apapun, karena yang menyebabkan mereka mengalami siksaan itu ialah keingkaran dan kekafiran yang telah meresap dalam hati mereka. Sebab itu kebencian dan kemurkaan Allah tak dapat dihindarkan dengan alasan apapun juga, dan azab Allah terhadap mereka tak dapat ditunda-tunda.
TAFSIR DEPAG RI : QS 003 - AL IMRAN-089
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/158-qs-003-al-imran/1038-tafsir-depag-ri--qs-003-al-imran-089.html
إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
kecuali orang-orang yang taubat, sesudah (kafir) itu dan mengadakan perbaikan. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. 3:89)
Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang betul-betul bertobat dari perbuatannya dan kembali ke jalan yang benar, dengan meninggalkan kekafirannya, kemudian betul-betul menyesali perbuatannya yang salah dan memperbaiki masa depan dengan mengisinya dengan amal saleh, bersedia memupuk imannya dengan ajaran-ajaran yang benar, serta mau merubah tingkah lakunya yang jahat yang mengotori jiwanya, bagi mereka masih dibuka pintu tobat yang selebar-lebarnya.
Dalam ayat ini terdapat suatu isyarat, bahwa orang-orang yang bertobat. akan tetapi tidak dibuktikan dengan amal yang baik, maka tobatnya tidak ada artinya menurut pandangan agama.
Banyak orang yang menyatakan dirinya bertobat. dengan disertai penyesalan dan beristigfar akan tetapi kemudian mereka mengulangi perbuatan jahatnya itu. Orang yang semacam itu tobatnya tidak memberi pengaruh sedikitpun di dalam jiwanya dan tidak sanggup mengobati penyakitnya.
Seandainya mereka dapat membuktikan tobatnya dalam bentuk perbuatan-perbuatan nyata niscaya mereka itu mendapat pengampunan dari Allah, dan mendapat Rahmat-Nya.
Mengenai sebab turunnya ayat-ayat tersebut di atas (ayat 86 sampai dengan ayat 89) dapat dikemukakan sebuah Hadis:
عن ابن عباس قال: كان رجل من الأنصار اسلم ثم ارتد ولحق بالشرك ثم ندم فسأل قومه أن ارسلوا إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم هل لي من توبة؟ فنزلت: كيف يهدي الله قوما كفروا بعد إيمانهم إلى قوله: فإن الله غفور رحيم فارسل إليه قومه فأسلم
Artinya
Ibnu Abbas berkata: "Ada seorang laki-laki dari golongan Ansar masuk Islam, kemudian ia murtad dan menggabung ke golongan orang musyrik lalu ia menyesal. Maka dia minta kepada kaumnya agar ditanyakan kepada Rasulullah saw: "Bisakah diterima tobat saya?". Kemudian turunlah (ayat 86) sampai dengan (ayat 89). Maka disampaikanlah oleh kaumnya kepadanya, maka Islamlah dia kembali". (HR Imam Nasa'i, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
Ternyata yang mendustakan Allah swt tidak disorgakan, tempat mereka di neraka. Tragis banget, menyekutukan kesalahan yang patal. Nauzubillah
BalasHapus