TAFSIR DEPAG RI : QS 002 - AL BAQARAH 206
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/157-qs-002-al-baqarah/710-tafsir-depag-ri--qs-002-al-baqarah-206.html
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
Orang-orang yang sudah bejat moralnya itu, apabila diperingatkan dan dinasihati supaya mereka bertakwa kepada Allah dan meninggalkan sifat-sifat jeleknya, mereka marah dan terus bangkit memperlihatkan kesombongan dan keangkuhannya, menonjolkan sifat-sifat jahiliyah dan watak setannya. Dengan nasihat dan peringatan tadi, mereka merasa terhina dan menganggap bahwa nasihat dan peringatan itu tidaklah pantas dan tidaklah layak baginya, karena ketinggian pangkat dan kedudukannya. Mereka tidak segan-segan berbuat maksiat dan dosa.
Seseorang yang sifat dan tabiatnya merusak, tentunya tidak akan senang kepada orang yang menasihatinya, karena ia merasa bahwa perbuatan buruknya itu yang selalu dibungkus dengan kata-kata yang muluk-muluk diselubungi dengan gerak-gerik yang menarik telah diketahui orang, sehingga kalau dapat ia tidak segan menangkap, memukul, dan kalau perlu membunuh orang yang tidak disenanginya. Sudah sewajarnya, kalau Allah swt. menjebloskan mereka ke dalam neraka Jahannam, suatu tempat yang seburuk-buruknya untuk merasakan siksa dan azab-Nya yang pedih yang tidak ada bandingannya.
Di dalam hal ini Umar bin Khattab cukup menjadi contoh teladan. Apabila dikatakan kepada beliau, "Bertakwalah kepada Allah!" Beliau lalu meletakkan pipinya di tanah menunjukkan kesadarannya tentang kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang ada padanya, padahal kita mengetahui bahwa beliau adalah salah seorang sahabat yang terkenal adil terutama di kala beliau menjadi Khalifah.
Ibnu Masud r.a. salah seorang sahabat Nabi pernah berkata, "Cukup besarlah dosa seseorang, apabila dikatakan kepadanya, 'Bertakwalah kepada Allah', lalu ia menjawab, 'Cukup kamu menasihati dirimu sendiri, dan janganlah engkau coba-coba mencampuri urusan pribadi orang lain.'"
TAFSIR DEPAG RI : QS 002 - AL BAQARAH 207
belum ada... mohon ma'af
TAFSIR DEPAG RI : QS 002 - AL BAQARAH 208
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/157-qs-002-al-baqarah/708-tafsir-depag-ri--qs-002-al-baqarah-208.html
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Ayat ini menekankan supaya orang-orang mukmin, baik yang baru saja masuk Islam seperti halnya seorang Yahudi yang bernama Abdullah bin Salam, maupun ia seorang munafik yang masih melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam supaya mereka itu taat melaksanakan ajaran Islam sepenuhnya, jangan setengah-setengah, jangan seperti mengerjakan ibadah puasa pada bulan Ramadan tetapi salat lima waktu ditinggalkan, dan jangan bersifat sebagaimana yang digambarkan Allah swt. di dalam Alquran tentang sifat-sifat orang Yahudi yang berbunyi:
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ
Artinya:
Apakah kamu hanya beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain?. (Q.S Al Baqarah: 85)
Dan janganlah mengikuti langkah-langkah dan ajaran setan, karena setan itu, sifatnya selalu mengajak kepada kejahatan yang menyebabkan banyak orang meninggalkan perintah Allah dan melanggar larangan-larangan-Nya. Akhirnya membawa dan menjebloskan ke dalam neraka, setan itu musuh yang nyata bagi manusia.
TAFSIR DEPAG RI : QS 002 - AL BAQARAH 209
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/157-qs-002-al-baqarah/707-tafsir-depag-ri--qs-002-al-baqarah-209.html
فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Meskipun Allah menekankan kepada orang-orang muslim supaya ajaran Islam dilaksanakan secara keseluruhan, perintah Allah ditaati, larangan-Nya dijauhi, namun masih ada juga orang-orang tergelincir, lalu berbuat sekehendak hatinya, padahal bukti-bukti kebenaran agama Islam cukup jelas baginya.
Maka hendaklah mereka ingat bahwa Allah Maha Kuasa untuk mengadakan pembalasan, dan jika Allah menghendaki tidak ada sesuatu kekuasaan dan kekuatan pun yang dapat menghalangi-Nya, dan Allah Maha Bijaksana.
Dia tidak akan membiarkan pelanggar-pelanggar hukum itu, tetapi Dia akan membalasnya setimpal dengan kesalahan-kesalahan dan kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan.
TAFSIR DEPAG RI : QS 002 - AL BAQARAH 210
http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/157-qs-002-al-baqarah/706-tafsir-depag-ri--qs-002-al-baqarah-210.html
هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
Kemudian Allah menegaskan lagi bahwa orang yang bersifat demikian, tak ada yang ditunggu-tunggunya lagi kecuali datangnya azab Allah di hari kiamat sebagaimana telah dijanjikan-Nya.
Pasti Allah akan mendatangkan azab dan siksa-Nya berupa naungan awan yang tadinya oleh mereka disangka akan membawa rahmat, padahal awan itu penuh dengan azab yang dibawa oleh malaikat. Dalam ayat lain Allah berfirman:
وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنْزِيلًا
Artinya:
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah-belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang." (Q.S Al Furqan: 25)
Hal ini pasti akan berlaku karena telah menjadi ketetapan Allah dan tidak ada jalan lagi untuk menghindarinya, karena memang segala sesuatunya akan dikembalikan kepada Allah swt.
Kiranya masih banyak waktu lagi bagi orang-orang yang belum juga sadar dan bagi pelanggar-pelanggar hukum Allah untuk cepat-cepat bertaubat, meninggalkan perbuatan-perbuatan jahatnya, sebelum meninggalkan dunia yang fana ini pindah ke alam baka.Kembali ke Daftar Surah Kembali ke Daftar Surah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar